Tugas Kelompok 4 mengapa aku bisa pertemukan.pdf

Jodi314099 0 views 23 slides Oct 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 23
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23

About This Presentation

apakah artinya perasaan cinta


Slide Content

PENGARUH
BUDAYA TERHADAP
PERILAKU
KONSUMEN
Group 4

ANGGOTA KELOMPOK EMPAT (4)
ATIKA NABILA ZAHRA 231052080
FADLIYAH JAMAL 231052
ILHAM FADHILLAH 2310523071
JOVINA NAILA RAMADHANTI 2310522070
NATASYA SYARIFATURRAHMA 2310522035
NAYLA EKA PUTRI ERIXON 2310523045

Peran dan Dinamika
Budaya
Budaya adalah nilai-nilai, kebiasaan,
norma, seni, institusi sosial, dan
pencapaian intelektual kolektif dari suatu
masyarakat. Nilai budaya mencerminkan
prinsip, standar, dan prioritas bersama
dalam suatu komunitas.

Tingkatan Norma Budaya:
1.Supranasional – Melintasi batas
negara, mencerminkan karakter
regional, kesamaan agama atau ras,
atau bahasa bersama.
2.Nasional – Nilai inti dan kepribadian
bersama suatu negara.
3. Kelompok – Subdivisi dalam
masyarakat, seperti subkultur atau
kelompok referensi.

Pada tingkat budaya supranasional, yang
melintasi batas-batas negara, para peneliti
telah mengembangkan matriks gaya hidup
untuk empat segmen pemuda global
berusia 14 hingga 24 tahun:
In-crowd, Pop Mavericks,Networked
Intelligentsia, Thrill Renegades

Evolusi Budaya
yang
Berkelanjutan
Pemasar perlu terus memantau perubahan
budaya untuk menangkap peluang baru dan
meninggalkan pasar yang tidak lagi relevan.
Studi longitudinal menunjukkan bahwa
perubahan peran gender tercermin dalam iklan,
dengan peningkatan signifikan perempuan
sebagai figur utama dan profesional bisnis
dalam promosi.

Kepercayaan Budaya
Mencerminkan Kebutuhan
Konsumen
Budaya membantu memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan menyediakan panduan tentang cara hidup,
termasuk apa, kapan, dan di mana harus makan,
berpakaian, serta menilai apakah suatu produk
merupakan kebutuhan atau kemewahan. Meskipun
tren berpakaian dan konsumsi berubah, beberapa
kebiasaan seperti minum kopi di pagi hari tetap kuat
dalam budaya. Ketika norma budaya tidak lagi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, norma tersebut akan
berubah. Misalnya, kini pelayan restoran menanyakan
alergi makanan, dan iklan pemerintah ditujukan untuk
mengatasi budaya penggunaan ponsel saat
mengemudi

Mempelajari
Nilai-Nilai Budaya
Suatu kepercayaan dianggap sebagai nilai budaya
jika dianut oleh sebagian besar anggota masyarakat
karena budaya merupakan norma yang membentuk
perilaku dan menyatukan individu dalam kelompok.
Nilai dan adat budaya biasanya dipelajari melalui
bahasa bersama dan diperoleh lewat tiga bentuk
pembelajaran: formal (dari keluarga), informal (meniru
orang lain), dan teknis (dari guru). Nilai-nilai etika juga
dibentuk sejak kecil melalui pengaruh orang tua, guru,
dan figur penting lainnya.

Enkulturasi & Akulturasi
Enkulturasi adalah proses mempelajari dan menginternalisasi
budaya sendiri atau budaya asli. Akulturasi adalah proses
mempelajari budaya baru atau asing, sering kali terjadi ketika
individu berinteraksi dengan budaya yang berbeda.
Pemasar perlu memahami budaya calon pelanggan di pasar
multinasional untuk menentukan penerimaan produk dan cara
komunikasi yang efektif. Contohnya penelitian tentang
perempuan provinsi di Thailand yang menolak mengadopsi
budaya Bangkok meskipun tinggal di sana, menunjukkan
pentingnya nilai-nilai budaya lokal.

Pengaruh Pemasaran
terhadap Budaya
Konten media dan iklan mencerminkan dan
menyampaikan nilai-nilai budaya kepada masyarakat
secara efektif. Paparan yang luas terhadap pesan-
pesan promosi memperkuat keyakinan dan nilai-nilai
budaya.
Dalam industri komunikasi seluler, iklan yang berulang
mengajarkan pengguna untuk mengharapkan manfaat
tertentu dari produk, meningkatkan harapan mereka.
Elemen Iklan, nilai-nilai budaya tidak hanya
disampaikan melalui teks, tetapi juga melalui elemen
visual, warna, gerakan, dan musik dalam iklan.

Bahasa & Simbol
Simbol adalah segala sesuatu yang mewakili sesuatu
yang lain, baik verbal (kata-kata) maupun nonverbal
(gambar, warna, bentuk).
Makna simbol. Simbol dapat memiliki makna linguistik
dan psikologis. Misalnya, kata "Cadillac" dapat
menunjukkan mobil mewah atau kekayaan.
Penggunaan dalam Pemasaran:
Simbol dalam iklan dan produk dapat mencerminkan
kualitas dan nilai. Misalnya, harga dan saluran
distribusi juga berfungsi sebagai simbol yang
mengkomunikasikan makna budaya produk.

Upacara
Upacara adalah aktivitas simbolis yang terdiri dari
serangkaian langkah yang diulang secara berkala,
bisa bersifat publik atau pribadi.
Contoh ritual, Ritual dapat berupa pernikahan,
kelahiran, atau perawatan diri sehari-hari. Banyak
produk dipasarkan untuk ritual tertentu, seperti kalkun
pada Hari Thanksgiving.
Tindakan yang telah menjadi ritual, seperti pegolf
yang melakukan ayunan latihan sebelum memukul
bola, menunjukkan pentingnya ritual dalam kehidupan
sehari-hari.

Mengukur Nilai
Budaya
Mengapa Mengukur Nilai Budaya?
Nilai-nilai budaya memengaruhi perilaku,
keputusan, dan interaksi sosial.
Memahami nilai budaya penting untuk:
Komunikasi lintas budaya yang efektif.
Pengembangan strategi bisnis global.
Studi akademis tentang masyarakat dan
budaya.
Resolusi konflik antar budaya.

Content Analysis
Dalam pengukuran nilai budaya, analisis isi
digunakan untuk melihat bagaimana nilai-nilai tertentu ditekankan
dalam media seperti iklan, berita, atau film. dan juga dapat
menganalisis literatur tradisional, cerita rakyat, atau mitos untuk
mengungkap nilai-nilai inti yang dijunjung tinggi dalam suatu
budaya. Kelebihannya adalah kita dapat mengakses data yang
sudah ada dan bahkan melacak perubahan nilai dari waktu ke
waktu.

Field Observation
Dalam mengukur nilai budaya, metode ini memungkinkan kita
untuk melihat bagaimana nilai-nilai tersebut tercermin dalam
praktik sosial sehari-hari, ritual, interaksi keluarga, dan norma-
norma perilaku. Prosesnya melibatkan pemilihan lokasi, melakukan
observasi dan membuat catatan detail, menganalisis catatan untuk
mengidentifikasi pola, dan kemudian menginterpretasikan temuan
tersebut. Keuntungan utama dari observasi lapangan adalah
pemahaman kontekstual yang mendalam dan kemampuan untuk
mengungkap perilaku yang mungkin tidak terungkap dalam survei.
Namun, metode ini memakan waktu, berpotensi menimbulkan bias
dari pengamat, dan akses ke lokasi penelitian bisa menjadi
tantangan.

Value Measurements
Pengukuran nilai budaya seringkali paling efektif
menggunakan kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif
(triangulasi).
Survei dapat memberikan gambaran umum, sementara
wawancara dan observasi lapangan memberikan pemahaman
yang lebih mendalam.
Analisis isi dapat melengkapi dengan melihat representasi
nilai dalam media dan komunikasi.

Survei Nilai Rokeach
Menurut tipologi Rokeach, dalam hal orientasi budaya, individu dapat
tergolong dalam salah satu dari empat tipe yaitu:
1.Kognitif
Berkaitan dengan apa yang dianggap penting dan diinginkan seseorang.
Ini mencakup pengetahuan, opini, serta pemikiran individu terkait nilai-nilai
yang mereka pegang.
2. Afektif
Menunjukkan emosi atau perasaan terhadap nilai tersebut. Misalnya,
seseorang yang sangat menghargai kejujuran akan merasa marah atau
kecewa jika menghadapi kejadian tersebut.
Bagaimana nilai tersebut memengaruhi tindakan seseorang dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, seseorang yang menghargai kerja keras
akan selalu berusaha maksimal dalam pekerjaannya.
3. Tingkah Laku
4. Normatif
Menentukan standar moral dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Nilai ini
berfungsi sebagai pedoman dalam menilai baik atau buruknya suatu
tindakan.

Nilai-nilai Budaya Inti Amerika
3. Efisiensi dan Praktis
Orang Amerika menganggap diri mereka sangat efisien dan pragmatis.
4. Kemajuan
Orang Amerika menganggap perubahan sebagai sesuatu yang diinginkan karena itu
melambangkan perkembangan (baik pribadi maupun sosial), perbaikan, dan pertumbuhan.
5. Materialisme (Kenyamanan dan Keseronokan)
Bagi sebagian besar orang Amerika, sejak usia yang sangat muda, kenyamanan materi dan
kepemilikan menandakan pencapaian 'kehidupan yang baik'.
6. Individualisme dan Konformitas
Orang Amerika menghargai "menjadi diri sendiri."

Nilai-nilai Budaya Inti Amerika
1.Prestasi dan kesuksesan
Prestasi pribadi adalah nilai dasar Amerika, dengan akar sejarah
dalam etika kerja Protestan, yang menganggap kerja keras
sebagai sesuatu yang sehat, bermanfaat secara spiritual, dan
merupakan tujuan yang tepat.
2.Waktu dan aktivitas
Orang Amerika tidak suka “membuang-buang waktu” dan
tidak suka “duduk-duduk tanpa melakukan apa pun,” tetapi
suka merencanakan dan mengikuti jadwal dan, terkadang,
tampaknya dikendalikan oleh jadwal.Orang Amerika
menghargai keaktifan dan keterlibatan dalam masyarakat,
dan menjaga kesibukan dalam kehidupan sehari-hari
dianggap perlu.

Nilai-nilai Budaya Inti Amerika
7. Freedom of Choice (Kebebasan memilih)
Kebebasan sebagai nilai inti Amerika berasal dari prinsip-prinsip dasar
bangsa, yaitu : Kebebasan berbicara, pers, berkumpul dan beragama.
8. Humanitarianism (Kemanusiaan)
Orang Amerika sering kali murah hati dan bersedia untuk membantu mereka
yang membutuhkan, mendukung banyak tujuan kemanusiaan dan amal,
sering kali bersimpati kepada orang-orang yang kurang beruntung daripada
mereka.
9. Youthfulness (Kemudaan)
Bagi orang Amerika, kemudaan adalah kondisi pikiran dan kondisi
keberadaan. Terkadang diungkapkan sebagai “muda dalam hati”, “muda
dalam jiwa”, atau “muda dalam penampilan”.

Nilai-nilai Budaya Inti Amerika
10. Fitness and Health (Kebugaran dan Kesehatan)
Menjadi bugar dan sehat merupakan nilai inti yang penting dan sangat
nyata dalam banyak aspek kehidupan Amerika. Salah satunya yaitu :
banyaknya klub kesehatan dan jaringan layanan yang berhubungan dengan
kebugaraan, termasuk yoga dan bentuk-bentuk pengondisian tubuh dan
pikkiran yang serupa.
11. Green Marketing (Pemasaran Hijau)
Pemasaran hijau adalah memproduksi dan mempromosikan produk yang
dapat digunakan kembali dan ramah lingkungan. Selama sekitar dua puluh
tahun terakhir, hampir semua perusahaan telah mengadopsi setidaknya
beberapa praktik ramah lingkungan sebagai respons terhadap kesadaran
global tentang perubahan iklim dan konsekuensinya yang berpotensi
mengerikan bagi planet kita dan penghuninya.

Nilai-nilai Budaya Inti Amerika
12. Ecologically Responsible Consumption (Konsumsi yang Bertanggung
Jawab terhadap Ekologi)
Banyak orang Amerika menganggap membeli produk yang ramah lingkungan
sebagai bagian dari tugas mereka sebagai konsumen dan prioritas sosial dan
budaya. Meskipun banyak konsumen mengklaim sebagai "hijau" dan
mendukung tujuan ekologi, penelitian menunjukkan bahwa sikap seperti itu
tidak selalu menghasilkan perilaku pro-lingkungan.

ANY QUESTIONS?
THANK YOU
Tags