TUGAS 1 MATERI DAN PEMBELAJARAN PKN SD.pdf

SriMurningsih3 6 views 2 slides May 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 2
Slide 1
1
Slide 2
2

About This Presentation

PKN


Slide Content

TUGAS 1

NAMA : Sri Murningsih
NIM : 856862287
MATA KULIAH : MATERI DAN PEMBELAJARAN PKN SD

SOAL DAN JAWABAN
1.
1. JELASKAN MENURUT PENDAPAT ANDA, BAGAIMANA MODEL PEMBELAJARAN PKN
DENGAN PARADIGMA BARU !
JAWAB:
Menurut saya, model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan paradigma baru
yaitu pembelajaran yang sudah tidak berfokus pada hafalan materi semata, melainkan lebih
menekankan pada penguatan karakter, pemahaman nilai-nilai demokrasi, dan partisipasi aktif siswa
sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
Paradigma baru ini mengubah peran guru dari sekadar pemberi informasi menjadi fasilitator yang
mendorong siswa berpikir kritis, berdiskusi, dan menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, Pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi
juga melalui pengalaman langsung, seperti diskusi, studi kasus, kegiatan sosial atau simulasi
musyawarah.
Model ini sangat penting karena siswa tidak hanya diajarkan tentang teori Pancasila, UUD 1945,
atau hak dan kewajiban warga negara, tetapi juga dilatih untuk menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Mereka belajar menghargai perbedaan, bersikap adil, aktif dalam lingkungan sosial, dan memahami
pentingnya hukum dan konstitusi. Dengan cara ini, PKN menjadi lebih hidup, relevan, dan bermakna
dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia yang cerdas, toleran, dan cinta tanah air.

2. JELASKAN TENTANG INDIVIDU SEBAGAI INSAN TUHAN YANG MAHA ESA DI TINJAU DARI
SUDUT PANDANG AGAMA ISLAM, KRISTEN, HINDU, DAN BUDHA !
JAWAB :
Tentang Individu Sebagai Insan Tuhan yang Maha Esa dalam Berbagai Agama:
1. Islam: Individu adalah ciptaan Allah yang Maha Esa, diciptakan untuk beribadah kepada-Nya dan
mengikuti petunjuk dalam Al-Qur'an dan Hadis. Setiap individu bertanggung jawab atas amal
perbuatannya di dunia yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat.

2. Kristen: Manusia diciptakan menurut gambar Allah untuk hidup dalam hubungan erat dengan
Tuhan. Meskipun jatuh dalam dosa, individu dapat diselamatkan melalui Yesus Kristus dan
diharapkan hidup sesuai ajaran-Nya, yakni mengasihi Tuhan dan sesama.
3. Hindu: Individu dianggap sebagai bagian dari Tuhan (Brahman) dan memiliki tujuan untuk
mencapai pembebasan (moksha) dengan menyadari kesatuan dirinya dengan Tuhan. Manusia
harus menjalani hidup sesuai dengan dharma dan berusaha mencapai pencerahan.
4. Buddha: Meskipun tidak ada konsep Tuhan, individu dipandang dapat mencapai pencerahan
(Nirvana) dengan memahami Dhamma dan mengikuti jalan delapan yang benar. Setiap individu
dihargai sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk membebaskan diri dari penderitaan.
Kesimpulan: Semua agama ini mengajarkan bahwa individu memiliki tujuan mulia untuk hidup
sesuai ajaran agama masing-masing, mencapai kedekatan dengan Tuhan atau kesadaran spiritual,
serta menjalani hidup dengan nilai moral yang tinggi.

3. SAAT INI INDONESIA BERADA PADA KONDISI MERDEKA DAN AMAN. BAGAIMANA UPAYA
ANDA SEBAGAI CALON GURUUNTUK MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA DAN SEMANGAT KEBANGSAAN!
JAWAB:
Sebagai calon guru, saya memiliki tanggung jawab penting untuk menanamkan nilai-nilai
perjuangan bangsa dan semangat kebangsaan kepada peserta didik. Dalam kondisi Indonesia yang
kini merdeka dan aman, saya akan melaksanakan pembelajaran sejarah perjuangan bangsa tidak
hanya dengan cara menghafal peristiwa, tetapi dengan pendekatan yang bermakna, interaktif, dan
kontekstual.Beberapa upaya yang akan saya lakukan antara lain:
1. Mengaitkan materi sejarah dengan kehidupan sehari-hari, agar siswa memahami bahwa
kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari perjuangan panjang dan penuh
pengorbanan.
2. Menggunakan media dan metode yang bervariasi, seperti video dokumenter, permainan
edukatif, diskusi kelompok, dan studi kasus, agar pembelajaran lebih menarik dan mudah
dipahami.
3. Menanamkan nilai patriotisme dan nasionalisme melalui refleksi, misalnya dengan mengajak
siswa membuat karya tentang tokoh pahlawan atau mengadakan proyek kelas bertema kebangsaan.
4. Mengajak siswa untuk menghargai perbedaan dan menjaga persatuan, karena semangat
kebangsaan tidak hanya soal masa lalu, tetapi juga bagaimana kita menjaga keutuhan Indonesia
saat ini dan di masa depan.
Dengan cara tersebut, saya berharap siswa tidak hanya mengetahui sejarah, tetapi juga menghayati
nilai perjuangan dan semangat cinta tanah air dalam kehidupan mereka.
Tags