ver_ToT_LPD_DA_Modul 2. Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifisial.pptx

SusianaMartinaRismau 20 views 48 slides Sep 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 48
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48

About This Presentation

Modul 2 Berpikir Komputasional


Slide Content

Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifisial Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Modul 2.

Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifisial Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

Agenda Pendahuluan Tujuan Pelatihan Indikator Pelatihan Konsep Berpikir Komputasional Definisi Berpikir Komputasional Berpikir Komputasional dan Kompetensi Abad 21 Orientasi Kritis dalam Berpikir Komputasional Prinsip Berpikir Komputasional Contoh Kegiatan Dalam Berpikir Komputasional Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifisial (KA)

Agenda Masukan (Input), Proses, Luaran (Output) dan contoh kegiatan unplugged IPO Variabel Alur Logika dalam Koding Contoh kegiatan: Perulangan dalam Pola Gerakan Karakter Kegiatan Pembelajaran Plugged dan Unplugged berserta contoh pelaksanaannya

Tujuan Pelatihan Peserta pelatihan mampu memahami konsep dasar berpikir komputasional. Peserta pelatihan mampu menguraikan dan memberi contoh penerapan berpikir komputasional dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator Pelatihan 1.1 Peserta pelatihan dapat mengenali dan mengingat konsep dasar berpikir komputasional, termasuk definisi, prinsip, dan karakteristiknya. 1.2 Peserta pelatihan dapat menjelaskan keterkaitan berpikir komputasional dengan cara berpikir logis dan pemecahan masalah dalam berbagai konteks. 2.1 Peserta pelatihan dapat menguraikan bagaimana berpikir komputasional diterapkan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari. 2.2 Peserta pelatihan dapat memberikan contoh penerapan berpikir komputasional dalam menyelesaikan masalah nyata

Pengantar Pelatihan

Ice Breaking

https://youtu.be/hx5B3jzk__c?si=_SohxMRWHaRNLxLZ

Konsep Berpikir Komputasional

Konsep Berpikir Komputasional Berpikir komputasional berarti peserta didik memiliki kemampuan berpikir yang dapat menyelesaikan permasalahan ataupun persoalan sehari-hari dengan menggunakan teknik ilmu komputer Dengan demikian , berpikir komputasional merupakan kemampuan menyusun solusi masalah secara logis dan sistematis sehingga dapat diproses oleh manusia maupun komputer .

Berpikir Komputasional dan Kompetensi Abad 21 Berpikir komputasional berkaitan erat dengan konsep 4C, yaitu Critical Thinking ( berpikir kritis ), Creativity ( kreativitas ), Communication ( komunikasi ), dan Collaboration ( kolaborasi ) dari kebutuhan abad 21 karena mendukung penyelesaian masalah secara sistematik , efektif , efisien , dan optimal.

Orientasi Kritis dalam Berpikir Komputasional Keterkaitan hubungan antara berpikir komputasional dengan berpikir kritis tidak dapat dipisahkan karena prinsip-prinsip yang ada di dalam berpikir komputasional membangun cara berpikir sehingga membantu seseorang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan logis dan efektif

Berpikir kritis : Siswa menganalisis langkah mana yang harus dilakukan dulu agar hasilnya benar . Berpikir komputasional : Siswa menyusun langkah tersebut dalam urutan yang logis dan bisa diulang ( algoritma ). 🧠 Contoh kegiatan : “Minta anak menjelaskan langkah-langkah membuat jus jeruk ” → mereka akan berpikir : mana yang duluan , memeras atau mencuci ?

✅ Contoh 4: Evaluasi dan Perbaikan (Debugging) Berpikir kritis : Anak menilai apakah solusi yang dibuat sudah benar atau masih keliru . Berpikir komputasional : Anak melakukan “debugging” atau memperbaiki kesalahan dalam langkah-langkahnya . 🧠 Contoh kegiatan : “Program robot tidak jalan sesuai rencana ” → siswa mengecek dan memperbaiki perintah yang salah. 🧩 Kesimpulan: Berpikir kritis memberi dasar pertanyaan ‘ mengapa dan bagaimana ’, sedangkan berpikir komputasional memberi cara ‘ apa langkah-langkahnya untuk menyelesaikan ’.

Prinsip Berpikir Komputasional Dekomposisi Pattern Recognition Abstraksi Algorithmic Thinking

Dekomposisi Memecah masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola atau bisa dipahami dengan sederhana sebagai pemecahan masalah besar menjadi bagian yang lebih kecil . Cara: Berkelompok 2 - 3 orang Kegiatan : Merancang pesta ulang tahun dengan berdiskusi Baca modul 2 fase C untuk detail dan contoh

Dekomposisi ✅ Contoh 2: Memecah Masalah Besar Menjadi Bagian Kecil ( Dekomposisi ) Berpikir kritis : Anak mengamati bahwa suatu masalah terlalu rumit jika dilihat sekaligus . Berpikir komputasional : Anak membagi masalah menjadi bagian kecil yang lebih mudah diselesaikan satu per satu . 🧠 Contoh kegiatan : “ Selesaikan soal cerita panjang ” → anak belajar fokus menyelesaikan per langkah : memahami soal → mencatat angka penting → memilih operasi hitung → menyelesaikan .

✅ Contoh Soal 1: Cerita Matematika (Level Dasar) Soal : Dina membeli 3 buku tulis seharga Rp6.000 per buku dan 2 pensil seharga Rp3.000 per pensil . Berapa total uang yang harus dibayar Dina? Panduan Dekomposisi : Tentukan harga total buku tulis → 3 x Rp6.000 = … Tentukan harga total pensil → 2 x Rp3.000 = … Jumlahkan keduanya untuk mendapatkan total belanja . Tujuan : Anak belajar menyelesaikan bagian demi bagian , bukan langsung menjumlah semua angka . ✅ Contoh Soal 2: Jadwal Harian (Level Menengah ) Soal : Ani harus menyelesaikan kegiatan berikut ini sebelum pukul 12.00 siang : Mengerjakan PR selama 45 menit Membaca buku selama 30 menit Membantu Ibu selama 1 jam Jika Ani mulai pukul 08.00, apakah semua kegiatan bisa selesai sebelum jam 12.00? Panduan Dekomposisi : Hitung total waktu semua kegiatan . Hitung batas waktu yang tersedia (08.00–12.00 = 4 jam). Bandingkan waktu kegiatan dengan waktu yang tersedia . Tujuan : Anak melatih menyusun langkah berpikir logis dari informasi yang cukup panjang . ✅ Contoh Soal 3: Proyek Mini – Persiapan Piknik (Level Lanjut ) Instruksi : Kelompokmu akan melakukan piknik sekolah . Buatlah daftar hal-hal yang harus disiapkan berdasarkan kategori berikut : Makanan & Minuman Peralatan pribadi Permainan atau hiburan Langkah Dekomposisi : Tiap anak bertanggung jawab atas satu kategori . Buat sub- bagian di tiap kategori ( misal : makanan → nasi, lauk , buah ). Tentukan siapa yang membawa apa . Tujuan : Anak memecah tugas besar menjadi bagian kecil agar mudah dikerjakan bersama . ✨ Tips Pendidik : Untuk mendorong berpikir komputasional , ajak anak menyebutkan langkah-langkah secara eksplisit dan gunakan pertanyaan pemantik seperti : "Apa yang bisa kita lakukan duluan ?" "Apa saja bagian dari masalah ini ?" " Kalau kita pisahkan , jadi bagian apa saja ?"

Pattern Recognition (Pengenalan Pola) Pengenalan pola berarti mengidentifikasi kesamaan atau pola dalam berbagai permasalahan untuk menemukan solusi yang dapat diterapkan kembali atau dengan kata lain adalah menemukan pola yang bisa digunakan kembali . Cara: Berkelompok 4 - 7 orang Kegiatan : Membuat pola di dalam kelompok sendiri dan menebak pola orang lain Baca modul 2 fase C untuk detail dan contoh

🎲 Contoh Pola Gambar (Level Dasar) Pola: 🟦 🔺 🟩 🔺 🟦 🔺 🟩 🔺 ... Pertanyaan : Apa pola yang muncul ? Apa bentuk dan warna setelah 🔺? Jawaban : Pola: ( warna bentuk yang bergantian → 3 bentuk utama diselingi segitiga ) Jawaban berikutnya : 🟦 🧮 Contoh Pola Matematika (Level Menengah ) Soal : Perhatikan deret berikut : 3, 6, 12, 24, 48, ... Pertanyaan : Apa pola bilangan ini ? Berapa angka berikutnya ? Jawaban : Pola: Dikalikan 2 setiap langkah → ×2 Angka berikutnya : 96 🎼 Contoh Pola dalam Musik / Ketukan (Level Kreatif ) Kelompok mengetuk meja dengan pola : Ketuk – Diam – Ketuk – Ketuk – Diam – Ketuk Kelompok lain harus : Mengulang pola tersebut . Menyebutkan aturan polanya . Melanjutkan 3 langkah berikutnya . https://www.youtube.com/watch?v=qvQSLvi_5WA&list=RDqvQSLvi_5WA&start_radio=1

Abstraction (Abstraksi) Abstraksi adalah menyaring informasi yang tidak relevan dan hanya mengambil bagian yang penting untuk menyelesaikan masalah , dengan kata lain hanya terfokus pada informasi penting dan menyaring detail yang tidak relevan . Cara: Satu orang menjadi pemberi informasi dan peserta lain akan menjawab . Kegiatan : Mencari jawaban yang paling tepat dari informasi yang diberikan Baca modul 2 fase C untuk detail dan contoh

📌 Contoh Abstraksi dalam Kehidupan Sehari-hari Situasi : Kamu hendak pergi ke sekolah . Informasi yang kamu miliki : Hari ini hujan . Temanmu sakit . Kamu belum sarapan . Ada ujian matematika jam pertama . Kamu ingin membawa buku cerita . Pertanyaan : Apa yang harus kamu persiapkan ? Jawaban Berbasis Abstraksi : Fokus pada ujian matematika dan kondisi cuaca . Maka, kamu harus : Membawa alat tulis dan buku matematika . Membawa jas hujan atau payung . Informasi yang tidak relevan : Temanmu sakit ( tidak memengaruhi persiapanmu langsung ). Buku cerita ( tidak berkaitan dengan ujian ). Soal : Hari ini Dita bangun pukul 06.30 pagi . Ia sarapan roti dan susu. Setelah itu , Dita membantu ibunya menyapu halaman . Cuaca pagi itu cerah dan Dita sangat semangat karena hari ini ada ulangan Matematika . Sebelum berangkat ke sekolah , ia memastikan membawa semua perlengkapan termasuk buku tulis , kotak pensil , dan buku pelajaran Matematika . Pertanyaan : Apa alasan utama Dita semangat pergi ke sekolah ? Jawaban dengan Abstraksi : ➡️ Karena hari ini ada ulangan Matematika ( Informasi penting ) ➡️ Informasi seperti sarapan atau cuaca tidak relevan dengan pertanyaan , sehingga diabaikan .

Algorithmic Thinking (Berpikir Algoritmik) Berpikir algoritmik yaitu menyusun langkah-langkah , instruksi ataupun prosedur yang sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu . Cara: Buatlah beberapa kelompok dengan jumlah anggota 3 - 5 orang. Kegiatan : Bermain game susun instruksi atau berpasangan . Baca modul 2 fase C untuk detail dan contoh .

✅ Contoh Kegiatan : “ Petunjuk Membuat Roti Bakar” Tujuan : Melatih siswa menyusun langkah-langkah sistematis ( algoritmik ) untuk menyelesaikan tugas sederhana . Langkah Kegiatan : Bagi siswa menjadi kelompok kecil (3–5 orang). Minta mereka menyusun instruksi langkah demi langkah untuk membuat roti bakar . Guru bisa menunjuk kelompok lain untuk “ menjalankan ” instruksi dan lihat apakah hasilnya sesuai . Jika tidak berhasil → perbaiki urutan atau kejelasan instruksinya . Contoh Jawaban Siswa : Ambil dua lembar roti. Oleskan margarin di satu sisi masing-masing roti. Letakkan roti di atas wajan / pemanggang dengan sisi margarin di bawah . Panggang selama 2 menit . Balik roti, panggang sisi lainnya selama 2 menit . Angkat dan sajikan . 🎯 Tujuan Pembelajaran : Siswa belajar bahwa instruksi harus sistematis , jelas , dan berurutan . Ini adalah dasar dari konsep algoritma dalam dunia pemrograman dan komputasi .

Langkah Kegiatan : Bagi siswa menjadi kelompok kecil (3–5 orang). Minta tiap kelompok untuk menyusun instruksi langkah demi langkah tentang cara membuat siomay . Kelompok lain akan menilai dan menguji kejelasan instruksi ( misalnya , melalui simulasi atau membaca dan membayangkan prosesnya ). Jika hasil akhirnya tidak sesuai , kelompok diminta untuk memperbaiki urutan atau kejelasan instruksi tersebut . 📝 Contoh Jawaban Siswa : Siapkan bahan utama : daging ayam / tenggiri giling , tepung tapioka , bawang putih , garam, gula, dan air. Campurkan semua bahan menjadi adonan siomay hingga rata. Ambil selembar kulit pangsit atau gunakan tangan untuk membentuk bulatan siomay . Masukkan adonan ke dalam kulit atau bentuk sesuai selera . Siapkan kukusan , panaskan air sampai mendidih . Letakkan siomay di atas kukusan yang sudah diolesi minyak . Kukus siomay selama 20–30 menit hingga matang . Angkat dan sajikan siomay bersama saus kacang dan perasan jeruk limau . 🧠 Pesan Pembelajaran : Jika instruksi tidak jelas ( misalnya langsung bilang " masak siomay "), maka siswa akan belajar memperbaikinya dengan menyusun langkah yang lebih rinci dan sistematis . Proses ini mencerminkan konsep algoritma , yaitu urutan logis dari langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah . Kalau siswa hanya menuliskan instruksi yang terlalu umum atau terlalu singkat , seperti : " Masak siomay sampai matang ." Maka, instruksi itu tidak cukup jelas untuk orang lain yang tidak tahu cara membuat siomay . Orang lain bisa bingung : Siomaynya dibuat dari apa ? Bagaimana cara membentuknya ? Apakah direbus ? Digoreng ? Dikukus ? Seberapa lama dimasaknya ? 🎯 Tujuan Pembelajaran : Kesalahan ini justru bagian dari proses belajar . Guru bisa memancing siswa untuk membagi instruksi besar itu menjadi langkah-langkah kecil seperti : Campur bahan . Bentuk adonan . Panaskan kukusan . Kukus selama sekian menit . Proses ini melatih berpikir algoritmik , yaitu menyusun urutan kerja yang jelas , logis , dan dapat diikuti siapa pun .

Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) Menghubungkan Prinsip Berpikir Komputasional dengan Koding

Pembelajaran Berpikir Komputasional sebagai Landasan untuk Kecerdasan Artifisial (KA) Menurut naskah akademik Pembelajaran Koding Dan Kecerdasan Artifisial Pada Pendidikan Dasar dan Menengah Tujuan dari pembelajaran ini tidak hanya berhenti pada menyiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan penyelesaian masalah, namun juga mengajarkan peserta didik untuk mengerti inti dari esensi pembelajaran berpikir komputasional dan kecerdasan artifisial.

Pembelajaran Berpikir Komputasional sebagai Landasan untuk Kecerdasan Artifisial (KA) Hal esensi yang dimaksud : Berpikir komputasional , analisis data, algoritma pemrograman , etika KA, human-centered mindset, design system KA, dan teknik KA.

💡 Berpikir Komputasional (Computational Thinking) Kemampuan menyelesaikan masalah secara sistematis melalui : Dekomposisi : memecah masalah besar menjadi bagian kecil Pengenalan Pola: mengenali kesamaan dari berbagai situasi Abstraksi : menyaring informasi penting Algoritmik : menyusun langkah logis untuk solusi 📊 Analisis Data Keterampilan mengumpulkan , memahami , dan menyimpulkan data untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti . Fokus pada: Visualisasi Interpretasi tren / pola Inferensi dan prediksi 💻 Algoritma dan Pemrograman Kemampuan merancang dan mengimplementasikan solusi dalam bentuk kode yang efisien dan terstruktur , menggunakan bahasa pemrograman ( misalnya Python, Scratch, dsb ). ⚖️ Etika Kecerdasan Artifisial (AI Ethics) Pemahaman tentang implikasi sosial dan tanggung jawab penggunaan KA: Privasi data Bias algoritma Transparansi dan keadilan 🧠 Human- Centered Mindset Pendekatan yang menempatkan manusia sebagai pusat desain dan penerapan KA. Menekankan : Empati terhadap pengguna Keterlibatan sosial dan nilai-nilai kemanusiaan Dampak positif bagi masyarakat 🛠️ Design System KA Proses merancang sistem berbasis KA yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah nyata , termasuk proses: Identifikasi kebutuhan Perancangan solusi Evaluasi dan penyempurnaan sistem 🔍 Teknik Kecerdasan Artifisial Pengenalan teknik-teknik utama KA seperti : Pembelajaran mesin ( machine learning ) Pengolahan bahasa alami ( natural language processing ) Visi komputer ( computer vision ) Sistem rekomendasi

Menghubungkan Prinsip Berpikir Komputasional dengan Koding

IPO (Input-Proses-Output)

Contoh kegiatan: Unplugged IPO Dalam permainan "Simon Says", peserta didik akan membentuk lingkaran atau kelompok besar , dengan satu peserta didik berperan sebagai "Simon". Tugas "Simon" adalah memberikan instruksi kepada peserta lain, yang hanya boleh diikuti jika instruksi diawali dengan kata "Simon says".

Variabel Variabel adalah wadah atau bentuk yang dapat dilihat, diukur ataupun diamati. Dalam koding, variabel digunakan untuk menyimpan data yang akan digunakan.

Alur Logika dalam Koding Sekuensial : Perintah dieksekusi satu per satu sesuai urutan . Percabangan: Program memilih jalur berbeda berdasarkan kondisi tertentu. Perulangan: Mengulangi perintah hingga kondisi tertentu terpenuhi.

Contoh kegiatan: Perulangan dalam Pola Gerakan Karakter Cobalah untuk membuat program menggunakan aplikasi/ halaman web untuk menggunakan blok "repeat until" atau "forever" untuk mengulang gerakan tertentu. Perhatikan apa yang terjadi saat perintah tersebut diberikan.

Kegiatan Yang Bisa Dilakukan dalam Kelas Strategi Pembelajaran Berbasis Koding ( plugged ) & Aktivitas Interaktif Berbasis Berpikir Komputasional dan Koding ( unplugged )

Strategi Pembelajaran Berbasis Koding ( plugged ) Kegiatan Plugged berarti kegiatan yang menggunakan perangkat teknologi seperti komputer, tablet, atau aplikasi untuk mengajarkan konsep berpikir komputasional. Menggunakan aplikasi kode blok: Scratch atau Scratch Junior Menggunakan aplikasi kode blok: Blockly atau Code.org Kegiatan ini bisa dilakukan dengan mencobanya langsung apabila fasilitas memadai.

Aktivitas Interaktif Berbasis Berpikir Komputasional dan Koding ( unplugged ) Kegiatan Unplugged berarti kegiatan yang tidak menggunakan perangkat elektronik, tetapi tetap mengajarkan konsep komputasional melalui aktivitas fisik dan permainan. Kegiatan 1: Dekomposisi - “Program Your Pals”. Kegiatan 2: Algoritma - “Menulis Kode Resep”. Kegiatan 3: Abstraksi - “Filter Informasi”. Kegiatan 1 - 3 bisa dilakukan dan dicoba bersama apabila ingin mengalami langsung pengalaman unplugged.

Selamat! Anda telah berhasil menyelesaikan materi Modul 2 Sekarang, Anda akan mengerjakan beberapa Aktivitas Pembelajaran agar dapat memahami, mengeksplorasi, dan merefleksikan pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran 1 Lembar Kerja 2.1 Membuat rancangan penyelesaian masalah (studi kasus)

Petunjuk Kerja Bukalah lembar kerja 2.1 dan kerjakan Buatlah rencana implementasi sederhana menggunakan media presentasi tentang bagaimana anda akan mengajarkan konsep koding kepada siswa.

Aktivitas Pembelajaran 1 Lembar Kerja 2.2 Membuat Mind Map.

Petunjuk Kerja Bukalah lembar kerja 2.2 dan kerjakan bersama anggota kelompok Buatlah mind map dengan melihat rubrik penilaian di LK 2.2

Penutup

Terima Kasih
Tags