Pmerintah Kabupaten Tana Toraja melakukan upaya upaya dalam mengurangi tingkat resiko stunting
Size: 2.25 MB
Language: none
Added: Oct 28, 2025
Slides: 41 pages
Slide Content
STRATEGI PENANGANAN STUNTING KABUPATEN TANA TORAJA 2019
Definisi Stunting Apa itu Stunting? Stunting dalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) 110 cm 100 cm 96 cm Normal usia 5 tahun Stunting (-2SD) Stunting berat (-3SD) *WHO: anak-anak memiliki potensi pertumbuhan yang sama sampai usia 5 tahun, terlepas di mana mereka dilahirkan Perkembangan Otak Anak Stunting Perkembangan Otak Anak Sehat Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus) Hambatan perkembangan kognitif dan motorik Gangguan metabolik pada saat dewasa risiko penyakit tidak menular (diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung) Sumber: Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in Economic Productivity with Investments in Nutrition. Washington, DC: World Bank Group www.GlobalNutritionSeries.org
23 Kementerian/Lembaga Berkolaborasi untuk Percepatan Pencegahan Stunting SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 3
8 AKSI KONVERGENSI NO AKSI KONVERGENSI KEGIATAN DEFENISI TUJUAN 1 DIAGNOSIS STUNTING ANALISIS SITUASI Proses mengidentifikasi sebaran PREVALENSI STUNTING, SITUASI KETERSEDIAAN PROGRAM DAN PRAKTEK MANAJEMEN SAAT INI Memprioritaskan alokasi sumber daya Memprioritaskan upaya perbaikan manajemen untuk peningkatan akses 1000 HPK Memprioritaskan data yang perlu ditangani Menentukan tindakan yang diperlukan dalam memberdayakan kecamatan dan lembang / kel untuk berintegrasi 4
5 NO AKSI KONVERGENSI KEGIATAN DEFENISI TUJUAN 2 RENCANA AKSI KONVERGENSI RENCANA KEGIATAN Rencana tindak lanjut Kabupaten dalam merealisasikan rekomendasi hasil analisis situasi Menindaklanjuti hasil rekomendasi dalam langkah-langkah yang akan diambil Memberikan acuan bagi Kabupaten untuk pengintegrasian ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran Kabupaten / OPD
6 NO AKSI KONVERGENSI KEGIATAN DEFENISI TUJUAN 3 REMBUK STUNTING REMBUK STUNTING Rembuk stunting untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara OPD penanggungjawab layanan dengan sektor / lembaga non pemerintah dan masyarakat Menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting Mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting secara terintegrasi Membangun komitmen publik
NO AKSI KONVERGENSI KEGIATAN RUANG LINGKUP 4 5 PEMBERDAYAAN DESA MOBILISASI KPM Penetapan Peraturan Bupati 1. Dukungan Mobilisasi KPM Kewenangan Desa Prioritas alokasi pendanaan dalam APBDes Peran Kecamatan Koordinasi Pemerintah Desa dengan OPD terkait dan fasilitator atau pendamping program Peran kelembagaan masyarkat ( Posyandu , PKK, PAUD) dan dukungan insentif bagi Kader Pembangunan Masyarakat (KPM) Meningkatkan kessadaran Mengidentifikasi sasaran RT Memfasilitasi Desa untuk mengoptimalkan penggunaan dana desa Mendukung desa dan masyarakat dalam memantau dan memastikan integrasi 7
NO AKSI KONVERGENSI KEGIATAN RUANG LINGKUP 6. 7. SISTEM MANAJEMEN DATA PENGUKURAN DAN PUBLIKASI STUNTING Meningkatkan sistem manajemen Data Mengetahui status gizi anak sesuai umur Mengukur prevalensi stunting Mengidentifikasi gap dalam data stunting dan intervensi Mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki gap dalam datas stunting dengan intervensi Melakukan pengukuran stunting secara reguler Mempubilkasikan hasil pengukuran stunting dan gap intervensi 8
Hasil Lanjutan : Meningkatnya cakupan in tervensi gizi spesifik dan sensitif di Kabupaten , meningkatnya cakupan RT 1000 HPK yang mengakses intervensi gizi secara simultan NO AKSI KONVERGENSI KEGIATAN RUANG LINGKUP 8. REVIEW KINERJA Mengukur capaian kinerja program Mengukur kemajuan pelaksnaan kegiatan Pembelajaran dan umpan balik Pertanggungjawaban dan akuntabilitas dari OPD Pelaksana Melakukan review kinerja secara reguler OPD melaporkan kegiatan yang berjalan OPD melaporkan kemajuan indikator dari target serta mengidentifikasi kendala untuk indikator yang tidak tercapai Mengidentifikasi perbaikan alokasi anggaran berdasarkan review kinerja 9
10 Intervensi Gizi Spesifik Kelompok Sasaran Intervensi Prioritas Intervensi Penting Intervensi Sesuai Kondisi Remaja dan wanita usia subur Suplementasi tablet tambah darah Ibu hamil Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) Suplementasi tablet tambah darah Suplementasi kalsium Pemeriksaan kehamilan Perlindungan dari malaria Pencegahan HIV Ibu menyusui dan anak 0-23 bulan Promosi dan konseling menyusui Promosi dan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA) Tata laksana gizi buruk akut Pemberian makanan tambahan pemulihan bagi anak gizi kurang akut Pemantauan pertumbuhan Suplementasi kapsul vitamin A Suplementasi taburia Imunisasi Suplementasi zinc untuk pengobatan diare Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) Pencegahan kecacingan Anak 24-59 bulan Tata laksana gizi buruk akut Pemberian makanan tambahan pemulihan bagi anak gizi kurang akut Pemantauan pertumbuhan Suplementasi kapsul vitamin A Suplementasi taburia Suplementasi zinc untuk pengobatan diare Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) Pencegahan kecacingan
11 Intervensi Gizi Sensitif Jenis Intervensi Program/Kegiatan Intervensi Peningkatan penyediaan air minum dan sanitasi Akses air minum yang aman Akses sanitasi yang layak Peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan Akses pelayanan Keluarga Berencana (KB) Akses Jaminan Kesehatan (JKN) Akses bantuan uang tunai untuk keluarga miskin (PKH) Peningkatan kesadaran, komitmen, dan praktik pengasuhan dan gizi ibu dan anak Penyebarluasan informasi melalui berbagai media Penyediaan konseling perubahan perilaku antar pribadi Penyediaan konseling pengasuhan untuk orang tua Akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pemantauan tumbuh-kembang anak Penyediaan konseling kesehatan dan reproduksi untuk remaja Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Peningkatan akses pangan bergizi Akses bantuan pangan non tunai (BPNT) untuk keluarga kurang mampu Akses fortifikasi bahan pangan utama (garam, tepung terigu , minyak goreng) Akses kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Penguatan regulasi mengenai label dan iklan pangan
12 Jenis Intervensi Program/Kegiatan Intervensi Peningkatan penyediaan air minum dan sanitasi Akses air minum yang aman Akses sanitasi yang layak Peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan Akses pelayanan Keluarga Berencana (KB) Akses Jaminan Kesehatan (JKN) Akses bantuan uang tunai untuk keluarga miskin (PKH) Peningkatan kesadaran, komitmen, dan praktik pengasuhan dan gizi ibu dan anak Penyebarluasan informasi melalui berbagai media Penyediaan konseling perubahan perilaku antar pribadi Penyediaan konseling pengasuhan untuk orang tua Akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pemantauan tumbuh-kembang anak Penyediaan konseling kesehatan dan reproduksi untuk remaja Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Peningkatan akses pangan bergizi Akses bantuan pangan non tunai (BPNT) untuk keluarga kurang mampu Akses fortifikasi bahan pangan utama (garam, tepung terigu , minyak goreng) Akses kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Penguatan regulasi mengenai label dan iklan pangan
13 SITUASI STUNTING DI KABUPATEN TANA TORAJA
DATA STUNTING PER KECAMATAN
10 Kecamatan Terbanyak Stunting Rembon 349 Makale 333 Bittuang 303 Rantetayo 297 Masanda 277 Gandasil 251 Makale selatan 237 Mengkendek 227 Simbuang 200 Makale Utara 212
16 KEC BITTUANG ( S = 1446)
17 KEC, BONGGAKARADENG (S = 559)
18 KEC, GANDANG BATU SILANAN (S = 1636)
19 KEC. KURRA (S = 687)
20 KEC. MAKALE SELATAN (S = 1031)
21 KEC. MAKALE UTARA ( S = 1169)
22 KEC. MAKALE (S =2671)
23 KEC. MALIMBONG BALEPE (S = 927)
24 KEC. MAPPAK (S =460)
25 KEC. MASANDA (S = 597)
26 KEC MENGKENDEK (S = 2630)
27 KEC. RANO (S = 603)
28 KEC. RANTETAYO (S = 951)
29 KEC REMBON (S = 1758)
30 KEC SALUPUTTY (S = 719)
31 KEC. SANGALLA SELATAN (S = 744)
32 KEC. SANGALLA UTARA ( S = 652)
33 KEC. SANGALLA (S – 535)
34 KEC. SIMBUANG (S = 456)
35 Tahap Pelaksanaan
36 JENIS INSTERVENSI SPESIFIK DAN SENSITIF
PROGRAM STRATEGIS OPD UNTUK PENANGANAN STUNTING NO PROGRAM / KEGIATAN OPD PELAKSANA WAKTU 1 Edukasi dengan pembagian Brosur Investigasi kel berpotensi stunting Update data balita gizi kurang Optimalisasi tenaga bidan desa Pemberian Makanan bergizi Update data PUS, ibu hamil dan ibu melahirkan Pemberian TTD rematri Pembentukan Tim RAD-PG Identifikasi penyebab stunting Mendukung penerapan sanksi sasaran ibu hamil yang mendapat PKH namun tidak rutin kontak dengan petugas Pendampingan balita yang jarang ke posyandu untuk diberikan PMT Dinas Kesehatan Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni 37
38 NO PROGRAM / KEGIATAN OPD PELAKSANA WAKTU 2 3. 4. Optimalisasi pelayanan oleh kader KB Penggunaan alkon secara efektif Penyuluhan KB Mendorong semua Ibu Hamil untuk datang ke Posyandu memeriksakan kehamilannya secara rutin Pemberian makanan bergizi PKH untuk ibu hamil tidak mampu Asupan gizi melalui dana APBD replikasi PKH untuk ibu hamil tidak mampu Penyediaan makanan bergizi Budidaya ikan mas Pemberian bantuan bibit sayuran Pemberian bantuan pupuk BKKBN Dinas Sosial Ketahanan Pangan , Petanian Juni Juni Juni Juni Juli Juni Juni
39 NO PROGRAM / KEGIATAN OPD PELAKSANA WAKTU 5. 6. 7. Diakonia dan bapak angkat bagi keluarga tidak mampu Kunjungan kepada balita yang tidak aktif ke posyandu Intervensi asupan gizi untuk kesehatan Ibu dan Anak setiap bulan 150000/ bulan Sosialisasi dampak pernikahan dini Penyuluhan Pencegahan kehamilan dibawah umur Pemberian TTD pada usia sekolah Sosialisasi dampak pernikahan dini Mendorong semua Ibu Hamil untuk datang ke Posyandu memeriksakan kehamilannya secara rutin Kesra Dinas Pendidikan Lembaga keumatan , Babinsa , Babinkamtibmas , Dasa wisma / PKK, Camat , Kepala Lingkungan Juni Juni Juni September September Agustus Juni Juni
40 NO PROGRAM / KEGIATAN OPD PELAKSANA WAKTU 8. 9. Pembangunan MCK, Perpipaan air bersih dan rumah layak huni Pembangunan Poskesdes / Polindes , Sarana dan Prasarana Posyandu Optimalisasi pelayanan dan pembinaan Posyandu PRKP, LH dan PUPR DPMLP Kader, DPMLP dan PKK Juni Juni Juni