Tugas Presentasi Wisata Pesisir Kidul Donna Ekawaty.pdf

tariabela8 0 views 49 slides Sep 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 49
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49

About This Presentation

Tugas Presentasi Wisata Pesisir Kidul
Mata kuliah Perspektif Kepariwisataan Berkelanjutan
Dosen Pengampu : Prof. Ir. Nur Yuwono, Dip.H.E., Ph.D.


Slide Content

LAPORAN
STUDI LAPANGAN WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
20 September 2025
Program Studi Doktor Kajian Pariwisata
Fakultas Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
Donna Ekawaty
25/558234/SMU/01905

Pariwisata Berkelanjutan di Yogyakarta: Analisis
Perbandingan Obyek Wisata Pesisir Berdasarkan
Indikator Sustainabilitas
Donna Ekawaty
Presented
25/558234/SMU/01905
Channel Youtobe : https://youtu.be/LDIDWV_Ixnk

Dosen Pengampu :
PERSPEKTIF KEPARIWISATAAN BERKELANJUTAN
Prof. Ir. Nur Yuwono, Dip.HE. PhD

PENDAHULUAN
20 September 2025
Pariwisata berkelanjutan telah menjadi salah satu isu utama dalam pengembangan sektor pariwisata global.
Peningkatan jumlah wisatawan di berbagai destinasi dunia tidak hanya memberikan kontribusi signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menimbulkan tekanan terhadap sumber daya alam, lingkungan,
dan struktur sosial masyarakat berdasarkan kerangka kerja Sustainable Development Goals (SDGs)
menekankan pentingnya pembangunan pariwisata yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi
juga menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan manfaat yang adil bagi komunitas lokal (Nations,
2015; UNWTO, 2018).

PENDAHULUAN
Studi lapangan merupakan salah satu metode penting dalam memahami fenomena pariwisata secara langsung.
Kawasan pesisir Gunung Kidul dipilih karena memiliki daya tarik wisata yang terus berkembang, khususnya
dalam konteks keberlanjutan. Tujuan studi lapangan ini adalah melakukan analisis potensi, tantangan, dan
strategi pengembangan destinasi wisata pesisir berdasarkan perspektif pariwisata berkelanjutan
Rumusan Masalah :
1.Bagaimana perbandingan indikator sustainabilitas pada obyek wisata pesisir (Santorini Van
Yogyakarta - Drini Park - Obelix Sea View) di Yogyakarta?
2.Faktor-faktor apa saja yang paling signifikan mempengaruhi tingkat sustainabilitas obyek wisata
pesisir (Santorini Van Yogyakarta - Drini Park - Obelix Sea View) di Yogyakarta?
3.Bagaimana strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dapat diterapkan pada obyek
wisata pesisir (Santorini Van Yogyakarta - Drini Park - Obelix Sea View) di Yogyakarta berdasarkan
hasil analisis perbandingan indikator sustainabilitas?
20 September 2025

PENDAHULUAN
1.Tujuan Penulisan
Tujuan kegiatan ini untuk dapat berkontribusi positif pada pengembangan pariwisata
berkelanjutan di wilayah pesisiran Yogyakarta, meliputi :
1)Menganalisis dan membandingkan indikator sustainabilitas pada obyek wisata pesisir yang berbeda
di Yogyakarta.
2)Mengidentifikasi faktor-faktor yang paling signifikan mempengaruhi tingkat sustainabilitas obyek
wisata pesisir di Yogyakarta.
3)Merumuskan strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dapat diterapkan pada obyek
wisata pesisir di Yogyakarta berdasarkan hasil analisis perbandingan indikator sustainabilitas.
20 September 2025

1.Manfaat Penulisan
1)Dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pariwisata berkelanjutan,
khususnya terkait dengan indikator sustainabilitas dan strategi pengembangan obyek wisata pesisir, serta
memberikan rasa peduli peran masyarakat lokal dalam mendukung pengembangan pariwisata yang bertanggung
jawab.
2)Dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan dan program pengembangan
pariwisata berkelanjutan di wilayah pesisir Yogyakarta dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien
untuk pengembangan pariwisata.
3)Dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengelola obyek wisata dalam meningkatkan sustainabilitas obyek
wisata yang mereka kelola dalam mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan dan dalam merumuskan
strategi pengembangan yang berkelanjutan.
PENDAHULUAN
20 September 2025

KAJIAN TEORI
Fokus:
➢Konsep Pariwisata Berkelanjutan
➢Konsep Siklus Hidup Pariwisata
➢Konsep Wisata Pesisir
Gambar 1. Komponen Pariwisata (Prof Yuwono, 2025)
20 September 2025

KAJIAN TEORI
Pariwisata Berkelanjutan :
✓Dasar pemikiran bahwa pencapaian SDGs harus berbasis sistem terpadu.
✓Mendukung implementasi SDG 12 (Responsible Consumption and Production) dan SDG 17 (Partnerships).
✓Kesenjangan: riset di negara berkembang masih rendah.
✓Bisnis adalah aktor penting, tetapi keterlibatan sangat bervariasi.
✓Menghubungkan SDGs dengan pendekatan sistem (lingkungan, sosial, ekonomi).
✓Pendekatan sistem membantu mengidentifikasi sinergi agar kebijakan lebih efektif.
✓Pariwisata berkontribusi langsung pada SDG 8 (Pertumbuhan Ekonomi), SDG 12 (Konsumsi Produksi Berkelanjutan), dan SDG 14
(Ekosistem Laut). Secara tidak langsung mendukung SDG 1 (No Poverty), SDG 5 (Gender Equality), dan SDG 11 (Sustainable
Cities).Menekankan perlunya kebijakan integratif dan kerja sama lintas sektor.
20 September 2025
KonsepSiklusHidupPariwisata
ModelTourismAreaLifeCycle(TALC)menggambarkantahapan-tahapandestinasiwisata:exploration→involvement→development
→consolidation→stagnation→declineataurejuvenation,perkembangandestinasidipengaruhiolehfaktorinternal(sepertifasilitas,
infrastruktur,minatinvestordanwisatawan,budayalokal)danfaktoreksternal(aksestransportasi,perubahankebijakan,trenwisata
global)memengaruhiperkembangandestinasi.Destinasidapatmelakukanrejuvenation(pemulihan)setelahstagnasimelaluiinovasi,
repositioning,diversifikasiprodukwisata,perencanaanmanajemendestinasiyanglebihbaik(R.Butler,2025;R.W.Butler,1980,2006).

KAJIAN TEORI
Wisata Pesisir :
➢Urgensi penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan sebagaimana tercermin dalam SDGs. Mulai dari
isu indikator (Miller & Torres-Delgado), fondasi konseptual wisata bahari (M. L. Miller), hingga risiko dan
peluang pariwisata pesisir global (Ghosh; Orams & Lück), semuanya memperlihatkan bahwa
keberhasilan pariwisata pesisir dalam mendukung Agenda 2030 sangat tergantung pada tata kelola,
kebijakan, serta partisipasi komunitas local.
➢Kebijakan-pariwisata pesisir dapat diarahkan memenuhi target‐target seperti batas degradasi ekosistem
laut, perlindungan spesies, pengelolaan pantai, dan aktivitas wisata pesisir perlu diatur agar tidak
merusak lingkungan dan sosial pesisir sesuai dengan SDG 14, SDG 12, dan SDG 15 (Life on Land) jika
mengait pada habitat pesisir (Ghosh, 2011; G. Miller & Torres-Delgado, 2023; M. L. Miller, 1993, 2003;
Orams & Lück., 2014)
20 September 2025
KAJIAN TEORI

KAJIAN TEORI
20 September 2025
Memberi kerangka sistematis untuk:
✓Menilai kondisi dan prospek destinasi pesisir secara
berkelanjutan.
✓Menghubungkan indikator SDGs (lingkup sosial, ekonomi,
lingkungan, tata kelola) dengan fase siklus hidup pariwisata
(TALC).
✓Menggunakan SWOT sebagai alat diagnosis untuk
merancang intervensi manajerial/strategis pada tiap fase
TALC.
✓Menawarkan indikator operasional dan rekomendasi
kebijakan untuk pengembangan wisata pesisir yang
berkelanjutan.
Gambar 2.3 Kajian model terintegrasi yang menggabungkan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),
Siklus Hidup Pariwisata (TALC / Butler), analisis SWOT, dan wisata pesisir
(Disain Gambar, penyusun, 2025)

METODOLOGI
3) Teknik Analisa Data :
❖AnalisisSkalaLikert (1-5)
❖AnalisisSWOT
1) Metode pelaksanaan :
➢Terapan Di lapangan
➢Data Kuantitatif
➢Pendekatan ekologi sosial
(hubungan manusia dengan
lingkungan)
2) Teknik Pengumpulan Data (Terapan Di lapangan)
- Data Kuantitatif: survei lansung ke Masyarakat lokal,
wisatawan yang berkunjung, dan staf pengelola, kajian teori
terdahulu, pengukuran indikator sustainabilitas dari 4 pilar SDGs
melalui kuesioner pertanyaan terbuka, pengambilan
dokumentasi foto dan video
- Data Kualitatif : observasi lansung ke Masyarakat lokal,
wisatawan yang berkunjung, dan staf pengelola, dan
dokumentasi
Variabel dan indikator operasional
Variabel yang diukur per pilar:
•Sosial: % tenaga kerja lokal di industri wisata; partisipasi komunitas dalam pengambilan keputusan; tingkat kepuasan masyarakat;
pelatihan yang diterima per tahun.
•Ekonomi: jumlah wisatawan per tahun; pendapatan rata-rata usaha wisata lokal; diversifikasi produk; rasio keuntungan bagi masyarakat
lokal.
•Lingkungan: volume sampah per kunjungan
•Tata Kelola: adanya rencana zonasi, kepatuhan pengelola terhadap izin, jumlah pelanggaran lingkungan, mekanisme pembagian
manfaat.
20 September 2025

Pilar / SDG Indikator Kuantitatif
SDG 1: Tanpa Kemiskinan
- % masyarakat pesisir bekerja di sektor pariwisata
- Rata-rata pendapatan rumah tangga dari wisata (Rp/bulan)
SDG 3: Kesehatan & Kesejahteraan
- Jumlah fasilitas kesehatan di sekitar destinasi (unit/km²)
- Rasio kecelakaan wisata per 1.000 kunjungan (%)
- % wisatawan merasa aman & sehat
SDG 4: Pendidikan Berkualitas
- Jumlah pelatihan pariwisata/lingkungan (jam/tahun)
- Tingkat literasi lingkungan masyarakat (%)
SDG 5: Kesetaraan Gender
- Rasio pekerja perempuan:laki-laki (%)
- % UMKM wisata yang dikelola perempuan
SDG 10: Mengurangi Ketimpangan
- Proporsi tenaga kerja lokal vs luar daerah (%)
- Rasio pendapatan pekerja lokal dibanding pekerja luar (%)
SDG 7: Energi Bersih & Terjangkau
- % penggunaan energi terbarukan di destinasi
- Konsumsi listrik per kunjungan wisata (kWh/orang)
SDG 8: Pekerjaan Layak & Pertumbuhan
Ekonomi
- Jumlah wisatawan per tahun
- Pendapatan destinasi (Rp/tahun)
- Jumlah tenaga kerja formal (orang)
- Tingkat upah rata-rata (Rp/bulan)
SDG 9: Industri, Inovasi & Infrastruktur
- Jumlah fasilitas wisata baru per tahun (unit)
- Panjang jalan aspal menuju destinasi (km)
- Jumlah inovasi digital/layanan berbasis teknologi
SDG 6: Air Bersih & Sanitasi
- Jumlah toilet berfungsi (unit/1000 wisatawan)
- Kualitas air (BOD, COD, coliform, ppm)
- % pengelolaan limbah cair
SDG 11: Kota & Komunitas Berkelanjutan
- Rasio area hijau vs area terbangun (%)
- Kapasitas angkut destinasi (orang/hari)
- Tingkat kepatuhan zonasi pesisir (%)
SDG 12: Konsumsi & Produksi Bertanggung
- Volume sampah per kunjungan (kg/orang/hari)
- % sampah yang didaur ulang

Pilar / SDG Indikator Timeframe & FrekuensiMetode Pengumpulan Data Penanggung Jawab
Sosial (SDG 1,3,4,5,10)
% tenaga kerja lokal,
pendapatan rata-rata, jumlah
pelatihan, rasio gender pekerja
Tahunan (Januari) wawancara karyawan
Dinas Pariwisata, BPS,
pengelola destinasi
Ekonomi (SDG 7,8,9)
Jumlah wisatawan,
pendapatan tiket, upah
pekerja, investasi infrastruktur
Triwulanan Survey ke lokasi
Pengelola destinasi, Dinas
Pariwisata
Lingkungan (SDG
6,11,12,13,14,15)
Kualitas air, volume sampah,
luas mangrove, kondisi
terumbu karang, emisi karbon
Semesteran (2×/tahun, musim
hujan & kemarau)
audit sampah
DLH (Lingkungan), komunitas
lokal, NGO
Tata Kelola (SDG 16,17)
Jumlah regulasi, pelanggaran
ditindak, MoU kemitraan,
program CSR
Tahunan (akhir tahun
anggaran)
Review dokumen, wawancara
stakeholder, data pemerintah
Pemda, pengelola, komunitas
TALC Position
Jumlah wisatawan, kapasitas
terpakai, tingkat kepuasan,
partisipasi masyarakat
Tahunan Survey wisatawan, observasiDinas Pariwisata, Akademisi
SWOT Checkpoint Skor SWOT per fase (S,W,O,T)2 tahunan (mid-term review)
Workshop partisipatif dengan
stakeholders
Pemerintah, Perguruan Tinggi,
komunitas
Metode Analisis Data
METODOLOGI
20 September 2025

METODOLOGI
2) Teknik
Pengumpulan Data
(Terapan Di lapangan)
INSTRUMEN PENILAIAN DENGAN SKALA LIKERT DAN SWOT
KRITERIA 4 PILAR (SDGS – TPB) SWOT 4 PILAR SDGs
Pembangunan
Sosial
SDGs 1,2,3,4,5
Pembangunan
Ekonomi
SDGs
7,8,9,10,17
Pembangunan
Lingkungan
SDGs 6,11,12,
13,14,15
Pembangunan
Hukum dan
Tata Kelola
SDGs 16
KekuatanKelemahanAncaman Peluang
Skor :
Keterangan
Skor :
Keterangan
Skor :
Keterangan
Skor :
Keterangan
3) Teknik Analisa
Data :
❖AnalisisSkala
Likert (1-5)
❖AnalisisSWOT
Metode Analisis Data
20 September 2025

Peta Perjalanan Wisata
Pesisir Gunung Kidul ((NUR
YUWONO, 2025)
PETA PERJALANAN

Waktu Kegiatan
07.30 – 08.00 Hiace siap di Sekolah Pascasarjana, UGM
08.00 – 10.00 Perjalanan Yogyakarta – JungWok (Santorini van Yogyakarta) melalui JJLS
10.00 – 14.00 Menikmati panorama Santorini van Yogyakarta, makan siang awal, dan
sholat dhuhur
14.00 – 16.00 Perjalanan Jungwok ke Drini Park
16.00 – 17.00 Menikmati panorama Drini Park dan mencoba speda langit
17.00 – 18.00 Perjalanan Drini Park ke Obelix Sea View
18.00 – 19.00 Menikmati fasilitas Obelix Sea View dan melihat sunset
19.00 – 20.00 Perjalanan dari Obelix Sea View ke Yogyakarta
RUNDOWN PERJALANAN

PEMBAHASAN
Pilar berdasarkan SDGs Destination
Management SDGs 8,9,11,12,17
Analisa SWOT
(Disain Gambar,
penyusun, 2025)
Kunjungan 3 Destinasi Wisata Pesisiran
(Disain Gambar, penyusun, 2025)

Destinasi 1
Santorini Van Yogyakarta
20 September 2025
https://youtu.be/LDIDWV_Ixnk

HASIL KUNJUNGAN DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
1. Santorini Van Yogyakarta
20 September 2025
Dokumentasi Penyusun
Aksesibilitas :
✓mudah ditempuh dengan
jenis transportasi darat
✓ditempuh melalui Jalur
Jalan Lintas Selatan
(JJLS)
✓JJLS penuh kelokan,
sehingga pengemudi
harus berhati hati
Dokumentasi Penulis, 2025
Perjalananawaldimulaidarihalamansekolah
PascasarjanamenujuJungwokBlueOcean(Santorini
VanYogyakarta)denganjaraktempuh79,2Kmdengan
waktutempuhsekitar2jam15menit.
GMap, 2025

DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
1. Santorini Van Yogyakarta
20 September 2025
Dokumentasi Penyusun
Wisata Jogja Jungwok Blue Ocean
(Instagram.com/@jungwokblueocean), 2025
Arsitektur kota Oia di pulau Santorini, Yunani
https://www.istockphoto.com, 2025
Gaya Arsitektur Bangunan :
✓Bangunan khas Yunani
✓Arsitek bentuk bangunan
✓Model atap bangunan
✓Tata letak pembangunan dan
pengembangan obyek
Dokumentasi Penulis, 2025

HASIL KUNJUNGAN DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
1. Santorini Van Yogyakarta
20 September 2025
Dokumentasi Penyusun
Amenitas:
❖Restorasi - Hotel
❖Kolam renang - Bar
❖Toilet - Mushala
❖Ramah anak - Fotospot
Dokumentasi Penulis, 2025Dokumentasi Penulis, 2025
Dokumentasi Penulis, 2025

HASIL KUNJUNGAN DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
1. Santorini Van Yogyakarta
20 September 2025
Dokumentasi Penyusun
Aktivitas Wisatawan :
➢bersantai
➢Berjemur
➢Main pasir
➢Foto spot
➢Renang di laut / di kolam renang
Dokumentasi Penulis, 2025

DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
1. Santorini Van Yogyakarta
20 September 2025
Dokumentasi Penyusun
Atraksi :
Peertunjukkan JUNGWOK Festifal
Jungwok Official, 2025

Destinasi 2
Drini Park
20 September 2025
https://youtu.be/LDIDWV_Ixnk

2. Drini Park
20 September 2025
Dokumentasi Penyusun
DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
Dari Jungwok Blue Ocean (Santorini Van Yogyakarta)
menuju Pantai Drini (Drini Park) menempuh jarak
26,7 KM dengan waktu tempuh 45 menit.
Dokumentasi Penulis, 2025
GMap, 2025
Aksesibilitas :
✓mudah ditempuh dengan jenis transportasi darat
✓ditempuh melalui Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS)
✓perjalanan melintasi banyak obyek wisata pantai di kawasan
pesisiran Yogyakarta

2. Drini Park
20 September 2025
Dokumentasi Penyusun
HASIL KUNJUNGAN DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
Dokumentasi Penulis, 2025
Dokumentasi Penulis, 2025 Dokumentasi Penulis, 2025
Amenitas:
❖Restorasi
outdoor
❖Restorasi indoor
❖Toilet
❖Mushala
❖Ramah anak
❖Fotospot

2. Drini Park
20 September 2025
Dokumentasi Penyusun
HASIL KUNJUNGAN DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
Dokumentasi Penulis, 2025
Dokumentasi Penulis, 2025
Aktivitas Wisatawan :
➢Foto spot
➢Bermain dengan berbagai wahana yang menguji
adrenalin

2. Drini Park
20 September 2025
Dokumentasi Penyusun
HASIL KUNJUNGAN DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
Dokumentasi Penulis, 2025
Dokumentasi Penulis, 2025
Atraksi :
Foto di berbagai titik (spot) yang menarik

(dicancel karena hari sudah malam, sehingga tidak dapat
dilakukan suvey. Foto – foto berikut merupakan foto pribadi
penyusun saat berada di obelix)
Obelix Sea View
20 Sepetember 2025

3. Obelix Sea View
Dokumentasi Penyusun, 2025
HASIL KUNJUNGAN DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
Dokumentasi Penulis, 2025
Selanjutnya menuju destinasi terakhir yakni Obelix
Sea View dengan jarak tempuh 38,8 Km dengan waktu
tempuh 57 menit dari Pantai Drini.
GMap, 2025
Aksesibilitas :
✓ditempuh melalui Jalur Jalan
Lintas Selatan (JJLS)
✓mudah ditempuh dengan jenis
transportasi darat
✓Bagi wisatawan pengguna
Bis besar dapat menggunakan
shuttle

3. Obelix Sea View
Dokumentasi Penyusun, 2025
HASIL KUNJUNGAN DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
Dokumentasi Penulis, 2025
Amenitas:
❖Restorasi
❖Café
❖Arena
pertunjukkan
❖Toilet
❖Mushala
❖Ramah anak
❖Fotospot

3. Obelix Sea View
Dokumentasi Penyusun, 2025
HASIL KUNJUNGAN DESTINASI WISATA PESISIR GUNUNG KIDUL
Dokumentasi Penulis, 2025
Atraksi :
Peertunjukkan pada Lokasi khusu
pertunjukkan.
Pelaksanaan performance ini khusus
disediakan Obelix manajemen untuk para
pengunjung di waktu tertentu
Obelix Official, 2025

PEMBAHASAN
Pilar berdasarkan SDGs Destination
Management SDGs 8,9,11,12,17
(UNWTO, 2018)

PEMBAHASAN
KUNJUNGAN WISATAWAN G20

PEMBAHASAN
1. Pembangunan Sosial
Tidak ada kemiskinan (no poverty) 1
Tidak ada kelaparan (no hunger) 2
Kesehatan yang baik dan kesejahteraan (good health
and well being) 3
Pendidikan berkualitas (quality education) 4
kesetaraan gender (gender equality) 5
EMPAT PILAR SDGS
2. Pembangunan Ekonomi
Energi terjangkau dan bersih (Affordable & clean energy) 7
Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (Decent work & economic growth) 8
Industri, inovasi, dan infrastruktur (Indutry, innovation, Infrastructure) 9
Pengurangan ketimpangan (Reduced Inequalities)10
Kemitraan untuk tujuan (Partnership for the Goals) 17
4. Pembangunan Hukum dan Tata Kelola
Damai, Keadilan, dan Institusi yang Kuat (Peace, Justice
& strong instutitions) 16
3. Pembangunan Lingkungan
Air bersih & sanitasi (Clean water & sanitation) 6
Kota dan komunitas berkelanjutan (Sustainable cities & communities) 11
Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (Responsible consumption &
production) 12
Aksi iklim (Climate action) 13
Kehidupan di bawah air (Life below water) 14
Kehidupan di darat (Life on land) 15

PEMBAHASAN
EMPAT PILAR SDGS
KRITERIA 4 PILAR (SDGS – TPB)
EMPAT PILAR Pembangunan Sosial Pembangunan Ekonomi Pembangunan Lingkungan Pembangunan Hukum dan Tata Kelola
SDGs
Tidak ada kemiskinan (no poverty)
1
Tidak ada kelaparan (no hunger) 2
Kesehatan yang baik dan
kesejahteraan (good health and
well being) 3
Pendidikan berkualitas (quality
education) 4
kesetaraan gender (gender
equality) 5
Energi terjangkau dan bersih (Affordable & clean
energy) 7
Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
(Decent work & economic growth) 8
Industri, inovasi, dan infrastruktur (Indutry,
innovation, Infrastructure) 9
Pengurangan ketimpangan (Reduced
Inequalities)10
Kemitraan untuk tujuan (Partnership for the
Goals) 17
Air bersih & sanitasi (Clean water &
sanitation) 6
Kota dan komunitas berkelanjutan
(Sustainable cities & communities) 11
Konsumsi dan produksi yang bertanggung
jawab (Responsible consumption &
production) 12
Aksi iklim (Climate action) 13
Kehidupan di bawah air (Life below water) 14
Kehidupan di darat (Life on land) 15
Damai, Keadilan, dan Institusi yang Kuat
(Peace, Justice & strong instutitions) 16
DESTINASI Skor / Keterangan Skor / Keterangan Skor / Keterangan Skor / Keterangan
Jungwok Blue
Ocean
(Santorini Van
Yogyakarta)
Skor : 4
Memanfaatkan keberadaan warga
setempat untuk diberdayakan
menjadi bagian dari karyawan
operasional berjumlah 80 orang
(kecuali hotlier kebanyakan di luar
area berdasarkan kebutuhan
wisatawan). Warga mendapatkan
pelatihan bahasa Indonesia. Lomba
tari dimanfaatkan untuk
mendapatkan penari 3 terpilih
yang siap menghibur para
wisatawan.
Skor : 4
Persaingan bisnis sekelas antara Heha dan
Obelix. Pemberdayaan masyarakat lokal
sehingga memberikan nilai ekonomi pada
penjualan souvenir, sewa jeep dengan harga
terjangkau, dan parkir kendaraan. HTM Jungwok
Blue Ocean Weekday 30.000. Weekend &
Holiday 35.000. - Balita free - 6-10th (setengah
harga).
Pemasukan terhadap devisa negara kepada
Pemerintah daerah Kabupaten gunung Kidul,
memberikan keuntungan kepada perusahaan
dan investor, mempunyai prospek yang baik
dimasa mendatang.
Skor : 4
Pembuangan limbah air kotor tidak langsung
dibuang ke laut melainkan dikelola ulang. Hal
ini mengurangi pencemaran air laut. Sehingga
laut tetap bersih, kesehatan wisatawan tetap
terjaga. Demikian halnya dengan sampah.
Proses pembuangan sampah dikelola oleh
pihak ketiga.
Skor : 4
Pengelolaan ditangani bagian manajemen
sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
dari Pimpinan terkait repeat long stay,
pelayanan terhadap wisatawan, pelayanan
terhadap pengunjung secara umum.
Tempat ini menerapkan organusasi pada
setiap kegiatan, ada bagian manajemen
yang merencanakan dan membuat program,
melakukan mengimplementasikan, dan ada
yang memonitor. Ada yang mengevaluasi

PEMBAHASAN
EMPAT PILAR SDGS
DESTINASI Skor / Keterangan Skor / Keterangan Skor / Keterangan Skor / Keterangan
Drini ParkSkor : 3
Jauh dari penduduk, tetapi masih
memberdayakan penduduk
sekitar sebagai karyawan.
Pendidikan standar. Kesetaraan
gender berimbang
Skor : 3
Inovasi produk pada area ramah anak,
permainan yang memperhatikan kesehata
terkait adrenalin seseorang, pemberdayaan
masih sebatas di lingkup karyawan. HTM Drini
Park Weekday 20.000. Untuk wahana berbeda
– beda. Sky Ride:Rp15.000 (single) dan
Rp20.000 (couple), Waterplay:Rp25.000 per
orang (khusus anak-anak usia 5-12
tahun).Wahana yang terdapat pada Drini Park
antara lain : Sky Ride, Waterplay, Mini Whoosh,
Volcano Climbing, Rumah Hantu, dan Virtual
Reality.
Pemasukan terhadap devisa negara kepada
Pemerintah daerah Kabupaten gunung Kidul,
memberikan keuntungan kepada perusahaan
dan investor, mempunyai prospek yang baik
dimasa mendatang.
Skor : 3
Air bersih, sanitasi lancar, toilet bersih,
penggunaan produk yang ramah
lingkungan
Skor : 3
Di tata sesuai dengan kebutuhan pengunjung,
mudah bagi kaum difabel baik dari akses jalan dan
akses untuk di wahana permainan
Tempat ini menerapkan organusasi pada setiap
kegiatan, ada bagian manajemen yang
merencanakan dan membuat program, melakukan
mengimplementasikan, dan ada yang memonitor.
Ada yang mengevaluasi
Obelix Sea
View
Skor : -
-Belum melakukan
pendataan dikarenakan
keterbatasan waktu
kunjungan
Skor :-
Weekend 40.000, Weekday 30.000
-Belum melakukan pendataan
dikarenakan keterbatasan waktu
kunjungan
Skor :-
-Belum melakukan pendataan
dikarenakan keterbatasan waktu
kunjungan
Skor :-
-Belum melakukan pendataan dikarenakan
keterbatasan waktu kunjungan

PEMBAHASAN
Analisa SWOT
(Disain Gambar,
penyusun, 2025)
Monitoring & Evaluation
(M&E) Wisata Pesisir

PEMBAHASAN
SWOT 4 PILAR SDGs
DESTINASI KEKUATAN KELEMAHAN ANCAMAN PELUANG
Jun Jungwok Blue
Ocean (Santorini Van
Yogyakarta)
❖Pemberdayaan warga
lokal (80 orang) →
menciptakan lapangan
kerja dan pelestarian
budaya (lomba tari).
❖Harga tiket relatif
terjangkau & variasi tarif
(weekday, weekend,
anak-anak).
❖Pengelolaan limbah &
sampah ramah lingkungan
(air kotor dikelola,
sampah ditangani pihak
ketiga).
❖Manajemen dengan SOP
jelas → pelayanan
wisatawan konsisten
•Karyawan hotel sebagian
besar dari luar daerah
(bukan lokal).
•Bergantung pada event
budaya untuk hiburan,
belum ada diversifikasi
atraksi lain.
•Skala pengelolaan masih
terbatas, kompetisi dengan
destinasi populer (Heha,
Obelix)
❖Persaingan ketat dengan
destinasi sejenis di
Yogyakarta.
❖Risiko pencemaran
lingkungan jika
pengelolaan limbah tidak
konsisten.
❖Ketergantungan pada
musim liburan & tren
wisata domestik
✓Tren wisata berkelanjutan
(eco-tourism) → branding
sebagai destinasi ramah
lingkungan.
✓Potensi kerja sama
dengan UMKM lokal
untuk memperkuat
ekonomi masyarakat.
✓Pengembangan event
budaya
berkesinambungan untuk
menarik repeat visitor.

PEMBAHASAN
Drini Park
➢Memberdayakan masyarakat
sekitar meski lokasi agak jauh
dari pemukiman.
➢Harga tiket murah & variasi
wahana (Sky Ride, Waterplay,
Mini Whoosh, dll).
➢Fasilitas ramah lingkungan (air
bersih, toilet bersih, sanitasi
baik).
➢Ramah difabel, aksesibilitas
baik ke wahana.
oPemberdayaan masyarakat
masih sebatas pekerja,
belum meluas ke ekonomi
kreatif lokal.
oPendidikan & keterampilan
karyawan standar, belum
unggul di bidang hospitality.
oKualitas wahana terbatas &
membutuhkan perawatan
intensif.
✓Potensi mengembangkan
paket wisata keluarga
(edukasi + rekreasi).
✓Dapat dikembangkan sebagai
wisata ramah anak & difabel
→ positioning unik.
✓Dapat berkolaborasi dengan
sekolah / universitas untuk
program wisata edukatif.
❖Persaingan harga &
fasilitas dengan destinasi
sejenis.
❖Wahana adrenalin berisiko
menimbulkan kecelakaan
→ isu keselamatan.
❖Keterbatasan inovasi
produk bisa membuat
wisatawan cepat bosan.
Obelix Sea
View
-Data SDGs & 4 pilar belum
terdokumentasi
-Harga tiket jelas (Rp30k
weekday, Rp40k weekend)
-Branding kuat sebagai
destinasi populer.
-Data SDGs & 4 pilar
belum terdokumentasi
-Pemberdayaan
masyarakat & aspek
lingkungan belum jelas
-Terlalu komersial.
-Data SDGs & 4 pilar
belum terdokumentasi
-Potensi jadi ikon wisata
modern pantai
Yogyakarta
- CSR & kolaborasi
dengan masyarakat.
-Wisata berbasis
teknologi (AR/VR, spot
foto).
-Data SDGs & 4 pilar
belum
terdokumentasi
-Citra buruk jika aspek
lingkungan diabaikan
-Ketergantungan pada
tren “instagramable”
-Persaingan ketat
dengan Jungwok &
destinasi lain.

PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
1.Posisi dan Daya Tarik Destinasi wisata
TLCProspek Pengembangan di Masa Depan (Butler TALC Model) :
•Jungwok Blue Ocean
➝ Saat ini di tahap Consolidation menuju Stagnation.
➝ Prospek: bisa masuk jalur Rejuvenation (A/B) jika memperkuat
event budaya, kolaborasi UMKM, dan branding ekowisata.
•Drini Park
➝ Saat ini di tahap Development menuju Consolidation awal.
➝ Prospek: berpotensi naik ke Rejuvenation (B) bila menambah
inovasi wahana edukatif, memperluas peran masyarakat, dan
memperkuat promosi.

PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
2. Prospek Pengembangan Di Masa Depan
Posisi Saat Ini (Matriks Daya Tarik & Posisi)
•Jungwok Blue Ocean → High Position – High
Attractiveness
→ Sudah kuat dalam pemberdayaan masyarakat, ramah
lingkungan, harga tiket bersaing, dan punya potensi
ekowisata.
•Drini Park → Medium Position – Medium
Attractiveness
→ Potensi wisata keluarga cukup baik, fasilitas ramah
difabel, tapi masih butuh inovasi & diversifikasi
wahana agar lebih menarik.

KESIMPULAN
1)Berdasarkanpada4Pilar,yakniPilar
PembangunanSosialmampumeningkatkan
pemberdayaanmasyarakatlokaldalam
pengelolaanwisata.PilarPembangunan
Ekonomimampumemberikanpenguatan
UMKM padamasyarakatlokal.Pilar
PembangunanLingkunganterkaitpengelolaan
sampah.PilarPembangunanHukumDanTata
Keloladiperlukansinergiantarapemerintah,
swasta,dankomunitas.
2) BerdasarkanhasilanalisaSWOTmenunjukkanbahwa
kekuatandarialampesisirmemlikidayapikattersendiri
denganaksesibilitasmelaluiJJLSdanbesarpotensi
pengembanganwisataberkelanjutan.Pengelolaan limbah
sampah dan air bersih pada system pembuangan telah
mendapatkan perhatian khusus.Ketigadestinasiini
mendapatkanpeluangdaritrenwisataberkelanjutandan
pengembanganUMKMlokal.Namunancamanberupa
kerentananlingkungandankelebihan(over)jumlah
kunjunganwisatawanpadamusimwaktutertentu.
Berdasarkan hasil studi lapangan pada
Kawasan Wisata Pesisir Gunung Kidul (KWPGK) didapatkan hasil sebagai berikut :

KESIMPULAN
3) BerdasarkanpengembangandariketigadestinasiwisataberkelanjutanJungwok
BlueOcean(SantoriniVanYogyakarta),DriniPark,danObelixSeaViewberada
dalamtahapberkembangdengandayatarikutamaberupakeindahanalamdan
aksesibilitasyanglebihbaik.Untukmendukungkeberlanjutan,diperlukanstrategi
pengembanganyangmelibatkanmasyarakat,menjagakelestarianlingkungan,serta
memperkuattatakeloladestinasi.
Berdasarkan hasil studi lapangan pada
Kawasan Wisata Pesisir Gunung Kidul (KWPGK) didapatkan hasil sebagai berikut :

SARAN
Adapunsaranterhadaphasilstudilapangansesuaidengan4pilarSDGs sebagaiberikut:
✓PilarPembangunanSosialmasihperluditingkatkanpemberdayaanmasyarakatlokaldalampengelolaan
wisata.
✓PilarPembangunanEkonomimasihperluditingkatkanpenguatanUMKMpadamasyarakatlokalberbasis
wisatapesisir.
✓PilarPembangunanLingkunganperluditingkatkanpengelolaansampahberbasisedukasidankonservasi.
✓PilarPembangunanHukumDanTataKelolamasihdiperlukansinergiantarapemerintah,swasta,dan
komunitas.
✓Perlunya pemantauan & evaluasi → adaptasi kebijakan / inovasi produk → mempengaruhi fase TALC
selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA
Airawati, M. N., Fauzi, I., & Putranto, A. (2023). Potensi Penerapan Ekonomi Biru Dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Wilayah Pesisir Daerah Istimewa
Yogyakarta. Marina Research Journal, 9(2), 165–174. https://doi.org/https://doi.org/10.15578/marina.v9i2.12723
Aisyianita, R. A. (2021). Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di D. I. Yogyakarta Melalui Pendekatan Kewirausahaan Sosial (Sociopreneurship). Media Wisata,
15(2), 608–618. https://doi.org/10.36276/mws.v15i2.114
Anandhyta, A. R., & Kinseng, A. R. (2020). Hubungan Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Pesisir dengan Tingkat Kesejahteraan. Jurnal
Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 6(4), 431–444. https://doi.org/10.29244/jskpm.v6i4.1005
Barbier, E. B., & Burgess, J. C. (2017). The sustainable development goals and the systems approach to sustainability. Economics, 11, 1–22.
https://doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2017-28
Butler, R. (2025). Tourism destination development: the tourism area life cycle model. Tourism Geographies, 27(3–4), 599–607.
https://doi.org/10.1080/14616688.2024.2325932
Butler, R. W. (1980). The concept of a tourist area cycle of evolution: implications for management of resources. Canadian Geographer / Le Géographe Canadien,
24(1), 5–12.
Butler, R. W. (2006). The Tourism Area Life Cycle Vol.1 (Application and Modification).
https://books.google.co.id/books?id=XHTxrqnn9sMC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false
Dispar DIY. (2022). Laporan Statistik Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta 2022. Dinas Pariwisata DIY.
https://visitingjogja.jogjaprov.go.id/webdinas/download/statistik-kepariwisataan-diy-tahun-2022/
Ghosh, T. (2011). Coastal Tourism: Opportunity and Sustainability. Journal of Sustainable Development, 4(6), 67–71. https://doi.org/10.5539/jsd.v4n6p67
Haryanto, J. T. (2014). Model Pengembangan Ekowisata Dalam Mendukung Kemandirian Ekonomi Daerah Studi Kasus Provinsi Diy. Jurnal Kawistara, 4(3), 271–
286. https://doi.org/10.22146/kawistara.6383
Marwahid, H. (2022). Membangun Kembali Pariwisata Yogyakarta: Strategi Dan Upaya Pemerintah Melalui Badan Tourisme (BATOUR) 1954-1959. Jurnal
Penelitian Sejarah Dan Budaya, 8(1), 47–60. https://doi.org/https://doi.org/10.36424/jpsb.v8i1.309

DAFTAR PUSTAKA
Miller, G., & Torres-Delgado, A. (2023). Measuring sustainable tourism: a state of the art review of sustainable tourism indicators. Journal of Sustainable Tourism,
31(6), 1–14. https://doi.org/10.1080/09669582.2023.2213859
Miller, M. L. (1993). The rise of coastal and marine tourism. Ocean & Coastal Management, 20(3), 181–199. https://doi.org/10.1016/0964-5691(93)90066-8
Miller, M. L. (2003). The rise of coastal and marine tourism. Ocean & Coastal Management. Ocean & Coastal Management.
https://doi.org/Https://doi.org/10.1016/0964-5691(93)90066-8
Mishra, M., Desul, S., Santos, C. A. G., Mishra, S. K., Kamal, A. H. M., Goswami, S., Kalumba, A. M., Biswal, R., da Silva, R. M., dos Santos, C. A. C., & Baral, K. (2024). A
bibliometric analysis of sustainable development goals (SDGs): a review of progress, challenges, and opportunities. In Environment, Development and
Sustainability (Vol. 26, Issue 5). Springer Netherlands. https://doi.org/10.1007/s10668-023-03225-w
Nations, U. (2015). Transforming our world: The 2030 agenda for sustainable development. ICLEI. https://talkofthecities.iclei.org/ambitious-pioneers-needed-for-
2030-agenda-for-sustainable-
development/?gad_source=1&gad_campaignid=12345188790&gbraid=0AAAAACOgMuHHVUBbYEaWSKSOMHB1WV7jW&gclid=Cj0KCQjwxL7GBhDXARIsAGOc m
INQ6nox3mYMAOcr-W7xmZd68XgKKqfYMYD7h2
NUR YUWONO, P. D. (2025). PERSPEKTIF PARIWISATA BERKELANJUTAN - Kajian lapangan: wisata pesisir daerah gunung kidul.
Orams, M. B., & Lück., M. (2014). The Wiley Blackwell Companion to Tourism. In A. A. Lew, C. M. Hall, & A. M. Williams (Eds.), Coastal and Marine Tourism. Wiley
Online Library. https://doi.org/https://doi.org/10.1002/9781118474648.ch38
Pizzi, S., Caputo, A., Corvino, A., & Venturelli, A. (2020). Management research and the UN sustainable development goals (SDGs): A bibliometric investigation and
systematic review. Journal of Cleaner Production, 276(December), 4–9. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.124033
Pradhan, P., Costa, L., Rybski, D., Lucht, W., & Kropp, J. P. (2017). A Systematic Study of Sustainable Development Goal (SDG) Interactions. Earth’s Future, 5(11),
1169–1179. https://doi.org/10.1002/2017EF000632

DAFTAR PUSTAKA
Renaldi, D., & Murdianto. (2022). Hubungan Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Pesisir dengan Tingkat Kesejahteraan.pdf. Jurnal Sains
Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat, 6(4), 431–444. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jskpm.v6i4.1005
Rubiyatno, R., Kurniawati, L., & Pranatasari, F. D. (2023). Pengembangan Strategi Pariwisata Berkelanjutan Desa Wisata Di Yogyakarta Melalui Analisis Swot
(Matriks Kuadran Swot Dan Efas &Ifas). JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi)., 10(3), 2218–2133.
https://doi.org/10.35794/jmbi.v10i3.52151
Strippoli, R., Gallucci, T., & Ingrao, C. (2026). Circular economy and sustainable development in the tourism sector – An overview of the truly-effective strategies
and related benefits. Heliyon, 10(17), e36801. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e36801
UNWTO. (2005). Tourism and Quality of Life: A Pathway to Sustainable Development. Unwto. https://www.unwto.org/sustainable-development
UNWTO. (2018). Tourism and sustainable development goals. The 2030 Journey. https://tourism4sdgs.org/
UNWTO. (2023). Global Roadmap for Food Waste Reduction in the Tourism Sector, UNWTO, Madrid. World Tourism Organization.
https://doi.org/https://doi.org/10.18111/9789284424085
UNWTO, & JICA. (2023). TOURISM AND SDG 12 RESPONSIBLE. World Tourism Organization. https://www.e-unwto.org/doi/10.18111/9789284424344

Terima kasih
Refleksi Bersama…
49