Istilah pendidikan atau Pedagogik berasal dari
bahasa Yunani Paedagogia artinya pergaulan
dengan anak-anak.
Paedagogos adalah pelayan atau bujang
zaman Yunani kuno pekerjaannya mengantar
dan menjemput anak-anak ke dan dari
sekolah.
Paedagogos berasal dari kata paedos = anak,
agoge = saya membimbing, memimpin
Paedagogos berarti saya membimbing anak.
Sehingga Paedagog = pendidik ialah seseorang
yang tugasnya membimbing anak dalam
pertumbuhannya kearah dapat berdiri sendiri
Seekor anak kalajengking yang baru dilahirkan
akan dengan secepatnya lari merangkak
kebelakang induknya, kalau ia tidak berlaku
demikian maka ia akan disergap dan dimakan
oleh induknya tersebut.
Laba-laba betina akan memakan jantannya
ketika hampir masanya ia bertelur, mungkin ini
untuk menjaga anaknya nanti
Lain lagi seekor burung betina selama
mengerami telur hampir tak mau ia
meninggalkan sarangnya sampai telurnya
menetas, yang jantan yang mencarikan
makan.
Jika telur sudah menetas kedua burung jantan
dan betina yang mencarikan makan untuk
anaknya, setelah anak-anaknya agak besar
tibalah kedua burung itu melatih anaknya
terbang
Lain lagi pada hewan kucing atau anjing, pada
waktu anaknya masih lemah disusuinya
anaknya itu, dibersihkan badan anaknya
dengan air ludah. Kelak anaknya dilatih
berbagai macam gerakan menerkam dan lari.
Pada saat tertentu anaknya tidak boleh
menyusu lagi, dan setelah menjadi besar
dapat makan sendiri dilepaslah anak-anak
kucing dan anjing tersebut dari induknya.
Ada hewan tertentu yang dapat dilatih untuk
melakukan sesuatu, tetapi hasil atau prestasi
dari latihan-latihan itu sifatnya tetap dan
tertentu saja. Tindakan yang dilakukan oleh
hewan itu tanpa rencana tanpa dipikir lebih
dahulu oleh hewan tersebut
Latihan yang diberikan pada hewan ini disebut
dressur
Pendidikan yang dilakukan pada hewan tidak
sama dengan pendidikan pada manusia.
Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa
dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk
memimpin perkembangan jasmani dan
rohaninya kearah kedewasaan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujutkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.