Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi.

arba18 0 views 40 slides Oct 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 40
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40

About This Presentation

ok


Slide Content

MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DARI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA Baca selengkapnya https://idsejarah.net/disintegrasi

PERGOLAKAN PASCA KEMERDEKAAN Pergolakan Pergolakan berkaitan dengan ideologi Pergolakan berkaitan dengan kepentingan Pergolakan yang berkaitan dengan system pemerintahan

PERGOLAKAN BERKITAN DENGAN IDEOLOGI PKI Madiun DI/TII G30S/PKI

PEMBERONTAKAN PKI MADIUN 1948 ( MADIUN AFFAIRS ) Baca Materi PKI Madiun https://idsejarah.net/pkimadiun

PEMBERONTAKAN PKI MADIUN 1948 ( MADIUN AFFAIRS ) Latar Belakang Jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin jatuh pada tanggal 23 Januari 1948 akibat persetujuan Renville, presiden kemudian menunjuk Moh. Hatta untuk membentuk kabinet. Hatta membentuk kabinet tanpa golongan sosialis. Pada perkembangannya, Amir Syarifuddin menjadi oposisi Kabinet Hatta dan menyusun Front Demokrasi Rakyat (FDR) dari golongan kiri dan kanan. FDR menghasut kaum buruh di pabrik Delanggu pada tanggal 5 Juli 1948

KEDATANGAN MUSO Muso dikirim oleh gerakan komunisme Internasional Moskow ke Indonesia untuk merekrut pimpinan atas RI dari tangan kaum nasionalis. Muso melakukan fusi (penggabungan) Partai Buruh, Partai Sosialis, dan lain – lain menjadi PKI Muso dan Amir Syarifudin mengambilalih PKI dan menentang program Hatta.

Surakarta

PUNCAK PEMBERONTAKAN PKI 1948 Puncak pemberontakan PKI pada tanggal 18 September 1948 dengan pernyataan PKI tentang berdirinya Soviet RI Aksi PKI dilakukan dengan menguasai seluruh karesidenan Pati dan melakukan penculikan serta pembunuhan terhadap musuh politik

PEMBERANTASAN PEMBERONTAKAN PKI 1948 Pemberontakan PKI ditindak tegas oleh pemerintah dengan mengerahkan kekuatan TNI dan Polisi untuk menumpas gerakan tersebut. Pada tanggal 30 September 1948 Madiun berhasil direbut. Pada awal Desember 1948 operasi pemberantasan pemberontakan PKI 1948 dinyatakan selesai.

DARUL ISLAM / TENTARA ISLAM INDONESIA Baca Materi https://idsejarah.net/ditii

SEKARMAJI KARTO SUWIRYO Sekarmaji Karto Suwiryo merupakan anggota Partai Masyumi sejak masa pendudukan Jepang dan bahkan terpilih sebagai Komisasris Jawa Barat. Rencana pendirian negara Islam sebanarnya telah direncanakannya sejak 1942 dengan mendirikan Pesantren Sufah yang digunakan untuk latihan kemiliteran pemuda Islam. Hisbullah dan Sabilillah dipergunakan dalam pendirian berdirinya negara Islam

LATAR BELAKANG PEMBERONTAKAN DI TII Penolakan keputusan Renville bagi Karto Suwiryo yang dianggap merugikan RI Gerakan NII (Negara Islam Indonesia) ini bertujuan untuk menjadikan Republik Indonesia sebagai sebuah Negara yang menerapkan dasar Agama Islam sebagai dasar Negara. Proklamasi Negara Islam Indonesia (NII) menyatakan dengan tegas bahwa kewajiban Negara untuk membuat undang-undang berdasarkan syari’at Islam, dan menolak keras terhadap ideologi selain Al Qur’an dan Hadist, atau yang sering mereka sebut dengan hukum kafir.

DI TII Dalam perkembangannya, Negara Islam Indonesia ini menyebar sampai ke beberapa wilayah yang berada di Negara Indonesia terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh, dan Sulawesi Selatan.

PEMBERONTAKAN DI/TII DI JAWA BARAT Pada tanggal 7 Agustus 1949 Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo secara resmi menyatakan bahwa organisasi Negara Islam Indonesia (NII) berdiri berlandaskan azaz Islam, dan pada tanggal 25 Januari 1949, ketika pasukan Siliwangi sedang melaksanakan hijrah dari Jawa Barat ke Jawa Tengah. Selama peperangan pasukan DI/TII ini di bantu oleh tentara Belanda sehingga peperangan antara DI/TII dan TNI menjadi sangat sengit. Hadirnya DI/TII ini mengakibatkan penderitaan penduduk Jawa Barat, karena penduduk tersebut sering menerima terror dari pasukan DI/TII. Selain mengancam para warga, para pasukan DI/TII juga merampas harta benda milik warga untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.

PENYELESAIAN PEMBERONTAKAN DI/TII DI JAWA BARAT Upaya persuasif melalui surat yang dilayangkan Moh. Natsir kepada DI/TII namun mengalami kegagalan. Operasi militer “Operasi Pagar Batis” di Gunung Geber yang mampu mendesak dan memaksa DI/TII Jawa Barat menyerah pada 4 Juni 1962 Karto Suwiryo berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati Operasi ini berhasil berkat divisi Siliwangi yaitu kompi C Batalyon 328 Kujang II

PEMBERONTAKAN DI/TII DI JAWA TENGAH Semenjak adanya Majelis Islam yang di pimpin oleh seseorang bernama Amir Fatah. Amir Fatah adalah seorang komandan Laskar Hizbullah yang berdiri pada tahun 1946, menggabungkan diri dengan pasukan TNI Battalion 52, dan bertempat tinggal di Berebes, Tegal. Dan setelah proklamasi DI/TII di laksanakan, Amir Fatah pun menyatakan bahwa gerakan DI yang di pimpinnya bergabung dengan organisasi DI/TII Jawa Barat yang di pimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Operasi Guntur 1954 berhasil menumpas gerakan Amir Fatah

DI/TII DI SULAWESI SELATAN PIMPINAN KAHAR MUZAKAR Latar Belakang Keputusan pemerintah yang bermaksud membubarkan DI/TII. Kahar Muzakar memaksa pemerintah agar anggota KGSS (Komando Gerilya Sulawesi Selatan) digabungkan pada satu brigade yang disebut brigade Hasanudin dibawah pimpinannya. Pemerintah menolak dan hanya memasukkan KGSS yang lolos seleksi saja, sedangkan yang tidak lolos dimasukkan dalam Corps Tjadangan Nasional. Kahar Muzakar menolak kebijakan tersebut dan melakukan pemberontakan.

UPAYA MENGATASI GERAKAN KAHAR MUZAKAR Gerakan DI/TII pimpinan Kahar Muazakar berhasil ditumpas dengan melancarkan serangkaian operasi militer yang dilakukan secara intensif. Hingga pada bulan Februari 1965 DI/TII Kahar Muzakar berhasil ditumpas.

DI/TII DAERAH ACEH OLEH DAUD BEUREUH Kekecewaan Daud Beureuh tentang Perjanjian Renville karena status Aceh turun menjadi karesidenan dibawah provinsi Sumatera Utara. Daud Bereuh pada 21 September 1953 menyatakan bersatu dengan DI/TII Kakrto Suwiryo dan pengikutnya melakukan gerakan – gerakan serentak menguasai kota – kota di Aceh Penumpasan pemberontakan DI/TII Aceh dilakukan dengan cara Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh pada tanggal 17 – 28 Desember 1962

ANGKATAN PERANG RATU ADIL Baca materi Pemberontakan APRA https://idsejarah.net/apra

ANGKATAN PERANG RATU ADIL Pemberontakan APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling di wilayah Bandung yang menuntut agar diakui sebagai negara federal. APRA bermaksud membunuh beberapa tokoh diantaranya : Sri Sultan Hamengkubuwono IX Mr. Ali Budihardjo Kolonel T.B. Simatupang Kegagalan pemberontakan APRA membuat perasaan anti federal semakin meningkat. Pada tanggal 30 Januari 1950 R.A.A Wiranatakusuma mengundurkan diri dari walinegara Pasundan

PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ Baca Selengkapnya https://idsejarah.net/andiazis

PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ Faktor penyebab pemberontakan Andi Aziz Menuntut KNIL bertanggung jawab atas keamanan di Negara Indonesia Timur Menentang masuknya APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) dari TNI Mempertahankan Negara Indonesia Timur Atas tindakannya, pemerintah pusat bertindak tegas dan mengultimatum bahwa 4x24 jam mempertanggungjawabkan perbuatannya, senjata harus dikembalikan, dan semua tawanan dilepaskan. Pada 26 April 1950 ekspedisi yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang dan Kolonel Suharto berhasil memadamkan pemberontakan Andi Aziz dan menjatuhi hukuman selama 15 tahun.

PEMBERONTAKAN REPUBLIK MALUKU SELATAN (RMS) Tanggal 24 April 1950, RMS dibawah pemerintahan Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil memproklamasikan diri berdirinya RMS dan memisahkan diri dari RIS. Penyelesaian pemberontakan RMS menggunakan cara damai dan militer. Cara damai dilakukan dengan cara mengirim Dr. J. Leimena namun ditolak oleh Soumokil Kemudian digunakan ekspedisi militer secara perlahan wilayah RMS berhasil dikuasai oleh APRIS dan Soumokil melarikan diri ke Belanda

PRRI/PERMESTA Baca Materi https://idsejarah.net/prripermesta

PRRI / PERMESTA Sebab munculnya Gerakan PRRI / Permesta (Sumatera dan Sulawesi) Hubungan yang kurang baik antara pusat dan daerah karena adanya ketidakpuasan alokasi dana pembangunan Semakin meluasnya pengaruh PKI Konflik internal ditubuh militer Penyelesaian Operasi 17 Agustus di Sumatera Operasi Sapta Marga di Indonesia Timur

GERAKAN 30 SEPTEMBER / PKI Baca Selengkapnya https://idsejarah.net/g30spki

PEMBERONTAKAN G30S/PKI Persiapan Gerakan 30 September 1965 Merumuskan Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan (MKTB) tahun 1954 yang mencakup unsur – unsur perjuangan gerilya di desa yang terdiri dari kaum buruh dan petani Memanipulasi pidato – pidato kenegaraan Penyusupan ke ABRI dan organisasi massa Menuntut pembentukan angkatan ke V yang terdiri dari buruh dan tani Aksi fitnah kepada TNI AD dengan melontarkan isu adanya Dewan Jenderal yaitu sekelompok TNI AD yang tidak loyal kepada pemerintah Melakukan pelatihan militer di Lubang Buaya, Pondok Gedhe, Jakarta

PELAKSANAAN GERAKAN PKI 30 SEPTEMBER Dilakukan rapat beberapa kali penyusunan organisasi PKI untuk melancarkan pemberontakan, diantaranya : Pemimpin Gerakan : D.N. Aidit Pimpinan Pelaksana : Syam Kamaruzaman Pimpinan militer : Letkol Inf. Untung, Kol. Inf. Latif, Mayor Udara Suyono, Brigjen Suparjo Pimpinan Sipil : Syam dan Pono Pimpinan Observasi : Bono alias Waluyo

PELAKSANAAN GERAKAN PKI 30 SEPTEMBER Pelaksanaan gerakan ini dilakukan pada 30 September 1965 pukul 04.00, namun pelaksanaan gerakan ini diubah pada 1 Oktober 1965 pukul 04.00 dan gerakan ini sepakat dinamai Gerakan 30 September Kesatuan bersenjata yang ikut pada Gerakan 30 September diantaranya : Pasukan Pasopati Pasukan Bima Sakti Pasukan Gatotkaca

7 JENDERAL YANG TERBUNUH DALAM G30SPKI Ahmad Yani Letjen Suprapto Letjen M.T. Haryono Letjen Siswondo Parman Mayjen D.I. Pandjaitan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo Kapten Pierre Tendean

DIORAMA LUBANG BUAYA

PENDUDUKAN RRI DAN KANTOR TELEKOMUNIKASI Setelah berhasil menduduki RRI dan kantor telekomunikasi pada 1 Oktober 1965, Letkol Untung melalui RRI mengumumkan antara lain : Gerakan G30S/PKI telah berhasil menggagalkan kudeta terhadap pemerintah atau Presiden Soekarno Dibentuknya Dewan Revolusi melalui RRI yang dipimpin Letkol Untung Pembubaran kabinet Penghapusan pangkat jenderal dalam TNI

PENUMPASAN G30SPKI Langkah Panglima Kostrad Mayjen Soeharto dalam menumpas G30S/PKI Merebut RRI dan kantor Telkom yang dipimpin Sarwo Edhi Wibowo Mengadakan operasi penumpasan di basis gerakan G30SPKI di Lanud Halim Perdana Kusuma Menemukan jasad para jenderal korban PKI

TRITURA Pembubaran PKI beserta organisasi massanya Pembersihan kabinet Dwikora Penurunan harga – harga barang Baca Materi Selengkapnya https://idsejarah.net/tritura

Pengangkatan 7 Jenderal Korban Gerakan G30SPKI

PEMULIHAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN SETELAH PERISTIWA G30SPKI Soeharto ditunjuk untuk memulihkan keamanan dan ketertiban terkait dengan G30S/PKI Kebijakan Soekarno : presiden menandaskan bahwa beliau mengutuk pembunuhan yang dilakukan oleh petualang kontrarevolusi yang menamakan dirinya G30SPKI. Presiden juga tidak membenarkan pembentukan apa yang dinamakan Dewan Revolusi, hanya presiden saja yang mendemisionerkan kabinet.

DAMPAK SOSIAL G30SPKI Ketidakstabilan politik di Indonesia Pembubaran PKI oleh reaksi masyarakat yang disebabkan Gerakan 30 September Munculnya Tritura (Tiga/Tri Tuntutan Rakyat) Pembubaran PKI beserta organisasi massanya Pembersihan Kabinet Dwikora Penurunan harga barang

Terimakasih Ikuti kami : https://idsejarah.net https://instagram.c o m/idsejarah https://www.youtube.com/idsejarah