Tugas refleksi PPG Herti.Sitorus.docx siswa

hisarwindovanisitumo 0 views 5 slides Oct 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 5
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5

About This Presentation

modul


Slide Content

Nama : Herti Sitorus
Kombel : 14 (empat belas)
Peg Id : 10202206100006
Email : [email protected]
Dosen Fasilitator: Dr. Rida Gultom, M.Pdk
LPTK : IAKN Tarutung
No.Hp/Wa : 0823-6832-2878
TUGAS REFLEKSI
MODUL PROFESIONAL
1.Pilih materi yang menarik dan deskripsikan materi
tersebut! 2.Lakukan analisis implementasi/penerapan
3.Tuliskan pengalaman praktis dari proses
pembelajaran materi tersebut! yang mendukung atau
bertentangan dengan materi yang
4.Uraikan tantangan yang dihadapi dan hikmah (lesson learn)
dipelajari! yang didapatkan
5.Buat rencana aksi penerapan materi tersebut dalam
kegiatan pembelajara
Ŷ͊
Dari modul yang saya pelajari saya memilih topik” MODERASI BERAGAMA”
dari topik 8. Untuk di deskripsikan,dianalisis penerapannya, dan dibuatkan recana
aksi. Berikut penjelasannya
MODERASI BERAGAMA
Kata moderasi berasal dari Bahasa Latin moderâtio, yang berarti sedang (tidak kelebihan
dan tidak kekurangan).Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyediakan dua
pengertian kata moderasi, yakni: pengurangan kekerasan, dan penghindaran keekstreman.
Jika dikatakan, “orang itu bersikap moderat”, pernyataan ini berarti bahwa orang itu
bersikap wajar, biasa-biasa saja, dan tidak ekstrem

Apabila kata “moderasi” disandingkan dengan kata “beragama”, menjadi “moderasi
beragama”, maka istilah tersebut berarti merujuk pada sikap mengurangi kekerasan, atau
menghindari ke ekstreman dalam masyarakat, ataupun suku, etnis, budaya, agama, dan
pilihan politiknya harus mau saling mendengarkan satu sama lain, serta saling belajar
melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan diantara mereka.
Lukman Hakim Saifiddin(2019)secara tegas menyebutkan bahwa terdapat prinsip dasar
moderasi beragama adalah adil dan berimbang. Berikut ini adalah petikan penjelsan
sesuai buku yang ditulisnya:
prinsip dasar dalam moderasi beragama adalah selalu menjaga keseimbangan di antara
dua hal, misalnya keseimbangan antara akal dan wahyu, antara jasmani dan rohani, antara
hak dan kewajiban, antara kepentingan individual dan kemaslahatan komunal,
antarakeharusan dan kesukarelaan, antara teks agama dan ijtihad tokohagama, antara
gagasan ideal dan kenyataan, serta keseimbangan antara masa lalu dan masa depan.
Prinsip dasar moderasi beragama adalah sikap dan perilaku yang menekankan jalan
tengah, tidak ekstrem, serta menghargai perbedaan keyakinan, budaya, dan tradisi,
dengan tujuan menciptakan kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama.
Terdapat empat indikator moderasi beragama, yaitu:
1.Komitmen kebangsaaan
2.Toleransi
3.Antikekerasan
4.Penerimaanterhadaptradisi
2. Analisis implementasi/penerapan materi tersebut !
Analisis Implementasi/Penerapan Materi yaitu:
Sesungguhnya moderasi beragama menjadi signifikan tidak hanya bagi penciptaan relasi-
relasi konstruktif di antara agama-agama secara eksternal, tetapi juga penting secara
internal untuk menciptakan harmoni di antara berbagai aliran di dalam satu agama.
Konflik internal agama tidak lebih ringan dari konflik eksternal. Karena itu, moderasi
beragama secara internal juga penting untuk dikembangkan melalui langkah-langkah
strategis denganmelibatkandan memaksimalkan peran semua pihak.
Moderasi Beragama merupakan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam
kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama dan kepercayaan
yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum
berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati Pancasila dan Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia. Moderasi bergama patut dijadikan jalan merawat
keragamandan membangun harmoni sosial di Indonesia.

Tujuan penerapan moderasi beragama adalah:
1.Menjaga kerukunan antar umat beragama
2.Mengurangi intoleransi, fanatisme agama, dan ekstremisme
3.Mencegah konflik antar umat beragama
4.Membangun hubungan yang saling menghormati antar sesama umat beragama
3.Pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau
bertentangan dengan materi yang dipelajari yaitu:
Pengalaman praktis dari proses pembelajaran :
Pengalaman pembelajaran yang mendukung moderasi beragama dapat berupa sikap
toleran, menghargai perbedaan, dan terbuka terhadap dialog antaragama. Sementara
itu, pengalaman pembelajaran yang bertentangan dengan moderasi beragama dapat
berupa sikap intoleran, radikal, dan ekstrem. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan
yang lebih mendalam dalam memahami konsep-konsep ini agar tidak terjadi
penyimpangan dalam penerapannya misalnya membangun pemahaman dan sikap
moderasi melalui ruang diskusi yang terbuka dan aman, Mengetahui bagaimana
menggunakan media sosial secara bijak, Membedakan antara paham radikal dan paham
moderasi beragama.
4. Tantangan yang dihadapi dan hikmah (lesson learn) yang didapatkan !
Adapun tantangan yang dihadapi dan hikmah yang didapatkan antara lain :
Tantangan Moderasi Beragama :
1.Perbedaan pemahaman dan interpretasi moderasi beragama
2.Penyebaran informasi tidak akurat
3.Penggunaan media sosial yang memperkuat polarisasi dan intoleransi
4.Perbedaan keyakinan agama, identitas etnis, dan perbedaan sosial ekonomi
5.Ketidakadilan dan kesenjangan ekonomi
6.Aliran ekstrem dalam beragama
7.Klaim kebenaran dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama

Hikmah Moderasi Beragama:
1.Terhindar dari paham-paham ekstrem
2.Terwujudnya kerukunan umat beragama
3.Menanamkan nilai-nilai beragama secara moderat
4.Saling menghargai hak tiap-tiap insan untuk memilih keyakinan serta cara hidup yang
mereka anut
5.Melindungi pemeluk agama
6.Berprinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi
5. Rencana aksi penerapan materi tersebut dalam kegiatan pembelajaran yaitu:
Adapun rencana aksi penerapan materi dalam kegiatan pembelajaran
A.Mengajarkan prinsip-prinsip universal yang berlaku di semua agama, seperti toleransi,
keadilan, dan menghargai orang lain
B.Menghargai perbedaan agama dan keyakinan siswa lain
C.Membangun pemahaman siswa terhadap konsep dan sikap moderasi beragama
D.Merancang kurikulum moderasi beragama yang akomodatif
E.Menjaga sikap tenang dan tidak mudah terprovokasi
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan rencana aksi tersebut antara lain :
Guru Memberikan pendidikan Agama Kristen terhadap siswa dan menjelaskan tentang
Moderasi Beragama agar menjadi anak- anak Tuhan yang memiliki toleransi dan empati
yang matang dan bertumbuh setiap hari.
Sehinga tumbuh menjadi anak Kristen yang tidak merendahkan atau mengolok-olok
agama orang lain, dan tidak mengekspresikan keyakinan secara berlebihan dan guru
melakukan kegiatan Mengikuti dialog antaragama serta Menghadiri acara keagamaan
orang lain dan siswa tidak mengganggu aktivitas ibadah yang sedang berlangsung.
Tags