ANTIGEN Dosen Pengampu : Prof., Dr. NI MADE MERTANIASIH dr., M.S., Sp.MK(K) Magister Ilmu Kedokteran Dasar Universitas Airlangga Surabaya 2025
KELOMPOK 3 211242004 Fahrul Nurkolis 211242008 ST Kamariyah 211251001 Al Hadawiyah Pertiwi Sukma 211251008 Mustaqim 211251009 Era Fitria Yunita 211251011 Aulia Nur Azizah
Apa Itu Antigen? Antigen adalah zat asing yang mampu memicu respons imun tubuh melalui mekanisme pengenalan molekuler yang kompleks. Struktur ini biasanya berupa protein kompleks atau polisakarida yang terdapat pada permukaan mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan patogen lainnya . Antigen juga dikenal sebagai imunogen karena kemampuannya menginduksi pembentukan antibodi spesifik yang akan mengenali dan menetralisir zat asing tersebut . Referensi: Putri, A. S. (2015). Imunologi Dasar. Penerbit Universitas Indonesia.
Karakteristik Antigen Struktur Molekuler Memiliki berat molekul besar (>10.000 Da) yang memungkinkan sistem imun mengenali dan merespons dengan tepat Epitop Terdiri dari determinan antigen tempat antibodi atau sel T berikatan secara spesifik Klasifikasi Fungsional Imunogen: menginduksi respons imun Hapten: berikatan dengan antibodi tanpa menginduksi respons Referensi: Putri, A. S. (2015). Imunologi Dasar. Penerbit Universitas Indonesia.
Klasifikasi Antigen Berdasarkan Epitop Unideterminan Univalen Satu jenis epitop pada satu molekul antigen - struktur paling sederhana Unideterminan Multivalen Satu jenis epitop namun terdapat dalam jumlah banyak pada molekul yang sama Multideterminan Univalen Banyak jenis epitop berbeda namun hanya satu dari setiap jenis Multideterminan Multivalen Banyak jenis epitop dan masing-masing terdapat dalam jumlah banyak Referensi: Putri, A. S. (2015). Imunologi Dasar. Penerbit Universitas Indonesia.
Faktor yang Mempengaruhi Imunogenisitas 1 Ukuran Molekul Molekul dengan berat >100.000 Da menunjukkan imunogenisitas yang lebih tinggi karena kompleksitas struktural yang memadai 2 Komposisi Kimia Kompleksitas struktur protein dan karbohidrat menentukan kemampuan presentasi antigen kepada sel imun 3 Derajat Keasingan Tingkat perbedaan molekul terhadap self-antigen inang menentukan kekuatan respons imun yang dihasilkan 4 Rute dan Dosis Cara pemberian antigen dan konsentrasi optimal mempengaruhi efektivitas induksi respons imun 5 Adjuvan Zat tambahan yang dapat meningkatkan dan memperpanjang respons imun terhadap antigen (Parungao, 2010)
Peran Antigen dalam Sistem Imun Pengenalan Antigen Antigen dikenali oleh reseptor spesifik pada limfosit B dan T melalui interaksi molekuler yang sangat selektif Aktivasi Respons Memicu produksi antibodi spesifik dan aktivasi sel T untuk melawan patogen secara terarah Presentasi Antigen Makrofag mempresentasikan antigen melalui molekul MHC untuk aktivasi respons imun adaptif Referensi: Munasir, Z. (2001). Sistem Imun, Imunisasi, dan Penyakit Imun. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Mekanisme Respons Imun terhadap Antigen Sistem Imun Bawaan Makrofag sebagai sel fagosit pertama Neutrofil untuk respons inflamasi akut Protein komplemen untuk lisis patogen Sistem Imun Adaptif Limfosit B menghasilkan antibodi spesifik Limfosit T mengatur dan membunuh sel terinfeksi Memori imunologis untuk respons cepat Referensi: Munasir, Z. (2001). Sistem Imun, Imunisasi, dan Penyakit Imun. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Contoh Respons Imun terhadap Antigen Bakteri 1 Bakteri Ekstraseluler Dikenali dan dihancurkan oleh antibodi dan sistem komplemen melalui opsonisasi dan lisis 2 Bakteri Intraseluler Diatasi oleh sel T sitotoksik yang mengidentifikasi dan membunuh sel yang terinfeksi 3 Terapi Adjuvan Pada infeksi berat, imunoglobulin intravena membantu mengatasi kelelahan respons imun Referensi: Munasir, Z. (2001). Sistem Imun, Imunisasi, dan Penyakit Imun. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Jenis Reaksi Antigen-Antibodi Presipitasi Pembentukan endapan kompleks dari antigen larut dan antibodi dalam proporsi optimal, dasar tes diagnostik kuantitatif Agregasi Penggumpalan partikel antigenik melalui jembatan silang antibodi, digunakan dalam tes golongan darah dan bakteriologi Fiksasi Komplemen Aktivasi sistem komplemen untuk lisis patogen dan inflamasi, mekanisme pertahanan humoral yang efektif Teknik Diagnostik Imunofluoresensi dan ELISA sebagai aplikasi klinis reaksi antigen-antibodi untuk diagnosis penyakit (Prahana, 2014)
Implikasi Klinis dan Penelitian Terkini Gangguan Autoimun Terjadi ketika sistem imun salah mengenali antigen diri sebagai zat asing, menyebabkan kerusakan jaringan tubuh sendiri Vaksinasi Memanfaatkan antigen yang dilemahkan atau dimatikan untuk membentuk memori imun tanpa menyebabkan penyakit Imunoterapi Kanker Menggunakan antigen tumor spesifik untuk mengaktifkan sistem imun dalam melawan sel-sel kanker Referensi: Wikipedia. (2022). Antigen. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Antigen
Visualisasi: Interaksi Antigen dan Antibodi Diagram molekul antigen dengan epitop yang berikatan secara spesifik dengan antibodi, menunjukkan mekanisme pengenalan dan netralisasi yang sangat selektif Pengenalan Molekuler Antibodi mengenali epitop spesifik pada antigen Ikatan Spesifik Terbentuk ikatan seperti kunci dan gembok Netralisasi Antigen dinonaktifkan dan siap untuk eliminasi
Kesimpulan Peran Kunci Antigen adalah molekul fundamental yang memicu respons imun spesifik dalam melawan zat asing Aplikasi Medis Pemahaman antigen memungkinkan pengembangan vaksin dan terapi imun yang lebih efektif Keseimbangan Imun Sistem imun yang sehat mampu membedakan antigen asing dan diri untuk menjaga homeostasis tubuh "Antigen bukan hanya pemicu respons imun, tetapi juga kunci untuk memahami bagaimana tubuh melindungi diri dari ancaman mikroorganisme patogen"