TugasSosiologiOlahraga.pptx sfgfffffffff

dindawien 9 views 9 slides Sep 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

Hhhhhhhh


Slide Content

Dinamika Identitas Daerah dan Nasionalisme dalam PON Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan ajang olahraga terbesar di Indonesia yang mempertemukan atlet-atlet dari berbagai provinsi untuk berkompetisi dalam berbagai cabang olahraga. PON tidak hanya menjadi perhelatan olahraga semata, namun juga menjadi ruang bagi dinamika identitas daerah dan nasionalisme. Di satu sisi, atlet-atlet membawa identitas lokal mereka, dengan kebudayaan dan tradisi yang unik. Di sisi lain, mereka bersaing dalam konteks yang lebih besar, yaitu Indonesia sebagai satu kesatuan. by wiwin ch

Identitas Daerah dalam PON Atlet sebagai Duta Daerah Atlet PON menjadi representasi dari daerah asal mereka. Mereka membawa identitas lokal dalam bentuk pakaian, budaya, dan semangat daerah. Misalnya, atlet dari Sumatera Utara, dengan kebudayaan Batak yang khas, dapat menampilkan tarian tradisional atau mengenakan pakaian adat saat perayaan kemenangan. Melalui mereka, identitas daerah terangkat di kancah nasional. Dukungan Suporter Dukungan dari suporter juga menjadi bagian penting dalam menampilkan identitas daerah. Suporter dari berbagai daerah kerap menampilkan yel-yel, lagu daerah, dan atribut khas daerah mereka. Dukungan penuh semangat ini menggambarkan rasa kebanggaan dan loyalitas terhadap daerah asal, dan sekaligus mewarnai suasana PON dengan ragam budaya Indonesia. Simbolisme Bendera dan Atribut Daerah Bendera, logo, dan atribut daerah menjadi simbol penting dalam membentuk identitas selama PON. Atribut daerah digunakan sebagai pengenal atlet dan suporter dari masing-masing provinsi. Misalnya, penggunaan bendera provinsi, lambang daerah, dan pakaian adat dapat menguatkan rasa kebanggaan daerah dan menjadi pengingat akan identitas lokal dalam konteks nasional.

Nasionalisme dalam PON 1 Semangat Persatuan dan Kesatuan PON menjadi wadah untuk mempersatukan bangsa melalui olahraga. Atlet-atlet dari berbagai daerah bersatu dalam semangat sportifitas dan persaudaraan, melampaui perbedaan latar belakang dan identitas daerah. Hal ini membangun rasa nasionalisme dan persatuan di antara para atlet dan masyarakat Indonesia. 2 Mengharumkan Nama Indonesia Keberhasilan atlet PON di ajang internasional dapat meningkatkan rasa nasionalisme. Saat atlet Indonesia berlaga dan meraih prestasi di kancah internasional, mereka tidak hanya mengharumkan nama daerah asal, namun juga nama bangsa. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar di bidang olahraga, dan mampu bersaing di tingkat internasional. 3 Penghargaan terhadap Ragam Budaya PON juga menjadi ajang untuk menghargai ragam budaya Indonesia. Melalui pergelaran seni budaya yang diadakan di setiap PON, masyarakat dapat mengenal lebih dekat budaya daerah lain dan meningkatkan rasa toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman budaya di Indonesia. 4 Kesadaran Berbangsa Melalui PON, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap perkembangan olahraga nasional dan kontribusi yang dapat diberikan untuk memajukan olahraga di Indonesia. Kesadaran berbangsa ini dapat diwujudkan dengan memberikan dukungan terhadap atlet PON, mengikuti kegiatan olahraga, dan menjadi volunteer dalam penyelenggaraan PON.

Dinamika Identitas Daerah dan Nasionalisme: Harmonisasi atau Ketegangan Harmoni Identitas Lokal dan Nasionalisme PON dapat menjadi ajang harmonisasi antara identitas lokal dan nasionalisme. Saat atlet dari berbagai daerah bersatu dalam semangat sportifitas dan nasionalisme, mereka menunjukkan bahwa rasa kebanggaan daerah tidak bertentangan dengan rasa nasionalisme. PON menjadi bukti bahwa keberagaman budaya di Indonesia dapat disatukan dalam satu wadah, yaitu semangat nasionalisme. Potensi Ketegangan Namun, ada potensi ketegangan antara identitas lokal dan nasionalisme, terutama jika rasa kebanggaan daerah mengalahkan semangat nasionalisme. Misalnya, jika suporter dari satu daerah melakukan tindakan tidak sportif yang melukai atlet atau suporter dari daerah lain, hal ini dapat mengacaukan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Menjaga Keselarasan Untuk menjaga keselarasan antara identitas lokal dan nasionalisme, diperlukan pemahaman dan toleransi di antara masyarakat. Menghormati budaya dan tradisi daerah lain, serta menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas, dapat menciptakan suasana yang harmonis dan memperkuat rasa nasionalisme.

Dampak Sosial-Ekonomi PON Peningkatan Infrastruktur Penyelenggaraan PON mendorong pembangunan infrastruktur olahraga dan fasilitas umum di wilayah tuan rumah. Stadion, jalan, dan fasilitas umum yang dibangun tidak hanya berfungsi selama acara berlangsung, tetapi juga menjadi aset jangka panjang bagi masyarakat. Peningkatan infrastruktur ini berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Peningkatan Ekonomi PON juga membawa dampak ekonomi yang positif bagi daerah tuan rumah. Perputaran uang selama acara berlangsung, kunjungan wisatawan, dan geliat UMKM dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Peningkatan ekonomi ini dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi pengangguran. Aksesibilitas Olahraga Peningkatan infrastruktur olahraga, seperti stadion dan lapangan, meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap olahraga. Hal ini mendorong masyarakat untuk lebih aktif berolahraga, meningkatkan kesehatan, dan menurunkan angka penyakit tidak menular.

Peran Masyarakat dalam PON Pekerja Masyarakat lokal berperan aktif sebagai pekerja dalam pembangunan infrastruktur PON. Mereka terlibat dalam berbagai pekerjaan konstruksi, renovasi, dan pemeliharaan fasilitas PON, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Relawan Masyarakat lokal juga berpartisipasi sebagai relawan dalam penyelenggaraan PON. Relawan membantu dalam berbagai kegiatan, seperti menyambut tamu, membantu atlet, dan menjaga ketertiban selama acara berlangsung. Peran mereka mendukung kelancaran acara dan menunjukkan semangat gotong royong masyarakat. Peserta Masyarakat lokal dapat terlibat sebagai peserta PON, baik sebagai atlet, official, maupun penonton. Keikutsertaan masyarakat dalam PON meningkatkan rasa kepemilikan terhadap acara dan menumbuhkan semangat nasionalisme.

Efek Jangka Panjang PON 1 Peningkatan Aksesibilitas Olahraga Fasilitas olahraga yang dibangun untuk PON dapat digunakan secara berkelanjutan oleh masyarakat. Hal ini meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap olahraga, menghasilkan generasi muda yang sehat dan berprestasi. 2 Peningkatan Pariwisata PON dapat meningkatkan wisata olahraga di daerah tuan rumah. Fasilitas olahraga yang memadai dapat menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata. 3 Peningkatan Ekonomi Lokal Keberadaan PON dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. Peningkatan aktivitas ekonomi, seperti perdagangan, jasa, dan pariwisata, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi pengangguran.

Contoh Kasus: PON XX Papua Aspek Contoh Kasus Dampak Identitas Daerah Penggunaan pakaian adat dan tarian tradisional Papua dalam acara pembukaan dan penutupan PON. Menaikkan citra budaya Papua di kancah nasional dan internasional. Nasionalisme Semangat persatuan dan kesatuan yang ditunjukkan oleh atlet dan masyarakat Papua selama PON. Meningkatkan rasa kebanggaan nasional dan persatuan bangsa. Dampak Ekonomi Peningkatan kunjungan wisatawan dan perputaran uang di Papua selama PON. Meningkatkan pendapatan masyarakat Papua dan mengurangi pengangguran. Infrastruktur Pembangunan stadion, jalan, dan fasilitas umum di Papua untuk mendukung PON. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua dan mengurangi kesenjangan infrastruktur.

Kesimpulan PON merupakan ajang olahraga yang multidimensional. Tidak hanya sebagai perhelatan olahraga, PON juga menjadi ruang bagi dinamika identitas daerah dan nasionalisme. PON dapat menjadi wadah untuk mempersatukan bangsa dan memperkuat rasa nasionalisme. PON juga berdampak positif terhadap pembangunan sosial-ekonomi di daerah tuan rumah. Namun, perlu diingat bahwa perlunya menjaga keselarasan antara identitas lokal dan nasionalisme agar tidak terjadi ketegangan dan menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Tags