Ekosistem sekolah yang kondusif mendorong peserta didik untuk mengembangkan potensi terbaiknya. Sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk peserta didik menimba ilmu, belajar cara bersosialisasi, pengembangan bakat dan minat serta mengembangkan karakter-karakter baik .
Bagaimana menciptakan sekolah aman, nyaman dan kondusif? 1. Mengembangkan budaya sekolah yang positif Budaya positif adalah nilai-nilai , keyakinan-keyakinan dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah agar murid menjadi pribadi yang kritis dan bertanggungjawab . Seseorang yang memiliki disiplin diri berarti mereka bisa bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya
2. Membuat peraturan dan mengkomunikasikan secara konsisten perilaku yang diharapkan . 3. Membangun komunitas sekolah untuk saling menghargai, adil, dan inklusi. 4. Memecahkan masalah secara damai,kekeluargaan , menghargai perbedaan dan mengedepankan hak asasi manusia . 5. Bertanggung jawab, dan bermitra dengan masyarakat, untuk memecahkan masalah keamanan di sekolah.
5. Merespon secara konsisten dan adil terhadap berbagai permasalahan di sekolah dan memperkuat hubungan dan mengembalikan rasa percaya diri 6. Pengembangan kebijakan, prosedur, tata tertib, praktek-praktek yang mendukung terciptanya keamanan sekolah.
TATA TERTIB SEKOLAH
Apa tata Tertib Sekolah itu? Tata tertib sekolah merupakan kumpulan peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa, staf, dan anggota komunitas sekolah
Ruang Lingkup Keamanan lingkungan sekolah tanggung jawab Tata Tertib Sekolah mengatur berbagai aspek kehidupan sekolah, yang menjadi pedoman berperilaku siswa, diantaranya: Keamanan Disiplin Fokus pada pendidikan Keadilan Moral dan etika Pengaturan berpakaian Kesehatan
Tujuan Tata Tertib Sekolah
Bagi Siswa Menanamkan Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa belajar memahami batasan perilaku yang sesuai dan bertanggung jawab atas tindakannya. Melindungi Hak Belajar Dengan tata tertib, siswa dapat belajar dalam suasana yang kondusif tanpa gangguan dari perilaku tidak disiplin. Memberikan Pedoman Perilaku Tata tertib menjadi acuan bagi siswa untuk memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di sekolah
Bagi Guru Mendukung Proses Pengajaran Guru memiliki aturan yang jelas untuk menjaga ketertiban di kelas sehingga proses belajar-mengajar berjalan lancar. Memberikan Kepastian Hukum Guru terlindungi dari tuduhan yang tidak berdasar jika bertindak sesuai tata tertib yang telah disepakati. Menjadi Rujukan Penanganan Kasus Tata tertib menjadi dasar dalam menangani pelanggaran disiplin siswa dengan prosedur yang adil dan transparan.
Bagi Sekolah Menjaga Reputasi Sekolah Dengan adanya tata tertib, sekolah menunjukkan komitmennya terhadap pembentukan karakter siswa yang baik. Meningkatkan Ketertiban dan Keamanan Tata tertib membantu menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tertib bagi semua warga sekolah. Sebagai Landasan Kebijakan Tata tertib menjadi dokumen resmi yang digunakan untuk mengatasi konflik atau masalah disiplin.
Bagi Masyarakat Meningkatkan Kepercayaan kepada Sekolah Masyarakat percaya bahwa sekolah memiliki sistem yang jelas dalam mendidik siswa dan menangani pelanggaran disiplin. Membangun Kerjasama yang Harmonis Tata tertib membantu menciptakan hubungan yang baik antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam mendidik generasi muda. Membentuk Generasi yang Berkarakter Dengan tata tertib, masyarakat mendapat manfaat dari terciptanya generasi muda yang berdisiplin dan bertanggung jawab.
Bagaimana jika ada pelanggaran terhadap tata tertib sekolah?
Fenomena yang terjadi pada saat ini
1. Pembinaan melalui Segitiga Restitusi a. Menstabilkan identitas Bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal karena melakukan kesalahan menjadi orang yang sukses Misal dengan kata-kata: Tidak ada manusia yang sempurna Bp/ibu tidak akan mencari siapa yang salah tetapi ingin mencari solusi dari permasalahan ini
b. Validasi Tindakan yang Salah Tujuannya untuk menunjukkan bahwa guru memahami alasan dibalik tindakan murid Dengan kata-kata: Kamu pasti punya alasan mengapa kamu melakukan hal itu (kesalahan yang sudah dilakukan)
c. Menanyakan Keyakinan Tujuannya untuk menunjukkan bahwa guru memahami alasan dibalik tindakan murid Contoh pertanyaan: Selanjutnya apa yang akan kamu lakukan? Kamu ingin jadi orang seperti apa?
2. Poin Pelanggaran Siswa yang sudah mendapatkan pembinaan pertama kali dan masih melakukan pelanggaran akan mendapatkan poin pelanggaran. 3. Surat Peringatan Siswa yang mendapatkan poin pelanggaran sampai dengan batas yang ditentukan akan mendapatkan pembinaan lanjutan dan mendapat kan surat peringatan
4. Mendapat Sangsi Siswa yang mendapatkan pembinaan lanjutan namun masih melakukan pelanggaran akan mendapatkan sanksi sesuai ketentuan
SANKSI-SANKSI 1. Sanksi ringan diberikan jika melakukan pelanggaran sampai dengan poin 25. 2. Sanksi sedang diberikan jika melakukan pelanggaran sampai dengan poin 50. 3. Sanksi berat diberikan jika melakukan pelanggaran sampai dengan poin 100.
KEWENANGAN PENYELESAIAN PELANGGARAN 1. Pelanggaran ringan diselesaikan bersama Wali Kelas dan Guru Mata Pelajaran. 2. Pelanggaran sedang diselesaikan bersama Wali Kelas, Guru BK, Kesiswaan, TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan). 3. Pelanggaran berat diselesaikan bersama Wali Kelas, Guru BK, Kesiswaan, TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan) dan Kepala Sekolah.