STERILISASI_DESINFEKSI_DAN_DEKONTAMINASI.pptx

rhamset 3 views 49 slides Oct 25, 2025
Slide 1
Slide 1 of 49
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49

About This Presentation

higine


Slide Content

STERILISASI, DESINFEKSI DAN DEKONTAMINASI IRMA RAHMAWATI, M.Pd .

TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan pengertian dari sterilisasi, desinfeksi dan dekontaminasi. Menjelaskan manfaat dari sterilisasi, desinfeksi dan dekontaminasi. Menjelaskan teknik sterilisasi, desinfeksi dan dekontaminasi.

STERILISASI

PENGERTIAN STERILISASI Suatu proses perlakuan terhadap bahan atau barang dimana pada akhir proses tidak dapat ditunjukkan adanya mikroorganisme hidup pada bahan atau barang tersebut (DepkesRI,2002) Suatu proses menghilangkan/memusnahkan semua bentuk mikroorganisme pada peralatan medis termasuk endospora yang dapat dilakukan melalui proses fisika dan kimiawi dengan menggunakan alat sterilisator .

TUJUAN STERILISASI Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora , yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai .

METODE STERILISASI 1. STERILISASI CARA MEKANIK (FILTRASI) A. FILTRASI CAIRAN Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron ) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut . Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas , misalnya larutan enzim dan antibiotik .

METODE STERILISASI A . FILTRASI CAIRAN Berkefeld , Chamberland filter

METODE STERILISASI A . FILTRASI CAIRAN 2. S tol z filter dari asbes Untuk p embersihan emisi deb u

METODE STERILISASI A . FILTRASI CAIRAN 3 . Cellulose membrane filter

METODE STERILISASI 1. STERILISASI CARA MEKANIK (FILTRASI) B . FILTRASI CAIRAN HEPA (High Efficiency Particulate Air) Digunakan untuk sistem irigasi dalam ruang operasi

HEPA (High Efficiency Particulate Air )

METODE STERILISASI 2. STERILISASI FISIK Pemijaran ( dengan api langsung ): M embakar alat pada api secara langsung , contoh alat : jarum inokulum ( jarum ose ), pinset , batang L.

METODE STERILISASI 2. STERILISASI FISIK B. PANAS KERING ( Depirogenasi ) Suhu sterilisasi yang digunakan adalah 170 ºC selama 1 jam, 160 º C selama 2 jam, 150 º C selama 3 jam. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca , misalnya erlenmeyer , tabung reaksi , cawan , pipet, alat bedah (gunting, kapas alat suntik ) . Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.

METODE STERILISASI 2. STERILISASI FISIK C . UAP AIR PANAS Konsep ini mirip dengan mengukus . Bahan yang mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi . Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba . Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit . Hanya dilakukan dalam keadaan darurat . Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak sporanya .

METODE STERILISASI 2. STERILISASI FISIK D. UAP AIR PANAS BERTEKANAN Menggunakan autoklaf . Digunakan untuk sterilisasi alat gelas Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi larutan suhu 121 º C Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahan pemanasan. Tekanan uap air Temperatur Waktu sterilisasi 100 C - 10 115 C 45 menit 15 121 C 18 menit 30 134 C 3 menit

Autoklav

METODE STERILISASI 2. STERILISASI FISIK E . BAKTERISIDA Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil dalam autoklaf .  Larutan yang ditambahkan bakterisida dipanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100 o C selama 10 menit di dalam pensteril uap atau penangas air. Bakterisida yang digunakan 0,5% fenol ; 0,5% klorobutanol ; 0,002 % fenil merkuri nitrat ; 0,2% klorokresol . Bakterisida CLEAROPT 20SC 500ml Benzokarbonil

METODE STERILISASI 2. STERILISASI FISIK F. Penyinaran dengan Ultra Violet (UV) Sinar UV juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi , misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV. Prinsipnya Radiasi menembus dinding sel dengan langsung mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap panas. Ada dua macam radiasi yang digunakan : gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar γ) dan arus partikel kecil (sinar α dan β ).

METODE STERILISASI 3 . STERILISASI KIMIA A. BAHAN KIMIA Sterilisasi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan , antara lain alcohol 70%, fenol 5 %. B. STERILISASI GAS Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap , seperti etilen oksida , formaldehid , propilen oksida , klorin oksida , beta propiolakton , metilbromida , kloropikrin . Digunakan untuk sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan biologi , makanan , plastik , antibiotik . Aksi antimikrobialnya adalah gas etilen oksida mengadisi gugus –SH, -OH, -COOH,-NH 2   dari protein dan membentuk ikatan alkilasi sehingga protein mengalami kerusakan dan mikroba mati .

INDIKATOR STERILISASI A. Indikator kimia Diletakkan di tengah dari bahan yang hendak di disterilkan (bagian yang paling dingin), mis al : bag ian paling bawah dari chamber Browne’s sterilizer control tube Berisi satu larutan yg berwarna merah berubah menjadi hijau bila dipanasi . Bahan ini harus disimpan di bawah 20 C  Mencegah perubahan warna premature . Digunakan secara rutin . 2. Adhesive tape (Bowie Disk Autoclav tape test) Untuk mengetahui/mengukur penetrasi dari uap air bersama-sama dengan tes lain

INDIKATOR STERILISASI B. Indikator Spora S pora bakteri kering diletakkan diantara bahan yang disteril dan setelah proses t er s e b ut diperiksa viabilitasnya Bacillus stearothermophilus  satu termophilic bacteria d a p a t tumbuh p a d a suhu 55 – 60 C y an g dipakai s e b a g ai tes Sporanya dapat dirusak pada suhu 121 C pada 12 menit

DESINFEKSI

PENGERTIAN DESINFEKSI DESINFEKSI : Proses m embunuh organisme – organisme patogen dengan cara fisik atau kimia dilakukan terhadap benda mati . Suatu proses untuk memusnahkan mikroorganisme virus, bakteri, parasit, fungi pada peralatan medis dengan menggunakan cairan disinfektan . DESINFEKTAN : Bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi yang mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya . ( Imbang , 2009).

JENIS DESINFEKSI 1. Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) Proses mematikan sebagian besar mikroba kecuali pseudomonas dan endospore. 2. Low Level Disinfection (LLD) : Disinfektan jenis ini tidak memiliki daya bunuh terhadap spora bakteri, mycobacterium semua fungi, maupun semua virus ukuran kecil dan sedang.

Hal – hal yang diperhatikan dalam memilih desinfektan ( Dinah gould , 2005 )

Kriteria Desinfektan yang baik Bekerja dengan cepat pada suhu kamar. Berspektrum luas. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, p H , temperatur, dan kelembaban. Tidak toksik dan korosif pada hewan dan manusia. Tidak bau , tidak meninggalkan noda . Stabil, mudah digunakan, dan ekonomis .

DESINFEKTAN VS ANTISEPTIK Antiseptik dengan desinfektan adalah zat kimia yang memiliki fungsi yang sama , yaitu untuk membunuh mikroorganisme dalam rangka menjaga kebersihan ( higienitas ) rumah tangga . Perbedaannya adalah lokasi pengaplikasian zat kimia tersebut . Istilah antiseptik digunakan untuk zat kimia anti mikroorganisme yang diaplikasikan pada jaringan hidup terluar pada manusia maupun hewan , misalnya sabun mandi dan pembersih wajah . Sedangkan desinfektan adalah zat kimia anti mikroorganisme yang diaplikasikan pada permukaan benda-benda mati seperti lantai dan kamar mandi .

DESINFEKTAN YANG BANYAK DIGUNAKAN 1 . Alkohol Etil alkohol atau propil alkohol digunakan untuk mendesinfeksi kulit . Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk mendesinfeksi permukaan .

DESINFEKTAN YANG BANYAK DIGUNAKAN 2. Aldehid Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran gigi Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus tidak akan mati dalam waktu 10-20 menit , sedang spora baru akan mati setelah 10 jam.

DESINFEKTAN YANG BANYAK DIGUNAKAN 3. Biguanid Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram (-) Contoh : Klorheksidin

DESINFEKTAN YANG BANYAK DIGUNAKAN 4. Senyawa halogen . Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion halide.

DESINFEKTAN YANG BANYAK DIGUNAKAN 5. Fenol Larutan jernih , tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang terkontaminasi . Sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini Banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium .

DESINFEKTAN YANG BANYAK DIGUNAKAN Klorsilenol Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptik Aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan ( misalnya Dettol).

DESINFEKTAN YANG BANYAK DIGUNAKAN 7. Iodophor Untuk mendesinfeksi permukaan Zat ini harus dilarutkan baru setiap hari dengan akuades . Dalam bentuk larutan , desinfektan ini tetap efektif namun kurang efektif bagi kain atau bahan plastik .

PERBEDAAN STERILISASI DAN DESINFEKSI Sterilisasi Desinfeksi Kotoran Hilang Hilang Bakteri Hilang Hilang Spora Hilang Tidak

DEKONTAMINASI

PENGERTIAN DEKONTAMINASI Proses menghilangkan sebagian mikroba dari benda yang tercemar atau untuk menghilangkan kontaminasi . Suatu proses untuk menghilangkan/ memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan medis sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya .

MANFAAT DEKONTAMINASI Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat ( Mikroorganisme ). Untuk membuang kotoran yang tampak . Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat pensteril atau desinfektan . Mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan lingkungan . Untuk melindungi personal dan pasien .

Alat medis habis pakai . Permukaan meja/ permukaan lain yang tercemar/ tumpahan darah atau cairan tubuh pasien . Linen bekas pakai yang tercemar darah/ atau cairan tubuh pasien . INDIKASI DEKONTAMINASI

TEKNIK DEKONTAMINASI D ekontaminasi dimulai setelah peralatan, instrumen maupun alat bantu bedah lainnya digunakan pada pasien dan dianggap terkontaminasi . 1 Peralatan pakai ulang ( reuseable ) dipisahkan dari peralatan sekali pakai ( dispossable ) pada titik penggunaan. Peralatan pakai ulang harus dikondisikan lembab atau basah untuk mencegah pengeringan materi organik yang menempel pada alat . 2 3 Peralatan yang telah digunakan segera diantar ke ruang dekontaminasi dengan aman dan cegah kemungkinan terjadinya kontaminasi pada pasien, staf medis maupun fasilitas kesehatan lainnya. Semua Peralatan medis yang terkontaminasi harus diantarkan ke CSSD ( Central Sterile Services Department ) melalui ruangan dekontaminasi. 4

CSSD ( CENTRAL STERILE SERVICES DEPARTMENT )

DAERAH DEKONTAMINASI Lokasi daerah dekontaminasi harus terpisah dari pola lalu lintas utama. Lokasi Yang ideal : pada lantai yang sama dengan kamar operasi dengan lorong khusus dari kamar operasi ke daerah dekontaminasi. Persyaratan ruangan dekontaminasi ; Ventilasi : Harus ada exhaust udara keluar dari gedung Pertukaran udara minimum 10 kali per jam Tekanan negatif pada daerah dekontaminasi

Cuci tangan Pakai sarung tangan dan alat pelindung diri (apron, masker, kaca mata) kalau perlu Rendam alat medis segera setelah dipakai dalam larutan klorin 0.5 % selama 10 menit. Seluruh alat medis harus terendam dalam larutan klorin. Buka sarung tangan Cuci tangan PROSEDUR DEKONTAMINASI

Cuci tangan Pakai APD: sarung tangan, apron, masker, kaca mata Serap darah/cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan kertas/tisu Buang kertas/tisu penyerap kedalam kantong sampah medis Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan klorin 0.5 % Buka sarung tangan Cuci tangan PROSEDUR DEKONTAMINASI PERMUKAAN YANG TERCEMAR DARAH ATAU CAIRAN TUBUH PASIEN
Tags