Tugas Kel 2 SOOCA dan OSCE Tugas Kel 2 SOOCA dan OSCE.pptx

ChatrineAprilia1 22 views 34 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 34
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34

About This Presentation

Tugas Kel 2 SOOCA dan OSCE Tugas Kel 2 SOOCA dan OSCE


Slide Content

Dosen Pengampu:   Sefita Aryuti Nirmala, SST., M.Keb . PENGEMBANGAN INOVASI METODE EVALUASI PEMBELAJARAN SOOCA DAN OSCE DALAM PRAKTEK LABORATORIUM DAN KLINIK PENDIDIKAN KEBIDANAN

Disusun Oleh: Ariana Herawati NPM 1310202 2 000 5 Aisah Nurhayati NPM 1310202 2 00 06 Putri Rhadiyah NPM 131020220010 Silvia Widyani Heriyanti NPM 131020220012 Nadhiati Awlia Nasution NPM 131020220013 Anisa Fitria NPM 131020220015 Ayu Soraya NPM 1310202 2 00 16 2 IDENTIFYING MEMBERS

Penilaian keterampilan mahasiswa sebagai sesuatu yang sangat penting dan harus dilakukan dalam kurikulum perkuliahan yang tujuannya untuk mengetahui atau mengukur batas kemampuan mahasiswa. Evaluasi kemampuan keterampilan mahasiswa di universitas khususnya program studi ilmu kesehatan merupakan hal utama yang harus dicapai untuk mengukur kemampuan maupun keterampilan mahasiswa . 1 3 LATAR BELAKANG

Evaluasi kemampuan keterampilan mahasiswa di universitas khususnya program studi ilmu kesehatan merupakan hal utama yang harus dicapai untuk mengukur kemampuan maupun keterampilan mahasiswa. 2 Di Indonesia, Fakultas Kedokteran (FK) yang masih menggunakan oral examination dalam proses penilaian pengetahuan mahasiswa adalah Universitas Padjajaran , Universitas Mataram , Universitas Sriwijaya dan Universitas Atmajaya . Oral examination di modifikasi menjadi Student Oral Case Analysis (SOOCA). SOOCA pertama kali diperkenalkan oleh FK Universitas Padjajaran . Teknik pelaksanaan SOOCA dilakukan dengan menggunakan beberapa station. 4 LATAR BELAKANG

Penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi secara obyektif kompetensi klinis di sekolah kedokteran dan profesi keperawatan salah satunya adalah dengan Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Objective Structured Clinical Examination (OSCE) pertama kali diperkenalkan pada pendidikan kedokteran untuk menilai kompetensi klinis oleh Ronald Harden. 4 Metode OSCE mulai dikembangkan profesi kesehatan lainnya seperti fisioterapi , farmasi keperawatan dan kebidanan . OSCE dianggap berguna untuk menilai keterampilan dan pengetahuan mahasiswa . OSCE juga memberikan pengalaman belajar yang inovatif bagi mahasiswa. 5 5 LATAR BELAKANG

KEGUNAAN SOOCA Menilai pengetahuan mahasiswa pada tingkat tahu( know ) dan tahu bagaimana ( know how ) dari level kompetensi yang dianjurkan oleh Miller (1990), yang kita kenal dengan Piramida Miller, sedangkan dari taksonomi Bloom oral examination ini mampu menilai pengetahuan mahasiswa pada tingkat berfikir analisis dan sintesis. Menilai kemampuan mahasiswa dalam ujian dirotasi klinik. Oral examination selain menilai pengetahuan mahasiswa juga dapat menilai kegesitan mental mahasiswa.

KEGUNAAN SOOCA SOOCA diharapkan dapat menilai kemampuan penalaran klinis mahasiswa, serta menguji kemampuan kognitif dan afektif, yang meliputi ilmu kedokteran dasa r dan kasus klinis . Menilai kemampuan mahasiswa dalam menentukan prioritas masalah beserta alasan yang mendasari . Menilai kemampuan mahasiswa dalam menyusun kerangka konsep kasus secara sistematis . Menilai kemampuan komunikasi aktif mahasiswa selama proses presentasi . Menilai kemampuan sistematika berpikir mahasiswa dalam menuangkan ide .

8 SOOCA DEFINISI SOOCA Student Objective Oral Case Analysis (SOOCA) adalah salah satu komponen dari sistem ujian yang menilai kompetensi atau kemampuan kognitif mahasiswa kedokteran dalam menganalisis suatu kasus kemudian mempresentasikan atau menjelaskan hasil analisis kasus tersebut secara lisan . 8

Sebelum ujian SOOCA dilakukan terlebih dahulu proses Tutorial yang merupakan pengimplementasian dari metode Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang dosen /tutor sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang ada . 9 Beberapa kelompok mempresentasikan dimuka kelas yang dipandu oleh moderator dan didampingi oleh narasumber yang memberikan materi kuliah . Diharapkan dalam diskusi ini mahasiswa akan lebih memahamidan melihat lebih luas berdasar kasus PBL untuk belajar teori dari blok . Syarat untuk mengikuti ujian SOOCA apabila kehadiran tutorial minimal 80% dan harus mengumpulkan tugas yang diberikan oleh ketua / sekretaris /PJ blok. 10 TATA LAKSANA SOOCA TAHAP AWAL 01 02

10 TAHAPAN PELAKSANAAN SOOCA Mahasiswa akan diberikan beberapa pertanyaan dengan oleh penguji. Penguji memberikan suatu kasus ( long case atau short case ) kepada mahasiswa, kemudian mahasiswa di berikan pertanyaan terkait kasus tersebut. Pertanyaan yang diberikan terdiri dari : Mahasiswa menentukan masalah-masalah yang dijumpai . Menentukan masalah utama . Memberi alasan mengapa masalah tersebut dijadikan sebagai permasalahan utama .

11 TAHAPAN PELAKSANAAN SOOCA Menganalisis masalah dengan membuat pertanyaan dan memberi jawaban langsung dibawah tiap pertanyaan menggunakan jawaban yang relevan . Membuat kesimpulan dari skenario yang diberikan . Membuat skema secara sistematik sebagai penjelasan dari sebuah kesimpulan . Ujian ini berlangsung selama waktu tertentu biasanya 20 menit sampai 1 jam.

12 CONTOH DAFTAR TILIK

Kerugian Rendahnya reliabilitas Biaya yang dikeluarkan untuk SOOCA relative tinggi mendapatkan bahwa mahasiswa yang sukses ujian oral examination biasanya mahasiswa yang memiliki kemampuan pendekatan yang baik dengan penguji . Oral examination tidak dianjurkan sebagai gold standar Keuntungan Direct personal contact (kontak langsung antara penguji dan mahasiswa ). Menilai kemampuan problem solving, reasoning dan pengambilan keputusan . Aman dan menguji kompetensi klinik . Menilai profesionalisme dan etik . Menggali pengetahuan . Lebih fleksibel untuk berpindah dari satu area ke area yang lainnya . Feedback untuk kurikulum . Kemampuan mengaitkan pertanyaan dan kebutuhan masing-masing mahasiswa . 13 KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN SOOCA

14 TUJUAN SOOCA Mengukur kemampuan mahasiswa Pendidikan akademik dalam hal menganalisis suatu kasus Mengukur kemampuan mahasiswa dalam mempresentasikan dan menjelaskan hasil dari analisis kasus tersebut Memberikan umpan balik kepada mahasiswa agar dapat meningkatkan keterampilan dalam menganalisa suatu kasus dan mempresentasikannya pada saat menghadapi pasien secara nyata .

15 Jupiter is a gas giant and the biggest planet in our Solar System Saturn is the ringed one. It’s composed mostly of hydrogen and helium BAGAN ALUR PROSEDUR SOOCA

DEFINISI OSCE OSCE  metode penilaian untuk menilai komponen kompetensi klinik seperti history taking , pemeriksaan fisik, procedural skill , ketrampilan komunikasi, interpretasi hasil laboratorium klinik, manajemen dan terapi dengan mengikuti beberapa station menggunakan checklist yang telah ditetapkan OSCE  suatu metode untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif & terstruktur dalam bentuk rotasi station dengan alokasi waktu tertentu 16 OSCE

17 Untuk mempersiapkan pembelajaran di klinik. Metode ini membantu mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum mereka ditempatkan di lahan praktik, karena mereka akan mengidentifikasi skill mana yang perlu diperbaiki M eningkatkan keterampilan klinis mahasiswa serta mempersiapkan alumni yang berkualitas Meni ngkatkan clinical reasoning d an motivasi belajar MANFAAT OSCE

Lokasi Ujian Peserta Rubrik Penilaian Penguji Panitia Ujian 18 KOMPONEN OSCE SOP Ujian OSCE Pasien Standar Penilaian dan Evaluasi Contingency Timekeeper

DAY 1 DAY 2 DAY 3 DAY 4 DAY 5 Perancangan station (jumlah station, waktu, instruksi, alat yang dibutuhkan) Penentuan tim penilai untuk masing masing station Penentuan komponen kompetensi klinik yang akan diujikan. Penentuan pasien (real pasien, manekin atau pasien sntandar) 19 1 2 3 4 PERANCANGAN OSCE

20 Penentuan standar kelulusan untuk menentukan cut off seorang mahasiswa lulus atau tidak dalam ujian OSCE Ketentuan logistik seperti lokasi dan ruangan, alarm, equipment dan models serta supporting staff K omponen biaya yang diperlukan dari perancangan OSCE hingga pelaksanaan OSCE sebaiknya telah diperhitungkan dari awal PERANCANGAN OSCE 5 6 7

21 PERSIAPAN SISWA Siap secara psikologis Berlatih Keterampilan dan kenali cara penggunaan alat Ketahui waktu OSCE Familiar dengan checklist /kriteria pe nilai an Mengetahui prosedur/pedoman yang akan digunakan dalam OSCE

22 PERSIAPAN SISWA Merevisi teori dasar keterampilan Gunakan feedback saat OSCE tiruan dilakukan Cek tanggal , pakaian , waktu , lokasi dan estimasi waktu menuju lokasi Berlatih menjawab pertanyaan secara lisan Gunakan sumberdaya seperti studi terpadu , video, kuis dll

Kerugian Perlu memastikan bahwa proses penilaian valid Beberapa penelitian menunjukkan bahwa OSCE tidak selalu menunjukkan kompetensi siswa Faktor eksternal dapat berkontribusi terhadap kinerja yang buruk dalam OSCE dan lebih dari satu upaya pada OSCE sumatif dapat memungkinkan penilaian kompetensi yang akurat OSCE dapat menjadi melelahkan bagi staf jika dalam jumlah siswa yang banyak Membutuhkan sumberdaya dan biaya yang besar P erlu lebih banyak waktu dalam persiapan dan organisasi ujian, M enciptakan suasana yang kompetitif dan beberapa siswa merasa stres Keuntungan OSCE dapat melengkapi bentuk penilaian lainnya dalam suatu program. OSCE mendorong pembelajaran refleksi dan lebih bermakna Dapat digunakan untuk menilai berbagai keterampilan secara objektif . D apat mengidentifikasi siswa yang lemah dalam keterampilan klinis M emungkinkan proses pengajaran yang menarik dan mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. M endorong pengembangan pemikiran kritis dan penalaran logis pengujian dilakukan dalam lingkungan yang terkendali tanpa mengorbankan keselamatan pasien. Tidak ada subjektivitas pendidik 23 KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN OSCE

24 VARIABILITY OSCE Isi tes mewakili apa yang perlu dinilai oleh kurikulum, tugas-tugasnya realisti s dan domain yang tepat Tanggapan terhadap item tes dicatat, ditangani, disimpan, dan dianalisis secar a a kurat . Konsekuensi penilaian baik M emiliki reliabilitas yang tinggi . Hasil pengujian berkorelasi dengan hasil pengujian lainnya Feasibilitas perlu diperhatikan

25 RELIABILITY OSCE Jumlah station dan waktu pengujian . Rubrik penilaian standar Penggunaan pelatihan pemeriksa Kinerja pasien terstandarisasi

Diperlukan proses evaluasi untuk mencapai kompetensi pada setiap tahapan sehingga terbentuk keterampilan profesional yang diperlukan . Metode penilaian evaluasi uji klinis dibagi menjadi wawancara , tes tertulis , observasi dan pelaksanaan OSCE Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa puas dengan Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Aspek kepuasan mahasiswa yang paling tinggi adalah reliabilitas , dan yang paling rendah adalah Assurance. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada dosen dan struktur laboratorium untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa dan menggunakan waktu secara teratur dan efektif selama OSCE Hasil penelitian kepuasan mahasiswa diperoleh sangat puas sebanyak 4 responden (10,3%), puas 23 responden (59,0%), cukup senang sebanyak 11 responden (28,2%) dan tidak puas sebanyak 1 responden (2,6). %). Aspek Tangibles dengan rata-rata siswa 3,5. Daya tanggap dan empati rata-rata 3,4, Sistem Informasi rata-rata 3,2, dan Assurance rata-rata 3,1 26 KAJIAN JURNAL

Hasil  daya nilai tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil OSCE dengan nilai p value 0,067 (p > 0,05), harapan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil OSCE dengan nilai p value 0,030 (p < 0,05), afektif berpengaruh secara signifikan terhadap hasil OSCE dengan nilai p value 0,012 (p < 0,05). Daya nilai, harapan dan afektif secara bersama- samaber pengaruh signifikan terhadap hasil OSCE dengan nilai p value 0,000 (p < 0,05). Variabel daya nilai, harapan dan afektif secara bersama-sama menghasilkan kekuatan motivasi yang berdampak terhadap hasil OSCE pada mahasiswa program diploma kebidanan Unpad. 27 KAJIAN JURNAL

Peneliti menemukan besarnya motivasi orang tua , kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang konsep ujian SOCA, kurangnya persiapan mahasiswa , adanya subjektivitas penguji , serta rasa malu terhadap penguji mempengaruhi kecemasan ujian mahasiswa . Cara belajar mahasiswa tidak mempengaruhi kecemasan mahasiswa dalam menghadapi ujian SOCA secara langsung . Mahasiswa menunjukkan beragam bentuk manifestasi kecemasan , seperti jantung berdebar , tangan gemetar , perut sakit , serta pemusatan perhatian yang tidak tepat . Terdapat berbagai cara yang dilakukan mahasiswa dalam menghadapi kecemasan saat ujian SOCA. Tetapi , masih ada mahasiswa yang belum menemukan cara untuk mengatasi kecemasannya Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan mahasiswa Program Sarjana Kedokteran Unsoed dalam Menghadapi Ujian SOCA adalah besarnya arahan dan dukungan orang tua, kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang konsep ujian SOCA, kurangnya persiapan mahasiswa, adanya subjektivitas penguji, serta rasa malu terhadap penguji . 28 KAJIAN JURNAL

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendekatan pembelajaran dan hasil ujian SOCA pada mahasiswa kedokteran gigi Program sarjana. Studi menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola pendekatan pembelajaran dan hasil ujian SOCA di mahasiswa sarjana kedokteran gigi. 29 KAJIAN JURNAL

This is where you give credit to the ones who are part of this project. Did you like the resources on this template? Get them for free at our other websites. Presentation template by Slidesgo Icons by Flaticon Infographics by Freepik Images created by Freepik Text & Image slide photo created by Freepik.com 30 KESIMPULAN Salah satu manfaat m enilai pengetahuan mahasiswa pada tingkat tahu ( know ) dan tahu bagaimana ( know how ) dari level kompetensi yang dianjurkan oleh Miller (1990), yang kita kenal dengan Piramida Miller, sedangkan dari taksonomi Bloom oral examination ini mampu menilai pengetahuan mahasiswa pada tingkat berfikir analisis dan sintesis . Student Objective Oral Case Analysis (SOOCA) adalah salah satu komponen dari sistem ujian yang menilai kemampuan kognitif mahasiswa kedokteran dalam menganalisis suatu kasus kemudian mempresentasikan hasil analisis kasus tersebut secara lisan . Objective Structured Clinical Examination (OSCE) adalah suatu metode untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk rotasi station dengan alokasi waktu tertentu. OSCE adalah uji yang valid yang mampu mengevaluasi banyak keterampilan klinis dasar secara ketat dan disiplin pada mahasiswa Kesehatan . Salah satu manfaat OSCE adalah u ntuk mempersiapkan pembelajaran di klinik. Metode ini membantu mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum mereka ditempatkan di lahan praktik, karena mereka akan mengidentifikasi skill mana yang perlu diperbaiki .

31 SARAN Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari metode evaluasi SOOCA dan OSCE sehingga diperlukan pengembangan secara tepat . M odel uji OSCE dan SOCA harus terus dilakukan untuk mendapatkan model yang handa l dan tepat untuk menilai kompetensi klinis mahasiswa kebidanan .

32 Permendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasi l Belajar Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 2015. Fidment S. The Objective Structured Clinical Exam (OSCE): A Qualitative Study Exploring the Healthcare Student’s Experience . Student Engagem Exp J. 2012;1(1) . Fatimah S. Profit.Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Ilmu Ekonomi.2016;3(1) . East , L., Peters, K., Halcomb , E., Raymond, D., & Salamonson Y. Evaluating objective structured clinical assasment (OSCA) in undergraduate nursing . Nurse Educ Pract . :14(5).461-467. Al Nazzawi AA. Dental students ’ perception of the Objective Structured Clinical Examination (OSCE): The Taibah University experience , Almadinah Almunawwarah , KSA. J Taibah Univ Med Sci [Internet]. 2018;13(1):64–9. Available from : https://doi.org/10.1016/j.jtumed.2017.09.002 . Rush , S., Ann Ooms ., Di Marks -Maran. & TF. Student’s Perceptions of Practice Assessment in the Skills Laboratory  : An Evaluastion Study of OSCA As With Immediate Feedback . Nurse Educ Pract . 2014;627–34. Heal C, D’Souza K, Banks J, Malau- Aduli BS, Turner R, Smith J, et al. A snapshot of current Objective Structured Clinical Examination (OSCE) practice at Australian medical schools . Med Teach . 2019;41(4):441–7. Anesthesia RM, Alie IR, Tresnasari C. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dengan Konsentrasi Menjelang SOOCA pada Mahasiswa Laki-Laki Tingkat Satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. J Integr Kesehat Sains. 2016;2(2):531–8. Davis MH, Karunathilake I. The place of the oral examination in today’s assessment systems . Med Teach . 2005;27(4):294–7. Sari SM. Validitas dan Reabilitas Metode Penilaian Students Oral Case Analysis (SOCA) pada Mahasiswa Tahap Sarjana Kedokteran. J Pendidik Kedokt Indones Indones J Med Educ . 2013;2(2):97. Norcini J, Anderson B, Bollela V, Burch V, Costa MJ, Duvivier R, et al. Criteria for good assessment : Consensus statement and recommendations from the Ottawa 2010 conference . Med Teach . 2011;33(3):206–14. DAFTAR PUSTAKA

33 Bustaman N. Evaluation Of Student’s Mastery Of Content Knowledge And Skills Using Student Oral Case Analysis As An Assessment Instrument . In: Jakarta Meeting In Medical Education . 2009. p. 283. Niehaus DJH, Jordaan E, Koen L, Mashile M, Mall S. Applicability and fairness of the oral examination in undergraduate psychiatry training in South Africa . African J Psychiatry ( South Africa ). 2012;15(2):119–23. Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi. Standard Operating Procedure SOCA ( Student Oral Case Analysis ). Universitas Brawijaya; 2017. Zulharman . Perancangan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) untuk Menilai Kompetensi Klinik. J Ilmu Kedokt . 2017;5(1):7. Bejo Danang Saputra. Pengetahuan Dan Kompetensi Dosen Dalam Pengembangan Uji Objective Structured Clinical Examination ( Osce ) Program Studi D3 Keperawatan. J Kesehat Al-Irsyad. 2019;12(2):107–18. Risma GB. Kecemasan dalam Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Agromed Unila. 2015;2(4):419–24. McCauley M. The objective structured clinical examination [8]. Psychiatr Bull . 2014;29(6):232–3. Smrekar M, Ledinski Fičko S, Hošnjak AM, Ilić B. Use of the Objective Structured Clinical Examination in Undergraduate Nursing Education . Croat Nurs J. 2017;1(1):91– 102. Gupta P, Dewan P, Singh T. Objective structured clinical examination (OSCE) revisited . Indian Pediatr . 2010;47(11):911–20. Khan KZ, Ramachandran S, Gaunt K, Pushkar P. The Objective Structured Clinical Examination (OSCE): AMEE Guide No. 81. Part I: An historical and theoretical perspective . Med Teach . 2013;35(9). Ruben SD. Student Satisfaction In Objective Structured Clinical Examination (OSCE) At Nursing Students In Wamena . Jurnal eduhealth . 2023 Mar 25;14(01):467-71. Martini,Neneng ; Prasetyo,Dwi;dkk . 2019. Pengaruh Komponen Motivasi Belajar terhadap Hasil OSCE pada Mahasiswa Program Diploma Kebidanan Fakultas Kedokteran Unpad. Jurnal Kebidanan. Vol 5. No.2. p 144-153 . Nauvalina R.  Kecemasan Mahasiswa Program Sarjana Kedokteran Unsoed Dalam Menghadapi Ujian Student Oral Case Analysis (SOCA)  ( Doctoral dissertation , Universitas Jenderal Soedirman ). 2018. Febri, Nyka Dwi; Miladinkarahma , Ova Addinia . 2022. The Correlation Between Learning Approach and Student Achievement of Student Oral Case Analysis (SOCA) in Dental Undergraduate Education . ICOSI-HSN. 55 p 365-371 DAFTAR PUSTAKA

34 THANKS
Tags