Suplemen A Bilangan Kompleks bahasa indonesia.pptx
YusufHakimw
0 views
36 slides
Oct 30, 2025
Slide 1 of 36
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
About This Presentation
bialngan kompleks
Size: 2.28 MB
Language: none
Added: Oct 30, 2025
Slides: 36 pages
Slide Content
Suplemen A: Bilangan Kompleks Daryono Budi Utomo MATEMATIKA ITS
MATEMATIKA ITS 2 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks Suplemen A: Sistem Bilangan Kompleks A .1 Operasi Pada Bilangan Kompleks A .2 Penyajian Geometri A .3 Bentuk Kutub A .4 Akar Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Definisi: Bilangan Kompleks Bilangan kompleks adalah bilangan yang dinyatakan dengan z = ( a, b ) atau z = a + ib ; dengan a , b , dengan : bilangan real i : imajiner a = (z) : bagian real dari z b = : bagian imajiner dari z: Himpunan bilangan kompleks dinotasikan 3 A .1 Operasi Pada Bilangan Kompleks Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS 4 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks Perkalian bilangan i
MATEMATIKA ITS Operasi Bilangan Kompleks Diberikan suatu bilangan kompleks: z 1 = a 1 + i b 1 dan z 2 = a 2 + i b 2 , maka berlaku: 5 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Dalam bilangan kompleks tidak mengenal relasi lebih kecil (<) dan relasi lebih besar (>) yaitu tidak ada relasi z 1 < z 2 atau z 1 > z 2 . Jika diberikan suatu bilangan kompleks: z 1 = 1- i, z 2 = - 2 + 4 i , z 3 = 3 - 2 i , maka : Contoh 1. 6 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Dalam sistem bilangan kompleks terdapat satu operasi yang unik yaitu operasi sekawan atau operasi konjugat. Jika setiap bilangan kompleks , maka bilangan kompleks sekawannya dinotasikan . Sifat-sifat operasi sekawan: . Berlaku: sehingga sehingga Bilangan Kompleks Sekawan 7 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Jika diberikan bilangan kompleks: z 1 = a 1 + i b 1 dan z 2 = a 2 + i b 2 , maka berlaku: 8 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Dalam sistem bilangan kompleks, bilangan 0 = 0 + 0 i merupakan elemen identitas terhadap operasi jumlahan dan bilangan 1 = 1 + 0 i , merupakan elemen identitas terhadap operasi perkalian sehingga berlaku: Identitas Bilangan Kompleks 9 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Terhadap operasi jumlahan, setiap bilangan kompleks z = x + iy mempunyai tepat satu bilangan kompleks z 1 sehingga dipenuhi Invers z terhadap jumlahan yaitu Disebut negatif dari z dan dinamakan invers dari z terhadap penjumlahan 10 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Invers z terhadap perkalian Terhadap operasi jumlahan, setiap bilangan kompleks z = x + iy ≠ 0 mempunyai tepat satu bilangan kompleks z 1 sehingga dipenuhi yaitu Disebut pembagi dari z dan dinamakan invers dari z terhadap perkalian 11 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Sifat operasi bilangan kompleks Sifat operasi dalam bilangan kompleks memenuhi: sifat komutatif: dan Sifat asosiatif dan Sifat Distributif 12 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Nilai Mutlak atau Modulus Modulus bilangan kompleks z = x + i y dinyatakan dengan notasi merupakan bilangan real nonnegatif, sehingga berlaku: 13 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Ketaksamaan Segitiga Modulus jumlah dua bilangan kompleks tidak lebih dari jumlah dari modulus masing-masing suku, dan tidak kurang dari modulus selisih modulus masing-masing suku dinotasikan Contoh 2. Jika diberikan suatu bilangan kompleks: z 1 = 1- i , z 2 = -2 + 4 i, z 3 = 3 - 2 i hitunglah: 14 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Jawab z 1 = 1- i , z 2 = -2 + 4 i, z 3 = 3 - 2 i maka : 15 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Bidang Kompleks Setiap bilangan kompleks z = x + iy dapat dinyatakan sebagai titik ( x , y ) dalam bidang XOY yang disebut juga sebagai bidang kompleks ( Bidang Argand ). Dalam bidang kompleks sumbu-x dinamakan sumbu real dan sumbu -y dinamakan sumbu imajiner . Modulus bilangan kompleks atau mutlak bilangan z = x + iy dinyatakan dengan merupakan panjang vektor yang menyajikan bilangan kompleks. 16 Modulus A .2 Penyajian Geometri Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Tafisiran Vektor Bilangan Kompleks Suatu bilangan kompleks z = x + iy dapat dipandang sebagai suatu vektor (OP) dengan titik pangkal O dan titik ujung P( x , y ) seperti pada Gambar dibawah ini . Sering kali dinamakan = z = x + iy sebagai vektor posisi dari P . Dua vektor dengan panjang dan arah sama, tetapi titik pangkal berbeda seperti ( ) dan pada Gambar dibawah ini dianggap sama, sehingga dituliskan = = x + iy = ( x , y ). 17 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Penjumlah Bilangan Kompleks Dalam Vektor Penjumlahan bilangan kompleks dalam bentuk vektor sama dengan penjumlahan dua vektor. Jadi untuk menjumlahkan bilangan kompleks: z 1 = x 1 + iy 1 dan z 2 = x 2 + iy 2 digunakan aturan jajaran genjang OABC yang sisinya OA dan OC yang berkaitan dengan bilangan kompleks z 1 dan z 2 . Diagonal jajaran genjang AB ini berkaitan dengan z 1 + z 2 18 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Contoh 3. Jika diberikan suatu bilangan kompleks z 1 dan z 2 sebarang dalam bentuk vektor gambarkan grafik dari operasi: (a) 2 z 1 + 3 z 2 dan (b) 5 z 1 - 2 z 2 . 19 2 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Contoh 4. Jika suatu vektor posisi dengan ujung-ujungnya adalah titik A = ( x 1 , y 1 ) dan B = (x 2 , y 2 ) berturut-turut dinyatakan dalam bilangan kompleks z 1 dan z 2 . (a) Nyatakan vektor AB sebagai bilangan kompleks dan (b) Tentukan panjang AB . 20 Jawab (b) Panjang AB Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Nilai argumen dari z (arg z) tidak tunggal tetapi merupakan periode (sesuai dengan kuadran dimana titik z berada). Sedangakan nilai utama (principle value) dari arg z ditulis Arg z dengan adalah tunggal Jela s , ± 1, ± 2, ... P erhatikan: 21 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS A .3 Bentuk Kutub Bilangan kompleks dapat disajikan dalam koordinat kutub Misalkan maka dapat dinyatakan dalam bentuk kutub: Dengan 22 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS M isalkan: dan Dengan Perkalian Pembagian Tidak berlaku untuk: dan 23 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Diketahui . Tentukan bentuk kutub dan Contoh 5 Penyelesaian : 24 Menggunakan sifat argumen diperoleh : Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Teorema deMoivre Jika n bilangan kompleks yang berbeda dinyatakan sebagai: maka perkalian bilangan-bilangan kompleks tersebut adalah Dengan demikian, jika n bilangan kompleks yang sama maka perkalian bilangan - bilangan kompleks dinyatakan sebagai: 25 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Contoh 6. Dapatkan bentuk kutub dari 26 Jawab: Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Contoh 7. Dapatkan nilai dari 27 Jawab: Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS 28 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS A .4 Akar Bilangan Kompleks Suatu bilangan w dinamakan akar ke- n dari bilangan kompleks z jika w n = z , dan dapat dituliskan sebagai w n = z Menurut teorema De Moivre, dapat ditunjukkan bahwa jika n suatu bilangan bulat positif, maka : Sehingga diperoleh n nilai berlainan untuk , yaitu n akar berlainan dari z , asalkan z ≠ 0. 29 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Akar pangkat n dari bilangan kompleks satuan yaitu persamaan z n = 1, dengan n bilangan bulat positif dinamakan akar pangkat n dari bilangan kompleks satuan dan dinyatakan oleh Jika dimisalkan maka bentuk akar dari z n = 1 tersebut adalah Secara ilmu ukur, ini menyatakan n titik pada segi banyak beraturan bersisi n yang terletak dalam suatu lingkaran berpusat di (0,0) dan berjari-jari satu, atau lingkaran memiliki persamaan | z | = 1 dan seringkali dinamakan lingkaran satuan. 30 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Contoh 8. Tentukan semua nilai akar dari: (1) (2) (3) 31 Jawab: Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS 32 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS 33 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS Buktikan bahwa semua akar pangkat 5 dari merupakan titik sudut segi 5 beraturan dengan salah satu titik sudutnya adalah Contoh 9. 34 Jawab Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS 35 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks
MATEMATIKA ITS 36 Daryono, Kalkulus 1 : Suplemen A Sistem Bilangan Kompleks