LAPORAN INDIVIDU KELUARGA BINAAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS TERHADAP AN. A REMAJA USIA 13 TAHUN DENGAN DISMINORE DI KP. MARGAHAYU KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2025 OLEH : DELIA RIFANTI NPM : 192 4 000 246
LATAR BELAKANG Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018 angka dysmenorrhea di dunia sangat besar , rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara mengalami dysmenorrhea. Setiap negara presentase dysmenorrhea ini berbeda-beda , seperti di Swedia sekitar 72%, di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dysmenorrhea dan 10-15% diantaranya mengalami dysmenorrhea berat , yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun (Who, 2018 ). Jumlah remaja putri yang mengalami disminore di Indonesia pada tahun 2019, sebanyak 22.120,4 jiwa ( Badan Pusat Stastitik , 2019), jumlah remaja perempuan di Provinsi Banten pada tahun 2019, sebanyak 975.687 jiwa ( Profil Kesehatan Provinsi Banten , 2020) dan jumlah remaja perempuan di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2020 sebanyak 113.871 jiwa ( Profil DINKES Pandeglang , 2021). . Dismenore membuat wanita tidak dapat beraktifitas secara normal, sebagai contoh siswi yang mengalami dismenore primer tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar dan motivasi belajar menurun karena nyeri yang dirasakan . Maka itu di lakukan upaya untuk mengurangi nyeri dismenorea berupa konseling dan cara menanggulangi nyeri dismenorea pada remaja .
Identitas Pasien : Nama : Nn . A Umur : 1 3 Tahun Anak ke : 1 ( satu ) Agama : Islam Suku : Sunda / Indonesia Pendidikan : SMP Pekerjaan : Pelajar Alamat : Kp . Margahayu Rt 2 /0 5 Sukadame Tinjauan kasus 01 September 2 025 jam 1 6 .00 wib Desa Sukadame Rt 02 Rw 5 ke camatan Pagelaran Identitas Orang Tua Nama Ibu : Ny . E Nama Suami : Tn. A Umur : 34 Tahun Umur : 36 Tahun Agama : Islam Agama : Islam Suku : Sunda Suku : Sunda Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Kp . Margahayu Rt 2 /0 5
Data Subjektif 1. Alasan datang Ingin melakukan pemeriksaan pada keluhan yang saat ini dirasakan . 2. Keluhan utama Pasien mengatakan saat ini sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktivitasnya . Data Objektif KU: baik , kesadaran : CM T D : 1 0/70 mmHg R: 25 x/m , nadi:8 x/m , S: 36, 4 C BB: 5 6 kg TB: 15 8 cm Analisa Data Nn . A Remaja umur 13 Tahun dengan dismenore Primer
Penatalaksanaan Membina hubungan baik dengan klien Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan 3. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. A Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami dismenore . Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang dirasakan yaitu pasien mengalami nyeri haid / kram haid menstruasi disebut dismenore . Akan tetapi hal ini normal karena nyeri haid timbul sejak awal menstruasi dan akan pulih seiring berjalannya waktu . Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti berhubungan dengan ketidak seimbangan hormone. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenore yaitu factor psikis seperti stress, kelelahan , kecemasan , anemia dan kekurangan gizi . Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu menghindari stress yang menimbulkan kecemasan , memiliki pola makan yang teratur , olahraga teratur , istirahat cukup .
Penatalaksanaan Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat yaitu pola hidup sehat , pengompresan dengan menggunakan botol hangat dan letakan pada bagian perut bawah , melakukan posisi knecheest , mandi dengan air hangat . Memberikan remaja tablet asamafenamat 500mg 3x1, vitamin C 2x1, fe 2x1 selama menstruasi berlangsung Mendiskusikan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan nyeri semakin hebat . Melakukan pen dokumentasi an
Kunjungan ke 2 DATA SUBJEKTIF Nn , A mengatakan sudah tidak merasakan nyeri haid setelah diberikan terapi DATA OBJEKTIF Keadaan Umum : Baik TTV: TD : 110/70 mmHg, R : 20x/m, N : 80x/m, S : 36,6, Nyeri Haid sudah tidak ada ANALISIS DATA Nn . A Remaja usia 13 tahun dengan Disminore PENATALAKSANAAN Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan Memberitahu pasien hasil pemeriksaan TD: TD: 110/70, N: 78, R: 20, Suhu : 36,5, wajah : tidak pucat , mata : conjungtiva tidak anemis , sklera tidak anemis , bahwa pasien dalam keadaan baik dan disminore sudah sedikit teratasi Menjelaskan Kembali hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenore yaitu factor psikis seperti stress, kelelahan , kecemasan , anemia dan kekurangan gizi . Melakukan inform consent untuk dilakukan kunjungan ke 3 Melakukan pendokumentasian 04 September 2 025 jam 1 6 .00 wib Desa Sukadame Rt 02 Rw 5 ke camatan Pagelaran
KUNJUNGAN KE 3 07 September 2 025 jam 1 6 .00 wib Desa Sukadame Rt 5 Rw 5 ke camatan Pagelaran DATA SUBJEKTIF Nn. A mengatakan tidak ada keluhan DATA OBJEKTIF k/u baik , conjungtiva tidak anemis TTV: TD : 110/70 mmHg, R : 20x/m, N : 80x/m, S : 36,6, ppv : sedikit ANALISIS DATA Nn . A Remaja usia 13 tahun PENATALAKSANAAN Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan Memberitahu pasien hasil pemeriksaan TD: TD: 110/70, N: 78, R: 20, Suhu : 36,5, wajah : tidak pucat , mata : conjungtiva tidak anemis , sklera tidak anemis , bahwa pasien dalam keadaan baik dan disminore sudah teratasi Menjelaskan Kembali hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau dismenore yaitu factor psikis seperti stress, kelelahan , kecemasan , anemia dan kekurangan giziMengingatkan kembali pada pasien untuk masih tetap memberikan ASI Ekslsusif sesering mungkin Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu menghindari stress yang menimbulkan kecemasan , memiliki pola makan yang teratur , olahraga teratur , istirahat cukup . Melakukan Pendokumentasian
PEMBAHASAN Data Subjektif Berdasarkan hasil pengkajian penulis mendapatkan hasil data subjektif pasien mengeluh nyeri haid sejak pertama mendapatkan menstruasi , HPHT: 30 Agustus 2025, banyaknya haid 1 satu pembalut Pada Kunjungan pertama tanggal 01 September 2025 Pasien mengatakan sedang menstruasi hari kedua dan merasakan nyeri hebat pada perut bagian bawah sehingga mengganggu aktivitasnya . Pada kunjungan kedua 04 September 2025 Nn . A mengatakan sudah tidak merasakan nyeri haid setelah diberikan terapi . Pada kunjungan ketiga 07 September 2025 Nn . A mengatakan tidak ada keluhan . Data Objektif Menurut Andreas (2019) data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur . Dapat diperoleh menggunakan panca indera ( lihat , dengar , cium raba ) selama pemeriksaan fisik , misalnya frekuensi nadi , pernafasan , tekanan darah , edema , berat badan , tingkat kesadaran . Penulis melakukan pengumpulan data objektif TTV dalam batas normal, Pemeriksaan fisik normal penulis menggunakan metode yang sesuai dengan teori sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek
pembahasan Analisis Data Analisa yang didapat dari data subjektif dan objektif didapat dengan diagnosa Nn . A Remaja usia 13 Tahun dengan Disminore pada kujungan petama Nn A didapatkan diagnosa gangguan reproduksi disminore primer, kunjungan kedua dan ketiga sudah pulih kembali . Menurut Silviani 2019 bahwa Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih , oleh karena siklus - siklus haid pada bulan bulan pertama setelah menarche Penatalaksanaan Setelah Analisa data, maka selanjutnya dapat dilakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Nn . A yaitu : Memberikan konseling dan pemahaman tentang nyeri yang dialami adalah Disminore primer, memberitahukan hal yang dapat membuat nyeri disminore , serta menganjurkan ibu untuk melakukan kompres hangat untuk meredakan nyeri disminore , memberikan terapi farmakologi , serta memberitahukan remaja untuk mencegah nyeri dengan tidak stess berlebihan , mengkonsumsi makanan yang bergizi , dan melakukan aktifitas olahraga . Sesuai dengan teori Hapsari 2019
kesimpulan Setelah dilakukan asuhan keluarga binaan pada Nn . A dengan Kebutuhan Konseling mengenai penanganan disminore maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Data subjektif Nn . A Mengalami nyeri haid disminore primer 2. Dari data objektif didapatkan 3 kali kunjungan tanda-tanda vital dalam batas normal, remaja mengalami nyeri disminore 3. Dari data subjektif dan objektif dapat ditegakan dengan diagnosa Nn A remaja 13 tahun dengan disminore 4. Pada penatalaksanaan diberikan asuhan yang menyeluruh sesuai dengan standar pelayanan yang diberikan . Maka , Hasil asuhan keluarga binaan pada Nn . A dilakukan sesuai dengan teori dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek
LAMPIRAN LINK VIDEO : https://drive.google.com/file/d/1UTKyBBFFh7DJH3IbTAZYUDcRdrxhpwO-/ view?usp=sharing