Teori Pendidikan Multikulturalisme Di Indonesia

230101075mhs 0 views 9 slides Oct 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

Menelaah dan Menganlisis Teori Pendidikan Multikulturalisme Di Indonesia


Slide Content

Mulai Presentasi
MENELAAH
TEORI
MULTIKULTURAL
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Lihat Lainnya
Andika Lasmana

PENGERTIAN
MULTIKULTURAL
multikultural merupakan berasal dari dua bentuk kata, yakni ;
Multi yang berarti banyak, dan culture yang berarti budaya.
Secara hakikat, makna tersebut mengandung pengakuan
martabat yang universal, yang terjaga dalam sebuah
komunitas kebudayaan yang unik.
Sumber Refrensi : Nur Hidayah, “Masyarakat Multikultural”, (Universitas Negeri Yogyakarta, 2009), h. 11.
2 M. Ainul Yaqin, pendidikan Multikultural, Cross-Cultural Understanding untuk Demo

TEORI PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
Martin J. Beck Matustik adalah seorang filsuf yang
menekankan pentingnya kritik sosial dan etika dalam
pendidikan. Dalam konteks pendidikan multikultural, Matustik
(2008) menekankan pentingnya mendidik siswa untuk
memahami dan menghargai perbedaan budaya serta
melibatkan mereka dalam dialog yang kritis.
Menurut Martin J. Beck Matustik
Sumber Refrensi :Sahrul Takim, “Analisis Teori Pendidikan Menurut Martin J. Becek Matustik dan
Judith M. Green dalam Perspective Pendidikan Agama Islam,” JUANGA: Jurnal Agama dan Ilmu
Pengetahuan, (Vol. 10, No. 01, Juni 2024), hlm. 3

TEORI PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
Green (1999) berargumen bahwa pendidikan multikultural
harus mendorong partisipasi aktif semua kelompok budaya
dalam proses pendidikan. Hal ini mencakup pengembangan
kurikulum yang mencerminkan keberagaman budaya serta
penciptaan lingkungan belajar yang inklusif. Green juga
menekankan perlunya kesadaran kritis terhadap dinamika
kekuasaan dan privilese yang ada dalam masyarakat
multikultural.
Menurut Judith M. Green
Sumber Refrensi :Sahrul Takim, “Analisis Teori Pendidikan Menurut Martin J. Becek Matustik dan
Judith M. Green dalam Perspective Pendidikan Agama Islam,” JUANGA: Jurnal Agama dan Ilmu
Pengetahuan, (Vol. 10, No. 01, Juni 2024), hlm. 3

IMPLIKASI
MULTIKULTURAL
Dalam bidang Pendidikan menurut Mastuba
01
02
Kesadaran globalisasi membawa saling
ketergantungan antara berbagai pihak terkait.
Fungsi lembaga pendidikan harus
menumbuhkembangkan kemampuan belajar sendiri
bagi anak didik dalam rangka menemukan jati
dirinya guna menyongsong masa depan.
Perlu diberikan dasar-dasar yang utuh dan kuat
kepada anak didik sebelum anak didik memiliki dunia
spesialisasi sesuai dengan bakat
03
Sumber Refrensi : Monica Kurniawati, dkk., “Teori Pendidikan Multikultural dan Pendekatan
Pendidikan Multikultural”, (Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 7, No. 1, 2023), hlm. 66

INTEGRASI TEORI
MULTIKURAL
Dalam perspektif Pendidikn Agama Islam (PAI)
1.Siswa dapat memahami dan menghargai berbagai
keberagaman budaya melalui ajaran Islam yang
menekankan kesetaraan dan keadilan.
2.Mendorong siswa terlibat aktif dalam diskusi kritis tentang
isu isu sosial budaya
3.Memastikan bahwa kurikulum dan metode pengajaran
mencerminkan lingkungan belajar yang menghargai
perbedaan
4. Pengembangan pendidikan yang inklusif dan adil
Sumber Refrensi : Hanafi, Y. (2019). “Transformasi kurikulum mata kuliah pendidikan agama Islam
di perguruan tinggi umum: Dari paradigma normatif-doktriner menuju paradigma historis-
kontekstual”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 26(1),
47-59

KELEBIHAN TEORI
MULTIKULTURAL
Pengakuan terhadap Keanekaragaman Budaya
Teori ini menekankan pentingnya pengakuan dan
penghargaan terhadap berbagai identitas budaya dalam
masyarakat.
Mendorong Toleransi dan Integrasi Sosial
Dengan mengakui perbedaan budaya, teori ini mendukung
kohesi sosial melalui dialog dan pemahaman antar
kelompok.
Pendidikan yang Inklusif
teori ini mendorong kurikulum yang mencerminkan
keragaman budaya, menghindari bias, dan membentuk
warga negara global.
Sumber Refrensi : Kymlicka, W. (1995). Multicultural Citizenship: A Liberal Theory of Minority Rights.
Oxford University Press.

KEKURANGAN TEORI
MULTIKULTURAL
Instrumentalisasi Budaya
sebagai alat politik oleh elite atau negara untuk kepentingan
tertentu, bukan untuk pemberdayaan.
Konflik Nilai dan Identitas
Kebijakan multikultural dapat menimbulkan konflik bila nilai-
nilai suatu kelompok bertentangan dengan nilai universal
atau hukum negara.
Fragmentasi Sosial
Penekanan yang terlalu besar pada perbedaan dapat
menimbulkan isolasi antar kelompok dan menghambat
integrasi nasional.
Sumber Refrensi : Banks, J. A. (2004). "Multicultural Education: Characteristics and Goals". In
Multicultural Education: Issues and Perspectives.

Sampai Jumpa
TERIMAKASIH
PERHATIANNYA
ANDIKA LASMANA
Lihat Lainnya