Strukturalisme Memahami Kesadaran dan Perilaku.pptx

IrwanDesyantoro1 0 views 16 slides Oct 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

Aliran psikologi dari struktuarisme


Slide Content

Strukturalisme: Memahami Kesadaran dan Perilaku Sebuah presentasi dari Kelompok 2

Anggota Kelompok F.131.25.0050 (Kamila) F.131.25.0056 (Madani) F.131.25.0058 (Cellyn) F.131.25.0066 ( Zulfian ) F.131.25.0067 (Amelia) F.131.25.0074 (Nadia)

Tokoh Utama Strukturalisme Wilhelm M. Wundt Edward Bradford Titchener adalah seorang psikolog Inggris terkemuka yang menempuh studi di bawah bimbingan Wilhelm Wundt selama beberapa tahun. Edward B. Titchener Wilhelm Maximilian Wundt adalah pendiri psikologi modern dan pelopor aliran strukturalisme .Ia mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia di Leipzig, Jerman , tahun 1879 .

Sejarah Strukturalisme Strukturalisme merupakan aliran psikologi pertama yang muncul dan berkembang pesat pada akhir abad ke-19. Aliran ini kemudian dikembangkan dan dipopulerkan secara signifikan oleh Edward Bradford Titchener (1867–1927), seorang murid setia Wundt, di Amerika Serikat. Fokus utama strukturalisme adalah: 1 Mempelajari struktur kesadaran manusia dengan memecah pengalaman mental menjadi komponen dasar seperti sensasi, perasaan, dan citra. 2 Menganalisis komponen-komponen ini menjadi sifat-sifat unik seperti kualitas, intensitas, durasi, kejelasan, dan luasnya.

Definisi Strukturalisme Strukturalisme adalah teori kesadaran yang bertujuan menganalisis unsur-unsur pengalaman mental, seperti sensasi, gambaran mental, dan perasaan, serta bagaimana unsur-unsur ini berpadu membentuk pengalaman yang lebih kompleks. Titchener mengemukakan tiga keadaan dasar kesadaran: Sensasi Persepsi Emosi

Penjelasan Elemen Kesadaran Sensasi Sensasi merujuk pada segala hal yang diterima oleh diri kita melalui indra (pemandangan, suara, rasa, sentuhan). Seluruh tubuh peka terhadap rangsangan panas, dingin, tekanan, dan cahaya. Persepsi Persepsi adalah kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan, dan menginterpretasikan sensasi, yang kemudian membentuk pemahaman kita tentang dunia. Emosi Emosi adalah konsep yang sangat kompleks dengan banyak definisi. Menurut Rene Descartes, manusia memiliki enam emosi dasar sejak lahir: cinta, kegembiraan, keinginan, benci, kesedihan, dan kekaguman.

Manusia dan Perilaku dalam Strukturalisme Menurut Edward B. Titchener, perilaku manusia terbentuk karena struktur kesadaran dalam pikiran manusia. Pikiran manusia dianggap memiliki unsur-unsur dasar seperti sensasi, perasaan, dan citra, yang saling berinteraksi membentuk pengalaman sadar. Dari pengalaman sadar inilah muncul tanggapan dan perilaku tertentu pada diri seseorang.

Kelebihan dan Kelemahan Strukturalisme Kelebihan Strukturalisme: Mengamati proses mental melalui introspeksi , yang meneliti unit-unit dasar kesadaran , dapat secara langsung mengamati dan menyadari pengalaman sendiri . Strukturalisme melahirkan psikologi eksperimental , yang menjadikan psikologi sebagai ilmu . Hal ini memungkinkan dilakukannya eksperimen , menguji hipotesis , mencatat temuan , dan membandingkan hasil . Kelemahan Strukturalisme: Strukturalisme tidak dapat digunakan untuk mempelajari atau mengamati proses mental anak-anak , hewan , dan orang-orang yang mengalami gangguan mental. Selain itu , strukturalisme tidak mempertimbangkan pengalaman bawah sadar seseorang karena fokus utamanya adalah mengamati pengalaman sadar . Ini berarti Anda tidak dapat mengamati proses mental bawah sadar Anda .

Analisis Kasus Kecanduan Game Menggunakan Aliran Strukturalisme Mari kita telaah kasus kecanduan game melalui lensa strukturalisme, menguraikan bagaimana elemen-elemen kesadaran berkontribusi pada fenomena ini.

Penjelasan Analisis Kasus Sensasi Sensasi yang kuat memicu ketertarikan: Mata: Melihat cahaya warna-warni dan grafik game yang imersif. Telinga: Mendengar musik latar yang epik, suara tembakan yang realistis, atau notifikasi "level up" yang memuaskan. Jari: Merasakan getaran dari joystick atau respons sentuhan HP saat bermain. Emosi Emosi yang mendalam mendorong pengulangan: Muncul rasa senang, puas, bahkan bangga saat mencapai kemenangan atau target. Frustrasi atau marah saat kalah memicu keinginan untuk mencoba lagi dan memperbaiki diri. Emosi-emosi ini menjadi pendorong kuat untuk terus bermain, menciptakan siklus kecanduan. Presepsi Representasi mental yang persisten: Bahkan saat tidak bermain, otak membayangkan karakter game, peta, strategi, atau puzzle yang belum terpecahkan. Seringkali individu mengalami halusinasi ringan seperti mendengar "suara notifikasi" game padahal perangkat sedang tidak aktif.

Analisis Kasus Kecanduan Game: Perspektif Psikologi Strukturalisme Kita akan mengeksplorasi kasus kecanduan game seorang siswi melalui lensa Psikologi Strukturalisme , aliran yang berfokus pada analisis elemen dasar kesadaran. Strukturalisme dan Fenomena Kecanduan Menurut Strukturalisme, perilaku kecanduan game pada siswi ini dapat dijelaskan karena adanya pengalaman sadar yang dominan dan menyenangkan. Perbandingan Kesenangan Dalam struktur kesadarannya, sensasi dan perasaan yang dihasilkan saat bermain game dinilai jauh lebih positif dan intens dibandingkan dengan aktivitas sekolah atau sosial lainnya.

Membedah Elemen Dasar Kesadaran dalam Konteks Game Konsep kunci Strukturalisme—Sensasi, Perasaan, dan Citra—membantu kita memahami komponen mental yang membuat game begitu menarik. Ketiga komponen ini diakses melalui metode Introspeksi . 1. Sensasi (Sensation) Pengalaman fisik langsung saat bermain: suara game yang imersif, visual grafis yang memukau, dan respons taktil dari controller atau keyboard. 2. Perasaan (Feeling) Kualitas emosional yang menyertai sensasi: rasa senang, euforia saat menang, kepuasan setelah menyelesaikan level, dan semangat saat berkompetisi. 3. Citra (Image) Bayangan mental atau ingatan tentang pengalaman bermain. Ini adalah komponen kognitif yang memicu keinginan untuk kembali bermain (misalnya, membayangkan pencapaian berikutnya). Metode Introspeksi: Proses menyadari dan melaporkan isi pikiran dan perasaan seseorang sendiri, yang menjadi alat utama Strukturalisme untuk memecah kesadaran menjadi elemen-elemen paling dasar.

Solusi Terapeutik Berdasarkan Analisis Struktural Pendekatan strukturalis mengarahkan solusi pada peningkatan kesadaran subjek terhadap elemen-elemen pengalaman sadarnya sendiri. Mendorong Introspeksi Mandiri Siswi diarahkan untuk melakukan introspeksi kritis saat bermain game dan setelahnya. Tujuannya adalah memisahkan elemen kesenangan sesaat. Mengidentifikasi Kesenangan yang Bersifat Temporer Dengan introspeksi, siswi akan menyadari bahwa sensasi dan perasaan positif dari game adalah sementara dan sangat terikat pada kondisi eksternal (layar, suara). Menghubungkan Perasaan dengan Dampak Negatif Siswi diajak untuk menyadari bahwa citra dan perasaan menyenangkan tersebut datang dengan dampak negatif jangka panjang (kesehatan, akademik, sosial) yang membebani kesadaran secara keseluruhan. Restrukturisasi Elemen Kesadaran Tujuan akhir: membantu siswi untuk memberikan bobot emosional dan citra positif pada aktivitas lain (sekolah, hobi baru) untuk menyeimbangkan atau menggantikan dominasi elemen game dalam kesadarannya.

Strukturalisme Kecanduan Game Kecanduan game dapat dijelaskan sebagai hasil dari pengulangan struktur pengalaman yang kuat dan memikat. Proses ini berputar dalam siklus yang mengikat pemain ke dalam permainan. Sensasi Seru Pengalaman awal yang intens dan mendebarkan saat bermain game. Perasaan Positif Euforia, kepuasan, dan penghargaan yang didapat setelah mencapai tujuan atau memenangkan tantangan. Citra Mental Tersimpan Kenangan akan perasaan positif ini tersimpan kuat di pikiran, menciptakan antisipasi. Dorongan Bermain Lagi Citra mental memicu keinginan untuk mengulang pengalaman yang menyenangkan tersebut. Struktur inilah yang membuat game terasa sangat adiktif. Setiap kali siklus ini dimainkan, unsur-unsur di dalamnya saling menguatkan, memperdalam keterikatan pemain pada permainan.

Terima Kasih Semoga presentasi ini memberikan pemahaman baru tentang fenomena kecanduan game.
Tags