Terdapat banyak sekali teori pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Tiap-tiap teori tidak ada yang sempurna dan akan saling melengkapi satu sama lainnya.
Size: 1.89 MB
Language: none
Added: Oct 16, 2025
Slides: 54 pages
Slide Content
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN INFORMATIKA Oleh: Mukhamad Fathoni, M.Pd.I. YAYASAN PONDOK PESANTREN NURUL HUDA SUKARAJA UNIVERSITAS NURUL HUDA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 2025
Mengapa? Menjadi dasar untuk bertindak dan berinovasi Memberikan kerangka konseptual Mengurani kesalahan praktik pendidikan Menemukan cara memperbaiki pendidikan anak Merancang pengelolaan pembelajaran
Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk ” memanusiakan manusia ” ( mencapai aktualisasi diri dan sebagainya ) dapat tercapai .
Pengertian Teori adalah pernyataan atau konsep yang telah diuji kebenarannya melalui riset. Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa , perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas .
TEORI BEHAVIORISTIK Behaviorisme merupakan aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Behaviorisme tidak mengakui ada kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu.
Teori Behavioristik Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa untuk bertingkah laku dengan cara baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Konsep Utama Belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi karena interaksi antara stimulus ( rangsangan ) dan respons ( tanggapan ) . 1. Perubahan Perilaku Fokus utama adalah pada perubahan perilaku yang dapat dilihat dan diukur , bukan pada proses mental internal yang tidak terlihat . 2. Stimulus- Respons Belajar dipahami sebagai hubungan antara stimulus yang diberikan dan respons yang dihasilkan oleh individu . 3. Penguatan (Reinforcement ) Untuk mendorong perilaku yang diinginkan terulang , digunakan penguatan , baik positif ( hadiah / pujian ) maupun negatif ( menghilangkan sesuatu yang tidak menyenangkan ).
Faktor Penting Teori ini mengutamakan pengukuran, perlakuan guru (stimulus) dan hasil tingkah laku siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Faktor lain yang penting adalah penguatan untuk memperkuat timbulnya respon. Penguatan dapat ditambah dan dikurangi atau bahkan dihilangkan.
Kelebihan 1 . Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kegiatan belajar mengajar . 2. Guru akan membiasakan siswa untuk belajar mandiri , dan mendorong siswa bertanya jika mengalami kesulitan . 3. Guru dapat mengganti cara mengajar (stimulus) hingga mencapai tujuan atau target pembelajaran dari siswa berupa respon dari siswa . 4. Guru dapat melatih siswa kemampuan yang mengandung unsur-unsur kecepatan , spontanitas , dan daya tahan . 5. Teori ini dapat membantu guru membentuk perilaku siswa sesuai dengan yang diinginkan . Perilaku yang berdampak baik bagi siswa diberi perhatian lebih dan perilaku yang kurang sesuai dengan siswa perhatiannya dikurangi .
Kekurangan 1 . Teori behavioristik tidak dapat diterapkan pada semua pelajaran . 2. Guru harus menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap pakai sebelum pembelajaran dimulai . 3. Siswa lebih diarahkan untuk berpikir linier, konvergen (memusat) , tidak kreatif , dan memposisikan siswa sebagai siswa pasif . 4. Dalam proses belajar dan mengajar , siswa hanya dapat mendengar dan menghafal yang didengarkan . 5. Siswa membutuhkan motivasi dari luar dan sangat bergantung pada guru.
Contoh Penerapan 1. Penggunaan reward ( penghargaan ) dan punishment ( hukuman ) untuk membentuk perilaku yang diinginkan . 2. Guru memberikan pujian atau nilai bagus ketika siswa menjawab pertanyaan dengan benar , mendorong siswa lain untuk berpartisipasi . Suara bel yang secara konsisten dikaitkan dengan istirahat juga merupakan contoh aplikasi pengkondisian siswa . 3. Melalui pembiasaan , seperti mengulang-ulang perintah s h alat , individu dapat membentuk kebiasaan yang kuat . Hal ini mencerminkan konsep teori behavioristik yang menekankan peran pengondisian dan repetisi dalam membentuk perilaku .
TEORI KOGNITIVISTIK A liran kognitif memandang kegiatan belajar bukan sekedar stimulus dari respons yang bersifat mekanistik , tetapi lebih dari itu , kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan mental yang ada di dalam individu yang sedang belajar . B elajar adalah sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai , mengingat dan menggunakan perilaku , sehingga perilaku yang tampak pada manusia tidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi , kesengajaan , keyakinan dan lain sebagainya .
TEORI KONSTRUKTIVISTIK P endekatan yang berfokus pada proses mental seperti berpikir , memahami , dan mengingat untuk menjelaskan bagaimana seseorang belajar . Teori ini menekankan bahwa pembelajaran adalah proses aktif yang terjadi dalam pikiran , di mana individu membangun pemahaman baru melalui interaksi dengan lingkungan .
Konsep Utama Belajar adalah proses mental yang kompleks dan lebih menekankan pada bagaimana informasi diproses , diorganisir , dan disimpan , bukan hanya pada hasil perilaku . Proses belajar terjadi di dalam pikiran melalui interaksi mental dengan lingkungan . Perubahan mental dan persepsi siswa terhadap situasi. Peran aktif siswa dalam membangun pemahaman mereka sendiri , bukan hanya menerima informasi secara pasif . Pengaruh lingkungan berperan penting dalam memberikan informasi yang akan diolah oleh pikiran , yang kemudian menghasilkan perubahan pengetahuan atau perilaku .
Prinsip Dasar Teori Siswa aktif dalam upaya untuk memahami pengalaman . Pemahaman bahwa siswa mengembangkan tergantung pada apa yang telah di ketahui (mengingat, memperoleh kembali, dan menyimpan informasi dalam ingatan) Belajar membangun pemahaman dari pada catatan (pola pikir) . B elajar adalah perubahan dalam struktur mental seseorang . Menerapkan reward dan punishment Menekankan informasi yang disampaikan guru dan cara siswa memperoleh informasi
Dimensi Proses Kognitif Bloom Mengingat (remember) Memahami (understand) Menggunakan (using) Menganalisis (analyze) Mengevaluasi (evaluate) Mencipta (create)
Dimensi Proses Afektif Menerima Merespon Menilai Mengorganisasi Karakterisasi
Dimensi Proses psikomotor Meniru Manipulasi Ketepatan gerak Artikulasi Naturalisasi
Kelebihan Dengan teori belajar kognitif siswa dituntut untuk lebih kreatif karena mereka tidak hanya merespon dan menerima rangsangan saja , tapi memproses informasi yang diperoleh dan berfikir untuk dapat menemukan ide-ide dan mengembangkan pengetahuan . Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah , karena siswa aktif mengingat, memperoleh kembali, dan menyimpan informasi.
Kelemahan Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan . Sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut. Beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas .
Contoh Penerapan Membuat siswa secara mandiri memecahkan masalah yang diberikan , mendorong mereka untuk berpikir kreatif dan analitis . Mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dengan memberikan tugas yang melibatkan klasifikasi , analisis , dan prediksi . Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan ide dan berpikir setelah diberi pertanyaan . Menggunakan media yang konkret , terutama untuk siswa usia lebih muda , karena mereka belum dapat berpikir secara abstrak . Fokus pada bagaimana siswa memahami materi , tidak hanya pada hasil akhirnya .
TEORI KONSTRUKTIVISTIK P embelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman . M emberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri , untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif .
TEORI KONSTRUKTIVISTIK P endekatan pembelajaran yang menekankan bahwa individu membangun pengetahuan dan makna secara aktif berdasarkan pengalaman pribadi mereka . Siswa tidak hanya menerima informasi , tetapi mereka harus terlibat langsung , mengaitkan pengetahuan baru dengan yang sudah ada , dan merefleksikan proses belajar mereka .
Konsep Utama Pengetahuan tidak diberikan secara pasif , tetapi harus dibangun oleh individu melalui pengalaman nyata dan interaksi dengan lingkungan . Siswa aktif berpartisipasi dalam proses belajar , tidak pasif menerima informasi . Pengalaman dan p engetahuan dibentuk melalui pengalaman nyata dan interaksi dengan lingkungan sekitar . Asimilasi , yaitu m engintegrasikan pengalaman baru ke dalam struktur atau skema kognitif yang sudah ada . Akomodasi , yaitu m emodifikasi skema yang ada atau membentuk skema baru agar sesuai dengan pengalaman baru ketika skema lama tidak memadai . Guru sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri , seringkali melalui scaffolding ( bantuan yang disesuaikan ). Pembelajaran sosial ( konstruktivisme sosial ) menekankan bahwa perkembangan kognitif sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial dan kolaborasi dengan orang lain yang lebih paham (guru, teman sebaya ). Tantangan dari l ingkungan belajar harus dirancang untuk menantang siswa agar melalui proses akomodasi , mereka dapat terus berkembang .
Prinsip Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid , kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar Murid aktif megkontruksi secara terus menerus , sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
Kelebihan Dalam proses belajar mengajar , Guru dapat mengajarkan kepada siswa untuk mengeluarkan ide atau gagasannya dan juga melatih siswa supaya bisa mengambil keputusan . Siswa dapat mengingat pelajaran yang sudah diajarkan karena mengikuti proses belajar mengajar secara langsung dan aktif . Pelajaran yang dilakukan secara berulang-ulang akan membuat siswa lebih mudah dalam berinteraksi dan memahami pelajarannya . Ketika proses belajar mengajar , siswa akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya dan mendapatkan pengetahuan baru . Misalnya berinteraksi dengan teman-temannya dan guru. Pengetahuan yang diterima siswa lebih mudah diterapkan dalam kehidupannya .
Kekurangan Teori ini memiliki ruang lingkupnya lebih luas sehingga terkadang susah dimengerti . Tugas guru menjadi kurang maksimal karena siswa diberi kebebasan lebih banyak . Proses Pembelajaran yang Lambat Kesulitan dalam Evaluasi Membutuhkan Guru dan Lingkungan yang Mendukung : Risiko Miskonsepsi Tidak Cocok untuk Semua Materi Tidak semua materi pembelajaran atau konteks pendidikan mudah diterapkan Memerlukan Adaptasi dari Siswa dan Orang Tua
Contoh Penerapan Melibatkan siswa dalam proyek-proyek penelitian atau diskusi kelompok untuk membangun pemahaman mereka sendiri Saat mengajar sebaiknya guru memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat mengeluarkan pendapat dengan bahasanya sendiri . S iswa diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalamannya agar menjadi siswa yang lebih kreatif dan imajinatif . Lingkungan belajar mengajar harus dibuat kondusif supaya siswa dapat belajar dengan maksimal . Siswa diberikan kesempatan untuk membuat gagasan atau ide yang baru .
TEORI HUMANISITK H umanistik menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka ( antara klien dan terapist ) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya . Teori ini menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar .
TEORI HUMANISITK H umanistik menganggap peserta didik sebagai a whole person atau orang sebagai suatu kesatuan . P andangan pembelajaran yang berpusat pada pengembangan diri peserta didik secara utuh , memandang mereka sebagai subjek yang bebas dan bertanggung jawab untuk mengaktualisasikan potensinya P embelajaran tidak hanya mengajarkan materi atau bahan ajar yang menjadi sasaran , tetapi juga membantu peserta didik mengembangkan diri mereka sebagai manusia .
TEORI HUMANISITK Pendekatan humanistik mengutamakan peranan peserta didik dan berorientasi pada kebutuhan . M ateri atau bahan ajar harus dilihat sebagai suatu totalitas yang melibatkan orang secara utuh , bukan sekedar sebagai sesuatu yang intelektual semata-mata . Siswa adalah manusia yang mempunyai kebutuhan emosional , spritual , maupun intelektual . Siswa hendaknya dapat membantu dirinya dalam proses belajar mengajar . Siswa bukan sekedar penerima ilmu yang pasif
Konsep Utama Belajar harus berpusat pada potensi siswa , termasuk motivasi intrinsik dan kemampuan untuk belajar secara mandiri (self-regulated learning). Fokus pada siswa sebagai subjek Pentingnya aktualisasi diri siswa Kreativitas dan kemandirian siswa Pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa Guru sebagai fasilitator
Prinsip a . Manusia mempunyai belajar alami b. Belajar signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempuyai relevansi dengan maksud tertentu c. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya d. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan bila ancaman itu kecil e. Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman peserta didik dalam memperoleh cara .
Prinsip f . Belajar yang bermakna diperoleh jika peserta didik melakukannya g. Belajar lancar jika peserta didik dilibatkan dalam proses belajar h. Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam i. Kepercayaan pada diri pada peserta didik ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri j. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar .
Kelebihan Tingkat keberhasilan atau indikator penilaian dari teori belajar ini dapat dilihat dari siswa merasa senang dalam belajar dan terjadi perubahan terhadap tingkah laku dan pola pikir bukan karena paksaan atau keinginan sendiri . Siswa diharapkan menjadi manusia yang bisa mengatur dirinya sendiri dan menjadi pribadi yang tidak terikat oleh pendapat orang lain tanpa harus merugikan atau mengambil hak-hak orang lain.
Kekurangan S iswa yang tidak dapat memahami akan potensi dirinya akan tertinggal dalam proses belajar mengajar . S ulit diuji secara empiris karena konsepnya yang subjektif dan abstrak , K ecenderungan individualisme yang dapat mengabaikan kerja sama , K eterbatasan peran guru sebagai fasilitator , K egagalan proses belajar jika siswa tidak memiliki kesungguhan atau motivasi
Contoh Penerapan Memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih topik yang diminati , mendorong mereka menjadi pembelajar yang aktif dan termotivasi secara internal. Penerapan kontrak belajar bersama siswa untuk menetapkan tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut . Diskusi kelompok m endorong siswa untuk berdiskusi dan mengemukakan pendapatnya secara bebas . Evaluasi proses dilakukan oleh guru , bukan hanya hasil akhir . Evaluasi ini dapat dilakukan melalui berbagai cara kreatif seperti observasi , jurnal , atau portofolio .
TEORI KECERDASAN GANDA K ecerdasan bukanlah satu kapasitas tunggal melainkan serangkaian kemampuan intelektual yang berbeda dan relatif independen . Teori ini bertentangan dengan konsep tradisional tes IQ dan berpendapat bahwa setiap orang memiliki jenis kecerdasan yang unik , yang dapat dikembangkan dan dipelajari melalui berbagai cara .
Implikasi dalam Pembelajaran Mendorong guru menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang melampaui metode tradisional. Mendukung potensi siswa dengan membantu siswa menemukan cara belajar yang paling efektif. Menciptakan lingkungan belajar inklusif, siswa dapat mengekspresikan diri dan menunjukkan pemahaman dengan cara yang berbeda. Mendorong pemikian kritis, siswa didorong menemukan dan mengeksplorasi kebenaran melalui berbagai cara. Meminimalisir otoritas guru.
TEORI SIBERNETIK T eori yang memandang belajar sebagai proses pemrosesan informasi , serupa dengan cara kerja komputer . S iswa adalah pengolah informasi yang memproses rangsangan dari lingkungan , menyimpannya dalam memori ( melalui sensory receptor, working memory, dan long-term memory), serta menggunakannya untuk memecahkan masalah . Teori ini lebih fokus pada proses belajar itu sendiri , seperti bagaimana informasi dikelola dan diumpan balikkan , daripada hanya pada hasil akhir pembelajaran .
Komponen Utama Sensory Receptor (SM/SR): Menerima informasi dari lingkungan secara terus-menerus melalui indra . Working Memory (WM) / Short Term Memory (STM): Menyimpan informasi yang diberi perhatian dalam waktu singkat ( sekitar 15 detik tanpa pengulangan ) dan dapat mengubahnya menjadi bentuk lain. Kapasitasnya terbatas . Long Term Memory (LTM): Menyimpan informasi untuk jangka waktu lama dan dapat diakses kembali . Untuk memasukkan informasi ke LTM, diperlukan usaha yang lebih keras .
Karakteristik Berfokus pada pemrosesan informasi Menekankan proses, bukan hasil Memiliki komponen pemrosesan Pentingnya umpan bali k Siswa sebagai aktif Tidak ada satu proses belajar yang ideal
Penerapan dalam Pembelajaran Membantu siswa mengelola informasi dengan cara mengorganisir dan memfasilitasi proses pemrosesan informasi agar lebih efektif . Penerapan teknologi dikaitkan dengan pembelajaran berbasis teknologi dan digital karena kesamaan dalam pemrosesan informasi ( misalnya , pembelajaran berbasis komputer ). Fokus pada strategi berpikir untuk m elatih siswa memecahkan masalah menggunakan cara-cara algoritmik dan heuristik ( pemikiran kreatif ).
Berpikir Algoritmik P roses pemecahan masalah yang melibatkan pemecahan masalah kompleks menjadi serangkaian langkah logis dan sistematis untuk mencapai solusi yang efisien . L angkah-langkah pemecahan masalah secara berurutan , logis , dan jelas . Setiap langkah harus spesifik dan dapat dieksekusi .
Contoh Bersiap Berangkat Kuliah Urutan langkahnya bisa jadi : B angun tidur , S ikat gigi , M andi , P akai seragam , Shalat Subuh, S arapan , B erangkat kuliah . Jika Anda melompat-lompat atau tidak mengikuti urutan , Anda mungkin akan terlambat .
Berpikir Heuristik M enggunakan jalan pintas mental atau aturan praktis untuk membuat keputusan atau penilaian secara cepat dan efisien , seringkali dengan mengandalkan intuisi atau pengalaman masa lalu .
Contoh Memilih rute s aat terjebak macet , Anda memilih jalan lain yang tidak familiar meskipun tidak hafal , karena cara ini dianggap lebih cepat daripada tetap menunggu di kemacetan . Pengaruh emosi dalam m emutuskan untuk tidak melamar pekerjaan di perusahaan yang lebih kecil karena merasa patah semangat setelah gagal di wawancara sebelumnya , meskipun secara kualifikasi Anda memenuhi syarat . Perkiraan cepat m enebak jumlah penduduk di suatu wilayah tanpa mencari data pastinya . Mengasosiasikan seseorang yang sering naik mobil dan bepergian luar kota dengan orang yang kaya, meskipun ada faktor lain yang mungkin membuatnya tampak demikian
Kata Kunci
Kata Kunci
Kata Kunci
Ringkasan
Catatan Manusia akan selalu mempelajari hal-hal yang baru di sepanjang hidupnya , baik di lingkungan pendidikan formal dan non formal. T erdapat banyak sekali teori pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar . Tiap-tiap teori tidak ada yang sempurna dan akan saling melengkapi satu sama lainnya .