Upaya Promotif, Preventif, dan Tatalaksana Diabetes Melitus di FKTP Untuk Tenaga Kesehatan | 2025
Latar Belakang • Prevalensi DM meningkat di Indonesia (Riskesdas 2013–2023). • FKTP memiliki peran sentral dalam pencegahan dan pengendalian DM. • Deteksi dini dan edukasi berkelanjutan penting untuk mencegah komplikasi.
Definisi Diabetes Melitus • Gangguan metabolik dengan hiperglikemia kronik akibat defisiensi insulin atau resistensi insulin. • Tipe utama: DM Tipe 1, Tipe 2, dan DM Gestasional.
Faktor Risiko Diabetes Melitus • Tidak dapat diubah: usia, genetik, riwayat keluarga. • Dapat diubah: obesitas, pola makan tinggi gula/lemak, kurang aktivitas, merokok.
Upaya Promotif di FKTP • Edukasi masyarakat tentang pola hidup sehat. • Program CERDIK Kemenkes. • Kampanye di posyandu, puskesmas, dan media sosial kesehatan.
Upaya Preventif di FKTP • Primer: Skrining faktor risiko sejak usia ≥30 tahun. • Sekunder: Pemeriksaan glukosa darah rutin untuk deteksi dini. • Tersier: Pencegahan komplikasi melalui kontrol glukosa dan tekanan darah.
Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia (Riskesdas)
Tatalaksana Diabetes Melitus di FKTP • Pendekatan 5 pilar pengendalian DM: edukasi, terapi gizi, aktivitas fisik, obat, pemantauan glukosa. • Fokus pada modifikasi gaya hidup dan kepatuhan pasien. • Pencatatan pasien DM dalam Prolanis BPJS.
Lima Pilar Pengendalian Diabetes Melitus
Rujukan dan Kolaborasi • Rujuk jika komplikasi atau kontrol glukosa tidak tercapai. • Kolaborasi FKTP–FKTL penting untuk kesinambungan perawatan. • Pendekatan continuity of care untuk hasil optimal.
Peran Prolanis BPJS • Meningkatkan kualitas hidup pasien DM dan hipertensi. • Kegiatan: edukasi, konsultasi, pemeriksaan rutin, dan home visit. • Indikator keberhasilan: HbA1c <7%, tekanan darah <140/90 mmHg.
Kesimpulan • FKTP berperan strategis dalam pengendalian DM di masyarakat. • Pendekatan promotif, preventif, dan tatalaksana terpadu sangat penting. • Kolaborasi tim kesehatan memperkuat keberhasilan pengendalian DM.