statistical reasoning pertemuan 11 materi dalam perkuliahan

vera_wijaya 0 views 20 slides Oct 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

sistem pakar


Slide Content

1
Pertemuan 11
Statistical Reasoning
Matakuliah : T0264/Inteligensia Semu
Tahun : Juli 2006
Versi : 2/2

2
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
•<< TIK-99 >>
•<< TIK-99>>

3
Outline Materi
•Materi 1
•Materi 2
•Materi 3
•Materi 4
•Materi 5

4
8.4. Dempster-Shafer Theory
Secara umum teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu
interval :
[Belief, Palusibility]
•Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam
mendukung suatu himpinan proposisi. Jika bernilai 0
mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan
Palusibility (Pl) jika bernilai 1 menunjukkan adanya
kepastian.
•Plausibility dinotasikan sebagai :
Pl(s) = 1 – Bel(s)
Jika yakin akan s maka dikatkan bahwa Bel(s) = 1 dan
pl(s) = 0.

5
Dempster-Shafer Theory
•Pada teori Dempster-Shafer dikenal adanya
frame of discernment yang dinotasikan dengan 
(theta).
•Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari
sekumpulan hipotesis.
•Misal  = {A,F,D,B}
•dengan :
A = Alergi
F = Flue
D = Demam
B = Bronkitis

6
Dempster-Shafer Theory
•Tujuanya adalah untuk mengkaitkan ukuran
kepercayaan elemen-elemen dari  . Tidak semua
evidence secara langsung mendukung tiap-tiap
elemen.
•Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi
densitas (m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan
elemen-elemen  saja, tetapi juga semua
himpunan bagianya (sub-set).
•Sehingga jika  berisi n elemen, maka sub-set
dari  berjumlah 2
n
.
•Selanjutnya harus ditunjukkan bahwa jumlah
semua densitas (m) dalam sub-set  sama
dengan 1.

7
Dempster-Shafer Theory
•Misal  = {A,F,D,B}
•dengan :
A = Alergi
F = Flue
D = Demam
B = Bronkitis
• Andaikan tidak ada informasi apapun
untuk memilih keempat hipotesis tersebut,
maka nilai dari :
•m{ } = 1, 0

8
Dempster-Shafer Theory
•Jika kemudia diketahui bahwa panas
merupakan gejala dari Flue, Demam dan
Bronkitis dengan m = 0,8 maka :
M{F, D, B} = 0,8
m{} = 1 – 0,8 = 0,2
Andaikan diketahui X adalah sub-set dari 
dengan m
1 sebagai fungsi densitasnya, dan
Y juga merupakan sub-set dari  dengan m
2
sebagai fungsi densitasnya, maka dapat
dibentuk suatu fungsi kombinasi m
1 dan m
2
sebagai m
3,

9
Dempster-Shafer Theory






yx
zyx
YmXm
YmXm
zm
)().(1
)().(
)(
21
21
3
Fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3 dibentuk
dengan persamaan dibawah ini.

10
Dempster-Shafer Theory
•Perhatikan CONTOH berikut ini :
•Vany mengalami gejala panas badan. Dari diagnose dokter
kemungkinan Vany menderita Flue, Demam atau Bronkitis.
Tunjukkan kaitan ukuran kepercayaan dari elemen-elemen
yang ada !
Gejala 1: panas
Apabila diketahui nilai kepercayaan setelah dilakukan
observasi panas sebagai gejalan Flue, Demam dan Bronkitis
adalah :
m
1
{F,D,B} = 0,8
m
1
{} = 1 – 0,8 = 0,2.
Sehari kemudian Vany datang ke dokter lagi dengan gejala
hidung buntu.

11
Dempster-Shafer Theory
Gejala 2: hidung buntu
Setelah observasi diketahui bahwa nilai kepercayaan
hidung buntu sebagai gejala Alergi, Flue dan Deman
adalah :
m
2{A, F,D} = 0,9
m
2{} = 1 – 0,9 = 0,1
Munculnya gejala baru maka harus dihitung densitas baru
untuk beberapa kombinasi (m
3
).
Untuk memudahkan perhitungan maka himpunan-
himpunan bagian dibawa ke bentuk tabel.

12
Dempster-Shafer Theory
•Tabel 8.4.1. Aturan Kombinasi untuk m
3
{A,F,D}(0,9)  (0,1)
{F, D, B}(0,8) {F,D}(0,72){F, D, B)(0,08)
 (0,2){A, F, D}(0,18)  (0,02)
•Keterangan :
-Kolom pertama berisikan semua himpinan bagian pada
gejala pertama (panas) dengan m
1
sebagai fungsi
densitas.
-Baris pertama berisikan semua himpunan bagian pada
gejala kedua (hidung buntu) dengan m
2 sebagai fungsi
densitas.
-Baris kedua dan ketiga pada kolom kedua merupakan
irisan dari kedua himpunan

13
Dempster-Shafer Theory
Selanjutnya dihitung densitas baru untuk beberapa kombinasi
(m
3
) dengan persamaan Dempster-Shafer sbb :

 
 
 02,0
01
02,0
08,0
01
08,0
,,
18,0
01
18,0
,,
72,0
01
72,0
,
3
3
3
3












m
BDFm
DFAm
DFm

14
Dempster-Shafer Theory
•Keterangan :
•Terlihat bahwa pada mulanya dengan hanya gejala
panas, m{F,D,B} = 0,8. Namunsetelah ada gejala
baru (hidung buntu), maka nilai m{F,D,B} = 0,08.
•Demikian pula pada mulanya hanya dengan gejala
hibung buntu, m{A,F,D} = 0,9. Namun setelah ada
gejala baru (panas) maka m{A,F,D} = 0,18.
•Dengan adanya 2 gejala tersebut, maka nilai
densitas yang paling kuat adalah m{F,D} = 0,72.
•Bagaimana jika Vany ke dokter lagi dan ditemukan
gejala baru lagi berupa Vany makan udang.

15
Dempster-Shafer Theory
•Gejala 3 : makan udang
•Setelah dilakukan observasi, diketahui bahwa udang sebagai
gejala Alergi dengan nilai kepercayaan :
m
4{A} = 0,6
m
4
{} = 1 – 0,6 = 0,4
•Maka harus dihitung densitas baru untuk setiap himpunan
bagian dengan fungsi densitas m
5
•Untuk memudahkan dibuat tabel dengan kolom pertama berisi
himpunan bagian-himpunan bagian hasil kombinasi gejala 1
dan gejala 2 dengan fungsi densitas m
3. Sedangkan baris
pertama berisi himpunan bagian-himpunan bagian pada gejala
3 dengan fungsi densitas m
4
.
•Sehingga dihasilkan tabel sbb :

16
Dempster-Shafer Theory
•Tabel 8.4.2. Aturan kombinasi untk m
5
{A} (0,6)  (0,4)
{F,D}(0,72)  (0,432{F,D}(0,288)
{A,F,D}(0,18) {A} (0,108){A,F,D}(0,072)
{F,D,B}(0,08)  (0,048){F,D,B}(0,032)
 (0,02) {A} (0,012)  (0,008)
•Sehingga dapat dihitung densitas baru m
5 hasil kombinasi
dari gejala lama dengan gejala baru.

17
Dempster-Shafer Theory
•Densitas baru m
5 adalah sbb :
015,0
)048,0432,0(1
008,0
}{
062,0
)048,0432,0(1
032,0
},,{
138,0
)048,0432,0(1
072,0
},,{
554,0
)048,0432,0(1
288,0
},{
231,0
)048,0432,0(1
0012108,0
}{
5
5
5
5
5
















m
BDFm
DFAm
DFm
Am

18
Dempster-Shafer Theory
•Ternyata dengan gejala baru ini karena
Vany makan udang dimana Vany alergi
terhadap udang, nilai densitas yang paling
tetap yaitu m
5{F,D} = 0,554.
•Jadi dengan tiga jenis gejala yang dialami
oleh Vany, kemungkinan paling kuat Vany
terkena Flue dan Demam.

19
Dempster-Shafer Theory
Bagaimana dengan kasus berikut ini.
•Tomy adalah calon mahasiswa Binus berasal dari kota
Kabupatren di Sumatra. Terdapat 3 jurusan yang diminati
oleh Tomy yaitu Teknik Informatika (I), Ekonomi (E) dan
Pariwisata(P). Untuk itu dia mencoba mengikuti beberapa
test uji coba. Ujicoba pertama test Logika dengan hasil test
menunjukkan bahwa probabilitas densitas m
1
{I,E} = 0,75.
•Test kedua adalah test matematika, hasil test menunjukkan
bahwa probabilitas densitas m
2(I} = 0,8.
•Test ketiga adalah wawancara. Hasil test menunjukkan
bahwa densitas probabilitas m
4
{P} = 0,3.
•Tentukan probabilitas densitas dari kombinasi gejala (hasil
test) yang didapat oleh Tomy.

20
<< CLOSING>>
End of Pertemuan 11
Good Luck