TATA-CARA-PENULISAN-KARYA-ILMIAH-SKRIPSI-PRODI-ARSITEKTUR.pdf

k44778460 3 views 76 slides Mar 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 76
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76

About This Presentation

Tata cara penulisan karya ilmiah


Slide Content

PANDUAN
PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN
KARYA TULIS ILMIAH SARJANA









UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
MANADO
2019

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN KARYA TULIS ILMIAH SARJANA (KTIS)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SAM RATULANGI

i


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur pada Tuhan YME, dan hanya atas ijinNya buku Pedoman
Penyusunan Proposal dan Karya Tulis Ilmiah Sarjana (KTIS) Program Studi Arsitekur
Universitas Sam Ratulangi 2019 telah tersusun.
Buku Pedoman Penyusunan Proposal dan Karya Tulis Ilmiah Sarjana (KTIS) Program Studi
Arsitekur di evaluasi dan diperbaharui empat tahun sekali untuk digunakan sebagai dasar dan
acuan semua kegiatan akademik dan kegiatan terkait lainnya di Program Studi Arsitekur Unsrat.
Penghargaan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi selama
proses penyiapan hingga penyusunan buku pedoman ini. Semoga keberadaan buku Pedoman
Penyusunan Proposal dan Karya Tulis Ilmiah Sarjana (KTIS) ini dapat dimanfaatkan sebaik-
baiknya oleh civitas akademika Program Studi Arsitekur, Fakultas Teknik Universitas Sam
Ratulangi.


Manado, Januari 2019


Tim Tugas Akhir
Prodi Arsitekur UNSRAT

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN KARYA TULIS ILMIAH SARJANA (KTIS)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SAM RATULANGI

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ ii

A. TATA CARA DAN KETENTUAN ............................................................................................ 1
1. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
2. TUJUAN DAN NORMA -NORMA AKADEMIK ..................................................................... 1
3. PERSYARATAN ................................................................................................................. 1
4. SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR .............................................................................. 2
5. PEMBIMBING .................................................................................................................... 3
6. SEMINAR HASIL PENELITIAN .......................................................................................... 3
7. UJIAN KOMPREHENSIF TUGAS AKHIR ........................................................................... 4
B. PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI ................................................................................. 6
C. PENYUSUNAN SKRIPSI .....................................................................................................19
D. TATA CARA PENULISAN ...................................................................................................27
E. PENULISAN ARTIKEL ILMIAH ...........................................................................................36

LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................... Error! Bookmark not defined.

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN KARYA TULIS ILMIAH SARJANA (KTIS)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SAM RATULANGI

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Halaman Judul Proposal Skripsi ............... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2. Kata Pengantar Proposal Skripsi .......................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3. Format Daftar Isi Proposal Skripsi ........................ Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4. Format Halaman Sampul Skripsi .......................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 5. Format Halaman Judul Skripsi ............................. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 6. Format Halaman Pengesahan Skripsi .................. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 7. Pernyataan Orisinalitas Skripsi ............................. Error! Bookmark not defined.
Lampiran 8. Kata Pengantar Skripsi ......................................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 9. Daftar Isi Skripsi ................................................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 10. Daftar Tabel ......................................................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 11. Daftar Gambar ..................................................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 12. Daftar Lampiran ................................................... Error! Bookmark not defined.

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN KARYA TULIS ILMIAH SARJANA (KTIS)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SAM RATULANGI

1

A. TATA CARA DAN KETENTUAN


1. PENDAHULUAN

Karya Tulis Ilmiah Sarjana (KTIS) pada Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi disebut
Skripsi atau Tugas Akhir. Mahasiswa strata 1 Program Studi Arsitekur Fakultas Teknik,
Universitas Sam Ratulangi pada akhir masa studinya diwajibkan untuk menulis karya ilmiah
yang disebut skripsi atau tugas akhir sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST)
atau Sarjana Arsitekur.
Dalam proses penyusunan KTIS, didahului dengan penyusunan proposal skripsi/Tugas Akhir
untuk dipresentasikan dalam seminar proposal, dilanjutkan penulisan laporan konsep Tugas
Akhir untuk diuji dalam seminar konsep tugas akhir, dan penulisan artikel ilmiah sebagai
syarat untuk ujian akhir TA/skripsi. Maksud penyusunan skripsi atau tugas akhir untuk
melatih mahasiswa menuangkan gagasannya dalam bentuk karya ilmiah.


2. TUJUAN DAN NORMA-NORMA AKADEMIK

2.1. Tujuan penyusunan skripsi atau tugas akhir.
1. Untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah secara ilmiah atas
topik yang sudah dipilih dan disetujui oleh tim tugas akhir program studi
2. Untuk menilai keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan metode
penelitian secara benar
3. Untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam melakukan penalaran secara logis.

2.2. Norma-norma akademik
Dalam penulisan skripsi atau tugas akhir, mahasiswa harus mampu menaati norma-norma
akademik,sebagai berikut:
1. Keaslian, yaitu mahasiswa dapat menghargai hasil kerja diri sendiri sehingga
mahasiswa mampu menghargai hak cipta secara umum
2. Keterpaduan, yaitu: mahasiswa mampu memahami keterpaduan mate ri-materi kuliah
sesuai dengan kurikulum pendidikan yang diperoleh.
3. Kedalaman,yaitu: mahasiswa memiliki keahlian dalam suatu bidang keilmuan yang
dimilikinya
4. Kemanfaatan, yaitu: mahasiswa dapat memberikan kontribusi teoritis ataupun praktis
baik pada bidang ilmu yang ditekuni bagi masyarakat yang lebih luas.

3. PERSYARATAN

Pada proses pengajuan tugas akhir, terdapat persyaratan yang harus diikuti mahasiswa
yaitu:

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN KARYA TULIS ILMIAH SARJANA (KTIS)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2

1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang sedang berjalan dan tidak sedang
terkena skorsing akademik
2. Mencapai minimal  120 SKS dengan IPK  2.00
3. Lulus semua mata kuliah Dasar Desain dan Desain Arsitektur I-V, KKN, Kerja Praktek
(KP) dan Pra Tugas Akhir.
4. Nilai D tidak boleh lebih dari 9 SKS
5. Mengajukan judul Tugas Akhir yang sudah dipresentasikan dalam Seminar Proposal
6. Lamanya penyusunan KTIS adalah 3-6 bulan yang bisa diperpanjang selama 3 bulan
atau sesuai rekomendasi Ketua Jurusan.


4. SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR

4.1. Waktu Pelaksanaan Seminar Proposal
Usulan seminar Proposal Tugas akhir dilaksanakan melalui mata kuliah Pra Tugas Akhir
pada semester gasal atau semester genap.

4.2. Ketentuan Seminar Proposal
1. Dosen penguji seminar telah menerima proposal TA dan jadwal pelaksanaan seminar
proposal beserta undangan.
2. Media Penunjang seminar telah siap (Laptop, LCD, Materi Presentasi, Berkas
Administrasi Seminar)
3. Kehadiran dosen Penguji minimal 3 orang, salah satunya Ketua. Bila ketua berhalangan
dapat digantikan oleh pimpinan jurusan/ program studi.
4. Mahasiswa melaksanakan presentasi Proposal TA sesuai waktu yang ditentukan Ketua
Tim penguji
5. Tim penguji memberikan koreksi, saran dan perbaikan dalam hal:
a. Latar belakang masalah
b. Perumusan masalah
c. Kajian kepustakaan (critical review of theory)
d. Metode Perancangan/Desain
6. Hasil evaluasi dinyatakan dalam bentuk pilihan dan keputusan Tim Penguji adalah satu
dari tiga pilihan berikut:
a. Proposal penelitian harus diperbaiki tanpa perlu diseminarkan lagi
b. Proposal penelitian harus diperbaiki dan diseminarkan lagi
c. Proposal penelitian ditolak dan harus dibuat judul baru
7. Setelah Perbaikan Proposal dilakukan dalam jangka waktu yang ditentukan, maka dapat
dilanjutkan dengan penerbitan SK Tim Pembimbing dan Penetapan Judul TA (Lampiran
2) sesuai rekomendasi Tim TA yang disetujui Koordinator Program Studi dan Ketua
Jurusan.
8. Masa berlaku judul proposal TA adalah satu tahun akademik sejak seminar proposal
dinyatakan lulus/ diterima. Jika dalam jangka waktu 1 tahun judul proposal penelitian
tidak selesai atau belum mencapai seminar hasil maka mahasiswa diharuskan
mengajukan materi penelitian baru.

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN KARYA TULIS ILMIAH SARJANA (KTIS)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SAM RATULANGI

3

5. PEMBIMBING

5.1. Kualifikasi Komisi Pembimbing
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan
dan Pendayagunaan Aparatur Negara No.38/Kep/MK.WasPan/8/1999 Tanggal 24 Agustus
1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, maka kualifikasi dan
prosedur pengangkatan komisi pembimbingan KTIS (Ketua dan Anggota) adalah sebagai
berikut:
a. Ketua, dalam hal ini Pembimbing I, adalah minimal Lektor dengan minimal golongan III/b
dan telah 2 (dua) kali menjadi anggota komisi pembimbing
b. Anggota, atau Pembimbing II, minimal Asistensi Ahli
Bila Dosen Pembimbing I berhalangan maka penanganan tugas pembimbing KTIS dapat
dilanjutkan oleh Dosen Pembimbing II ataupun dosen yang lain sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

5.2. Prosedur Pengusulan Dosen Pembimbing
Prosedur pengangkatan Dosen Pembimbing dimulai dari tingkat Ketua Program Studi
bersama - sama dengan Ketua Kelompok Dosen Keahlian yang Relevan. Usulan dari
Koordinator Program Studi yang disetujui Ketua Jurusan diajukan kepada Dekan untuk
dibuatkan surat Keputusan Dekan tentang penunjukkan dosen pembimbing dan penetapan
judul KTIS. Pengusulan dosen pembimbing hendaknya mempertimbangkan:
a. Syarat kualifikasi yang berlaku
b. Pemerataan bobot tugas staf dosen/pengajar
c. Keaktifan dari calon dosen pembimbing


6. SEMINAR KONSEP TUGAS AKHIR

6.1. Waktu Pelaksanaan Seminar Konsep Tugas Akhir
Seminar Konsep Tugas Akhir dapat dilaksanakan apabila mata kuliah skripsi atau tugas
akhir telah dikontrak serta SK Tim Pembimbing KTIS dan Penetapan Judul Tugas Akhir
atau SK 2 telah terbit (lampiran 2). Pelaksanaan Seminar Konsep paling cepat 3 (tiga)
bulan setelah SK bimbingan KTIS tersebut diterbitkan. Waktu pelaksanaan seminar
Konsep ditentukan oleh Tim Tugas Akhir dan diketahui oleh Koordinator Program Studi dan
Ketua Jurusan.

6.2. Ketentuan Seminar Konsep Tugas Akhir
1. Dosen pembimbing seminar telah menerima naskah konsep tugas akhir dan undangan
pelaksanaan seminar konsep tugas akhir dibuktikan dengan Format tanda terima yang
sudah ditandatangani)
2. Media Penunjang seminar telah siap (Laptop, LCD, Materi Presentasi, Berkas
Administrasi Seminar)
3. Kehadiran dua (2) orang Dosen Pembimbing, yaitu Ketua/Pembimbing I dan
Pembimbing II serta tiga (3) orang Dosen Penguji, sebagai Anggota

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN KARYA TULIS ILMIAH SARJANA (KTIS)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SAM RATULANGI

4

4. Mahasiswa memberikan presentasi KTISnya sesuai waktu yang ditentukan Ketua Tim.
5. Tim pembimbing memberikan bimbingan dalam bentuk koreksi, saran dan perbaikan
dalam hal:
a. Perumusan masalah
b. Kajian Kepustakaan (Critical Review of Theory)
c. Pendekatan Perancangan/Desain
d. Analisis / Konsep Desain
e. Transformasi Desain
6. Hasil evaluasi berdasarkan keputusan Tim Pembimbing adalah satu dari empat pilihan
berikut:
a. Konsep Tugas Akhir tidak perlu diperbaiki serta dapat dilanjutkan pada proses
studio tugas akhir
b. Konsep Tugas Akhir harus diperbaiki tanpa perlu diseminarkan lagi
c. Konsep Tugas Akhir harus diperbaiki dan diseminarkan lagi
d. Konsep Tugas Akhir ditolak dan harus dibuat judul baru
7. Perbaikan Konsep Tugas Akhir sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, maksimal 3
bulan setelah tanggal pelaksanaan seminar Konsep Tugas Akhir.


7. UJIAN/SIDANG AKHIR TUGAS AKHIR

7.1. Waktu Ujian Sidang/Ujian Tugas Akhir
Ujian skripsi/tugas akhir dilaksanakan jika SK pembentukan panitia pelaksanaan ujian
tugas akhir atau SK 3 telah terbit (Lampiran 3). Waktu pelaksanaan ujian Sidang/Ujian
Tugas Akhir ditentukan oleh Tim Tugas Akhir dan diketahui oleh Koordinator Program Studi
dan Ketua Jurusan.

7.2. Ketentuan Sidang/Ujian Tugas Akhir
1. Telah lulus semua matakuliah wajib dan pilihan yang disyaratkan
2. Persyaratan akademik lainnya dari mahasiswa sudah dipenuhi, dinyatakan dengan
kelengkapan berkas-berkas persyaratan.
3. Tersedianya buku KTIS untuk setiap penguji
4. Pelaksanaan ujian sarjana dapat dilaksanakan jika ada minimal 2 orang dari Penguji
salah satunya ketua. Bila ketua berhalangan harus menyertakan surat keterangan
berhalangan yang mendapat persetujuan dari Ketua Jurusan. Dalam hal ini ketua
dinyatakan tidak hadir, dan sekretaris menggantikan tugas ketua
5. Mahasiswa memberikan presentasi KTISnya dalam waktu tertentu
6. Penguji dapat menguji kemampuan akademik mahasiswa bertitik tolak dari KTIS, tetapi
penguji tidak diperkenankan meninjau keabsahan KTIS yang sudah dinyatakan selesai
oleh Tim Pembimbing
7. Penguji bertugas menguji dan membekali kemampuan kognitif mahasiswa dalam ilmu
keteknikan yang sesuai. Dalam melaksanakan tugasnya harus menggunakan waktu
secara efisien

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN KARYA TULIS ILMIAH SARJANA (KTIS)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SAM RATULANGI

5

8. Apabila mahasiswa lulus ujian KTIS termasuk evaluasi dari tim pembimbing maka Tim
Penguji melakukan evaluasi akhir keberhasilan studi mahasiswa, yang hasilnya
bersama- sama dengan hasil ujian KTIS dimuat dalam Berita Acara Ujian KTIS.

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN KARYA TULIS ILMIAH SARJANA (KTIS)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SAM RATULANGI

6

B. PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI/TUGAS AKHIR


1. PENDAHULUAN

Proposal Tugas/Akhir merupakan persyaratan bagi mahasiswa sebagai usulan untuk
melakukan penulisan skripsi/Tugas Akhir diakhir kegiatan akademis mahasiswa. Penulisan
proposal skripsi/TA yang seragam sesuai buku pedoman ini merupakan suatu kebutuhan
dengan maksud:
a. Sebagai standarisasi format penulisan proposal skripsi/TA
b. Untuk peningkatan kualitas akademik pada jenjang Sarjana (S1)
c. Pedoman bagi pembimbing dalam megarahkan penulisan proposal skripsi/TA
Penulisan proposal hendaknya dibuat secara realistis, komprehensif dan terperinci. Pada
dasarnya, tata cara penulisan proposal skripsi/TA telah terdapat template yang seragam.
Format penulisan proposal skripsi/TA terdiri atas tiga bagian, yaitu: bagian awal, bagian
utama dan bagian akhir.


2. FORMAT PROPOSAL

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN KARYA TULIS ILMIAH SARJANA (KTIS)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SAM RATULANGI

7


PROPOSAL TUGAS AKHIR



PROPOSAL TUGAS AKHIR
OBJEK + LOKASI
Tema

Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa
NIM


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
Bulan, Tahun

PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI DAN KARYA TULIS ILMIAH SARJANA (KTIS)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SAM RATULANGI

8

HALAMAN PENGESAHAN / LEGALISASI

Dokumen Laporan Konsep Tugas Akhir ini disusun sebagai kelengkapan dari tahap Seminar
Konsep Tugas Akhir di lingkungan Program Studi Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas
Teknik Universitas Sam Ratulangi

Manado, Hari, DD/MM/YYYY (Tanggal-Bulan-Tahun)
Mahasiswa Penyusun Laporan Konsep Tugas Akhir,

Tanda Tangan

Nama Mahasiswa
NIM

Mengetahui / Menyetujui,

Pembimbing 1
Tanda Tangan

Nama Dosen
NIP

Pembimbing 2
Tanda Tangan

Nama Dosen
NIP
Mengetahui,
Koordinator KDK Terkait

Tanda Tangan

Nama Dosen
Koordinator Program Studi

Tanda Tangan

Nama Dosen

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : i

KATA PENGANTAR


………………………..…………………………………………………………………… …
…………… uraikan kata pengantar di sini, (maksimal 250 kata) ………………
…………………………………… ………………………………………………………………...
……………………………………………………………...


Manado, Hari, DD/MM/YYYY (Tanggal-Bulan-Tahun)

Nama Mahasiswa / NIM

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : ii
DAFTAR ISI


Halaman Sampul
Halaman Pengesahan / Legalisasi

Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------------------------------- i
Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------------------------------- ii
Daftar Gambar ------------------------------------------------------------------------------------------- x
Daftar Tabel ---------------------------------------------------------------------------------------------- x
Daftar Lampiran ----------------------------------------------------------------------------------------- x

Bab I PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------- 1
1.1. Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------------------ x
1.2. Rumusan Masalah Perancangan --------------------------------------------------------------- x
1.3. Tujuan & Sasaran Perancangan ---------------------------------------------------------------- x
1.4. Lingkup & Batasan Perancangan -------------------------------------------------------------- x

Bab II PROSES DAN METODE PERANCANGAN ----------------------------------------- x
2.1. Tinjauan Teori Metodologi Perancangan ----------------------------------------------------- x
2.2. Pendekatan Perancangan ------------------------------------------------------------------------ x
2.3. Kerangka Pikir, Proses & Metode Perancangan --------------------------------------------- x

Bab III KAJIAN KONTEKS PERANCANGAN ----------------------------------------------- x
3.1. Kajian Objek Perancangan ---------------------------------------------------------------------- x
A. Argumentasi Prospek & Fisibilitas Objek Perancangan -------------------------------- x
B. Pemahaman Tipologi Objek Menurut Studi Literatur & Preseden -------------------- x
C. Studi Lingkup Pengguna Objek ------------------------------------------------------------ x
D. Studi Pendukung Terkait Aspek Tipologi Objek ---------------------------------------- x
3.2. Kajian Lokasi & Tapak Perancangan --------------------------------------------------------- x
A. Argumentasi Penetapan / Pemilihan Lokasi & Tapak Perancangan ------------------ x
B. Data & Analisa Karakteristik Tapak Perancangan & Lingkungannya ---------------- x
C. Studi Pendukung Terkait Aspek Tapak & Lingkungan --------------------------------- x
3.3. Kajian Tema Perancangan ---------------------------------------------------------------------- x
A. Argumentasi Asosiasi Logis Tema dengan Objek atau Lokasi Perancangan -------- x

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : iii
B. Pemahaman Tema Perancangan Menurut Studi Literatur & Preseden --------------- x
C. Studi Pendukung Terkait Aspek Tema Perancangan ------------------------------------ x
3.4. Simpulan Kajian Perancangan ----------------------------------------------------------------- x


Daftar Pustaka ------------------------------------------------------------------------------------------- x

Lampiran

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Nama Gambar (gambar pertama pada bab 1) -------------------------------------- x
Gambar 1.2. Nama Gambar (gambar kedua pada bab 1) ---------------------------------------- x
Gambar 1.3. dst
Gambar 2.1. Nama Gambar (gambar pertama pada bab 2) ------------------------------------- x
Gambar 2.2. Nama Gambar (gambar kedua pada bab 2) ---------------------------------------- x
Gambar 2.3. dst
Gambar 3.1. Nama Gambar (gambar pertama pada bab 3) -------------------------------------- x
Gambar 3.2. Nama Gambar (gambar kedua pada bab 3) ----------------------------------------- x
Gambar 3.3. dst
Gambar 4.1. Nama Gambar (gambar pertama pada bab 4) -------------------------------------- x
Gambar 4.2. Nama Gambar (gambar kedua pada bab 4) ----------------------------------------- x
Gambar 4.3. dst

Catatan :
teknik / cara penyajian gambar dalam laporan

Gambar X.x.
Nama Gambar



Objek Gambar
(harus merupakan single shape bukan combined shape)







Keterangan gambar (jika ada) :
~ ………………………
~ ………………………

Sumber :
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : v

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Nama Tabel (tabel pertama pada bab 1) -------------------------------------------- x
Tabel 1.2. Nama Tabel (tabel kedua pada bab 1) ----------------------------------------------- x
Tabel 1.3. dst
Tabel 2.1. Nama Tabel (tabel pertama pada bab 2) -------------------------------------------- x
Tabel 2.2. Nama Tabel (tabel kedua pada bab 2) ----------------------------------------------- x
Tabel 2.3. dst
Tabel 3.1. Nama Tabel (tabel pertama pada bab 3) -------------------------------------------- x
Tabel 3.2. Nama Tabel (tabel kedua pada bab 3) ----------------------------------------------- x
Tabel 3.3. dst
Tabel 4.1. Nama Tabel (tabel pertama pada bab 3) -------------------------------------------- x
Tabel 4.2. Nama Tabel (tabel kedua pada bab 3) ----------------------------------------------- x
Tabel 4.3. dst


Catatan :
teknik / cara penyajian tabel dalam laporan

Tabel X.x.
Nama Tabel


(1) (2) (3) (4) (5) (6)



Objek Tabel


Keterangan tabel (jika ada) :
~ ………………………
~ ………………………

Sumber :
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Nama Lampiran ------------------------------------------------------------------------ x
Lampiran 2. Nama Lampiran ------------------------------------------------------------------------ x
Lampiran 3. dst

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 7

Bab I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

….…….………………… u raikan deskripsi latar belakang di sini ……..…………………. .
Uraikan isyu permasalahan yang melatarbelakangi penggagasan judul tugas akhir yang
mencakup aspek tipologi objek, lokasi serta tema rancangan. Uraian perlu mengedepankan alur
pikir yang runut sedemikian rupa sehingga dapat diargumentasikan secara jelas titik berangkat
pengajuan judul; apakah berawal dari aspek objek, lokasi atau tema perancangan. Sebagai
catatan, penggagasan judul tugas akhir dapat diawali dari salah satu aspek substansial tersebut.
Inisiasi judul tugas akhir dari salah satu aspek akan menjadi konstrain atau pertimbangan bagi
aspek subtansial yang lain.
Uraian latar belakang ini secara singkat dan jelas harus mengindikasikan ihwal prospek
dan fisibilitas objek rancangan dalam relasi dengan lokasinya, ihwal asosiasi logis tema
perancangan dengan objek dan lokasi perancangan. Uraian indikasi dari ke-dua ihwal di atas
perlu didukung dengan ungkapan data atau fakta penting yang relevan. Uraian yang lebih
lengkap dari kedua hal di atas akan dielaborasi lebih jauh pada bagian Bab III tentang Kajian
Awal Aspek Perancangan.
Uraian latar belakang ini juga secara singkat dan jelas harus mengargumentasikan nilai
kebaruan dari gagasan tugas akhir ini sebagai suatu kesatuan. Nilai kebaruan yang dimaksud
menunjuk pada kemutakhiran atau keunikan gagasan tugas akhir yang diajukan dibandingkan
dengan preseden tugas akhir yang telah dilakukan sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah Perancangan

……………………. tuliskan rumusan masalah perancangan di sini …………………... ......
Rumusan masalah harus di dasarkan pada poin-poin yang dielaborasi dalam bagian latar
belakang. Rumusan masalah harus diungkapkan dalam bentuk kalimat tanya yang menunjuk
pada persoalan bagaimana proses serta produk rancangan yang kontekstual dengan gagasan
perancangan yang dikemukakan dalam bagian latar belakang.

1.3 Tujuan & Sasaran Perancangan

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 8
…….………… tuliskan rumusan tujuan dan sasaran perancangan di sini ………………….
Rumusan tujuan perancangan pada dasarnya merupakan rumusan afirmatif yang pararel dengan
rumusan masalah perancangan yang sudah dituliskan sebelumnya. Dengan kata lain, rumusan
tujuan perancangan adalah „konversi‟ rumusan masalah yang dituliskan dalam bentuk kalimat
tanya menjadi bentuk kalimat pernyataan. Tujuan perancangan tidak boleh ditumpangtindihkan
dengan tujuan atau maksud dihadirkannya objek rancangan. Secara sederhana, tujuan
perancangan adalah hadirnya rancangan objek tertentu dengan konteks lokasi dan tema
perancangan tertentu sebagaimana digagas dalam uraian latar belakang.
Rumusan sasaran perancangan adalah derivasi atau penjabaran dari tujuan perancangan
menjadi sejumlah target capaian dalam kegiatan perancangan yang secara komprehensif akan
mendorong tercapainya tujuan perancangan. Secara sederhana, poin-poin sasaran perancangan
secara struktural sistematik akan berupa indikasi luaran-luaran yang berasosiasi dengan tahapan
proses perancangan yang akan dilakukan. Sasaran perancangan dalam garis besar akan tertuju
pada :
 terformulasikannya skema proses, motode hingga strategi perancangan
 teridentifikasinya ciri tipologis objek rancangan
 teridentifikasinya karakteristik lokasi dan tapak rancangan serta rona lingkungannya
 teridentifikasinya prinsip-prinsip dan strategi implementasi tema rancangan
 tersusunnya konsep program dasar fungsional serta program keruangan dari objek rancangan
 tersusunnya konsep rancangan yang kompatibel dengan program keruangan yang ada,
mencakup konsep rancangan bangunan, ruang dalam dan ruang luar.
 tercapainya konkretisasi konsep menjadi rancangan final sesuai konteks tipologi, tapak dan
tema rancangan.

1.4 Lingkup & Batasan Perancangan

…………………….. u raikan lingkup dan batasan perancangan di sini …………………….
Uraian lingkup dan batasan perancangan ini perlu diawali dengan ungkapan keterbatasan
sumberdaya perancangan yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan perancangan secara
komprehesif. Mengacu pada fakta keterbatasan sumberdaya ini, uraian lingkup dan batasan
perancangan untuk selanjutnya ditujukan pada uraian menyangkut batasan tentang keluasan dan
kedalaman kajian yang akan dilaksanakan dalam proses perancangan, serta menyangkut keluasan
dan kedalaman luaran hasil perancangan yang ingin dicapai dan dikomunikasikan. Dalam hal
keluasan dan kedalaman kajian dalam proses perancangan, uraian ini perlu mengungkapkan apa
saja aspek perancangan yang akan menjadi fokus kajian serta sejauh mana pendalaman aspek itu
akan dilaksanakan. Uraian ini pun perlu mengungkapkan aspek-aspek perancangan apa yang
tidak mendapat porsi perhatian yang cukup, terkait dengan keterbatasan sumberdaya yang
dimiliki. Dalam hal keluasan dan kedalaman luaran atau hasil perancangan, uraian ini perlu juga
mengungkapkan dokumen hasil atau luaran perancnagan apa saja yang ditargetkan untuk
terealisir serta wujud produk perancangan apa saja yang tidak menjadi target realisasi, sesuai
dengan keterbatasan sumberdaya perancangan yang ada.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 9

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 10
Bab II
PROSES DAN METODE PERANCANGAN


2.1. Tinjauan Teori Metodologi Perancangan

…………………………. u raikan deskripsi latar belakang di sisi …………………….. .
Pada bagian ini uraikan teori-teori tentang proses dan metode perancangan yang menjadi
referensi dalam pengembangan pendekatan, kerangka pikir, proses serta metode perancangan
yang akan diimplementasikan dalam kegiatan perancangan yang akan dilakukan.
Secara substansial, uraian bagian ini mencakup dua hal. Yang pertama adalah deskripsi
pokok-pokok pikiran dari berbagai teori tentang proses desain yang dikemukakan oleh sejumlah
tokoh dengan mengacu pada sejumlah referensi kepustakaan yang jelas. Yang kedua adalah
pernyataan sikap dari mahasiswa pengusul tentang preferensinya terhadap teori tertentu untuk
diimplementasikan dalam kegiatan perancangan yang akan dilaksanakan, dilengkapi dengan
argumen dari preferensinya tersebut.

2.2. Pendekatan Perancangan

……………….…… u raikan pendekatan perancangan di sini …………………………….
Pendekatan perancangan (design approach) adalah cara perancang dalam menelusuri dan
mengenali problem atau permasalahan perancangan yang dihadapi. Mengacu pada skema
pelaksanaan tugas akhir yang dijalankan, pada dasarnya penelusuran permasalahan dalam
kegiatan perancangan tugas akhir ini niscaya dilaksanakan melalui tiga jalur pendekatan,
masing-masing ialah pendekatan tipologis, pendekatan lokasional dan pendekatan tematik.
Uraikanlah ke-tiga pendekatan perancangan ini dilengkapi dengan argumen menyangkut
kelebihan, kekurangan masing-masing pendekatan serta konsekuensi logis dari penggunaan
masing-masing pendekatan tersebut.

2.3. Kerangka Pikir, Proses & Metode Perancangan

…… uraikan deskripsi kerangka pikir, serta proses dan metode perancangan di sini …….
Uraian kerangka pikir perancangan adalah gambaran skematik dari alur berpikir perancang yang
mencakup : 1) alur pikir penggagasan proyek tugas akhir dan 2) alur pikir perancang dalam
mengupayakan tercapainya tujuan perancangan.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 11
Alur pikir penggagasan proyek tugas akhir harus mampu menginformasikan secara
skematik urut-urutan berpikir perancang mulai dari pengenalan beragam isu strategis yang
menjadi landasan argumentasi latar belakang penggagasan judul tugas akhir, khususnya aspek
prospek dan fisibilitas, asosiasi logis serta nilai kebaruan proyek tugas akhir yang mencakup
gagasan objek, lokasi dan tema rancangan, sampai pada formulasi masalah, tujuan dan sasaran
serta lingkup dan batasan perancangan.
Alur pikir perancang dalam mengupayakan tercapainya tujuan perancangan, secara
skematik harus mampu menginformasikan urut-urutan berpikir perancang mulai dari pemahaman
teori pendukung formulasi proses dan metode perancangan yang kompatibel dengan masalah
perancangan hingga pokok-pokok pemikiran yang mendasari implementasi setiap tahap
perancangan dengan metodenya masing-masing.
Uraian proses dan metode perancangan pada dasarnya adalah konkretisasi kerangka pikir
perancangan dalam wujud skema tahapan kegiatan perancangan yang sistematis, lengkap dengan
indikasi metode implementasi setiap tahap kegiatan perancangan serta luaran yang diharapkan
dari setiap tahapan kegiatan yang ada, sehingga secara akumulatif akan bermuara pada luaran
akhir berupa hasil perancangan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Dalam penyajiannya, uraian kerangka pikir, proses dan metode perancangan dapat
disajikan secara secara integratif dalam wujud skema atau diagram alur, dilengkapi dengan
uraian verbal tertentu sesuai kebutuhan.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 12
Bab III
KAJIAN KONTEKS PERANCANGAN


3.1. Kajian Tipologi Objek Perancangan

A. Argumentasi Prospek & Fisibilitas Objek Perancangan

…… uraikan argumentasi tentang prospek dan fisibilitas objek rancangan di sini .......
Uraian tentang prospek objek rancangan pada dasarnya berbicara mengenai urgensi kehadiran
objek yang bersangkutan pada lokasi yang spesifik. Hal ini terkait dengan relasi permintaan dan
penawaran akan suatu sarana atau fasilitas fungsional yang menjadi inti layanan dari objek yang
bersangkutan di lokasi tersebut. Permintaan (demand) menunjuk pada kebutuhan yang nyata
akan layanan fungsional objek yang bersangkutan, sementara di sisi yang lain, penawaran
(supply) adalah kondisi ketersediaan layanan fungsional oleh objek yang sama atau sejenis pada
lingkup lokasi yang sama. Prospektif tidaknya suatu objek fungsional akan ditentukan oleh
kondisi di mana benar-benar terdapat kebutuhan yang nyata atau permintaan akan kehadiran
objek tersebut di satu sisi dan di sisi yang lain kondisi ketersediaan atau penawaran dari objek
fungsional tersebut belum mengimbangi tingkat kebutuhan atau permintaan yang ada.
Argumentasi menyangkut prospek objek rancangan ini harus dilengkapi dengan ungkapan data
atau fakta yang cukup menyangkut kondisi kebutuhan dan ketersediaan yang menjustifikasi
urgensi objek yang bersangkutan.
Argumentasi menyangkut prospek suatu objek juga dapat didasarkan pada fakta adanya
program yang nyata menyangkut rencana penghadiran objek yang bersangkutan oleh suatu
institusi atau komunitas tertentu, yang diasumsikan telah didahului oleh suatu studi yang valid
menyangkut urgensi hadirnya objek yang bersangkutan.
Uraian tentang fisibilitas objek rancangan pada dasarnya berbicara menyangkut ihwal
kelayakan objek tersebut untuk dapat direalisasikan keberadaannya di suatu lokasi. Kelayakan
tidak serta merta pararel atau sejalan dengan urgensi atau prospek dari suatu objek. Suatu objek
yang prospektif atau urgen untuk hadir di suatu tempat belum berarti dapat direalisasikan
kehadirannya di tempat tersebut. Suatu objek dapat dinyatakan memiliki fisibilitas untuk
dihadirkan di suatu tempat atau lokasi haruslah didukung oleh suatu kondisi multi aspek yang
memungkinkan objek tersebut dapat direalisasikan keberadaanya. Aspek-aspek yang
menentukan potensi realisasi suatu objek di suatu tempat pada dasarnya bervariasi mulai dari
aspek kelayakan finansial atau ketersediaan sumber pembiayaan, aspek kelayakan lingkungan
atau kesesuaian objek dengan rona lingkungannya, aspek kelayakan sumberdaya manusia atau
adanya dukungan ketersediaan sumberdaya manusia untuk membangun dan mengoperasionalkan
fungsi layanan objek, aspek kelayakan teknis atau teknologis berupa adanya dukungan teknis
teknologis untuk merealisasikan keberadaan objek tersebut dan berbagai aspek lain yang relevan.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 13
Argumentasi menyangkut fisibilitas objek harus dilengkapi dengan ungkapan data atau fakta
menyangkut kondisi aspek-aspek pendukung kelayakan dari objek yang bersangkutan.
Uraian argumentasi prospek dan fisibilitas ini dapat dilakukan secara terpisah sebagi sub-
sub bagian dari bagian ini (A.1, dan A.2).

B. Pemahaman Tipologi Objek Menurut Studi Literatur & Preseden

….……..… uraikan pemahaman tentang tipologi objek rancangan di sini, ..................
Uraian pemahaman tipologi objek perlu diawali dengan uraian pengertian objek, yang dapat
ditelusuri melalui penelusuran etimologis (asal-usul kata) atau melalui penelusuran rumusan
pengertian yang baku pada referensi-referensi yang bersifat ensiklopedikal.
Uraian bagian ini harus tertuju pada uraian mengenai tipologi objek. Tipologi objek secara
sederhana dapat diartikan sebagai ciri-ciri atau karakteristik objek sebagai suatu wujud bangunan
atau lingkungan binaan yang secara spesifik membedakannya dari tipe bangunan atau
lingkungan binaan yang lainnya. Secara garis besar, penelusuran karakteristik tipologis objek
rancangan dapat dilakukan melalui pendekatan kerangka studi tipologis tertentu yang
dikemukakan oleh ahli arsitektur tertentu, misalnya Raphael Moneo dengan kerangka Tipologi
Fungsi, Tipologi Geometrika dan Tipologi Perlanggaman (Kultural Historik). Masing-masing
jalur penelusuran tipologis di atas dapat diuraikan lagi dalam berbagai variabel, atribut atau
parameter tertentu. Sebagai contoh, penelusuran „tipologi fungsi‟ objek dapat dilakukan melalui
sejumlah variabel seperti keberadaan macam atau jenis ruang (space cell), relasi atau hubungan
antar ruang dan pengelompokannya, standar besaran ruang, kebutuhan fasilitas utilisasi ruangan
dan lain-lain. Penelusuran „tipologi geometri‟ objek dapat dilakukan melalui sejumlah parameter
seperti konfigurasi geometrik massa bangunan, pola geometrik tata ruang dalam atau per-denah-
an, pola geometrik modul ruang atau struktur bangunan, pola geometrik fasad bangunan, dan
lain-lain. Penelusuran „tipologi perlanggaman‟ dapat ditelusuri menurut sejumlah atribut seperti
pola atau rasio pembukaan pada bidang fasade bangunan, aplikasi material pada fasade bangunan
dan ruang-ruang interior, aplikasi warna dan tekstur pada fasad bangunan serta ruang-ruang
interior, aplikasi ornamen dan dekorasi dan lain-lain.
Uraian pemahaman tipologi objek ini dapat dibagi atau dipisahkan atas sub-sub bagian
yang tersusun secara sistematis dan terstruktur pada bagian ini (B.1, B.2, B.3, dst)

C. Studi Lingkup Pengguna Objek

….…… uraikan hasil studi tentang aspek lingkup pengguna objek rancangan di sini ….......
Uraian tentang lingkup pengguna objek pada dasarnya berbicara tentang karakteristik dari
pengguna objek rancangan yang menjadi target pelayanan dari objek rancangan. Dalam garis
besar, lingkup pengguna objek ini mencakup pihak investor serta pengelola objek dan pihak

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 14
masyarakat yang akan memanfaatkan keberadaan objek yang bersangkutan. Uraian lingkup
pengguna objek ini juga harus mengungkapkan indikasi kapasitas atau daya dukung objek dalam
memfasilitasi ragam kegiatan yang dilakukan oleh para pengguna objek.

D. Studi Pendukung Terkait Aspek Tipologi Objek

……….…… u raikan studi pendukung terkait tipologi objek rancangan di sini …................
Studi pendukung terkait tipologi objek adalah studi terhadap sejumlah aspek yang bukan bagian
dari aspek tipologi objek tapi dipandang penting untuk dikaji karena memiliki relevansi yang
nyata dengan atribut atau karakteristik tipologis dari objek rancagan. Sebagai contoh, jika objek
rancangan merupakan „Museum‟ yang secara fungsional berfungsi sebagai wadah koleksi dan
konservasi artefak-artefak tertentu, maka untuk lebih melengkapi pemahaman perancang tentang
fungsi objek ini, perlu juga dilakukan studi pendukung seperti studi tentang ragam / jenis dan
karakteristik dari koleksi museum yang bersangkutan. Studi pendukung lainnya yang juga
relevan adalah studi tentang teknis konservasi artefak museum berdasarkan tipenya. Contoh yang
lain, jika objek perancangan adalah „Gelanggang Olahraga Indoor‟ yang identik dengan
bangunan berstruktur bentang lebar, maka studi pendukung yang relevan dilakukan ialah studi
tentang prinsip-prinsip struktur bentang lebar.
Banyaknya studi pendukung menurut aspek studinya akan tergantung dari konteks tipologi
objek yang akan dirancang. Disarankan untuk melakukan berbagai studi pendukung yang relevan
secara sistematis dan terstruktur sebagai sub bagian dari bagian ini. (D.1, D.2, D.3, dst).

3.2. Kajian Lokasi & Tapak Perancangan

A. Argumentasi Penetapan / Pemilihan Lokasi & Tapak Perancangan

.......….… uraikan deskripsi argumentasi penetapan / pemilihan lokasi di sini …………..
Lokasi dan tapak perancangan perlu diargumentasikan latar belakangnya, apakah telah
ditetapkan sebelumnya atau masih akan dipilih.
Penggagasan judul tugas akhir, bukan tidak mungkin terkait dengan rencana aktual
pembangunan objek rancangan yang bersangkutan oleh pihak tertentu pada suatu lokasi dan
tapak yang sudah ditetapkan. Penggagasan judul tugas akhir juga bisa saja terkait dengan upaya
re-desain dari objek tertentu yang menempati lokasi dan tapak tertentu. Untuk kasus-kasus
seperti ini, dapat dikatakan bahwa lokasi dan tapak perancangan telah bersifat definitif dan tidak
lagi memerlukan analisis pemilihan lokasi dan tapak. Untuk kondisi ini, maka uraian dalam
bagian ini cukup diarahkan pada uraian fakta dari rencana pembangunan arau re-desain objek
yang bersangkutan pada lokasi dan tapak yang sudah ditetapkan termasuk delineasi tapaknya.
Dalam kondisi ini, uraian masih bisa diperkaya dengan persepsi mahasiswa pengusul mengenai

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 15
kesesuaian lokasi dan tapak yang bersangkutan dengan tipologi objek rancangannya atau dengan
tema rancangan yang akan digunakan.
Dalam kemungkinan yang lain, penggagasan judul tugas akhir belum secara definitif
mengindikasikan lokasi apalagi tapak dari objek perancangan. Dalam kasus ini, uraian bagian ini
harus memuat analisis pemilihan lokasi dan tapak secara sistematik dengan menggunakan
metode yang bisa dipertanggungjawabkan. Umumnya, analisis pemilihan lokasi dan tapak
dilakukan dengan menggunakan metode analisis multi kriteria yang dilakukan secara bertahap,
mulai dari pemilihan lokasi dalam tinjauan skala makro (skala Kota atau Kabupaten) hingga
pemilihan tapak secara mikro dengan batas-batas delineasi yang sudah konkrit. Analisis
pemilihan lokasi dan tapak dari objek rancangan wajib memperhatikan arahan-arahan dari
dokumen-dokumen rencana tata ruang yang secara legal berlaku di wilayah tersebut. Dalam
analisis multi kriteria yang dilakukan rumusan kriteria pemilihan harus diargumentasikan dengan
menggunakan referensi-referensi yang jelas, serta diasosiasikan dengan hasil studi pemahaman
tipologi objek yang sudah dilakukan.

B. Data & Analisa Karakteristik Tapak Perancangan & Lingkungannya

…… uraikan deskripsi data dan analisa tapak perancangan dan lingkungannya di sini …..
Uraian data dan analisa tapak perancangan dan lingkungannya harus diuraikan secara sistematik
berdasarkan kategori aspek-aspek karakteristik tapak dan lingkungan baik karakter fisik (alamiah
atau artifisial) serta karakteristik non fisik tapak dan lingkungannya.
Kategori aspek karakteristik fisik tapak yang perlu didata dan dianalisis, secara kategorial
mencakup :
 Kondisi posisi atau letak relatif tapak terhadap lingkungannya, baik dalam tinjauan makro
(skala kota atau wilayah) atau mikro (skala kawasan / lingkungan)
 Kondisi delineasi atau batas-batas konkrit dari area tapak terhadap lingkungan sekitarnya
 Kondisi eksisting situasi keberadaan unsur-unsur alamiah / artifisial yang ada di dalam tapak.
 Kondisi eksisting situasi keberadaan unsur-unsur alamiah / artifisial yang ada di luar tapak
(pada persil-persil atau area yang bersebelahan dengan tapak).
 Kondisi klimatologis (iklim mikro) setempat.
 Kondisi topografis atau kelerengan permukaan tapak.
 Kondisi geologis tapak
 Kondisi hidrologis tapak.
 Kondisi infrastruktur (jaringan jalan serta jalur pedestrian, drainase, air bersih, listrik,
telekomunikasi, dll) yang dapat diakses / melayani tapak
 Kondisi layanan transportasi yang dapat diakses / melayani tapak
 Kondisi aspek fisik tapak dan lingkungan lainnya yang dipandang relevan dengan masalah
perancangan
Kategori aspek karakteristik non fisik tapak yang perlu didata dan dianalisis, secara
kategorial mencakup :

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 16
 Muatan nilai kultural atau historik yang terkait dengan tapak atau unsur-unsur fisik yang ada
di dalam atau sekitar tapak.
 Ketentuan atau aturan legal formal tentang aspek tata ruang serta tata bangunan dan
lingkungan yang berlaku pada area tapak.
 Kondisi aspek non fisik tapak dan lingkungan lainnya yang dipandang relevan dengan
masalah perancangan
Analisis yang dilakukan terhadap setiap aspek karakteristik tapak harus dilakukan secara
cermat dan diarahkan pada upaya identifikasi beragam potensi dan kendala yang dimiliki tapak
serta gagasan-gagasan parsial tentang tanggapan-tanggapan rancangan yang menjadi respon dari
indikasi potensi dan kendala yang dimaksud.
Secara khusus, analisis terhadap kondisi tapak dan lingkungannya harus memberikan
perhatian khusus terhadap : 1) upaya identifikasi terhadap daya dukung tapak untuk
mengakomodir program bangunan (ruang dalam) dan ruang luar serta 2) upaya identifikasi
ragam tanggapan rancangan yang merespon kondisi genius loci dari tapak, yaitu aspek-aspek
yang unik atau spesifik dari tapak.
Uraian data dan analisis tapak dan karakteristiknya ini dapat dibagi atau dipisahkan atas
sub-sub bagian yang tersusun secara sistematis dan terstruktur pada bagian ini (B.1, B.2, dst).

C. Studi Pendukung Terkait Aspek Tapak & Lingkungan

..…… uraikan deskripsi studi pendukung terkait aspek tapak dan lingkungan di sini …….
Studi pendukung terkait aspek tapak dan lingkungannya adalah studi terhadap sejumlah aspek
yang bukan bagian dari aspek tapak dan lingkungan tapi dipandang penting untuk dikaji karena
memiliki relevansi yang nyata dengan atribut atau karakteristik tapak dan lingkungannya.
Sebagai contoh, jika karakteristik tapak teridentifikasi sebagai tapak dengan sebagian area yang
memiliki kondisi topografis dengan lereng yang ekstrim curam, maka studi pendukung tentang
prinsip-prinsip perkuatan lereng perlu dikaji. Contoh yang lain, jika karakteristik tapak
teridentifikasi sebagai area dengan tingkat ancaman (hazard) gempa yang tinggi, maka studi
tentang karakteristik gempa serta prinsip-prinsip bangunan yang tahan atau tanggap gempa perlu
dilakukan.
Banyaknya studi pendukung terkait aspek tapak dan karakteristiknya akan tergantung dari
konteks tipologi tapak dan lingkungannya. Disarankan untuk melakukan berbagai studi
pendukung yang relevan secara sistematis dan terstruktur sebagai sub bagian dari bagian ini.
(C.1, C.2, C.3, dst).

3.3. Kajian Tema Perancangan

A. Argumentasi Asosiasi Logis Tema dengan Objek atau Lokasi Perancangan

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 17
..……………………….. u raikan deskripsi argumentasi tentang asosiasi logis dari tema
rancangan dengan objek atau lokasi / tapak perancangan di sini …………………………………
Uraian argumentasi logis dari tema dengan objek atau tapak rancangan, pada prinsipnya
berisikan uraian tentang kesesuaian antara pilihan tema dengan tipologi objek atau lokasi
perancangan. Argumentasi harus mampu menunjukkan bahwa pilihan tema perancangan benar-
benar merupakan pilihan yang tepat dan mampu menjadi pendekatan dalam menyelesaikan
problem-problem yang terkait dengan karakteristik tipologis objek atau karakteristik tapak dan
lingkungannya. Asosiasi logis yang diargumentasikan bisa saja hanya menyangkut kesesuaian
tema dengan tipologi objek secara khusus, atau kesesuaian antara tema dengan kondisi tapak dan
lingkungannya. Sebagai contoh, pilihan tema “arsitektur simbiosis” dapat diargumentasikan
sebagai pendekatan yang tepat atau asosiatif untuk objek yang secara tipologis merupakan objek
yang mengakomodir berbagai ragam tipe fungsi yang berbeda satu sama lain (mixed use
builnding). Tema „simbiosis‟ secara teoritik dapat diargumentasikan sebagai tema yang tepat
untuk mengupayakan terjadinya kombinasi antar fungsi yang berbeda secara sinergis. Sebagai
contoh yang lain, pilihan tema „arsitektur ekologis‟ dapat diargumentasikan sebagai tema yang
tepat dan sesuai untuk diterapkan pada objek yang lokasi atau tapaknya berada pada suatu
lingkungan yang memiliki kerentanan ekologis yang signifikan seperti area habitat bakau dan
sejenisnya.

B. Pemahaman Tema Perancangan Menurut Studi Literatur & Preseden

….………..….……..… u raikan desripsi pemahaman tema di sini, .................................
Uraian pemahaman tema secara sistematik perlu diawali dengan uraian pengertian tema, yang
dapat ditelusuri melalui penelusuran etimologis (asal-usul kata) atau melalui penelusuran
rumusan pengertian yang baku pada referensi-referensi yang bersifat ensiklopedikal. Untuk
selanjutnya, uraian pemahaman tema perlu dilakukan melalui pendalaman berbagai referensi
teoritikal yang mengulas tentang tema yang bersangkutan. Pemahaman tema secara etimologis
maupun teoritikal ini pada akhirnya harus mampu mengidentikasi secara konkrit tentang
pengertian serta prinsip-prinsip implementatif dari tema tersebut.
Mengacu pada hasil pemahaman tema secara teoritikal, bagian selanjutnya yang perlu
diuraikan ialah pemahaman tentang strategi implementasi dari prinsip-prinsip implementatif
tema tersebut pada preseden objek arsitektural tertentu yang telah dilakukan sebelumnya. Uraian
ini perlu didukung dengan studi kasus atau studi komparasi yang komprehensif dari satu atau
beberapa objek arsitektural yang diyakini dirancang dengan menggunakan tema yang sama oleh
arsitek-arsitek tertentu. Studi kasus atau studi komparasi sebagai wujud studi preseden perlu
ditujukan baik pada rancangan objek yang dipandang berhasil maupun yang tidak berhasil
menerapkan tema yang bersangkutan, sedemikian sehingga melalui studi ini dapat diperoleh
informasi (lesson learned) tentang keberhasilan dan kegagalan (success anda failure stories)
menyangkut upaya penerapan tema yang pernah dilakukan sebelumnya.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 18
Secara sederhana, pemahaman tema pada bagian ini diharapkan akan bermuara pada : 1)
teridentifikasinya prinsip-prinsip dasar implementasi tema, dan 2) kisi-kisi strategi implementasi
tema berupa pilihan-pilihan cara penerapan tema pada aspek-aspek rancangan secara kategorial,
yang tersajikan dalam wujud matriks potensi relasi antara prinsip tematik dan aspek rancangan.
Uraian pemahaman tema ini dapat dibagi atau dipisahkan atas sub-sub bagian yang
tersusun secara sistematis dan terstruktur pada bagian ini (B.1, B.2, B.3, dst)

C. Studi Pendukung Terkait Tema Perancangan

….…...…… uraikan deskripsi studi pendukung terkait tema rancangan di sini ………….
Studi pendukung terkait aspek tema rancangan adalah studi terhadap sejumlah aspek yang bukan
bagian dari aspek tema rancangan tapi dipandang penting untuk dikaji karena memiliki relevansi
yang nyata dengan pengertian atau salah satu, sebagian atau semua prinsip implementasi tema
yang telah teridentifikasi pada bagian sebelumnya. Sebagai contoh, jika tema perancangan
adalah „arsitektur tepi air (waterfront architecture)‟, maka studi tentang ekosistem tepi air perlu
dilakukan. Contoh yang lain, jika tema perancangan yang digunakan ialah „estetika struktur‟,
maka studi pendukung tentang prinsip-prinsip estetika perlu dilakukan. Contoh yang lain, „
manakala tema rancangan yang digunakan ialah „arsitektur biomorfik” maka studi pendukung
tentang prinsip-prinsip fisiologis anatomik makhluk hidup baik tanaman, binatang maupun
manusia perlu dilakukan sesuai dengan konteks yang dibutuhkan.
Banyaknya studi pendukung terkait aspek tema akan tergantung dari spesifikasi tema yang
ditetapkan. Disarankan untuk melakukan berbagai studi pendukung yang relevan secara
sistematis dan terstruktur sebagai sub bagian dari bagian ini. (C.1, C.2, C.3, dst).

3.4. Simpulan Kajian Perancangan

…..….…...…… uraikan simpulan hasil kajian perancangan di sini ………………….
Uraian simpulan kajian perancangan pada prinsipnya akan memuat poin-poin simpulan dari
bagian-bagian kajian perancangan yang mencakup kajian tipologi objek, kajian tapak dan
lingkungannya serta kajian tema rancangan. Uraian yang disajikan secara sistematis harus
mencakup :
1) Rumusan „design requirements‟ atau kriteria-kriteria kualitas rancangan yang diharapkan,
yang secara kontekstual terkait dengan aspek tipologi objek, kondisi tapak dan prinsip tema
rancangan (object’s typological requirement, site development requirement dan thematic
implementation requirement). Hal ini secara khusus akan menjadi tolok ukur evaluasi dari
kualitas konsep maupun hasil perancangan yang akan dikerjakan.
2) Daftar pilihan tanggapan rancangan yang dapat dilakukan sebagai respon terhadap „design
requirements‟ pada poin sebelumnya. Hal ini secara khusus dapat dilihat sebagai daftar
panjang dari kemungkinan-kemungkinan pilihan konsep rancangan yang dapat diterapkan

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 19
untuk memenuhi kriteria kualitas rancangan yang ada. Secara kategorial, tanggapan-
tanggapan rancangan ini dapat diurai atas berbagai opsi menyangkut program keruangan, opsi
rancangan tata tapak, opsi rancangan bangunan yang mencakup konfigurasi massa bangunan,
organisasi ruang dalam, sistem struktur dan utilitas bangunan, serta opsi rancangan ruang luar,
Kedua bagian dari simpulan kajian rancangan ini dapat disajikan secara terpisah atas sub-sub
bagian yang tersusun secara sistematis dan terstruktur pada bagian ini (A dan B).


C. PENYUSUNAN SKRIPSI


1. PENDAHULUAN

Skripsi atau tugas akhir adalah karya ilmiah yang berisikan hasil penelitian atau hasil
rancangan menyeluruh yang disusun secara sistematis berdasarkan ketentuan metode
penelitian ilmiah/metode perancangan. Penulisan skripsi/TA dilaksanakan setelah seminar
proposal dinyatakan lulus/ diterima dan disusun sesuai dengan proposal tugs akhir yang
telah dinilai dan disetujui. Pada dasarnya, tata cara penulisan skripsi/TA telah terdapat
template yang seragam. Format penulisan skripsi/TA terdiri atas tiga bagian, yaitu: bagian
awal, bagian utama dan bagian akhir.


2. FORMAT LAPORAN SKRIPSI

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 20
LAPORAN TUGAS AKHIR





JUDUL TUGAS AKHIR

OBJEK + LOKASI
Tema

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa
NIM










PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
Bulan, Tahun

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 21
HALAMAN PENGESAHAN / LEGALISASI
Dokumen Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai kelengkapan dari tahap Seminar Konsep
Tugas Akhir di lingkungan Program Studi Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik
Universitas Sam Ratulangi

Manado, Hari, DD/MM/YYYY (Tanggal-Bulan-Tahun)
Mahasiswa Penyusun Laporan Tugas Akhir,

Tanda Tangan

Nama Mahasiswa
NIM

Mengetahui / Menyetujui,
Pembimbing 1
Tanda Tangan

Nama Dosen
NIP

Pembimbing 2
Tanda Tangan

Nama Dosen
NIP

Mengetahui,
Koordinator Program Studi
Tanda Tangan


Nama Dosen
NIP

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : i

KATA PENGANTAR


………………………..…………………………………………………………………… …
…………… uraikan kata pengantar di sini, (maksimal 250 kata) ………………
…………………………………… ………………………………………………………………...
……………………………………………………………...


Manado, Hari, DD/MM/YYYY (Tanggal-Bulan-Tahun)

Nama Mahasiswa / NIM

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : ii

DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Pengesahan / Legalisasi
Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------------------------------- i
Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------------------------------- ii
Daftar Gambar ------------------------------------------------------------------------------------------- x
Daftar Tabel ---------------------------------------------------------------------------------------------- x
Daftar Lampiran ----------------------------------------------------------------------------------------- x
Bab I PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------- 1
1.5. Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------------------ x
1.6. Rumusan Masalah Perancangan --------------------------------------------------------------- x
1.7. Tujuan & Sasaran Perancangan ---------------------------------------------------------------- x
1.8. Lingkup & Batasan Perancangan -------------------------------------------------------------- x

Bab II PROSES DAN METODE PERANCANGAN ----------------------------------------- x
2.4. Tinjauan Teori Metodologi Perancangan ----------------------------------------------------- x
2.5. Pendekatan Perancangan ------------------------------------------------------------------------ x
2.6. Kerangka Pikir, Proses & Metode Perancangan --------------------------------------------- x

Bab III KAJIAN KONTEKS PERANCANGAN ----------------------------------------------- x
3.5. Kajian Objek Perancangan ---------------------------------------------------------------------- x
E. Argumentasi Prospek & Fisibilitas Objek Perancangan -------------------------------- x
F. Pemahaman Tipologi Objek Menurut Studi Literatur & Preseden -------------------- x
G. Studi Lingkup Pengguna Objek ------------------------------------------------------------ x
H. Studi Pendukung Terkait Aspek Tipologi Objek ---------------------------------------- x
3.6. Kajian Lokasi & Tapak Perancangan --------------------------------------------------------- x
D. Argumentasi Penetapan / Pemilihan Lokasi & Tapak Perancangan ------------------ x
E. Data & Analisa Karakteristik Tapak Perancangan & Lingkungannya ---------------- x
F. Studi Pendukung Terkait Aspek Tapak & Lingkungan --------------------------------- x
3.7. Kajian Tema Perancangan ---------------------------------------------------------------------- x
D. Argumentasi Asosiasi Logis Tema dengan Objek atau Lokasi Perancangan -------- x
E. Pemahaman Tema Perancangan Menurut Studi Literatur & Preseden --------------- x
F. Studi Pendukung Terkait Aspek Tema Perancangan ------------------------------------ x
3.8. Simpulan Kajian Perancangan ----------------------------------------------------------------- x

Bab IV KONSEP AWAL RANCANGAN ------------------------------------------------------- x

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : iii
4.1. Strategi Implementasi Tema Rancangan ------------------------------------------------------ x
4.2. Konsep Programatik
A. Program Dasar Fungsional Objek Rancangan -------------------------------------------- x
B. Konsep Institusi & Tata Kelola Objek Rancangan --------------------------------------- x
C. Program Pengguna Objek Rancangan & Ragam Aktivitasnya ------------------------- x
D. Program Kebutuhan Ruang (Ruang Dalam & Ruang Luar) & Spesifikasinya ------ x
4.3. Konsep Rancangan ------------------------------------------------------------------------------- x
A. Rencana Tata Tapak (Site Development Plan) ------------------------------------------- x
B. Rancangan Konfigurasi Massa Bangunan ------------------------------------------------- x
C. Rancangan Tata Ruang Dalam / Pola Denah Bangunan -------------------------------- x
D. Rancangan Selubung Bangunan ------------------------------------------------------------ x
E. Rancangan Sistem Struktur Bangunan ----------------------------------------------------- x
F. Rancangan Ruang Luar ---------------------------------------------------------------------- x
G. Rancangan Sistem Utilitas Bangunan & Ruang Luar ----------------------------------- x

Daftar Pustaka ------------------------------------------------------------------------------------------- x

Lampiran

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.4. Nama Gambar (gambar pertama pada bab 1) -------------------------------------- x
Gambar 1.5. Nama Gambar (gambar kedua pada bab 1) ---------------------------------------- x
Gambar 1.6. dst
Gambar 2.4. Nama Gambar (gambar pertama pada bab 2) ------------------------------------- x
Gambar 2.5. Nama Gambar (gambar kedua pada bab 2) ---------------------------------------- x
Gambar 2.6. dst
Gambar 3.4. Nama Gambar (gambar pertama pada bab 3) -------------------------------------- x
Gambar 3.5. Nama Gambar (gambar kedua pada bab 3) ----------------------------------------- x
Gambar 3.6. dst
Gambar 4.4. Nama Gambar (gambar pertama pada bab 4) -------------------------------------- x
Gambar 4.5. Nama Gambar (gambar kedua pada bab 4) ----------------------------------------- x
Gambar 4.6. dst

Catatan :
teknik / cara penyajian gambar dalam laporan

Gambar X.x.
Nama Gambar








Objek Gambar
(harus merupakan single shape bukan combined shape)







Keterangan gambar (jika ada) :
~ ………………………
~ ………………………

Sumber :
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.4. Nama Tabel (tabel pertama pada bab 1) -------------------------------------------- x
Tabel 1.5. Nama Tabel (tabel kedua pada bab 1) ----------------------------------------------- x
Tabel 1.6. dst
Tabel 2.4. Nama Tabel (tabel pertama pada bab 2) -------------------------------------------- x
Tabel 2.5. Nama Tabel (tabel kedua pada bab 2) ----------------------------------------------- x
Tabel 2.6. dst
Tabel 3.4. Nama Tabel (tabel pertama pada bab 3) -------------------------------------------- x
Tabel 3.5. Nama Tabel (tabel kedua pada bab 3) ----------------------------------------------- x
Tabel 3.6. dst
Tabel 4.4. Nama Tabel (tabel pertama pada bab 3) -------------------------------------------- x
Tabel 4.5. Nama Tabel (tabel kedua pada bab 3) ----------------------------------------------- x
Tabel 4.6. dst


Catatan :
teknik / cara penyajian tabel dalam laporan

Tabel X.x.
Nama Tabel


(1) (2) (3) (4) (5) (6)



Objek Tabel


Keterangan tabel (jika ada) :
~ ………………………
~ ………………………

Sumber :
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : vi

DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 4. Nama Lampiran ------------------------------------------------------------------------ x
Lampiran 5. Nama Lampiran ------------------------------------------------------------------------ x
Lampiran 6. dst

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 1
Bab I
PENDAHULUAN
1.5 Latar Belakang
….…….………………… u raikan deskripsi latar belakang di sini ……..…………………. .
Uraikan isyu permasalahan yang melatarbelakangi penggagasan judul tugas akhir yang
mencakup aspek tipologi objek, lokasi serta tema rancangan. Uraian perlu mengedepankan alur
pikir yang runut sedemikian rupa sehingga dapat diargumentasikan secara jelas titik berangkat
pengajuan judul; apakah berawal dari aspek objek, lokasi atau tema perancangan. Sebagai
catatan, penggagasan judul tugas akhir dapat diawali dari salah satu aspek substansial tersebut.
Inisiasi judul tugas akhir dari salah satu aspek akan menjadi konstrain atau pertimbangan bagi
aspek subtansial yang lain.
Uraian latar belakang ini secara singkat dan jelas harus mengindikasikan ihwal prospek
dan fisibilitas objek rancangan dalam relasi dengan lokasinya, ihwal asosiasi logis tema
perancangan dengan objek dan lokasi perancangan. Uraian indikasi dari ke-dua ihwal di atas
perlu didukung dengan ungkapan data atau fakta penting yang relevan. Uraian yang lebih
lengkap dari kedua hal di atas akan dielaborasi lebih jauh pada bagian Bab III tentang Kajian
Awal Aspek Perancangan.
Uraian latar belakang ini juga secara singkat dan jelas harus mengargumentasikan nilai
kebaruan dari gagasan tugas akhir ini sebagai suatu kesatuan. Nilai kebaruan yang dimaksud
menunjuk pada kemutakhiran atau keunikan gagasan tugas akhir yang diajukan dibandingkan
dengan preseden tugas akhir yang telah dilakukan sebelumnya.
1.6 Rumusan Masalah Perancangan
……………………. tuliskan rumusan masalah perancangan di sini …………………... ......
Rumusan masalah harus di dasarkan pada poin-poin yang dielaborasi dalam bagian latar
belakang. Rumusan masalah harus diungkapkan dalam bentuk kalimat tanya yang menunjuk
pada persoalan bagaimana proses serta produk rancangan yang kontekstual dengan gagasan
perancangan yang dikemukakan dalam bagian latar belakang.
1.7 Tujuan & Sasaran Perancangan
…….………… tuliskan rumusan tujuan dan sasaran perancangan di sini ………………….
Rumusan tujuan perancangan pada dasarnya merupakan rumusan afirmatif yang pararel dengan
rumusan masalah perancangan yang sudah dituliskan sebelumnya. Dengan kata lain, rumusan
tujuan perancangan adalah „konversi‟ rumusan masalah yang dituliskan dalam bentuk kalimat
tanya menjadi bentuk kalimat pernyataan. Tujuan perancangan tidak boleh ditumpangtindihkan
dengan tujuan atau maksud dihadirkannya objek rancangan. Secara sederhana, tujuan
perancangan adalah hadirnya rancangan objek tertentu dengan konteks lokasi dan tema
perancangan tertentu sebagaimana digagas dalam uraian latar belakang.
Rumusan sasaran perancangan adalah derivasi atau penjabaran dari tujuan perancangan
menjadi sejumlah target capaian dalam kegiatan perancangan yang secara komprehensif akan
mendorong tercapainya tujuan perancangan. Secara sederhana, poin-poin sasaran perancangan
secara struktural sistematik akan berupa indikasi luaran-luaran yang berasosiasi dengan tahapan

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 2
proses perancangan yang akan dilakukan. Sasaran perancangan dalam garis besar akan tertuju
pada :
 terformulasikannya skema proses, motode hingga strategi perancangan
 teridentifikasinya ciri tipologis objek rancangan
 teridentifikasinya karakteristik lokasi dan tapak rancangan serta rona lingkungannya
 teridentifikasinya prinsip-prinsip dan strategi implementasi tema rancangan
 tersusunnya konsep program dasar fungsional serta program keruangan dari objek rancangan
 tersusunnya konsep rancangan yang kompatibel dengan program keruangan yang ada,
mencakup konsep rancangan bangunan, ruang dalam dan ruang luar.
 tercapainya konkretisasi konsep menjadi rancangan final sesuai konteks tipologi, tapak dan
tema rancangan.

1.8 Lingkup & Batasan Perancangan
…………………….. u raikan lingkup dan batasan perancangan di sini …………………….
Uraian lingkup dan batasan perancangan ini perlu diawali dengan ungkapan keterbatasan
sumberdaya perancangan yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan perancangan secara
komprehesif. Mengacu pada fakta keterbatasan sumberdaya ini, uraian lingkup dan batasan
perancangan untuk selanjutnya ditujukan pada uraian menyangkut batasan tentang keluasan dan
kedalaman kajian yang akan dilaksanakan dalam proses perancangan, serta menyangkut keluasan
dan kedalaman luaran hasil perancangan yang ingin dicapai dan dikomunikasikan. Dalam hal
keluasan dan kedalaman kajian dalam proses perancangan, uraian ini perlu mengungkapkan apa
saja aspek perancangan yang akan menjadi fokus kajian serta sejauh mana pendalaman aspek itu
akan dilaksanakan. Uraian ini pun perlu mengungkapkan aspek-aspek perancangan apa yang
tidak mendapat porsi perhatian yang cukup, terkait dengan keterbatasan sumberdaya yang
dimiliki. Dalam hal keluasan dan kedalaman luaran atau hasil perancangan, uraian ini perlu juga
mengungkapkan dokumen hasil atau luaran perancnagan apa saja yang ditargetkan untuk
terealisir serta wujud produk perancangan apa saja yang tidak menjadi target realisasi, sesuai
dengan keterbatasan sumberdaya perancangan yang ada.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 3
Bab II
PROSES DAN METODE PERANCANGAN


2.4. Tinjauan Teori Metodologi Perancangan
…………………………. u raikan deskripsi latar belakang di sisi …………………….. .
Pada bagian ini uraikan teori-teori tentang proses dan metode perancangan yang menjadi
referensi dalam pengembangan pendekatan, kerangka pikir, proses serta metode perancangan
yang akan diimplementasikan dalam kegiatan perancangan yang akan dilakukan.
Secara substansial, uraian bagian ini mencakup dua hal. Yang pertama adalah deskripsi
pokok-pokok pikiran dari berbagai teori tentang proses desain yang dikemukakan oleh sejumlah
tokoh dengan mengacu pada sejumlah referensi kepustakaan yang jelas. Yang kedua adalah
pernyataan sikap dari mahasiswa pengusul tentang preferensinya terhadap teori tertentu untuk
diimplementasikan dalam kegiatan perancangan yang akan dilaksanakan, dilengkapi dengan
argumen dari preferensinya tersebut.

2.5. Pendekatan Perancangan
……………….…… u raikan pendekatan perancangan di sini …………………………….
Pendekatan perancangan (design approach) adalah cara perancang dalam menelusuri dan
mengenali problem atau permasalahan perancangan yang dihadapi. Mengacu pada skema
pelaksanaan tugas akhir yang dijalankan, pada dasarnya penelusuran permasalahan dalam
kegiatan perancangan tugas akhir ini niscaya dilaksanakan melalui tiga jalur pendekatan,
masing-masing ialah pendekatan tipologis, pendekatan lokasional dan pendekatan tematik.
Uraikanlah ke-tiga pendekatan perancangan ini dilengkapi dengan argumen menyangkut
kelebihan, kekurangan masing-masing pendekatan serta konsekuensi logis dari penggunaan
masing-masing pendekatan tersebut.

2.6. Kerangka Pikir, Proses & Metode Perancangan
…… uraikan deskripsi kerangka pikir, serta proses dan metode perancangan di sini …….
Uraian kerangka pikir perancangan adalah gambaran skematik dari alur berpikir perancang yang
mencakup : 1) alur pikir penggagasan proyek tugas akhir dan 2) alur pikir perancang dalam
mengupayakan tercapainya tujuan perancangan.
Alur pikir penggagasan proyek tugas akhir harus mampu menginformasikan secara
skematik urut-urutan berpikir perancang mulai dari pengenalan beragam isu strategis yang
menjadi landasan argumentasi latar belakang penggagasan judul tugas akhir, khususnya aspek
prospek dan fisibilitas, asosiasi logis serta nilai kebaruan proyek tugas akhir yang mencakup

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 4
gagasan objek, lokasi dan tema rancangan, sampai pada formulasi masalah, tujuan dan sasaran
serta lingkup dan batasan perancangan.
Alur pikir perancang dalam mengupayakan tercapainya tujuan perancangan, secara
skematik harus mampu menginformasikan urut-urutan berpikir perancang mulai dari pemahaman
teori pendukung formulasi proses dan metode perancangan yang kompatibel dengan masalah
perancangan hingga pokok-pokok pemikiran yang mendasari implementasi setiap tahap
perancangan dengan metodenya masing-masing.
Uraian proses dan metode perancangan pada dasarnya adalah konkretisasi kerangka pikir
perancangan dalam wujud skema tahapan kegiatan perancangan yang sistematis, lengkap dengan
indikasi metode implementasi setiap tahap kegiatan perancangan serta luaran yang diharapkan
dari setiap tahapan kegiatan yang ada, sehingga secara akumulatif akan bermuara pada luaran
akhir berupa hasil perancangan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Dalam penyajiannya, uraian kerangka pikir, proses dan metode perancangan dapat
disajikan secara secara integratif dalam wujud skema atau diagram alur, dilengkapi dengan
uraian verbal tertentu sesuai kebutuhan.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 5
Bab III
KAJIAN KONTEKS PERANCANGAN


3.5. Kajian Tipologi Objek Perancangan

E. Argumentasi Prospek & Fisibilitas Objek Perancangan
…… uraikan argumentasi tentang prospek dan fisibilitas objek rancangan di sini .......
Uraian tentang prospek objek rancangan pada dasarnya berbicara mengenai urgensi kehadiran
objek yang bersangkutan pada lokasi yang spesifik. Hal ini terkait dengan relasi permintaan dan
penawaran akan suatu sarana atau fasilitas fungsional yang menjadi inti layanan dari objek yang
bersangkutan di lokasi tersebut. Permintaan (demand) menunjuk pada kebutuhan yang nyata
akan layanan fungsional objek yang bersangkutan, sementara di sisi yang lain, penawaran
(supply) adalah kondisi ketersediaan layanan fungsional oleh objek yang sama atau sejenis pada
lingkup lokasi yang sama. Prospektif tidaknya suatu objek fungsional akan ditentukan oleh
kondisi di mana benar-benar terdapat kebutuhan yang nyata atau permintaan akan kehadiran
objek tersebut di satu sisi dan di sisi yang lain kondisi ketersediaan atau penawaran dari objek
fungsional tersebut belum mengimbangi tingkat kebutuhan atau permintaan yang ada.
Argumentasi menyangkut prospek objek rancangan ini harus dilengkapi dengan ungkapan data
atau fakta yang cukup menyangkut kondisi kebutuhan dan ketersediaan yang menjustifikasi
urgensi objek yang bersangkutan.
Argumentasi menyangkut prospek suatu objek juga dapat didasarkan pada fakta adanya
program yang nyata menyangkut rencana penghadiran objek yang bersangkutan oleh suatu
institusi atau komunitas tertentu, yang diasumsikan telah didahului oleh suatu studi yang valid
menyangkut urgensi hadirnya objek yang bersangkutan.
Uraian tentang fisibilitas objek rancangan pada dasarnya berbicara menyangkut ihwal
kelayakan objek tersebut untuk dapat direalisasikan keberadaannya di suatu lokasi. Kelayakan
tidak serta merta pararel atau sejalan dengan urgensi atau prospek dari suatu objek. Suatu objek
yang prospektif atau urgen untuk hadir di suatu tempat belum berarti dapat direalisasikan
kehadirannya di tempat tersebut. Suatu objek dapat dinyatakan memiliki fisibilitas untuk
dihadirkan di suatu tempat atau lokasi haruslah didukung oleh suatu kondisi multi aspek yang
memungkinkan objek tersebut dapat direalisasikan keberadaanya. Aspek-aspek yang
menentukan potensi realisasi suatu objek di suatu tempat pada dasarnya bervariasi mulai dari
aspek kelayakan finansial atau ketersediaan sumber pembiayaan, aspek kelayakan lingkungan
atau kesesuaian objek dengan rona lingkungannya, aspek kelayakan sumberdaya manusia atau
adanya dukungan ketersediaan sumberdaya manusia untuk membangun dan mengoperasionalkan
fungsi layanan objek, aspek kelayakan teknis atau teknologis berupa adanya dukungan teknis
teknologis untuk merealisasikan keberadaan objek tersebut dan berbagai aspek lain yang relevan.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 6
Argumentasi menyangkut fisibilitas objek harus dilengkapi dengan ungkapan data atau fakta
menyangkut kondisi aspek-aspek pendukung kelayakan dari objek yang bersangkutan.
Uraian argumentasi prospek dan fisibilitas ini dapat dilakukan secara terpisah sebagi sub-
sub bagian dari bagian ini (A.1, dan A.2).

F. Pemahaman Tipologi Objek Menurut Studi Literatur & Preseden
….……..… uraikan pemahaman tentang tipologi objek rancangan di sini, ..................
Uraian pemahaman tipologi objek perlu diawali dengan uraian pengertian objek, yang dapat
ditelusuri melalui penelusuran etimologis (asal-usul kata) atau melalui penelusuran rumusan
pengertian yang baku pada referensi-referensi yang bersifat ensiklopedikal.
Uraian bagian ini harus tertuju pada uraian mengenai tipologi objek. Tipologi objek secara
sederhana dapat diartikan sebagai ciri-ciri atau karakteristik objek sebagai suatu wujud bangunan
atau lingkungan binaan yang secara spesifik membedakannya dari tipe bangunan atau
lingkungan binaan yang lainnya. Secara garis besar, penelusuran karakteristik tipologis objek
rancangan dapat dilakukan melalui pendekatan kerangka studi tipologis tertentu yang
dikemukakan oleh ahli arsitektur tertentu, misalnya Raphael Moneo dengan kerangka Tipologi
Fungsi, Tipologi Geometrika dan Tipologi Perlanggaman (Kultural Historik). Masing-masing
jalur penelusuran tipologis di atas dapat diuraikan lagi dalam berbagai variabel, atribut atau
parameter tertentu. Sebagai contoh, penelusuran „tipologi fungsi‟ objek dapat dilakukan melalui
sejumlah variabel seperti keberadaan macam atau jenis ruang (space cell), relasi atau hubungan
antar ruang dan pengelompokannya, standar besaran ruang, kebutuhan fasilitas utilisasi ruangan
dan lain-lain. Penelusuran „tipologi geometri‟ objek dapat dilakukan melalui sejumlah parameter
seperti konfigurasi geometrik massa bangunan, pola geometrik tata ruang dalam atau per-denah-
an, pola geometrik modul ruang atau struktur bangunan, pola geometrik fasad bangunan, dan
lain-lain. Penelusuran „tipologi perlanggaman‟ dapat ditelusuri menurut sejumlah atribut seperti
pola atau rasio pembukaan pada bidang fasade bangunan, aplikasi material pada fasade bangunan
dan ruang-ruang interior, aplikasi warna dan tekstur pada fasad bangunan serta ruang-ruang
interior, aplikasi ornamen dan dekorasi dan lain-lain.
Uraian pemahaman tipologi objek ini dapat dibagi atau dipisahkan atas sub-sub bagian
yang tersusun secara sistematis dan terstruktur pada bagian ini (B.1, B.2, B.3, dst)

G. Studi Lingkup Pengguna Objek
….…… uraikan hasil studi tentang aspek lingkup pengguna objek rancangan di sini ….......
Uraian tentang lingkup pengguna objek pada dasarnya berbicara tentang karakteristik dari
pengguna objek rancangan yang menjadi target pelayanan dari objek rancangan. Dalam garis
besar, lingkup pengguna objek ini mencakup pihak investor serta pengelola objek dan pihak
masyarakat yang akan memanfaatkan keberadaan objek yang bersangkutan. Uraian lingkup
pengguna objek ini juga harus mengungkapkan indikasi kapasitas atau daya dukung objek dalam
memfasilitasi ragam kegiatan yang dilakukan oleh para pengguna objek.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 7

H. Studi Pendukung Terkait Aspek Tipologi Objek
……….…… u raikan studi pendukung terkait tipologi objek rancangan di sini …................
Studi pendukung terkait tipologi objek adalah studi terhadap sejumlah aspek yang bukan bagian
dari aspek tipologi objek tapi dipandang penting untuk dikaji karena memiliki relevansi yang
nyata dengan atribut atau karakteristik tipologis dari objek rancagan. Sebagai contoh, jika objek
rancangan merupakan „Museum‟ yang secara fungsional berfungsi sebagai wadah koleksi dan
konservasi artefak-artefak tertentu, maka untuk lebih melengkapi pemahaman perancang tentang
fungsi objek ini, perlu juga dilakukan studi pendukung seperti studi tentang ragam / jenis dan
karakteristik dari koleksi museum yang bersangkutan. Studi pendukung lainnya yang juga
relevan adalah studi tentang teknis konservasi artefak museum berdasarkan tipenya. Contoh yang
lain, jika objek perancangan adalah „Gelanggang Olahraga Indoor‟ yang identik dengan
bangunan berstruktur bentang lebar, maka studi pendukung yang relevan dilakukan ialah studi
tentang prinsip-prinsip struktur bentang lebar.
Banyaknya studi pendukung menurut aspek studinya akan tergantung dari konteks tipologi
objek yang akan dirancang. Disarankan untuk melakukan berbagai studi pendukung yang relevan
secara sistematis dan terstruktur sebagai sub bagian dari bagian ini. (D.1, D.2, D.3, dst).

3.6. Kajian Lokasi & Tapak Perancangan

A. Argumentasi Penetapan / Pemilihan Lokasi & Tapak Perancangan
.......….… uraikan deskripsi argumentasi penetapan / pemilihan lokasi di sini …………..
Lokasi dan tapak perancangan perlu diargumentasikan latar belakangnya, apakah telah
ditetapkan sebelumnya atau masih akan dipilih.
Penggagasan judul tugas akhir, bukan tidak mungkin terkait dengan rencana aktual
pembangunan objek rancangan yang bersangkutan oleh pihak tertentu pada suatu lokasi dan
tapak yang sudah ditetapkan. Penggagasan judul tugas akhir juga bisa saja terkait dengan upaya
re-desain dari objek tertentu yang menempati lokasi dan tapak tertentu. Untuk kasus-kasus
seperti ini, dapat dikatakan bahwa lokasi dan tapak perancangan telah bersifat definitif dan tidak
lagi memerlukan analisis pemilihan lokasi dan tapak. Untuk kondisi ini, maka uraian dalam
bagian ini cukup diarahkan pada uraian fakta dari rencana pembangunan arau re-desain objek
yang bersangkutan pada lokasi dan tapak yang sudah ditetapkan termasuk delineasi tapaknya.
Dalam kondisi ini, uraian masih bisa diperkaya dengan persepsi mahasiswa pengusul mengenai
kesesuaian lokasi dan tapak yang bersangkutan dengan tipologi objek rancangannya atau dengan
tema rancangan yang akan digunakan.
Dalam kemungkinan yang lain, penggagasan judul tugas akhir belum secara definitif
mengindikasikan lokasi apalagi tapak dari objek perancangan. Dalam kasus ini, uraian bagian ini
harus memuat analisis pemilihan lokasi dan tapak secara sistematik dengan menggunakan
metode yang bisa dipertanggungjawabkan. Umumnya, analisis pemilihan lokasi dan tapak
dilakukan dengan menggunakan metode analisis multi kriteria yang dilakukan secara bertahap,

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 8
mulai dari pemilihan lokasi dalam tinjauan skala makro (skala Kota atau Kabupaten) hingga
pemilihan tapak secara mikro dengan batas-batas delineasi yang sudah konkrit. Analisis
pemilihan lokasi dan tapak dari objek rancangan wajib memperhatikan arahan-arahan dari
dokumen-dokumen rencana tata ruang yang secara legal berlaku di wilayah tersebut. Dalam
analisis multi kriteria yang dilakukan rumusan kriteria pemilihan harus diargumentasikan dengan
menggunakan referensi-referensi yang jelas, serta diasosiasikan dengan hasil studi pemahaman
tipologi objek yang sudah dilakukan.

B. Data & Analisa Karakteristik Tapak Perancangan & Lingkungannya
…… uraikan deskripsi data dan analisa tapak perancangan dan lingkungannya di sini …..
Uraian data dan analisa tapak perancangan dan lingkungannya harus diuraikan secara sistematik
berdasarkan kategori aspek-aspek karakteristik tapak dan lingkungan baik karakter fisik (alamiah
atau artifisial) serta karakteristik non fisik tapak dan lingkungannya.
Kategori aspek karakteristik fisik tapak yang perlu didata dan dianalisis, secara kategorial
mencakup :
 Kondisi posisi atau letak relatif tapak terhadap lingkungannya, baik dalam tinjauan makro
(skala kota atau wilayah) atau mikro (skala kawasan / lingkungan)
 Kondisi delineasi atau batas-batas konkrit dari area tapak terhadap lingkungan sekitarnya
 Kondisi eksisting situasi keberadaan unsur-unsur alamiah / artifisial yang ada di dalam tapak.
 Kondisi eksisting situasi keberadaan unsur-unsur alamiah / artifisial yang ada di luar tapak
(pada persil-persil atau area yang bersebelahan dengan tapak).
 Kondisi klimatologis (iklim mikro) setempat.
 Kondisi topografis atau kelerengan permukaan tapak.
 Kondisi geologis tapak
 Kondisi hidrologis tapak.
 Kondisi infrastruktur (jaringan jalan serta jalur pedestrian, drainase, air bersih, listrik,
telekomunikasi, dll) yang dapat diakses / melayani tapak
 Kondisi layanan transportasi yang dapat diakses / melayani tapak
 Kondisi aspek fisik tapak dan lingkungan lainnya yang dipandang relevan dengan masalah
perancangan
Kategori aspek karakteristik non fisik tapak yang perlu didata dan dianalisis, secara
kategorial mencakup :
 Muatan nilai kultural atau historik yang terkait dengan tapak atau unsur-unsur fisik yang ada
di dalam atau sekitar tapak.
 Ketentuan atau aturan legal formal tentang aspek tata ruang serta tata bangunan dan
lingkungan yang berlaku pada area tapak.
 Kondisi aspek non fisik tapak dan lingkungan lainnya yang dipandang relevan dengan
masalah perancangan
Analisis yang dilakukan terhadap setiap aspek karakteristik tapak harus dilakukan secara
cermat dan diarahkan pada upaya identifikasi beragam potensi dan kendala yang dimiliki tapak
serta gagasan-gagasan parsial tentang tanggapan-tanggapan rancangan yang menjadi respon dari
indikasi potensi dan kendala yang dimaksud.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 9
Secara khusus, analisis terhadap kondisi tapak dan lingkungannya harus memberikan
perhatian khusus terhadap : 1) upaya identifikasi terhadap daya dukung tapak untuk
mengakomodir program bangunan (ruang dalam) dan ruang luar serta 2) upaya identifikasi
ragam tanggapan rancangan yang merespon kondisi genius loci dari tapak, yaitu aspek-aspek
yang unik atau spesifik dari tapak.
Uraian data dan analisis tapak dan karakteristiknya ini dapat dibagi atau dipisahkan atas
sub-sub bagian yang tersusun secara sistematis dan terstruktur pada bagian ini (B.1, B.2, dst).

C. Studi Pendukung Terkait Aspek Tapak & Lingkungan
..…… uraikan deskripsi studi pendukung terkait aspek tapak dan lingkungan di sini …….
Studi pendukung terkait aspek tapak dan lingkungannya adalah studi terhadap sejumlah aspek
yang bukan bagian dari aspek tapak dan lingkungan tapi dipandang penting untuk dikaji karena
memiliki relevansi yang nyata dengan atribut atau karakteristik tapak dan lingkungannya.
Sebagai contoh, jika karakteristik tapak teridentifikasi sebagai tapak dengan sebagian area yang
memiliki kondisi topografis dengan lereng yang ekstrim curam, maka studi pendukung tentang
prinsip-prinsip perkuatan lereng perlu dikaji. Contoh yang lain, jika karakteristik tapak
teridentifikasi sebagai area dengan tingkat ancaman (hazard) gempa yang tinggi, maka studi
tentang karakteristik gempa serta prinsip-prinsip bangunan yang tahan atau tanggap gempa perlu
dilakukan.
Banyaknya studi pendukung terkait aspek tapak dan karakteristiknya akan tergantung dari
konteks tipologi tapak dan lingkungannya. Disarankan untuk melakukan berbagai studi
pendukung yang relevan secara sistematis dan terstruktur sebagai sub bagian dari bagian ini.
(C.1, C.2, C.3, dst).

3.7. Kajian Tema Perancangan
A. Argumentasi Asosiasi Logis Tema dengan Objek atau Lokasi Perancangan

..……………………….. u raikan deskripsi argumentasi tentang asosiasi logis dari tema
rancangan dengan objek atau lokasi / tapak perancangan di sini …………………………………
Uraian argumentasi logis dari tema dengan objek atau tapak rancangan, pada prinsipnya
berisikan uraian tentang kesesuaian antara pilihan tema dengan tipologi objek atau lokasi
perancangan. Argumentasi harus mampu menunjukkan bahwa pilihan tema perancangan benar-
benar merupakan pilihan yang tepat dan mampu menjadi pendekatan dalam menyelesaikan
problem-problem yang terkait dengan karakteristik tipologis objek atau karakteristik tapak dan
lingkungannya. Asosiasi logis yang diargumentasikan bisa saja hanya menyangkut kesesuaian
tema dengan tipologi objek secara khusus, atau kesesuaian antara tema dengan kondisi tapak dan
lingkungannya. Sebagai contoh, pilihan tema “arsitektur simbiosis” dapat diargumentasikan
sebagai pendekatan yang tepat atau asosiatif untuk objek yang secara tipologis merupakan objek
yang mengakomodir berbagai ragam tipe fungsi yang berbeda satu sama lain (mixed use

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 10
builnding). Tema „simbiosis‟ secara teoritik dapat diargumentasikan sebagai tema yang tepat
untuk mengupayakan terjadinya kombinasi antar fungsi yang berbeda secara sinergis. Sebagai
contoh yang lain, pilihan tema „arsitektur ekologis‟ dapat diargumentasikan sebagai tema yang
tepat dan sesuai untuk diterapkan pada objek yang lokasi atau tapaknya berada pada suatu
lingkungan yang memiliki kerentanan ekologis yang signifikan seperti area habitat bakau dan
sejenisnya.

B. Pemahaman Tema Perancangan Menurut Studi Literatur & Preseden

….………..….……..… u raikan desripsi pemahaman tema di sini, .................................
Uraian pemahaman tema secara sistematik perlu diawali dengan uraian pengertian tema, yang
dapat ditelusuri melalui penelusuran etimologis (asal-usul kata) atau melalui penelusuran
rumusan pengertian yang baku pada referensi-referensi yang bersifat ensiklopedikal. Untuk
selanjutnya, uraian pemahaman tema perlu dilakukan melalui pendalaman berbagai referensi
teoritikal yang mengulas tentang tema yang bersangkutan. Pemahaman tema secara etimologis
maupun teoritikal ini pada akhirnya harus mampu mengidentikasi secara konkrit tentang
pengertian serta prinsip-prinsip implementatif dari tema tersebut.
Mengacu pada hasil pemahaman tema secara teoritikal, bagian selanjutnya yang perlu
diuraikan ialah pemahaman tentang strategi implementasi dari prinsip-prinsip implementatif
tema tersebut pada preseden objek arsitektural tertentu yang telah dilakukan sebelumnya. Uraian
ini perlu didukung dengan studi kasus atau studi komparasi yang komprehensif dari satu atau
beberapa objek arsitektural yang diyakini dirancang dengan menggunakan tema yang sama oleh
arsitek-arsitek tertentu. Studi kasus atau studi komparasi sebagai wujud studi preseden perlu
ditujukan baik pada rancangan objek yang dipandang berhasil maupun yang tidak berhasil
menerapkan tema yang bersangkutan, sedemikian sehingga melalui studi ini dapat diperoleh
informasi (lesson learned) tentang keberhasilan dan kegagalan (success anda failure stories)
menyangkut upaya penerapan tema yang pernah dilakukan sebelumnya.
Secara sederhana, pemahaman tema pada bagian ini diharapkan akan bermuara pada : 1)
teridentifikasinya prinsip-prinsip dasar implementasi tema, dan 2) kisi-kisi strategi implementasi
tema berupa pilihan-pilihan cara penerapan tema pada aspek-aspek rancangan secara kategorial,
yang tersajikan dalam wujud matriks potensi relasi antara prinsip tematik dan aspek rancangan.
Uraian pemahaman tema ini dapat dibagi atau dipisahkan atas sub-sub bagian yang
tersusun secara sistematis dan terstruktur pada bagian ini (B.1, B.2, B.3, dst)

C. Studi Pendukung Terkait Tema Perancangan

….…...…… uraikan deskripsi studi pendukung terkait tema rancangan di sini ………….
Studi pendukung terkait aspek tema rancangan adalah studi terhadap sejumlah aspek yang bukan

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 11
bagian dari aspek tema rancangan tapi dipandang penting untuk dikaji karena memiliki relevansi
yang nyata dengan pengertian atau salah satu, sebagian atau semua prinsip implementasi tema
yang telah teridentifikasi pada bagian sebelumnya. Sebagai contoh, jika tema perancangan
adalah „arsitektur tepi air (waterfront architecture)‟, maka studi tentang ekosistem tepi air perlu
dilakukan. Contoh yang lain, jika tema perancangan yang digunakan ialah „estetika struktur‟,
maka studi pendukung tentang prinsip-prinsip estetika perlu dilakukan. Contoh yang lain, „
manakala tema rancangan yang digunakan ialah „arsitektur biomorfik” maka studi pendukung
tentang prinsip-prinsip fisiologis anatomik makhluk hidup baik tanaman, binatang maupun
manusia perlu dilakukan sesuai dengan konteks yang dibutuhkan.
Banyaknya studi pendukung terkait aspek tema akan tergantung dari spesifikasi tema yang
ditetapkan. Disarankan untuk melakukan berbagai studi pendukung yang relevan secara
sistematis dan terstruktur sebagai sub bagian dari bagian ini. (C.1, C.2, C.3, dst).

3.8. Simpulan Kajian Perancangan

…..….…...…… uraikan simpulan hasil kajian perancangan di sini ………………….
Uraian simpulan kajian perancangan pada prinsipnya akan memuat poin-poin simpulan dari
bagian-bagian kajian perancangan yang mencakup kajian tipologi objek, kajian tapak dan
lingkungannya serta kajian tema rancangan. Uraian yang disajikan secara sistematis harus
mencakup :
3) Rumusan „design requirements‟ atau kriteria-kriteria kualitas rancangan yang diharapkan,
yang secara kontekstual terkait dengan aspek tipologi objek, kondisi tapak dan prinsip tema
rancangan (object’s typological requirement, site development requirement dan thematic
implementation requirement). Hal ini secara khusus akan menjadi tolok ukur evaluasi dari
kualitas konsep maupun hasil perancangan yang akan dikerjakan.
4) Daftar pilihan tanggapan rancangan yang dapat dilakukan sebagai respon terhadap „design
requirements‟ pada poin sebelumnya. Hal ini secara khusus dapat dilihat sebagai daftar
panjang dari kemungkinan-kemungkinan pilihan konsep rancangan yang dapat diterapkan
untuk memenuhi kriteria kualitas rancangan yang ada. Secara kategorial, tanggapan-
tanggapan rancangan ini dapat diurai atas berbagai opsi menyangkut program keruangan, opsi
rancangan tata tapak, opsi rancangan bangunan yang mencakup konfigurasi massa bangunan,
organisasi ruang dalam, sistem struktur dan utilitas bangunan, serta opsi rancangan ruang luar,
Kedua bagian dari simpulan kajian rancangan ini dapat disajikan secara terpisah atas sub-sub
bagian yang tersusun secara sistematis dan terstruktur pada bagian ini (A dan B).

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 12
Bab IV
KONSEP AWAL RANCANGAN

4.1. Strategi Implementasi Tema Rancangan

…..….…...…… uraikan strategi implementasi tema rancangan di sini ………………….
Sesuai dengan hasil kajian tema pada bab sebelumnya, uraian strategi implementasi tema
rancangan pada dasarnya mengungkap pilihan perancang tentang cara penerapan prinsip-prinsip
dasar tema perancangan pada berbagai aspek rancangan secara kategorial. Strategi implementasi
ini bisa disajikan dalam wujud matriks relasi antara butir-butir prinsip tema rancangan dan
aspek-aspek rancangan yang dilengkapi dengan uraian tentang bagaimana cara penerapan atau
implementasi masing-masing prinsip tematik yang ada pada aspek rancangan tertentu sesuai
dengan pilihan relasi dari perancang, seperti terilustrasikan berikut ini.


Aspek-Aspek Rancangan
Aspek Rancangan A Aspek Rancangan B dan seterusnya
Prinsip
-
Prinsip
Tematik

Prinsip / Azas 1 Uraian cara implementasi Uraian cara implementasi Uraian cara implementasi
Prinsip / Azas 2 Uraian cara implementasi Uraian cara implementasi Uraian cara implementasi
Prinsip / Azas 3 Uraian cara implementasi Uraian cara implementasi Uraian cara implementasi
dan seterusnya Uraian cara implementasi Uraian cara implementasi Uraian cara implementasi

Penyajian atau uraian strategi implementasi tema rancangan ini dapat saja dilakukan
dengan cara yang berbeda sepanjang dapat dipahami secara jelas dan sesuai dengan hasil kajian
tema perancangan yang telah dilakukan sebelumnya.

4.2. Konsep Programatik
Uraian konsep programatik harus disusun dengan memperhatikan hasil kajian rancangan
baik dari aspek tipologi bangunan, tapak dan lingkungan serta aspek tema rancangan. Uraian
konsep programatik secara sistematik mencakup empat substansi sebagai berikut.
A. Program Dasar Fungsional Objek Rancangan

…………….…. uraikan program dasar fungsional objek rancangan di sini ………………
Uraian program dasar fungsional adalah susbtansi konsep programatik yang pertama-tama perlu
dikemukakan. Dalam bagian ini perlu diungkapkan pernyataan konseptual dari perancang tentang

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 13
lingkup fungsi layanan objek secara tipologis yang akan diakomodir dalam rancangannya secara
garis besar.
Uraian program dasar fungsional ini secara sederhana dapat dikategorikan atas fungsi-
fungsi dasar objek seperti fungsi residensial, perkantoran, perdagangan dan jasa, rekreasi,
edukasi, eksibisi, konservasi dan sebagainya yang disertai dengan penjelasan singkat tentang
pengertian dan lingkup dari masing-masing layanan fungsional yang direncanakan untuk objek
rancangan yang bersangkutan.

B. Konsep Institusi & Tata Kelola Objek Rancangan
…….…. uraikan aspek insitusionalitas dan tata kelola objek rancangan di sini …………
Uraian aspek institusi dan tata kelola objek rancangan ini pada dasarnya harus mampu
menjelaskan tentang jatidiri pihak pengembang serta pengelola operasional objek rancangan.
Pihak pengembang yang dimaksud adalah pihak yang menggagas dan menjadi sumber
pembiayaan pengembangan fisik objek. Bagi perancang, pihak pengembang harus dipandang
sebagai pihak yang mendanai proyek perencanaan dan pembangunan objek rancangan (paying
client). Adapun pihak pengelola operasionalisasi objek adalah pihak yang bertanggungjawab
dalam mengelola pengoperasian objek rancangan setelah terbangun. Pihak pengembang bisa saja
merupakan pihak yang juga berperan sebagai pihak pengelola, namun secara konseptual masing-
masing bisa merupakan pihak yang berbeda dan berperan berdasarkan perjanjian kerjasama yang
disepakati antar pihak.
Uraian aspek institusi dan tata kelola ini juga harus mampu menggambarkan struktur
organisasi pengelola operasionalisasi objek, yang secara khusus akan menjadi referensi dalam
pengembangan program kebutuhan ruang yang terkait dengan aktivitas pihak pengelola objek
rancangan.

C. Program Pengguna Objek Rancangan & Ragam Aktivitasnya
…….…. uraikan program pengguna bangunan dan ragam aktivitasnya di sini …………
Uraian dalam bagian ini harus mampu menjabarkan siapa saja pihak-pihak yang secara aktif
menjadi pengguna dari objek rancangan dalam pengertian sebagai pihak-pihak yang akan
beraktivitas dan memanfaatkan ruang-ruang yang ada pada objek rancangan (user client). Pihak
pengguna objek secara kategorial akan mencakup pihak pengelola objek serta pihak-pihak lain
yang akan beraktivitas di dalam objek berdasarkan program fungsional objek yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Dalam uraian bagian ini, kategorisasi pihak pengguna objek harus dilengkapi dengan
penjabaran ragam aktivitas dari masing-masing pihak yang sebaiknya juga diperjelas dengan
uraian tentang kebutuhan alat bantu aktivitas yang dibutuhkan serta perkiraan selang waktu
terjadinya setiap aktivitas yang ada. Penjabaran ragam aktivitas ini harus menjadi salah satu
referensi dalam rumusan program kebutuhan jenis ruang, baik ruang dalam maupun ruang luar
yang harus disediakan pada objek rancangan.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 14
Disarankan, uraian program pengguna objek dan ragam aktivitasnya ini disajikan dalam
wujud tabel yang dilengkapi dengan penjelasan naratif sesuai dengan kebutuhan.
D. Program Kebutuhan Ruang (Ruang Dalam & Ruang Luar) & Spesifikasinya
….……..….…. uraikan program kebutuhan ruang dan spesifikasinya di sini ………………
Program kebutuhan ruang merupakan rencana keberadaan ruang-ruang fungsional yang akan
dihadirkan pada objek rancangan yang mencakup ruang dalam maupun ruang luar. Program
kebutuhan ruang ini harus disusun dengan memanfaatkan hasil-hasil kajian rancangan serta
rumusan program dasar fungsional, konsep institusi dan tata kelola objek serta program
pengguna dan aktivitasnya. Secara substansial, uraian program kebutuhan ruang harus
mencakup:
1) Ragam jenis ruang fungsional yang akan diadakan
Uraian ini harus mampu menjabarkan segenap jenis ruang yang perlu diadakan pada objek
rancangan sesuai dengan hasil kajian rancangan, rumusan program dasar fungsional objek
dan program pengguna objek dan ragam aktivitasnya. Penyajian uraian ini sebaiknya dibantu
dengan teknik presentasi tabel yang dilengkapi dengan narasi pendukung.
2) Karakteristik & kriteria utilisasi atau pemanfaatan dari setiap jenis ruang
Uraian ini harus dapat menjelaskan karakteristik serta kriteria dasar kebutuhan utilisasi ruang
dari setiap jenis ruang yang akan diadakan pada objek rancangan. Karakteristik dan kriteria
utilitasi ruang yang dimaksud adalah aspek-aspek persyaratan ruang yang harus dipenuhi
sedemikian rupa sehingga ruang tersebut dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan
kebutuhan pengguna ruang dan pola aktivitasnya. Lingkup persyaratan ruang yang perlu
diungkap mencakup kebutuhan dukungan peralatan atau perabotan ruang, persyaratan
kenyamanan termal, kenyamanan visual, standar kebisingan, layanan public adress system,
musik latar, layanan energi dan air bersih, sanitasi, mobilitas, proteksi kebakaran, dan lain-
lain. Uraian persyaratan ruang ini secara khusus akan menjadi rujukan bagi pengembangan
konsep sistem utilitas bangunan maupun ruang luar. Penyajian uraian ini sebaiknya dibantu
dengan teknik presentasi tabel yang dilengkapi dengan narasi pendukung yang dapat
dikombinasikan dengan tabel uraian jenis ruang sehingga lebih mudah dipahami.
3) Tata hubung dan pengorganisasian ruang
Uraian ini harus dapat menjelaskan pola relasi antar ruang serta konsep pengelompokan
ruang menjadi zona-zona fungsional ruang dalam maupun ruang luar. Penyajian uraian ini
sebaiknya didukung dengan teknik presentasi diagramatik dalam bentuk matriks hubungan
ruang, bubble diagram dan sejenisnya.
4) Estimasi besaran ruang
Uraian ini harus mampu menjelaskan estimasi besaran seluruh jenis ruang yang direncanakan
hadir pada objek rancangan lengkap dengan rekapitulasi estimasi besaran ruang secara
keseluruhan yang diurai berdasarkan kategori ruang dalam dan ruang luar secara terpisah.
Khusus untuk estimasi besaran ruang luar, rekapitulasi harus dapat menguraikan secara jelas
total besaran Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH). Secara
khusus, rekapitulasi estimasi besaran ruang ini harus memperhatikan aspek daya dukung
tapak yang telah dikaji sebelumnya dalam bab kajian perancangan, khususnya terkait dengan
ketentuan-ketentuan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB),
Koefisien Dasar Hijau (KDH) dan Koefisien Tapak Basement (KTB) jika ada. Lebih

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 15
spesifiknya, rekapitulasi total besaran ruang dalam atau total luas lantai bangunan tidak boleh
melampaui (lebih besar dari) ketentuan yang disyaratkan dalam KLB, dan di sisi lain
rekapitulasi total besaran RTH tidak boleh kurang dari ketentuan yang disyaratkan dalam
KDH. Penyajian uraian ini sebaiknya dibantu dengan teknik presentasi tabel yang dilengkapi
dengan narasi pendukung.
Uraian ke-empat substansi di atas masing-masing dapat disajikan sebagai sub-bagian dari
bagian ini (D.1 s.d D.4).
4.3. Konsep Rancangan
Uraian konsep rancangan harus disusun dengan memperhatikan hasil kajian rancangan
baik dari aspek tipologi bangunan, tapak dan lingkungan serta aspek tema rancangan dan juga
substansi dari konsep programatik yang sudah tersusun.
Dalam tahap ini, konsep rancangan yang harus diuraikan masih merupakan konsep awal
(initial concept) yang dalam tahap studio tugas akhir masih dapat dikembangkan secara
argumentatif melalui suatu proses optimasi / transformasi konsep berdasarkan pendekatan /
metode tertentu. Pada tahap laporan akhir nanti, substansi konsep rancangan yang harus
diuraikan sudah merupakan konsep final (final concept) yang terimplementasikan dalam hasil
perancangan.
Uraian konsep rancangan harus mampu dikomunikasikan secara verbal naratif maupun
grafis, baik dengan menggunakan teknik freehand sketching atau dengan teknik berbantuan
komputer. Uraian konsep rancangan juga bisa memberdayakan dokumentasi permodelan yang
dilakukan secara manual.
A. Rencana Tata Tapak (Site Development Plan)
….…….….……..….…. uraikan konsep rencana tapak di sini ……….………………
Uraian konsep tata tapak pada bagian ini harus mampu mengungkapkan substansi rencana yang
mencakup aspek-aspek berikut ini:
1) Rencana sistem per’sumbu’an, koordinat atau grid modular bidang tapak
Rencana ini pada dasarnya terkait dengan upaya pemetaan bidang tapak secara geometrik
untuk memudahkan pengidentifikasian letak dan orientasi elemen-elemen rancangan dalam
tapak. Dalam pemetaan ini sistem persumbuan tapak dapat dilakukan dengan mengacu pada
kondisi koordinat bumi (mata angin) atau juga batas-batas areal tapak atau keberadaan unsur-
unsur lingkungan binaan lain yang telah ada di sekitar tapak, khususnya jejaring jalan yang
ada. Penetapan sumbu-sumbu orientasi tapak ini pada gilirannya dapat dikoordinasikan
menjadi suatu sistem grid modular atau sistem koordinat tapak yang akan menjadi rujukan
dari rencana tapak secara lengkap serta aspek-aspek konsep rancangan lainnya. Sistem
koordinat atau grid modular ini harus ditetapkan unit dimensionalnya dengan jelas secara
terskala dalam bidang tapak. Sistem koordinat tapak ini perlu dilengkapi dengan penetapan
dari satu atau lebih titik acuan (benchmarking) dengan koordinat yang spesifik (horisontal
maupun vertikal) sebagai rujukan rekayasa teknik rancangan secara keseluruhan.
2) Rencana pematangan lahan

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 16
Aspek ini terkait dengan beberapa sub aspek seperti rencana rekayasa kontur / topografi lahan,
rencana konkretisasi batas tapak, rencana pembongkaran dan atau konservasi elemen fisik
tapak eksisting, dan sub aspek lain yang relevan dengan aspek pematangan lahan.
Rencana rekayasa kontur lahan terkait dengan upaya cut & fill untuk meningkatkan daya
dukung lahan untuk mengakomodir alokasi tapak bangunan maupun segmen ruang luar
fungsional sesuai program ruang yang sudah tersusun.
Rencana konkretisasi batas tapak pada dasarnya terkait dengan upaya „pengamanan‟ batas-
batas tapak dengan bidang-bidang lahan atau kondisi bentang alam lain yang bersebelahan
dengan tapak. Dalam konteks ini, perhatian khusus perlu diberikan pada bagian batas tapak
yang bersebelahan dengan bentang alam natural seperti badan air (sungai, danau atau laut)
yang metode konretisasi batasnya akan sangat menentukan keberlanjutan lingkungan alamiah
yang ada di sekitar tapak maupun lingkungan binaan yang akan dihadirkan di dalam tapak
yang bersangkutan.
Rencana pembongkaran dan atau konservasi / pelestarian elemen-elemen fisik (artifisial
maupun natural) dalam tapak, pada dasarnya selain bertujuan meningkatkan daya dukung
tapak untuk pengembangan lingkungan binaan yang baru dalam tapak, juga untuk
memberdayakan aspek genius loci tapak. Elemen-elemen fisik eksisting yang dimaksud bisa
saja berupa elemen artifisial atau buatan manusia seperti bangunan gedung atau bukan
gedung, maupun elemen natural seperti mata air, vegetasi (pohon), bebatuan dan sebagainya.
3) Rencana zonasi pemanfaatan lahan
Rencana zonasi pemafaatan lahan terutama harus mampu mengungkapkan rencana tutupan
lahan oleh bangunan dalam wujud rencana blok pemanfaatan lahan tapak untuk alokasi tapak
bangunan dan untukarea ruang luar.
Rencana tutupan lahan oleh blok bangunan harus mengacu pada ketentuan tata bangunan yang
berlaku khususnya ketentuan KDB dan KTB.
Rencana zonasi ruang luar harus mampu mengungkap zona alokasi RTH maupun RTNH
dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan KDH.

4) Rencana aksesibilitas masuk-keluar tapak
Uraian dalam aspek ini harus dapat mengungkapkan rencana perletakan titik atau zona akses
keluar masuk tapak, baik untuk pergerakan kendaraan maupun pejalan kaki, dari berbagai
kemungkinan sisi tapak yang ada. Titik atau zona akses yang direncanakan harus
memperhitungkan aspek sistem pergerakan dan linkage system yang ada dan berlaku dalam
kawasan di mana tapak tersebut berada.
5) Rencana sistem dan jalur pergerakan di dalam tapak
Uraian dalam aspek ini harus mampu menjelaskan rencana pola pergerakan yang akan terjadi
di dalam tapak yang menghubungan titik-titik akses tapak dengan posisi tapak bangunan serta
segmen-segmen ruang luas fungsional sebagaimana direncanakan dalam aspek zonasi
pemanfaatan lahan sebelumnya. Secara konkrit rencana pola pergerakan dalam tapak ini akan
berwujud rencana jalur-jalur sirkulasi dalam tapak, baik untuk pergerakan dengan kendaraan
maupun dengan berjalan kaki.
Uraian dari ke-empat aspek di atas dapat disusun sebagai sub-sub bagian yang terpisah dalam
bagian rencana tapak ini (A.1 s/d A.5).

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 17
B. Rancangan Konfigurasi Massa Bangunan
.……..….…. uraikan konsep rancangan konfigurasi massa bangunan di sini ………………
Uraian konsep rancangan konfigurasi massa bangunan pada bagian ini harus mampu
mengungkapkan substansi rancangan yang mencakup aspek-aspek berikut ini :
1) Perletakan relatif massa bangunan pada tapak
Perletakan relatif massa bangunan pada tapak ini, baik berupa massa tunggal maupun massa
majemuk, pada dasarnya harus sesuai dan mengacu pada rencana zonasi pemanfaatan lahan
yang telah dikemukakan sebelumnya, khususnya rencana alokasi tapak bangunan.
Secara grafis rencana perletakan relatif massa bangunan ini harus terkomunikasikan dengan
bantuan sistem koordinat atau sistem grid modular yang telah direncanakan dalam rencana
tapak sebelumnya.
Pada dasarnya visualisasi grafis perletakan relatif massa bangunan pada tapak dapat juga
disebut dengan rencana blok (block plan) yang merupakan representasi tata letak geometrik
dari bidang lantai dasar (dan atau lantai basement) massa bangunan yang akan hadir di dalam
tapak baik berupa massa tunggal atau majemuk.
Penyajian visual aspek blok plan ini juga bisa diperkaya dengan penyajian gambar figure
ground tapak.
2) Rancangan konfigurasi geometrik dan besaran massa bangunan
Rancangan konfigurasi geometrik massa bangunan ini harus sejalan dengan rencana
perletakan relatif massa bangunan pada tapak dan juga program kebutuhan ruang, khususnya
program besaran ruang dalam.
Dalam konteks ini, rancangan konfigurasi massa secara tridimensional harus mampu
mengakomodir jumlah luas lantai sebagaimana terprogramkan pada bagian konsep
programatik. Konsep rancangan konfigurasi massa bangunan ini harus mampu menunjukkan
rencana jumlah lantai bangunan dari setiap massa bangunan yang ada yang terkait pula
dengan dimensi luasan dari setiap lantai bangunan yang direncanakan serta dimensi perbedaan
tinggi antar lantai (floor to floor height) yang ada.
Konsep rancangan konfigurasi geometrik massa ini secara visual harus disajikan dalam wujud
sketsa atau gambar isometri maupun perspektif massa bangunan atau dalam wujud
dokumentasi permodelan massa bangunan secara manual.
Uraian dari ke-dua aspek di atas dapat disusun sebagai sub-sub bagian yang terpisah dalam
bagian rancangan konfigurasi massa bangunan ini (B.1 s/d B.2).
C. Rancangan Tata Ruang Dalam / Pola Denah Bangunan
….…. uraikan konsep rancangan tata ruang dalam / pola denah bangunan di sini ……
Uraian konsep rancangan tata ruang dalam / pola denah bangunan pada bagian ini harus mampu
mengungkapkan substansi rancangan yang mencakup aspek-aspek berikut ini :
1) Perletakan zona akses penghubung ruang dalam dengan ruang luar
Uraian konsep tata ruang dalam atau pola denah bangunan harus diawali dari konsep
perletakan titik atau zona akses penghubung antara ruang-ruang dalam bangunan dengan
zona-zona ruang luar fungsional pada tapak. Secara konkrit, titik atau zona akses ini pada
dasarnya akan hadir sebagai pintu masuk atau keluar (entrance) dari bangunan gedung yang
akan dihadirkan dalam tapak, baik yang sifatnya primer, sekunder maupun tersier. Konsep

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 18
perletakan akses penghubung ruang dalam dan ruang luar ini harus memperhitungkan dengan
cermat relasi fungsional antara segmen-segmen ruang dalam dan segmen-segmen ruang luar
yang telah diprogramkan. Konsep perletakan akses penghubung ruang dalam dan ruang luar
ini harus sejalan dan sesuai dengan konsep rencana tata tapak dan konsep konfigurasi massa
bangunan, sebagaimana teruraikan sebelumnya.
2) Perletakan titik akses penghubung antar lantai (zona akses sirkulasi vertikal)
Selain titik atau zona penghubung ruang dalam dan ruang luar, konsep tata ruang dalam juga
harus diawali dari konsep perletakan titik atau zona penghubung antar lantai atau akses
sirkulasi vertikal di dalam bangunan gedung yang ada di dalam tapak. Konsep perletakan titik
atau zona akses sirkulasi vertikal ini harus direncanakan berdasarkan kategori atau tipe
sirkulasi yang diprogramkan. Secara konkrit titik atau zona penghubung antar lantai atau
akses sirkulasi vertikal ini akan hadir dalam wujud tangga, ramp, shaft elevator / lift, atau
escalator. Konsep perletakan titik atau zona akses vertikal ini perlu ditetapkan dengan cermat
karena selain akan menentukan kualitas sistem pergerakan di dalam bangunan, juga dapat
memberikan nilai tambah terhadap kualitas aspek teknis bangunan yang lain, khususnya
sistem struktur dan utilitas bangunan yang akan bermuara pada tingkat kenyamanan dan
keamanan okupansi bangunan. Secara khusus, konsep perletakan titik akses penghubung antar
lantai ini harus sejalan dan sesuai dengan konsep konfigurasi geometrik massa bangunan.
3) Pola ruang sirkulatif dan ruang fungsional per lantai bangunan
Mengacu pada konsep perletakan akses penghubung ruang dalam dan ruang luar, serta
perletakan akses penghubung antar lantai, dalam langkah selanjutnya perlu dikembangkan
konsep pengorganisasian ruang dalam per lantai bangunan atas kategori ruang sirkulatif dan
ruang fungsional. Ruang sirkulatif dalam hal ini dimaknai sebagai segmen area lantai
bangunan yang secara konseptual didedikasikan sebagai ruang yang mengakomodisi
pergerakan horisontal pada suatu lantai bangunan yang akan memungkinkan pencapaian ke
setiap unit ruang fungsional yang ada pada lantai tersebut. Ruang fungsional di sisi lain
dimaknai sebagai satu kesatuan unit ruang atau kelompok ruang atau area lantai yang
mendukung fungsi atau aktivitas spesifik termasuk sirkulasi internal di dalam ruang tersebut.
Konsep pengorganisasian segmentasi ruang sirkulatif dan ruang fungsional per lantai
bangunan harus sejalan dan sesuai dengan konsep perletakan titik-titik akses penghubung
ruang dalam dengan ruang luar serta perletakan titik-titik akses antar lantai bangunan. Konsep
ini juga harus sejalan dan sesuai dengan konsep rancangan konfigurasi massa bangunan.
Konsep organisasi ruang sirkulatif dan ruang fungsional per lantai bangunan ini harus disusun
dengan cermat karena akan menentukan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan ruang dalam
serta niscaya berpengaruh timbal balik dengan aspek rancangan yang lain, utamanya sistem
struktur dan utilitas bahkan aspek perselubungaan bangunan.
4) Alokasi unit-unit ruang fungsional per lantai bangunan
Dalam aspek ini, konsep organisasi ruang dalam fungsional yang sebelumnya masih bersifat
blok zonatif pada setiap lantai bangunan harus ditindaklanjuti dengan menetapkan alokasi
atau perletakan / posisi setiap unit ruang dalam yang telah diprogramkan dalam konsep
programatik, sedemikian sehingga secara lengkap visualisasinya akan tampil sebagai abstraksi
pola denah lengkap. Alokasi segenap unit ruang fungsional sesuai konsep programatik harus
terkomunikasikan dengan jelas pada uraian aspek konseptual ini, termasuk kesesuaian
estimasi besaran dari masing-masing unit ruang fungsional yang ada. Konsep abstraksi denah

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 19
lengkap per lantai ini harus dipikirkan dengan cermat sedemikian sehingga menjamin
efektifitas dan efisiensi pemanfaatan ruang dalam serta sesuai dan sejalan dengan konsep dari
aspek rancangan lainnya, terutama konsep sistem struktur dan utilitas bahkan aspek konsep
perselubungaan bangunan.
5) Interior finishing ruang-ruang dalam tertentu
Dengan mengacu pada konsep abstraksi denah yang ada, aspek konseptual tata ruang dalam
yang perlu dielaborasi lebih lanjut ialah konsep desain interior, khususnya pada unit-unit atau
kelompok ruang sirkulatif atau ruang fungsional tertentu dan dipandang penting yang ada di
dalam bangunan secara keseluruhan. Konsep rancangan interior ini dalam garis besar harus
mampu mengungkap sub-sub aspek rancangan interior seperti tata layout perabot, tata warna,
tekstur, patra dan konstruksi dari bidang-bidang pembatas ruang dalam dan aplikasi unsur-
unsur ornamen dan dekorasi ruang dalam spesifik termasuk fitur-fitur utilisasi ruang dalam
khususnya perangkat pencahayaan, penghawaan maupun perangkat audiovisual tertentu.
Uraian dari aspek-aspek rancangan di atas dapat disusun sebagai sub-sub bagian yang terpisah
dalam bagian konsep rancangan tata ruang dalam ini (C.1 s/d C.5).
D. Rancangan Selubung Bangunan
…..…….….…. uraikan konsep rancangan selubung bangunan di sini …..…….……
Uraian bagian ini pada prinsipnya harus mampu mengungkapkan substansi rancangan yang
terkait dengan aspek-aspek perwajahan atau fasade bangunan secara menyeluruh termasuk
peratapan bangunan. Uraian bagian ini diharapkan dapat mengurai konsep pengkomposisian
bidang masif dan transparan pada kulit atau selubung bangunan dari berbagai sudut pandang
potensial dari bangunan. Bagian ini juga harus dapat menguraikan rencana tata warna, tekstur
serta aplikasi elemen-elemen ornamental atau dekorasi pada wajah bangunan termasuk
kemungkinan aplikasi secondary skin pada selubung bangunan.
Uraian konsep perselubungan bangunan ini perlu dilengkapi dengan visualisasi grafis
tentang abstraksi perwajahan atau tampak bangunan dari beberapa sudut pandang potensial, yang
terkait dengan jalur-jalur pencapaian atau sirkulasi di sekitar tapak.
Selain hal-hal di atas, uraian konseptual bagian ini juga harus mampu mengungkap
gagasan perancang menyangkut penyelesaian detail teknis dari sejumlah komponen
perselubungan bangunan yang spesifik dan dipandang sebagai komponen penting dan strategis
dalam perwajahan bangunan secara keseluruhan, termasuk konstruksi peratapan bangunan.
E. Rancangan Sistem Struktur Bangunan
..…..…….….…. uraikan konsep rancangan sistem struktur bangunan di sini …..…….……
Uraian bagian ini harus mampu menjelaskan secara garis besar rencana penerapan sistem struktur
bangunan yang benar-benar sesuai dengan konsep konfigurasi massa bangunan. Uraian konsep
sistem struktur bangunan ini sebaiknya disajikan secara visual tridimensional, yang menunjukan
relasi antara aplikasi elemen-elemen struktural yang dengan wujud konfigurasi geometrik dari
massa bangunan yang direncanakan. Dalam bagian ini penjelasan tentang keberadaan elemen-
elemen struktural yang menjamin kekokohan bangunan harus diuraikan dengan cermat, lengkap
dengan peran dari masing-masing elemen struktural tersebut, terutama terkait dengan konteks
antisipasi dan penyaluran dari beban atau gaya yang dialami oleh bangunan tersebut sehingga

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 20
dapat terhindar dari deformasi atau kegagalan struktur. Penerapan dilatasi, perletakan core atau
inti bangunan, dinding geser, plat diafragma dan lain-lain adalah beberapa aspek solusi struktur
bangunan yang perlu dikonsepkan secara akurat dalam bagian ini.
Hal lain yang juga perlu diungkap dalam bagian ini adalah konsep penerapan modul
struktur yang perlu disesuaikan dengan konsep konfigurasi geometrik massa bangunan dan juga
mendukung efisiensi dan efektivitas pembentukan ruang serta penggunaan material bangunan.
Penjelasan tentang penerapan modul struktur sebaiknya dapat memanfaatkan visualisasi sketsa
dua dimensional berupa abstraksi denah per lantai bangunan yang sudah memuat grid modul
struktur, dengan sistem koordinat dan abstraksi dimensional yang jelas.
Pada akhir bagian ini, secara konseptual harus terungkap pula gagasan penyelesaian detail
teknis dari sejumlah solusi struktural yang spesifik dalam rancangan sistem struktur yang telah
dijelaskan sebelumnya. Pilihan detail teknis yang digagas harus benar-benar sesuatu yang
terbilang penting dan strategis dalam sistem struktur bangunan secara keseluruhan.
F. Rancangan Ruang Luar
.…..…….….…. uraikan konsep rancangan elemen-elemen ruang luar di sini …..…….……
Uraian bagian ini pada dasarnya harus dilakukan dengan mengacu pada konsep rencana tata
tapak yang telah digagas sebelumnya, khususnya aspek rencana zonasi pemanfaatan lahan yang
juga mengungkap rencana zonasi segmen-segmen ruang luar yang berupa RTH dan RTNH.
Mengacu pada rencana zonasi segmen RTH dan RTNH yang ada pada area ruang luar tapak,
bagian ini harus mampu mengurai lebih lanjut tentang konsep penataan lansekap masing-masing
zona RTH dan RTNH yang ada. Penataan lansekap masing-masing zona ruang luar ini harus
diawali dengan abstraksi layout yang dapat memperlihatkan konsep perletakan elemen-elemen
ruang luar pada setiap zona, baik elemen softscape maupun hardscape, lengkap dengan
argumentasi konseptualnya. Sebisa mungkin konsep rancangan ruang luar yang mencakup
seluruh zona RTH dan RTNH ini mengakomodir teori, prinsip atau azas rancangan ruang luar
seperti teori sequence and serial vision, place and content dan lain-lain.
Pada akhir bagian ini, mengacu pada konsep penataan lansekap yang sudah dikembangkan,
perlu juga diuraikan tentang gagasan penyelesaian detail teknis dari sejumlah komponen ruang
luar atau lansekap yang spesifik dan dipandang penting dan strategis dalam konteks
pembentukan citra ruang luar serta rancangan secara keseluruhan. Detail-detail teknis yang dapat
dipertimbangkan untuk digagas antara lain ialah detail rancangan entrance tapak, komponen-
komponen pembatas tapak, jalur-jalur pergerakan atau elemen-elemen focal point spesifik pada
tapak (plaza, sculptural objects, water fountain, etc).
G. Rancangan Sistem Utilitas Bangunan & Ruang Luar
..….…. uraikan konsep rancangan sistem utilitas bangunan dan ruang luar di sini …..……
Uraian konsep rancangan sistem utilitas pada bagian ini harus mampu mengungkapkan berbagai
substansi sistem yang mencakup aspek-aspek berikut ini :
1) Sistem layanan kelistrikan
Konsep sistem kelistrikan dalam garis besar harus mencakup uraian tentang :
~ estimasi besaran kebutuhan daya listrik secara garis besar,

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 21
~ sumber energi listrik yang akan diberdayakan, dan
~ rencana zonasi serta skema layout jaringan layanan kelistrikan secara umum.
Konsep sistem kelistrikan ini disarankan untuk mengakomodir prinsip-prinsip sustainable
design yang mengedepankan upaya konservasi energi serta pemberdayaan sumber-sumber
energi alternatif, terbarukan dan mandiri.
2) Sistem layanan air bersih
Konsep layanan air bersih dalam bagian ini harus mencakup uraian tentang :
~ estimasi besaran kebutuhan air bersih secara garis besar,
~ sumber air bersih yang akan diberdayakan, dan
~ rencana zonasi serta skema layout jaringan layanan air bersih secara umum
Konsep sistem layanan air bersih ini disarankan untuk mengakomodir prinsip-prinsip
sustainable design yang mengedepankan upaya konservasi air serta pemberdayaan sumber-
sumber air bersih alternatif dan mandiri.
3) Sistem sanitasi
Konsep sanitasi yang dimaksud pada bagian ini mencakup sistem pengelolaan air kotor dan
kotoran, pengelolaan limbah lainnya dan pengelolaan persampahan. Konsep sanitasi ini harus
mencakup uraian tentang :
~ indikasi sumber-sumber produksi air kotor dan kotoran (grey & black water),
~ indikasi sumber-sumber produksi limbah lainnya dan sampah,
~ estimasi besaran produksi air kotor / kotoran, limbah lainnya dan sampah
~ rencana zonasi dan skema layout jaringan pengelolaan grey & black water, dan
~ rencana pengelolaan produksi limbah dan sampah.
Konsep sistem sanitasi ini disarankan untuk mengakomodir prinsip-prinsip rancangan ramah
lingkungan (environmental friendly design) yang mengedepankan sistem-sistem pengelolaan
yang berbasis in situ dengan prinsip reduce, recycle and reuse.
4) Sistem penghawaan
Konsep sistem penghawaan atau pengkondisian udara dalam bagian ini secara garis besar
harus mencakup uraian tentang :
~ Rencana zonasi layanan sistem penghawaan artifisial dan natural
~ Rencana sistem dan skema layout jaringan penghawaan artifisial
Konsep sistem penghawaan ini, khususnya untuk sistem penghawaan buatan atau artifisial
disarankan untuk mengakomodir prinsip-prinsip sustainable design yang mengedepankan
efisiensi konsumsi energi serta ramah lingkungan.
5) Sistem pencahayaan
Konsep sistem pencahayaan dalam bagian ini secara garis besar harus mencakup uraian
tentang :
~ Rencana zonasi layanan sistem pencahayaan artifisial dan natural
~ Rencana zonasi dan jaringan layanan sistem general lighting maupun local lighting.
Konsep sistem pencahayaan ini, khususnya untuk sistem pencahayaan buatan atau artifisial
disarankan untuk mengakomodir prinsip-prinsip sustainable design yang mengedepankan
efisiensi konsumsi energi.
6) Sistem artifisial pendukung pergerakan dalam bangunan
Konsep sistem artifisial pendukung pergerakan dalam bagian ini secara garis besar terkait
dengan kebutuhan aplikasi lift / elevator, escalator, speedwalk, conveyor belt dan lain lain.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 22
Pergerakan yang dimaksud mencakup pergerakan orang maupun barang. Secara substansial
uraian dalam bagian ini harus mencakup :
~ Estimasi beban untuk setiap aplikasi sistem artifisial pendukung pergerakan,
~ Rencana layout perletakan dan zonasi pelayanan lift/elevator, escalator, speedwalk dll
7) Sistem proteksi kebakaran
Konsep sistem proteksi kebakaran dalam bagian ini secara garis besar harus mencakup uraian
tentang :
~ Sistem deteksi dan peringatan dini atas suatu bahaya kebakaran
~ Sistem evakuasi dan penyelamatan pengguna serta properti khusus bangunan
~ Sistem pemadaman kebakaran
Terkait dengan ketiga substansi sistem proteksi kebakaran di atas, hal-hal penting yang harus
mampu diuraikan dalam bagian ini mencakup :
~ Zonasi dan layout skematik aplikasi perangkat deteksi kebakaran menurut jenisnya,
~ Zonasi dan layout skematik aplikasi perangkat peringatan dini bahaya kebakaran,
~ Zonasi dan layout skematik jalur evakuasi pengguna dan perangkat pendukungnya,
~ Zonasi lokasi safety vault untuk pengamanan properti khusus, dan
~ Zonasi dan layout skematik aplikasi perangkat pemadaman kebakaran.
8) Sistem informasi audiovisual
Konsep sistem tata suara yang perlu diuraikan pada bagian ini secara garis besar harus
mencakup uraian tentang managerial intercom system, public address system, dan
background music service. Managerial intercom system adalah sistem komunikasi antar ruang
atau zona fungsional dalam bangunan yang mendukung pengelolaan manajemen
operasionalisasi objek. Uraian sistem ini harus mampu menjelaskan tentang zona pelayanan
dan sistem instalasi sound system untuk mendukung fungsi ini. Public adress system adalah
sistem layanan informasi yang bersifat audiovisual untuk mendukung penyampaian informasi
terkait dengan operasionalisasi objek pada segenap bagian atau zona fungsional objek, baik
ruang dalam maupun ruang luar. Background music service adalah sistem layanan musik latar
pada berbagai segmen ruang fungsional objek, baik ruang dalam dan ruang luar untuk
mendukung kenyamanan okupansi ruang. Sistem ini dapat terintegrasi dengan sistem
informasi dan tata suara atau sistem informasi audiovisual lainnya. Uraian konseptual dari
sistem utilitas ini harus mampu menjelaskan rencana zonasi serta layout skematik dari ke-tiga
sistem di atas. Dalam kondisi tertentu sesui tipologi fungsi bangunan, konsep sistem informasi
audiovisual ini dapat pula mencakup konsep tata audiovisual pada ruang-ruang khusus seperti
auditorium, ruang konferensi dan sejenisnya.
9) Sistem drainase
Konsep sistem drainase yang dimaksud ialah sistem pengelolaan run off air hujan, baik dari
area permukaan peratapan bangunan maupun pada permukaan tapak. Uraian konsep sistem
drainase harus mampu mengungkap sistem pengaliran air hujan dari bagian peratapan
bangunan dan yang jatuh pada bagian permukaan tapak. Uraian konsep sistem drainase
secara garis besar mencakup :
~ Rencana drainase peratapan bangunan dan pembuangannya pada sistem drainase tapak
~ Rencana drainase tapak berupa jaringan saluran drainase atau zona detensi / retensi
~ Rencana outlet drainase ke luar area tapak.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 23
Konsep sistem drainase yang dipaparkan disarankan untuk mengedepankan strategi “zero
delta Q”, yang didasarkan pada prinsip konservasi air, yang pada dasarnya mengupayakan
minimalisasi run off air permukaan ke arah luar tapak. Hal ini lazim bermuara pada strategi
detensi atau retensi aliran air hujan yang diimbangi dengan upaya optimasi penyerapan air
hujan ke dalam tanah serta pemberdayaan potensi air hujan untuk kebutuhan air alternatif.
10) Sistem utilitas pendukung lainnya
Selain sistem-sisitem utilitas di atas, sesuai dengan kompleksitas tipologi objek rancangan,
uraian konsep utilitas pada bagian ini juga dapat dilengkapi dengan uraian konseptual dari
berbagai sistem utilitas lain yang relevan seperti sistem penangkal petir, sistem instalasi gas
medik (untuk bangunan rumah sakit dan sejenisnya), sistem telekomunikasi, sistem layanan
intranet atau internet dan lain-lain.
11) Gagasan penyelesaian detail teknis komponen-komponen utilitas spesifik.
Mengacu pada uraian konseptual dari berbagai sistem utilitas dia atas, bagian terakhir dari
uraian konseptual sistem utilitas ini harus mampu mengungkap gagasan-gagasan
menyangkut penyelesaian detail teknis dari sejumlah komponen layanan utilitas yang
spesifik dan dipandang penting dan strategis dalam mendukung operasionalisasi objek
rancangan.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 24

DAFTAR PUSTAKA
Referensi Berupa Buku
1) Nama Penulis (diawali dengan nama keluarga dilanjutkan dengan nama penulis atas
singkatannya; untuk penulis lebih dari satu tuliskan nama penulis pertama saja dan
ditambahkan dengan „et al‟ untuk penulis asing atau „dkk‟, untuk penulis Indonesia), “Judul
Buku”, Penerbit, Tempat Terbit, Tahun Terbit
2) Lang, Jon, “Creating Architectural Theory: The Role of Behavioral Sciences in
Environmental Design”, Van Nostrand Reinhold, New York, USA, 1987. (CONTOH)

Referensi Berupa Bagian Buku
3) Nama Penulis Bagian Buku (diawali dengan nama keluarga dilanjutkan dengan nama
penulis atas singkatannya; untuk penulis lebih dari satu tuliskan nama penulis pertama saja
dan ditambahkan dengan „et al‟ untuk penulis asing atau „dkk‟, untuk penulis Indonesia),
“Judul Buku, Bagian Buku, Judul Bagian Buku”, Nama Editor Buku (diawali dengan nama
keluarga dilanjutkan dengan nama penulis atas singkatannya; untuk penulis lebih dari satu
tuliskan nama penulis pertama saja dan ditambahkan dengan „et al‟ untuk penulis asing atau
„dkk‟, untuk penulis Indonesia), Penerbit, Tempat Terbit, Tahun Terbit
4) Wu, Jianxin et al, “China‟s New Sources of Economic Growth, Volume I : Reform,
Resources, and Climate Change, Chapter 20 : Urban Density and Carbon Emissions in
China”, Editors : Ligang, Song et al, Australian National University Press, Canberra,
Australia, 2016. (CONTOH)

Referensi Berupa Artikel yang Dipublikasi dalam Jurnal Ilmiah
5) Nama Penulis (diawali dengan nama keluarga dilanjutkan dengan nama penulis atas
singkatannya; untuk penulis lebih dari satu tuliskan nama penulis pertama saja dan
ditambahkan dengan „et al‟ untuk penulis asing atau „dkk‟, untuk penulis Indonesia), “Judul
Artikel”, Nama Jurnal, Edisi Jurnal, Halaman Artikel, Penerbit, Tempat Terbit, Tahun Terbit
6) Ewing, R. et al, “Travel and the Built Environment”, Journal of the American Planning
Association, Vol. 76 No. 3, pp. 265–294, Taylor & Francis Online, USA, 2010. (CONTOH)

Referensi Berupa Artikel yang Dipublikasi dalam Forum Ilmiah
7) Nama Penulis (diawali dengan nama keluarga dilanjutkan dengan nama penulis atas
singkatannya; untuk penulis lebih dari satu tuliskan nama penulis pertama saja dan
ditambahkan dengan „et al‟ untuk penulis asing atau „dkk‟, untuk penulis Indonesia), “Judul
Artikel”, Nama Prosiding, Edisi Prosiding (jika ada), Halaman Artikel, Penyelenggara
Forum, Tempat dan Waktu (Tanggal, Tanggal, Bulan & Tahun) Pelaksanaan Forum.
8) Wulani, W. dkk., “Estimasi Matrik Asal Tujuan dari Data Lalu Lintas dengan Metode
Estimasi Inferensi Bayesian Menggunakan Piranti Lunak EMME/3 (Studi Kasus Kota
Surakarta)”, Prosiding : The 18th FSTPT International Symposium, UNILA, Bandar
Lampung, XX-XX-2015. (CONTOH)

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 25
Referensi Berupa Artikel yang dipublikasi dalam Majalah atau Surat Kabar
9) Nama Penulis (diawali dengan nama keluarga dilanjutkan dengan nama penulis atas
singkatannya; untuk penulis lebih dari satu tuliskan nama penulis pertama saja dan
ditambahkan dengan „et al‟ untuk penulis asing atau „dkk‟, untuk penulis Indonesia), “Judul
Artikel”, Nama Majalah / Surat Kabar, Edisi Majalah / Surat Kabar, Halaman Artikel,
Penerbit, Tempat Terbit, Waktu (Tanggal, Tanggal, Bulan & Tahun).
10) Rahayu, Sri., "Hendak Kemana Arsitektur Rumah Susun Indonesia?", Harian Kompas, p.4,
PT Kompas Media Nusantara, Jakarta, 5 Maret, 1992. (CONTOH)

Referensi Berupa Artikel yang dipublikasi dalam Laman Internet
11) Nama Penulis (diawali dengan nama keluarga dilanjutkan dengan nama penulis atas
singkatannya; untuk penulis lebih dari satu tuliskan nama penulis pertama saja dan
ditambahkan dengan „et al‟ untuk penulis asing atau „dkk‟, untuk penulis Indonesia), “Judul
Artikel”, URL address, diakses pada (Tanggal, Tanggal, Bulan & Tahun).
12) Wahl, Daniel Christian, “Biomimetic Architecture”, <URL:https://medium.com/age-of-
awareness/biomimetic-architecture-514e72cb2c36>, diakses pada tanggal 29 September
2019. (CONTOH)

Referensi Lainnya (Peraturan, Pedoman, Manual, dan sejenisnya)
13) Undang-Undang Republik Indonesia No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
(CONTOH)
14) Peraturan Daerah Kota Manado No.1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Manado 2014-2034. (CONTOH)
15) BPS Kota Manado, “Kota Manado dalam Angka Tahun 2018”. (CONTOH)

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 26
LAMPIRAN 1
Nama Lampiran

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 27
D. TATA CARA PENULISAN

1. Format Penulisan

1.1. Jenis dan Ukuran Kertas
1. Naskah
Kertas yang digunakan adalah HVS 80 gr berukuran A4 berawan putih. Apabila terdapat
gambar-gambar yang menggunakan kertas berukuran lebih besar dari A4, hendaknya
dilipat sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Sampul
Sampul buku proposal penelitian dibuat dari kertas HVS warna putih yang dijilid dengan
sampul transparan/ plastik. Sementara untuk sampul buku laporan skripsi menggunakan
kertas karton berwarna biru tua dan dijilid.

1.2. Pengetikan
1. Jenis Huruf dan Ukuran
a. Naskah diketik dengan jenis huruf Times New Roman ukuran 12 pt, khusus untuk
judul dapat dipakai 14 pt
b. Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak diterjemahkan ditulis miring (italic).
Pemakaian font harus konsisten, Oleh karena itu sedapat mungkin menggunakan
style (perlakuan tertentu seperti bold, uppercase, underline, dll) untuk judul bab/ sub
judul/ paragraph. Pemakaian style nantinya akan memudahkan dalam pembuatan
daftar isi.
2. Margin
Batas pengetikan naskah adalah sebagai berikut:
a. Tepi Kiri : 4.0 cm
b. Tepi Atas : 3.5 cm
c. Tepi Kanan : 3.0 cm
d. Tepi Bawah : 3.0 cm
Batas tersebut dengan ketentuan tidak termasuk nomor halaman. Tidak diperkenankan
menggunakan header dan atau footer.
3. Spasi
Jarak antara dua baris dalam teks dibuat 1.5 spasi. Jarak antar dua paragraph dibuat
1.5 spasi. Jarak antara baris dalam kalimat judul bab, judul sub-bab, judul anak sub bab,
abstrak, judul tabel dan judul gambar dibuat 1.0 spasi. Baris pertama sesudah judul bab
berjarak 3.0 spasi.
4. Alinea Baru
Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-enam dari batas tepi kiri alinea.
5. Pembagian Bab

1.3. Penomoran Halaman
Bagian awal skripsi diberi nomor halaman dengan menggunakan angka romawi kecil
(i,ii,iii,iv dst), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman. Untuk bagian awal skripsi,

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 28
penomoran halaman dimulai dari halaman kata pengantar. Sedangkan untuk bagian utama
dan bagian akhir skripsi, nomor halaman menggunakan angka 1,2,3 dst yang diletakkan
pada sisi kanan atas. Untuk setiap halaman baru bab baru, nomor halaman diketikkan
ditengah bawah.

2. Ketentuan Dasar Penulisan: Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Di dalam penulisan Seminar Kolokium dan Tugas Akhir, mahasiswa wajib selalu
berpedoman kepada Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) serta Pedoman
Pembentukan Istilah, yang ditetapkan oleh Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Berdasarkan ketentuan tersebut,
berikut ini akan dikutip beberapa hal, yang dalam penulisan seminar kolokium dan tugas
akhir biasanya banyak yang tidak tepat.

2.1. Kata Depan
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada, daripada,
keluar, kesampingkan, kemari, kemarikan dan terkemuka.
Contoh:
Penduduk di wilayah Kabupaten Gambang sebagian besar bekerja sebagai
nelayan. Wilayah dapat dibedakan ke dalam dua jenis: homogen dan fungsional.
…dan lain-lain
2.2. Unsur Gabungan Kata seperti antar, sub, pra, non dan lain-lain
Unsur gabungan kata seperti tersebut di atas, ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya.
Contoh:
antarkota, antarwilayah, antarpropinsi
subsektor, subseksi, subbab, subbagian
prasejarah, prasangka, prabayar
nonblok, nonpermanen

Jika unsur tadi diikuti dengan kata yang huruf awalnya huruf besar (kapital), di antara
kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-)
Contoh:
non-Indonesia, pan-Afrikanisme

2.3 Penulisan tanda baca (titik, koma, titik koma, garis miring, kurung, dsb)
Penulisan tanda baca tidak terpisah (serangkai) dengan kata yang mengikuti dan/atau
mendahuluinya.
Contoh:
yaitu: bukan yaitu :
(lihat Gambar 2.1) bukan ( lihat Gambar 21 )
dan/atau bukan dan / atau
…dan sebagainya…

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 29
2.4 Penulisan Istilah Asing/Unsur Serapan
Istilah atau kata asing sedapat mungkin dicari padanannya yang lazim dalam bahasa
Indonesia. Jika tidak didapatkan padanannya, maka penulisannya harus diIndonesiakan,
menurut ketentuan yang ada. Sekali didapatkan padanan bahasa Indonesianya, maka
penulisan selanjutnya adalah istilah bahasa Indonesia tersebut.
Contoh:
Pusat pertumbuhan (growth center) adalah wilayah yang berkembang sangat pesat.
Penulisan selanjutnya tidak perlu menggunakan (growth center) lagi, cukup ditulis:
pusat pertumbuhan saja.


3. Cara Penulisan Tabel, Gambar, Satuan, Singkatan

3.1. Tabel
Tabel diusahakan dimuat dalam satu halaman, tidak dipisah. Jika diperlukan huruf bisa
diperkecil atau menggunakan kertas dengan ukuran lebih besar kemudian nantinya
dilipat sesuai dengan kaidah yang berlaku. Tabel yang disajikan harus tabel yang di
bahas. Bilamana perlu mencantumkan tabel yang tidak perlu dibahas, maka cukup
dicantumkan dalam lampiran. Tabel harus berisi nomor urut dan judul tabel. Nomor urut
berdasar bab dan urutan tampilnya pada bab tersebut. Penulisan nomornya serupa
dengan penulisan pada nomor persamaan, tetapi tanpa tanda kurung dan pemisah
antara nomor bab dan nomor urut adalah tanda titik. Antara nomor tabel dan judul tabel
dipisahkan oleh dua ketikan spasi dan tidak diakhiri tanda titik. Penulisan kata “tabel”
dalam naskah yang disertai dengan nomor tabel maka diawali dengan huruf capital (T)
seperti contoh berikut:…..Tabel 3.1 ……
Tabel yang dikutip dari suatu pustaka atau mengacu pada pustaka harus
mencantumkan sumbernya, diletakkan dibawah tabel yang bersangkutan. Penulisan
acuan berupa kata “sumber”. Dan diikuti oleh nama akhir pengarang, tahun dan
halaman yang diacu.

3.2. Gambar
Gambar yang dimaksud dalam penulisan naskah skripsi ini meliputi grafik, diagram,
monogram, foto maupun peta. Pembuatan grafik, monogram disarankan menggunakan
computer dengan memakai symbol yang jelas maksudnya. Foto ditampilkan sedemikian
rupa agar jelas maksudnya. Untuk memperjelas ukuran obyek foto, tampilkan
pembandingnya, misalkan penggaris, atau nyatakan skala obyek foto tersebut.
Pemberian nomor urut gambar menggunakan angka berdasarkan bab dan urutan
tampilnya gambar tersebut. Penulisan nomornya serupa dengan penulisan nomor tabel,
ditulis dibawah gambar lengkap dengan judul gambarnya. Bila judul gambar lebih dari 1
baris, maka jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi. Penulisan gambar
pada naskah yang disertai nomor gambar, huruf G diketik dengan huruf capital. Sebagai
contoh: Gambar 2.3

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 30
3.3. Lambang, singkatan dan satuan
Penulisan lambing atau symbol sebaiknya menggunakan fasilitias simbol yang ada pada
perangkat lunak komputer, untuk membedakan dengan huruf biasa. Sebagai contoh
tanda perkalian tidak menggunakan huruf x tetapi “ₓ” dari symbol. Untuk rumus
matematika usahakan ditulis dalam satu baris. Bila hal ini tidak memungkinkan maka
harus diatur sedemikian rupa agar mudah dimengerti. Satuan dan singkatan yang
digunakan adalah yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu, misalnya: 25
o
C, 10mdetik
-1
:10
ppm: H2O dll


4. Penulisan Daftar Pustaka dan Catatan Kaki

4.1. Mengutip Daftar Pustaka
Dalam penulisan karya ilmiah sering kali menggunakan kutipan-kutipan untuk
memperjelas dan menegaskan uraian maupun membuktikan apa yang dituliskan.
Mengutip artinya meminjam/ menggunakan kalimat atau pendapat orang lain untuk
memperkuat penelitian yang dilakukan.
Mengutip boleh dilakukan dengan syarat harus menyebutkan darimana pendapat itu
diambil dan sebaiknya tidak terlalu panjang serta hanya mengambil hal-hal yang benar-
benar perlu saja. Secara umum terdapat dua macam tulisan: kutipan lengkap dan
kutipan isi. Kutipan lengkap artinya naskah ditulis secara lengkap baik kata maupun
kalimatnya. Sedangkan kutipan isi hanya mengutip intisari pendapatnya. Kutipan
lengkap yag panjangnya tidak lebih 4 baris dapat langsung dimasukkan dalam naskah
dengan diapit oleh tanda kutip sedangkan untuk kutipan isi tidak perlu diberi tanda kutip.
Terdapat cara penunjukkan kutipan yang lain, dilakukan dengan menuliskan: nama
pengarang, tahun terbit dan nomor halaman pada awal dan akhir kutipan. Beberapa
contoh Turban (2005:12) menyampaikan bahwa otak manusia memiliki kemampuan
terbatas untuk menyimpan dan memproses informasi; “Indonesia merupakan Negara
yang tingkat kemiskinannya mencapai 34,96 juta orang atau sebesar 15,42 persen”
(BPPS,2008:5)

4.2. Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar seluruh referensi yang diacu dalam penelitian
skripsi ini. Penulisan daftar pustaka harus urut abjad yang didasarkan pada indeks nama
yang dibuat dan format seperti yang telah dijelaskan pada bagian akhir skripsi: daftar
pustaka. Adapun penulisannya secara umum berdasar jenis suber dan pengarangnya
adalah sebagai berikut, tinggal menambahkan indeks nama.

4.2.1. Mengutip dari Artikel/ paper dari sebuah Jurnal
- Nama akhir/ keluarga penulis pertama, nama kecil/depan, nama akhir/keluarga
penulis kedua, nama kecil/depan, dan nama penulis selanjutnya. Semua nama
penulis harus ditulis disini. Nama kecil/ depan bisa ditulis lengkap atau hanya inisial
saja.
- Tahun penerbitan/ publikasi

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 31
- Judul artikel/ paper dicetak huruf tegak dengan title case diantara tanda kutip
- Judul jurnal dicetak miring atau italic
- Nomor volume dari jurnal
- Nomor jurnal
- Nomor halaman dari artikel tersebut didalam jurnal
- Antara satu hal dengan hal lain dipisahkan dengan tanda koma, dan pada akhir
suatu referensi diberi tanda titik.
Contoh:
Neuman, S.P.1980a, “Statistical Approach to the Inverse Problem Of Aquifer
Hydrology, improved Solution Method and Added Prespectibve”, Water Resource
Research, Vol16, No.2, hal.331-346

Neupauer, R.M. dan Wilson, J.L. 2001, “Adjoint- Derived Location and Travel
Timme Probabilities for a Multidimensional Ground Water System”, Water
Resources, Vol.38,No.6, hal. 1657-1668
Catatan: penambahan huruf a setelah tahun untuk menunjukkan cara menuliskan
referensi apabila seorang penulis menulis lebih dari satu pustaka pada tahun yang
sama. Untuk pustaka berikutnya (penulis yang sama pada tahun yang sama)
ditambah dengan huruf b, c dst.

4.2.2. Referensi Berupa Buku
- Nama pengarang dan tahun publikasi sama dengan item a.i dan a.ii
- Judul buku dicetak miring/ italic dengan title case
- Nomor volume dari buku (jika ada)
- Edisi penerbitan
- Nama penerbit
- Kota tempat diterbitkan

Contoh:
Todd, K.D dan Mays, L.W.2005, “Ground Water Hydrology”, 3
rd
Edition, John Wiley &
Sons, Inc., New York

4.2.3. Artikel / paper dalam sebuah buku yang ditulis / dirangkum oleh editor
- Nama pengarang, tahun publikasi dan judul artikel/paper sama dengan item a.i, a.ii
dan a.iii diatas.
- Judul buku didahului dengan kata in atau dalam, dicetak miring/ italic
- Nomor volume dari buku (jika ada)
- Edisi penerbitan
- Nama editor, didahului dengan ed. Atau eds. Bila lebih dari satu editor
- Nama penerbit
- Kota tempat diterbitkan
- Nomor halaman dari artikel tersebut didalam buku

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 32
Contoh:
Hall,J.E.1992,”Treatment and Use of Sewage Sludge ”, dalam Treatment and
Handling Wastes, eds.Bradshaw, A.D, Southwood,R.,dan Warner,F., Chapman and
Hall, London, hal.63-82

4.2.4. Artikel/ paper dalam sebuah buku prosiding/ proceeding (kumpulan makalah dari
suatu seminar/ conference)
- Nama pengarang, tahun publikasi dan judul artikel/paper sama dengan item a.i, a.ii,
dan a.iii diatas
- Tulisan prosiding/ proceeding diikuti dengan nama konferensi dan nomor
konferensinya (pertama, kedua, ketiga dst), dicetak miring/ italic
- Nama editor, didahului dengan ed. Atau eds. Bila lebih dari satu editor
- Penyelenggara Seminar/ Conference
- Kota tempat penyelenggaraan
- Nomor halaman dari artikel/ paper tersebut di dalam prosiding.
Contoh:
Neuman, S.P.1980, “Adjoint-State Finite Element Equations for Parameter
Estimation “, Proceedings of Third International Conference on Finite Elements in
Water Resources, Eds: Wang, S.Y. et. al, University of Mississipi, Mississipi,
hal.189-215

4.2.5. Referensi berupa artikel dalam majalah
Santori, M. dan Zech, K., Maret 1996, “Fieldbus Brings Protocol to Procces Control”.
IEEE Spectrum 33,3:60-64. Weber, B.1985. “The Myth Maker”: The Creative Mind”.
New York Times Magazine, 20 October, 42.7.

4.2.6. Referensi berupa artikel dalam surat kabar
Kompas (Jakarta).1992.4 Januari
Jawa Pos (Surabaya).1993.21 April
Rahayu, S.1992. ”Hendak Kemana Arsitektur Rumah Susun Indonesia?”.Kompas
(Jakarta),5 Maret.
Sjahrir, A.1993. ”Prospek Ekonomi Indonesia”. Jawa Pos (Surabaya), 22 Maret.

4.2.7. Referensi berupa artikel dari internet
Hati-hati dalam akses melalui internet karena tidak semua keterangan pada semua
situs web dapat dipertanggung jawabkan dari segi ilmiah dan tidak semua situs
permanen. Forum diskusi elektronik (chatting) tidak dapat digunakan sebagai
sumber acuan. Penulisan acuan bersumber pada internet dapat dilakukan dengan
menuliskannya seperti pada penulisan acuan dari sumber jurnal atau publikasi cetak
seperti yang diuraikan. Acuan bersumber pada pangkalan data dunia dan perangkat
lunak untuk analisis cukup dituliskan dalam tubuh tulisan dan tidak dimunculkan
dalam Daftar Pustaka. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal elektronik
diacu seperli halnya mengacu dari jurnal ilmiah dengan menuliskan situs webnya.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 33
- Nama pengarang
- Judul artikel
- Nama jurnal tahun
- Volume (nomor)
- Halaman, [tipe media]
- Ketersediaan
- Tanggal bulan dan [tahun akses]
Contoh:
Adsavakulchai S, Baimai V, Prachyabrued W, Gore PJ, Lertlum S.1998.
Morphometric study using wing image analysis for identification of bactrocera
alorsalis complex (Diptera: Tephritidae). WWW J Biol3(5). [terhubung berkala].
http://eprcss.com/w3jbio/vol3/Adsavalkulchai/index.html [17 Mar 1999].

4.3. Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki merupakan penjelasan keterangan isi yang ditempatkan di kaki halaman.
Tujuan penjelasan itu dapat berupa: (1) keterangan tambahan lain yang perlu tentang isi
karangan: (2) merujuk bagian lain naskah. Penulisan catatan kaki dilakukan dengan
memberikan nomor pada akhir kalimat yang ingin diberi keterangan nomor dengan
penulisan diatas. Contoh: [1] Kemudian dibagian kaki halaman (bawah) dituliskan nomor
tersebut diikuti keterangannya


5. Penulisan Yang Menghindari Plagiasi atau Plagiarisme

Plagiasi (plagiarism) adalah penggunaan karya (ide-ide atau kata-kata) orang lain tanpa
dengan jelas mengemukakan (acknowledge) sumber informasi yang dimaksud. Karya
tersebut dapat dalam bentuk:
- Ide, opini atau teori
- Fakta, statistik, grafik, gambar yang bukan merupakan pengetahuan umum (common
knowledge).
- Kutipan kata-kata atau tulisan orang lain.

Plagiasi merupakan salah satu bentuk ketidakjujuran akademik, dan merupakan salah satu
tindak pelanggaran serius yang membuat produk tertulis yang dihasilkan pelaku tidak
diterima dan gagalnya pelaku dalam mata kuliah tertentu. Bahkan lebih dari itu,
konsekuensi seperti pencabutan gelar akademi dari pelaku bisa mungkin terjadi. Secara
umum, terdapat beberapa alasan mengapa plagiasi terjadi.
- Materi sebagai sumber referensi sulit untuk dimengerti sehingga sulit untuk meringkas
materi tersebut dengan kata-kata sendiri.
- Tidak dapat menulis sumber referensi sebaik aslinya karena keterbatasan kosa-kata
dan keterbatasan dalam mengolah struktur kalimat.
- Penjiplakan dapat diterima di budaya sekitar.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 34
- Dikira bahwa mengganti beberapa kata atau mengatur kembali frasa (penggalan
kalimat atau paraphrasing) sudah cukup untuk membuat perbedaan dengan sumber
referensi.

5.1 Bentuk Penulisan Plagiasi dan Bukan Plagiasi
Ada beberapa bentuk plagiasi yang perlu anda kenali, diantaranya sebagai berikut:
1. Menjiplak (menuliskan sumber secara sama) tanpa memberikan tanda kutip
(“…”).
Contoh:
Sumber Referensi Dianggap Plagiasi
Dewasa ini di US, beberapa sekolah telah
menerapkan sekolah 4 hari seminggu dan
dikombinasi dengan libur tahunan yang lebih
panjang. Sekarang ini di Jepang terdapat
usulan untuk mengurangi waktu tatap muka
di sekolah, dari 6 menjadi 5 hari. Usulan
tersebut mendapat banyak kritikan dari para
pendidik yang merasa bahwa dua hari libur
seminggu berakibat buruk bagi proses
pembelajaran.
Beberapa sekolah di US mulai
mempraktekan sekolah 4 hari seminggu.
Sementara itu di Jepang diusulkan
pengurangan waktu belajar sekolah dari 6
menjadi 5 hari. Usulan tersebut mendapat
banyak kritikan dari para pendidik yang
merasa bahwa dua hari libur seminggu
berakibat buruk bagi proses pembelajaran.
Bukan Plagiasi
Browne (1999) mengindikasikan bahwa
beberapa sekolah di US mulai
mempraktekan sekolah 4 hari seminggu.
Sementara itu di Jepang diusulkan
pengurangan waktu belajar sekolah dari 6
menjadi 5 hari. “Usulan tersebut mendapat
banyak kritikan dari para pendidik yang
merasa bahwa dua hari libur seminggu
berakibat buruk bagi proses pembelajaran”.
(Browne, 1999:21).

2. Hanya mengganti beberapa kata saja
Contoh:
Sumber Referensi Dianggap Plagiasi
Krisis ekonomi pada 1997 menjadi
momentum awal jatuhnya rezim orde baru
dan tumbuhnya demokratisasi. Lebih dari
setengah dari keseluruhan pemerintah
propinsi yang ada di Indonesia menuntut
otonomi yang lebih luas.
Krisis ekonomi yang terjadi 8 tahun silam
menjadi momentum awal jatuhnya rezim
orde baru dan tumbuhnya demokratisasi.
Lebih dari 50 persen pemerintah propinsi
yang ada di Indonesia menuntut otonomi
yang lebih luas.
Bukan Plagiasi
Tuntutan akan otonomi dan demokratisasi
pemerintahan di Indonesia semakin kuat
setelah terjadinya krisis ekonomi dan
jatuhnya pemerintahan Presiden Soeharto
(Firman, 2002).

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 35
3. Mengutip beberapa terminologi khusus atau phrase tanpa tanda kutip (“…”)
Contoh:
Sumber Referensi Dianggap Plagiasi
Pertumbuhan kota dengan pola “lompatan
katak” menuju daerah-daerah yang jauh dari
pusat kota telah menjadi trend di kota-kota
Eropa dan Amerika sejak 1970an.

Istilah lompatan katak digunaan untuk
menjelaskan fenomena pertumbuhan di
daerah pinggiran di kota-kota negara barat.
Bukan Plagiasi
Istilah “lompatan katak” digunakan untuk
menjelaskan fenomena pertumbuhan di
daerah pinggiran di kota-kota negara barat
(Friedman, 1983).

5.2 Petunjuk Penulisan Bebas Plagiasi
- Mencantumkan nama penulis dan meletakkan sumber referensi di daftar pustaka
kapanpun anda menggunakan: (1) ide, pendapat dan teori orang lain; (2) fakta, statistik,
grafik dan diagram dan informasi apapun yang bukan merupakan common knowledge;
(3) kutipan secara lisan atau tertulis yang dinyatakan oleh orang lain dan; (4) istilah atau
frase yang dinyatakan oleh orang lain baik secara lisan atau tulisan.
- Menulis semua informasi dari sumber referensi dengan kata-kata anda sendiri. Jika tidak
mampu, mintalah pembimbing untuk membantu anda dalam menuliskan kembali
informasi tersebut.
- Menulis dengan menggunakan draft dan perbaiki struktur kalimat dan kosa katanya
untuk menghindari plagiasi.
- Jika materi bacaan terlalu sulit: (1) temukan material dan bahan bacaan lain yang lebih
mudah untuk dibaca, jangan menggunakan material atau bacaan yang tidak anda
mengerti maksudnya (2) Minta orang lain untuk membantu anda memahami maknanya.

5.3 Sanksi Plagiasi
Mahasiswa yang diketahui melakukan plagiasi maka akan diberikan sanksi sesuai
dengan tahapan penulisan naskah dan berat tidaknya kategori plagiasi yang dilakukan.
Adapun kriteria plagiasi adalah sebagai berikut:
1. Plagiasi Minor:
- Menyalin dan/atau menerjemahkan beberapa kalimat tanpa sumber dan tanpa
tanda kutip
- Menyalin dan/atau menerjemahkan kurang dari 5 paragraf, diagram, grafik, peta
tanpa sumber.
2. Plagiasi Mayor:
- Menyalin dan/atau menerjemahkan 5 atau lebih paragraf, diagram, grafik, peta
tanpa sumber
- Menyalin dan/atau menerjemahkan satu bab
- Menyalin dan/atau menerjemahkan 2 bab atau lebih.

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 36
E. PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

1. Persyaratan Naskah
Naskah artikel ditulis dalam BAHASA INDONESIA ( mengikuti petunjuk “Kamus Besar
Bahasa Indonesia” edisi II oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan terbitan Balai
Pustaka ) atau BAHASA INGGRIS dan dilengkapi dengan abstrak (±200 kata) dan kata-
kata kunci (Key Words). Apabila naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia maka abstrak
dan kata kata kunci ditulis dalam Bahasa Inggris, demikian pula sebaliknya. Artikel
harus disertai BIODATA singkat penulis (baik penulis utama maupun penulis
tambahan). Artikel harus ASLI dan belum pernah atau tidak sedang dalam proses
penerbitan pada media cetak lain.

2. Format Penulisan
Artikel Ilmiah dapat berbentuk hasil penelitian, hasil perencanaan dan perancangan; dan
artikel tinjauan pustaka. Format penulisan artikel-artikel tersebut, sebagai berikut:
a. Format penulisan artikel HASIL PENELITIAN adalah:
- Judul
- Nama penulis
- Biodata penulis
- Abstrak
- Kata-kata kunci
- Pendahuluan (tanpa sub- judul ; memuat latar belakang, sedikit tinjauan pustaka,
dan masalah serta tujuan penelitian)
- Metodologi / material dan metode
- Hasil dan pembahasan (dapat ditulis secara terpisah)
- Kesimpulan ( dapat disertai saran dan rekomendasi)
- Ucapan terima kasih
- Referensi (berisi pustaka yang dirujuk dalam penulisan)
b. Format penulisan artikel PERENCANAAN dan PERANCANGAN adalah :
- Judul
- Nama penulis
- Biodata penulis
- Kata-kata kunci
- Pendahuluan (tanpa sub- judul ; memuat latar belakang, sedikit tinjauan pustaka,
dan masalah serta tujuan penelitian)
- Gambaran lokasi perencanaan dan perancangan
- Konsep perencanaan dan perancangan (dapat ditulis secara terpisah)
- Kesimpulan ( dapat disertai saran dan rekomendasi)
- Ucapan terima kasih
- Referensi (berisi pustaka yang dirujuk dalam penulisan)

c. Format penulisan artikel TINJAUAN adalah:
- Judul

LAPORAN KONSEP TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa / NIM
Judul Tugas Akhir Halaman : 37
- Nama penulis
- Biodata penulis
- Kata-kata kunci
- Pendahuluan (memuat latar belakang dan tujuan penulisan),isi tulisan yang
merupakan pembahasan ( dapat terdiri atas sub-judul sesuai dengan kebutuhan )
- Penutup atau Kesimpulan/ saran
- Ucapan terima kasih
- Referensi (berisi pustaka yang dirujuk dalam penulisan)

3. Teknik Penulisan Referensi
Format penulisan REFERENSI adalah sebagai berikut:
- Apabila pustaka yang dirujuk adalah BUKU. Nama Penulis Buku.Tahun Terbit.
Judul. Nama Penerbit. Tempat diterbitkan. Jumlah Halaman
Contoh:
Gerlach,S.A.1981.Architecture Theory. Springer-Verlag.Berlin.218p.
- Apabila pustaka dirujuk adalah ARTIKEL yang merupakan bagian dari BUKU: Nama
penulis artikel, Tahun terbit. Judul artikel. Halaman. Editor. Judul buku. Nama
penerbit. Tempat diterbitkan.
Contoh:
Sinh,B.T.1998. Environmental policy and conflict interest. Page 159-177 in P.Hirsch
and C. Warren (eds). The politict of environmental in Southeast Asia: resources and
resistance, Roudledge, London
- Apabila pustaka uang dirujukan adalah ARTIKEL dari jurnal: Nama penulis,Tahun
terbit. Judul .Nama Jurnal, Volume (nomor terbitan ): halaman
Contoh:
V.A.Kumurur.2011.Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau. Sabua 1(2): 71-77

Apabila naskah ditulis dalam BAHASA INDONESIA, makapenulisan referensi yang dirujuk dari
bahasa inggris dan menggunakan kata-kata seperti:and,et.al,in.p harus ditulis berurutan
menjadi: dan, dkk dalam,hal.
Tags