HIPOTESIS Atika farhana (2210246960) Dosen Pengampu Dr. Elfis Suanto , M. Si
Thesis berati teori / pernyataan / dugaan Berasal dari bahasa yunani yaitu hupo dan thesis Hupo berarti sementara / kurang kebenarannya Jadi hipotesis : Pernyataan sementara yang perlu di uji kebenarannya. Pengertian Hipotesis Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari . Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks .
Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik 1. SUKU Hipotesis harus menyatakan hubungan Hipotesis harus sesuai dengan fakta Hipotesis harus sesuai dengan ilmu Hipotesis harus dapat diuji Hipotesis harus sederhana Hipotesis harus dapat menerangkan fakta 2 . KOOFISIEN 4. KONSTANTA
Jenis Hipotesis H ipotesis penelitian ( reseach hypothesis ) hipotesis statistik ( Statistical hypithesis ). Jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian atua jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian . Yang bisa dilakukan secara induktif ( dirumuskan berdasarkan pengamatan untuk menghasikan teori baru ) dan deduktif ( dirumuskan berdasarkan teori ilmiah yang telah ada ). P ernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah tingkat kebenarannya atau taksiran terhadap parameter populasi
Perbedaan antara Hipotesis Penelian dan Hipotesis Statistik No Hipotesis Penelian Hipotesis Statistik 1. Hipotesis penelitian digunakan untuk menduga suatu permasalahan Hipotesis Statistik digunakan untuk menduga populasi 2. Hipotesis penelitian berupa pernyataan Hipotesis Statistik berupa angka-angka
PASANGAN HIPOTESIS hipotesis yg bersifat status quo yi / hipotesis yg menyatakan tdk ada hubungan antara satu variable dengan variabel lain. Atau hipotesis yg menyatakan tdk ada perbedaan suatu kejadian ( mean,proporsi ) atar 2 kel atau lebih . Hipotesis nol Hipotesis alternatif = hipotesis penelitian = hipotesis kerja Hipotesis alternatif Lawannya hipotesis nol , adanya perbedaan data populasi dgn data sampel Contoh : Ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa Contoh : Tidak Ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa
H ipotesis nol menyatakan tidak ada perbedaan antara data populasi dan data sampel atau Tidak adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel lain Hipotesis alternatif ( adalah adanya perbedaan antara variabel satu dengan variabel lainnya . Hipotesi Statistik H potesis nol diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik , atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sampel Hipotesis alternatif ( adalah adanya perbedaan antara data populasi dengan data sampel Hipotesis Penelitian Berikur perumusan hipotesis statistik dan hipotesis penelitian
Bentuk Rumusan Hipotesis Hipotesis Deskriptif H ipotesis tentang nilai suatu variabel mandiri , tidak membuat perbandingan atau hubungan Hipotesis Komparatif Pernyataan yg menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda . Pernyataan yg menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih . Hipotesis Hubungan ( asosiatif ) Contoh : Jika rumusan masalah penelitian Bagaimana minat belajar matematika siswa SMPN 1 Kampar ? Maka Rumusan hipotesis menjadi : Minat belajar matematika siswa SMPN 1 Kampar rendah Minat belajar matematika siswa SMPN 1 Kampar tinggi C ontoh : jika rumusan masalah penelitian : Apakah ada perbedaan produktifitas belajar siswa di desa dan di kota ? Rumusan hipotesis : Tidak terdapat perbedaan produktifitas belajar siswa di desa dan di kota : Terdapat perbedaan produktifitas belajar siswa di desa dan di kota : C ontoh : jika rumusan penelitian : Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar ? Rumusan hipotesis : Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar : ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar :
Arah Pengujian Hipotesis Ketika harga parameter lebih besar dari harga yang dihipotesiskan . pengujian ini merupakan pengujian satu arah atau sisi kanan . penolakan berada di sebelah kanan kurva Harga parameter lebih kecil dari harga yang dihipotesiskan pengujian ini merupakan pengujian dari arah atau sisi kiri. Daerah penolakan berada di sebelah kiri kurva atau H1: Hipotesis one tail/ satu sisi / satu arah hipotesis yg dinyatakan dengan jelas arah hubungan atau perbedaan nilai / tingkat . Dilakukan uji pihak kanan atau pihak kiri . H0 : ditulis dalam bentuk persamaan ( menggunakan tanda =) H1 : ditulis dalam bentuk lebih besar (>) atau lebih kecil (<) Nilai α tidak dibagi dua , karena seluruh α diletakkan hanya di salah satu sisi
Hipotesis two tail/ dua sisi / dua arah Untuk menguji hipotesis tak langsung dan daerah penolakan ialah separuh pihak kiri dan separuh pihak kanan Hipotesis yg dinyatakan dengan tidak ada arah hubungan atau tidak ada perbedaan nilai atau tingkat H0 : ditulis dalam bentuk persamaan ( menggunakan tanda =) H1 : ditulis dengan menggunakan tanda ≠
Taraf kesalahan dalam pengujian hipotesis Penolakan atau Penerimaan Hipotesis dapat membawa kita pada 2 jenis kesalahan yaitu : Kesalahan ( Galat ) Tipe I Y aitu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang benar ( seharusnya diterima . Tingkat kesalahan dinyatakan dengan α (alpha). α juga disebut → taraf nyata uji Catatan : konsep α dalam Pengujian Hipotesis sama dengan konsep konsep α pada Selang Kepercayaan Kesalahan ( Galat ) Tipe II Yaitu kesalahan bila menerima hipotesis yang salah ( seharusnya ditolak ), tingkat kesalahan ini dinyatakan dengan ß (beta ) Makin besar ukuran sampel maka nilai α dan ß akan makin kecil Bila hipotesis nol salah maka nilai ß akan mencapai nilai parameter yang sesungguhnya dekat dengan nilai yang dihipotesis . Makin besar jarak antara nilai sesungguhnya dengan nilai yang dihipotesiskan , makin kecil nilai ß
Prinsip pengujian hipotesis yang baik adalah meminimalkan nilai α dan β Dalam perhitungan , nilai α dapat dihitung sedangkan nilai β hanya bisa dihitung jika nilai hipotesis alternatif sangat spesifik Pada pengujian hipotesis , kita lebih sering berhubungan dengan nilai α. Dengan asumsi , nilai α yang kecil juga mencerminkan nilai β yang juga kecil . Prinsip pengujian hipotesa adalah perbandingan nilai statistik uji (z hitung atau t hitung ) dengan nilai titik kritis ( Nilai z tabel atau t Tabel ) Titik Kritis adalah nilai yang menjadi batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis . Nilai α pada z atau t tergantung dari arah pengujian yang dilakukan .
Prosedur Uji Hipotesis Merumuskan H ipotesis Tentukan Tingkat Singnifikansi Menentukan Kriteria Pengujian Perhitungan uji statistik Kesimpulan 1 2 3 4 5
Langkah 1: Merumuskan Hipotesis Bentuk terdiri atas : → : Hipotesis nol yaitu ( ) dirumuskan sebagai pernyataan yang akan diuji . Rumusan pengujian hipotesis hendaknya dibuat pernyataan untuk ditolak . Hipotesis Alternatif / Tandingan ( ) dirumuskan sebagai lawan / tandingan hipotesis nol.
Langkah 2: Menentikan Tingkat Signifikasi Taraf nyata ( ) adalah besarnya toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasiya . Taraf nyata dalam bentuk % umumnya sebesar 1%, 5% dan 10% ditulis ; ; . Besarnya kesalahan disebut sebagai daerah kritis pengujian ( critical region of a test ) atau daerah penolakan ( region of rejection ) Langkah 3: Menentukan Kritetia Pengujian : : : 1. diterima jika 2. ditolak jika 1. diterima jika 2. ditolak jika 1. diterima jika 2. ditolak jika Formula hipotesis Kriteria pengujian
Langkah 4: Perhitungan Uji Statistik Setelah pernyataan hipotesis dan taraf signifikan ditentukan , tahapan selanjutnya adalah menentukan statistik uji yang tepat untuk digunakan . Uji Hipotesis Satu Rata-rata Uji Hipotesis Beda Dua Rata-rata
Langkah 5:Membuat Kesimpulan Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal peneriman atau penolakan hipotesis nol yang sesuai dengan kriteria pengujiannya . Kesimpulan : Cara Klasik ( menggunakan tabel ) ditolak bila statistik Hitung statistik tabel gagal di tolak bila statistik hitung statistik tabel Kesimpulan : Cara Probabilitas ditolak bila gagal ditolak bila Untuk uji Z (two tail) p = (
Contoh Seorang peneliti ingin mengetahui apakah catchability gillnet rata-rata masih tetap 30 ekor ikan atau lebih kecil dari itu . Data-data sebelumnya diketahi bahwa simpangan catchability 25 ekor . Sampel yang diambil 100 trip untuk diteliti dan diperoleh rata-rata tangkap 27 ekor . Apakah nilai tersebut masih dapat diterima sehingga catchability gillnet 30 ekor ? Ujilah dengan taraf 5%. Penyelesaian : Langkah 1: Merumuskan Hipotesis Langkah 2: Menentukan taraf signifikan Langkah 3 : Menentikan kriteria pengujian Formula hipotesis : Kriteria Pengujian 1. diterima jika 2. ditolak jika Langkah 4 : Perhitungan Uji S tatistik Langkah 5: Membuat Kesimpulan Didapat bahwa : diterima . Catchability gillnet rata-rata masih tetap 30 ekor ikan