Subjective Well-Being (konstruk dari Diener).pptx

Subjective Well-Being (konstruk dari Diener).pptx

1. Subjective Well-Being (Diener, 1984)

2. Insight 1 Review oleh Wilson (1967, dalam Diener, 1984) mengenai studi-studi terkait SWB mencakup 2 kesimpulan yaitu : hampir semua keuntungan adalah yang paling bahagia (young, healthy, well-educated, well-paid, extroverted, optimistic, worry-free, religious, married person with high self-esteem, high job morale, modest aspirations, of either sex and of a wide range of intelligence); dan sedikitnya kemajuan teoritis dalam memahami kebahagiaan .

3. Pertanyaan Apakah kesimpulan pertama Wilson masih sejalan hingga saat ini ? mengingat beberapa pendapat menyatakan perlunya komponen eudaimonik dalam well-being, apakah jika tanpa hal tersebut ( hanya hedonic) keuntungan-keuntungan dari well-being tidak tercapai ? Clue : review hubungan hedonic/eudaimonic WB dengan variabel-variabel keuntungan di atas . Manakah yang lebih relevan atau lebih kuat hubungannya beban kerja tinggi & tanpa dukungan yang menyebabkan stress dengan SWB atau dengan variabel well-being lainnya (PWB & TWB) Clue : review hubungan beban kerja & stress dengan SWB, PWB, & TWB.

4. Insight 2 Larsen, Diener, dan Emmons (1983b) menunjukkan bahwa perbedaan kepribadian dalam intensitas afektif tidak hanya disebabkan oleh perbedaan situasi atau peristiwa di antara orang-orang. Namun , beberapa proses internal juga bertanggung jawab atas perbedaan intensitas afektif individu .

5. Pertanyaan Apa saja proses internal tersebut ? apakah termasuk efikasi diri dan optimisme ? Clue : baca hasil studinya dan cari studi terbaru dengan temuan yang konsisten ( temuan ini dapat memperkuat hubungan efikasi diri & optimisme dengan SWB, dan menjelaskan bagaimana mereka berhubungan )

6. Insight 3 Ciri ketiga dari definisi SWB pada umumnya adalah ukuran kesejahteraan subjektif biasanya mencakup penilaian global terhadap semua aspek kehidupan seseorang .

7. Pertanyaan Konstruk SWB terbaru dari Diener, mengusulkan 4 komponen SWB, salah satunyanya adalah kepuasan domain kehidupan . Selain dari alasan pada poin 2 di atas , mengapa tidak menggunakan konstruk terbaru atau tidak mencakup kepuasan kerja ? Clue : studi yang mendukung bahwa domain pekerjaan ( kepuasan kerja ) mendominasi pengaruhnya pada kepuasan hidup dibanding domain lainnya & setiap domain saling mempengaruhi . Dan bahwa sesuai dengan isu yang diangkat dalam penelitian bahwa beban kerja yang tinggi dan menyita sebagian besar waktu seseorang , maka diasumsikan bahwa domain kerja ( kepuasan kerja yang rendah akibat beban kerja , cari studinya pendukungnya ) menyebabkan kepuasan hidup yang rendah . Konstruk SWB terbaru (Diener, Scollon, dan Lucas, 2003), mencakup perspektif eudaimonic, yang tidak diukur dalam penelitian